Reservoir Dogs (1992)

Reservoir Dogs (1992) termasuk film lamanya Om Quentin Tarantino dimana sang sutradara ikut memerankan salah satu karakter yaitu sebagai Mr. Brown. Dikisahkan bahwa Mr. Brown melakukan perampokan bersama-sama dengan Mr. White (Harvey Keitel), Mr. Orange (Tim Roth), Mr. Blonde (Michael Madsen), Mr. Pink (Steve Buscemi) dan Mr.Blue (Edward Bunker). Lha kok namanya menggunakan warna semua? Keenam karakter di atas memang tidak mengenal satu sama lain dan dilarang untuk saling bertukar informasi pribadi termasuk nama asli masing-masing. Mereka hanya boleh berinteraksi terkait dengan perampokan yang dikoordinir oleh Joe Cabot (Lawrence Tierney) dan Eddie Cabot (Chris Penn).

Apakah perampokannya berjalan lancar? Ooooh tentu tidak. Semua rencana yang sudah disusun menjadi berantakan dan malapetaka. Setelah kegagalan yang memakan korban jiwa, beberapa anggota komplotan tersebut berkumpul di sebuah gudang. Di gudang inilah mereka membahas dan adu argumen terkait kekacauan yang terjadi. Apakah ada polisi yang menyamar diantara mereka?

Walaupun tokoh perampoknya ada 7, tokoh utama yang dominan hanya 5 yaitu Mr. White, Mr. Orange, Mr. Pink, Mr. Blonde, Joe dan anak Joe yaitu Eddie. Tokoh-tokoh lainnya seakan hanya berperan sebagai bumbu pelengkap. Jadi yaaa sepanjang durasi film, saya melihat kelima tokoh tersebut saling berinteraksi. Terus terang hal ini agak membosankan yaa. Rasa penasaran akan kenapa kekacauan itu terjadi gagal menghilangkan rasa kantuk saya ketika menonton Reservoir Dogs (1992).

Mirip seperti film-film karya Quentin Tarantino lainnya, saya melihat banyak darah, aksi sadis dan kata-kata kotor serta lagu-lagu tahun 70-an . Semuanya disajikan dengan menggunakan alur cerita maju mundur yang cukup komunikatif dan tidak membingungkan. Penyajian yang unik memang terbilang menarik meskipun kalau saya pikir-pikir, film ini sebenarnya sederhana dan standard lho.

Mohon maaf bagi fans beratnya Quentin Tarantino, saya hanya mampu memberikan Reservoir Dogs (1992) nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Bagi saya ini bukanlah film terbaik Tarantino.

Sumber: http://www.miramax.com/movie/reservoir-dogs/

The Hateful Eight (2015)

Hateful Eight 1

Selama ini saya pribadi tidak pernah menganggap film cowboy sebagai film action. Selain Django Unchained (2012), film-film cowboy yang saya pernah lihat selalu penuh dengan perbincangan di sana dan di sini, mana action-nya?? Paling hanya sebentar saja ada adegan baku tembak dar der dor, selanjutnya yaaa bincang-bincang lagi dengan topik yang membosankan. Entah mengapa saya selalu tertidur ketika menonton film-film model begini ;(. Bagaimana dengan The Hateful Eight (2015)? Film cowboy terbaru garapan Quentin Tarantino?

Film ini mengambil latar belakang beberapa tahun setelah perang saudara di Amerika berakhir. Pihak utara (serikat) yang tidak mendukung perbudakan akhirnya mengalahkan pihak selatan (konfederasi) yang mendukung perbudakan. Major Marquis Warren (Samuel L. Jackson) merupakan mantan tentara pihak utara yang sudah beralih profesi menjadi bounty hunter. Profesi ini mengharuskan Warren untuk memburu penjahat agar ia dapat menukarkannya dengan sejumlah uang di kantor Sherif setempat.

Pada suatu hari di tengah-tengah sebuah badai salju yang datang tak terduga, Warren terpaksa menumpang kereta kuda yang ditumpangi oleh John “The Hangman” Ruth (Kurt Russell) dan Daisy Domergue (Jennifer Jason Leigh). John adalah bounty hunter yang selalu menangkap buruannya hidup-hidup untuk kemudian dihukum gantung, itulah mengapa ia dijuluki The Hangman. Sementara itu Daisy merupakan hasil tangkapan John yang hendak John bawa ke kota Red Rock untuk dieksekusi.

Hateful Eight 6

Hateful Eight 5

Kemudian kereta kuda yang sudah ditumpangi oleh John, Daisy dan Warren berpapasan dengan Chris Mannix (Walton Goggins), anak dari salah satu pemimpin konfederasi yang terkenal pada saat perang saudara berlangsung dulu. Mannix mengaku bahwa ia adalah sheriff baru kota Red Rock. Tanpa kehadirannya, John tidak dapat menukarkan imbalan dan Daisy tidak akan dapat dieksekusi. Akhirnya Mannix menjadi orang keempat di dalam kereta kuda tersebut.

Melihat badai yang semakin parah, mereka akhirnya singgah dulu di Minnie’s Haberdashery, tempat peristirahatan yang biasa dikunjungi oleh orang-orang yang hendak menuju Red Rock tapi terjebak badai atau kelelahan. Sesuai namanya, Minnie’s Haberdashery dimiliki oleh seorang wanita bernama Minnie. Tapi di sana mereka justru bertemu Bob (Demián Bichir), seorang Meksiko yang mengaku bahwa ia adalah pegawai baru Minnie yang bertugas untuk mengurus Minnie’s Haberdashery selama Minnie pergi ke rumah ibunya. Di dalam Minnie’s Haberdashery, sudah terdapat 3 karakter lain yang sedang berlindung dari badai salju. Di sana ada Oswaldo Mobray (Tim Roth), Joe Gage (Michael Madsen) dan Jendral Sanford “Sandy” Smithers (Bruce Dern). Oswaldo mengaku bahwa ia adalah eksekutor hukuman gantung di Red Rock, bisa jadi dialah yang akan menggantung Daisy sesampainya Daisy di Red Rock. Sandy merupakan mantan Jendral pasukan konfederasi yang datang untuk menguburkan anaknya. Joe Gage tidak mengaku sebagai siapa-siapa, Joe Gage adalah Joe Gage, ia hanya orang yang kebetulan melewati Minnie’s Haberdashery.

Hateful Eight 11

Hateful Eight 2

Hateful Eight 7

Hateful Eight 8

Hateful Eight 4

Hateful Eight 3

Sejak awal John Ruth selalu super waspada dan sangat curiga terhadap 7 karakter lain yang ada di sekitarnya. Ia curiga bahwa satu atau beberapa orang yang berlindung di Minnie’s Haberdashery merupakan kawan Daisy yang berusaha membebaskan Daisy. Apakah kecurigaan John benar atau ia hanya paranoid saja? Pertanyaan itulah yang membuat saya menonton The Hateful Eight (2015) sampai habis, tanpa mengantuk. Beberapa karakter ternyata memang berbohong atas sesuatu hal dan beberapa dari mereka ternyata memiliki keterkaitan satu sama lain dengan karakter lain, namun tidak semuanya berhubungan dengan tawanan John Ruth.

Hateful Eight 9 Hateful Eight 10

Film ini tetaplah merupakan film cowboy pada umumnya, kebanyakan berbicara dan jarang action-nya, namun interaksi antar karakter pada The Hateful Eight (2015) memang menjadi daya tarik tersendiri. Bagi saya, The Hateful Eight (2015) relatif lebih baik ketimbang film cowboy Quentin Tarantino sebelumnya, Django Unchained (2012). Saya melihat beberapa ciri khas Quentin pada kedua film tersebut, yaitu menggunakan musik tahun 69-an atau 70-an dengan kualitas suara rekaman kuno, teks yang menggunakan gaya tulisan teks-teks pada film zaman dulu, penuh kekerasan, terdapat banyak kata-kata kasar, alur maju undur dan dipisah dalam beberapa chapter seperti mini seri. Namun rasanya The Hateful Eight (2015) tidak sesadis Django Unchained (2012), The Hateful Eight (2015) pun lebih sedikit action-nya ketimbang Django Unchained (2012). Tapi tetap saja saya lebih suka The Hateful Eight (2015) ketimbang Django Unchained (2012). Ternyata ada juga film cowboy minim action yang menarik :). The Hateful Eight (2015) rasanya pantas untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: thehatefuleight.com