Tips & Trik Microsoft Excel

Pada waktu SMP dulu, saya diajarkan untuk menggunakan program komputer WS untuk menghasilkan tulisan yang biasanya pada akhirnya akan dicetak. Selain WS, saya pun diajarkan Lotus yang biasa dipergunakan untuk melakukan perhitungan masal dan bentuknya tabel. Sekarang, WS dan Lotus sudah tinggal sejarah. Fungsi WS sudah tergantikan oleh Microsoft Word dan fungsi Lotus sudah tergantikan oleh Microsoft Excel. Sewaktu saya kuliah, saya sering sekali menggunakan Microsoft Word dan merasa bahwa Microsoft Excel tidak terlalu berguna. Setelah bekerja, saya baru merasakan betapa bermanfaatnya Microsoft Excel karena sehari-hari saya sering melakukan olah data. Olah data secara masal akan lebih mudah dengan bantuan fitur-fitur yang Microsoft Excel berikan. Dari ratusan fitur-fitur tersebut berikut fitur-fitur Microsoft Excel yang paling sering saya pergunakan.

1. Formula vlookup
Vlookup dipergunakan untuk melakukan pencocokan dan menampilkan pasangan karakter yang hendak ditampilkan. Berikut cara-caranya:

a. Misalkan saya memilki 2 Sheet yaitu Sheet Report1 dan Sheet No TCR. Saya ingin mencari tahu isi kolom Site ID dan Status dari HCR No. pada Sheet No TCR. Jawabannya sebenarnya ada pada Sheet Report1, di sana terdapat pasangan-pasangan dari setiap Site ID, Status dan HCR No. Dengan vlookup, pencocokan masal dapat dilakukan dengan cepat.
Excel1 Excel2

b. Pilih kolom yang ingin kita ketahui nilainya dari pencocokan, lalu cari VLOOKUP pada Name Box yang ada di sekitar kiri atas dan tekan Enter. Berikutnya akan muncul Function Arguments.

Excel3

c. Sort nilai yang akan dicocokkan, dalam kasus ini seluruh kolom A pada Sheet No TCR.

Excel4

d. Masukkan nilai sumber pencocokkan pada Table_array, dalam kasus ini adalah seluruh kolom A dan B pada Sheet Report1.

Excel5

e. Masukkan berapa kolom yang diperlukan dari kolom HCR No. ke kolom Site ID pada Col_index_num, dalam kasus ini nilai 2 yaitu kolom A & B pada Sheet Report1. Misalkan yang hendak dicari adalah GM Area dari HCR No. , maka Col_index_num nilainya 7 yaitu jumlah kolom dari kolom A sampai kolom G pada Sheet Report1.

Excel6

f. Masukkan angka 0 yang artinya False pada Range_lookup agar pencocokan dilakukan untuk nilai yang sama persis, bukan mendekati. Nantinya hasil akan keluar bisa nilai A pada Sheet Report1 sama persis dengan nilai A pada Sheet No TCR.

Excel7

g. Nilai B2 Sheet No TCR sama dengan nilai B9 Sheet Report1 karena nilai A2 Sheet No TCR dan A9 Sheet Report1 sama-sama HCR00023 nilainya.

Excel8

h. Berikut hasilnya bila cara yang sama diberlakukan untuk mencari nilai kolom B & C Sheet No TCR.

Excel92. Formula Menemukan Durasi Waktu
Saya biasa menggunakan TODAY pada pengurangan waktu untuk memperoleh nilai durasi hari yang terhitung sampai tanggal terkini, tanggal ketika file excel tersebut dibuka. Berikut cara-caranya:

a. Misalkan saya ingin memasukkan ke dalam kolom D, informasi akan durasi hari dari dari yang ditunjukkan oleh kolom C hingga hari ketika saya membuka file Excel tersebut. Pada kolom cell D2, saya masukkan formula =TODAY()-C2 sehingga muncul sebuah deretan informasi tapi masih dalam bentuk tanggal, bukan hari.

Excel10b. Pada cell D2, lakukan klik kanan mouse, lalu pilih “Format Cells…” dan mengganti kategori menjadi “Number” sehingga muncullah durasi dalam satuan hari pada cell D2 :). Karena saya membuat contoh ini pada 31-8-2015, maka muncul angka 50 pada D2.

Excel11

Excel12

Excel13

c. Lakukan “copy” dan “paste” cell D2 ke dalam cell-cell di bawahnya sehingga diperoleh durasi hari pada kolom D.

Excel14

3. Formula If

Ahhhh if adalah formula yang ada pada berbagai bahas pemrograman seperti C++, Pascal, Basic dan kawan-kawan. Mirip seperti pada bahasa pemrograman, if pada Excel dipergunakan untuk menentukan nilai benar atau salah dari hasil ekpresi logika. Formulanya kurang lebih seperti ini: = if(ekspresi logika;nilai benar;nilai salah). Formula ini dapat dibuat bertingkat atau nested seperti ini: =if(ekspresi logika;nilai benar;if(ekspresi logika 2;nilai benar;if(…. dan seterusnya maksimal sampai 8 tingkat. Formula ini dapat digunakan bersambung di kolom atau cell lain pula. Agar lebih jelas, berikut contohnya:

a. Misalkan saya ingin mengelompokkan nilai-nilai pada kolom D apakah termasuk kecil sekali atau kecil atau sedang atau besar atau besar sekali dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Nilai D adalah Kecil Sekali bila nilainya lebih kecil sama dengan 0.
  2. Nilai D adalah Kecil bila nilainya lebih besar dari 0 dan lebih kecil sama dengan dari 100.
  3. Nilai D adalah Sedang bila nilainya lebih besar dari 100 dan lebih kecil sama dengan dari 200.
  4. Nilai D adalah Besar bila nilainya lebih besar dari 200 dan lebih kecil sama dengan dari 300.
  5. Nilai D adalah Besar Sekali bila nilainya lebih besar dari 300 dan lebih kecil sama dengan dari 400.
  6. Nilai D adalah Error bilai nilainya lebih besar dari 400.

Excel38

b. Masukkan nilai =IF(D2<=0;”Kecil Sekali”;IF(D2<=100;”Kecil”;IF(D2<=200;”Sedang”;M2))). Pada contoh kali ini, saya coba buat contoh untuk formula if yang bersambung ke cell lain, dalam hal ini cell M2. Karena pengelompokkannya terdiri dari 6 aturan, maka sebenarnya semua dapat dimuat dalam 1 formula tanpa harus bersambung.

Excel39

c. Masukkan =IF(D2<=300;”Besar”;IF(D2<=400;”Besar Sekali”;”Error”)) pada cell M2.

Excel40

d. Lakukan copy dan paste pada cell-cell di bawahnya dan diperoleh hasil pengelompokan pada kolom L. Kolom M hanyalah coretan untuk contoh penggunaan formula if yang bersambung.

Excel41

4. Grafik
Dalam setiap laporan atau presentasi, saya sering harus membuat grafik dari tabel data yang cuantik :P. Ahhhh, supaya lebih jelas, berikut contohnya:

a. Misalkan saya ingin membuat grafik dari data pada beberapa cell di kolom A dan D seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.

Excel15

b. Sort cell-cell tersebut lalu pilih menu “Insert” sehingga muncul pilihan jenis grafik apa yang ingin ditampilkan. Misalkan grafik batang yang hendak ditampilkan, maka pilihlah “Column” dan varian dari grafik batangnya, apakah yang datanya dijejerkan? Apakah yang datanya dijadikan dalam 1 batang Apakah bentuk batangnya tajam-tajam?

Excel16

c. Misalkan jenis grafik batang yang dipilih adalah grafik batang yang tidak tajam dan datanya dibuat berjejer tidak disatukan dalam 1 batang, maka akan muncul gambar seperti di bvawah ini.

Excel17

d. Warna yang otomatis muncul biasanya biru, tapi itu bisa diubah dengan memilih warna-warna lain yang terletak pada menu “Design”.

Excel18

e. Bosan dengan warna yang itu-itu saja? Yuk kita coba tambahkan variasi yang dapat mempercantik grafik. Lakukan klik kanan pada gambar grafik dan pilih “Format Chart Area”.Excel19

f. Pilih “Fill” lalu silahkan pilih jenis variasi yang hendak dibubuhkan pada grafik.

Excel20

Excel21

5. Pivot
Pivot digunakan untuk membuat pengklasifikasian bertingkat sekelompok data. Inilah salah satu fungsi yang sering saya pergunakan untuk memperoleh jumlah dari beberapa data yang disajikan terpisah namun masih dalam 1 tabel data yang sama, bingung? Aaaahhhh supaya jelas, berikut contohnya:

a. Misalkan saya ingin mengetahui berapa tiket HCR berstatus solved yang dibuat oleh Alief Cakep untuk GM Area Route 2 dan berapa tiket berstatus open yang dibuat oleh Tono untuk GM Area Route 1. Kemudian saya ingin melihat bagaimana perbandingan jumlah creator, status dan GM Area dengapn meisahan setiap Mgr. Area dalam 1 grafik yang sama. Data tiket HCR ada pada kolom A, data creator ada pada kolom E, data status ada pada kolom G, data GM Area ada pada kolom H dan data Mgr. Area ada pada kolom I. Maka pertama-tama pilih “Insert” lalu “Pivot Table” dan Pivot Chart”.

Excel22

b. Pilih semua cell pada kolom A, E, G, H dan I, atau boleh juga semua kolom asalkan terdapat kolom A, E, G, H dan I di dalamnya.

Excel23

c. Perhatikan pilihan judul kolom yang terletak di bawah tulisan “Choose fields to add to report”, posisinya ada di bagian kanan. Di antara pilihan tersebut, tarik “Created by” (judul kolom E) dan “GM Area” (judul kolom H) ke dalam kotak yang berjudul “Row Labels”. Lalu tarik pula “HCR No.” (judul kolom A) ke dalam kotak yang berjudul “Values”. Kemudian tarik “Status” (judul kolom G) ke dalam kotak “Column Labels”. Terakhir, tarik “Mgr. Area” (judul kolom H) ke dalam kotak “Report Filter”.

Excel24

d. Diperoleh data bahwa tiket HCR berstatus solved yang dibuat oleh Alief Cakep untuk GM Area Route 2 adalah sebanyak 1. Sedangkan tiket berstatus open yang dibuat oleh Tono untuk GM Area Route 1 adalah sebanyak 1.

Excel25

e. Muncul grafik yang dipisahkan berdasarkan data Mgr. Area.

Excel26

6. Text to Column
Seringkali saya memperoleh deretan data yang bentuknya tidak rapi atau ideal ketika di paste ke Excel. Di sanalah fungsi text to column dapat dipergunakan, berikut contohnya:

a. Misalkan saya hendak memisahkan karakter sebelum huruf R dengan karakter sesudah huruf R pada semua cell di kolom H. Pilih “Data”, kemudian “Text to Column”.

Excel33

b. Pilih “Delimited”.

Excel34

c. Pilih “Other” lalu masukkan “R” pada cell kosong disamping pilihan “Other”. Cell kosong tersebut hanya dapat dimasukkan 1 karakter, bukan kata apalagi kalimat.

Excel35

d. Lihat “Data Preview” apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan? Kalau sudah, pilih “Finish”.

Excel36

e. Karakter sebelum huruf R akan muncul di kolom H dan karakter setelah huruf R akan muncul di sebelah kolom H yaitu kolom I.

Excel37
7. Formula SEARCH dan MID

Gabungan formula Search & Mid dapat dipergunakan untuk menampilkan potongan karakter dari cell lain dengan karakter/kata/kalimat sebagai tanda pemisah, berikut contohnya:

a. Misalkan saya ingin menampilkan di kolom K, 5 karakter setelah kata-kata CR dari semua cell di kolom A.

Excel30

b. Masukkan formula =MID(A2;SEARCH(“CR”;A2);5) pada K2. Pada formula ini, SEARCH dipergunakan untuk mencari kata-kata CR pada kolom A2 itu ada pada karakter keberapa dihitung dari karakter pertama. Kemudian informasi tersebut dipergunakan untuk melengkapi fungsi MID sehingga diperoleh 5 karakter setelah kata-kata CR pada A2. Pada contoh di bawah ini, saya masukkan pula SEARCH(“CR”;A2) pada J2 untuk melihat hasil dari fungsi SEARCH sebelum digabungkan dengan fungsi MID.

Excel31

c. Lakukan copy paste pada cell-cell di bawahnya sehingga kita memperoleh hasil seperti di bawah ini.

Excel32

 

Sekian kumpulan fitur-fitur Excel yang relatif sering saya pergunakan di kantor. Semoga bermanfaat :).

Studi Kasus Nokia dari Sudut Pandang Manajemen Nokia

Nokawal

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun 1865, Fredrik Idestam mendirikan perusahaan penggilingan kayu yang bernama Nokia, kata Nokia sendiri diambil dari nama sebuah komunitas yang tinggal di Finlandia Selatan. Kemudian pada sekitar tahun 1950, Nokia mulai membangun divisi elektronik karena Nokia memandang bahwa industri elektronik menjanjikan masa depan yang cerah, pendirian divisi ini adalah awal mula terjunnya Nokia ke dalam industri telekomunikasi. Walaupun pada awalnya Nokia bukanlah perusahaan telekomunikasi, Nokia berhasil menghasilkan produk-produk telekomunikasi yang dapat diterima oleh pasar, mulai dari produk telefon genggam sampai perangkat telekomunikasi lainnya seperti HLR, MSC, BSC, RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak diperoleh dengan instan, melainkan melalui proses trial & error yang panjang, Nokia melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sehingga Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka merajai pasar telefon genggam selama 14 tahun sebelum tahtanya direbut oleh Samsung. Dalam Pada era kejayaannya, Nokia banyak mengeluarkan produk telefon genggam dengan model-model yang baru dalam waktu yang tidak terlalu jauh & langsung diserap dengan baik oleh pasar.

Gambar 1.1 Pergerakan Saham Nokia

Gambar 1.1 Pergerakan Saham Nokia.

Sayangnya era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 1.1 saham Nokia semakin turun, berbeda dengan S&P500, Nasdaq dan Dow Jones. Bila dibandingkan dengan Q2 2011 lalu, market share Nokia pada Q2 2012 ini mengalami penurunan di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan pegawai dan penutupan kantor dan pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak di Finlandia, jadi saat ini tidak ada lagi produk Nokia yang dibuat di Finland, negara asal Nokia.

Gambar 1.2 Market Share Nokia

Gambar 1.2 Market Share Nokia.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam tulisan ini adalah

  1. Temukan 10 fakta yang menyebabkan perusahaan besar seperti Nokia dapat mengalami kesulitan besar seperti ini (5 faktor eksternal dan 5 faktor internal),
  2. Diskusikan strategi yang dijalankan dan temukan 3 penyebab yang paling dominan, menurut Anda, yang menjadi penyebab utama kesulitan ini.
  3. Berapa besar kontribusi Nokia terhadap perekonomian Finlandia dan apa strategi Nokia ke depan.
  4. Apakah ada perusahaan lain yang akan menyusul. Sebutkan data, fakta, dan analisisnya.

1.3  Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulisan tulisan ini antara lain:

  • Melakukan pendataan, melakukan analisis, dan mengajukan usulan perbaikan yang diperlukan dari sudut pandang pihak manajemen Nokia agar perusahaan dapat kembali menggapai masa-masa kejayaan yang saat ini mulai pudar.
  • Berbagi, berbagi ilmu dan pendapat tentunya ;).

1.4  Ruang Lingkup Pembahasan

Tulisan ini akan membahas strategi Nokia dari sudut pandang pihak manajemen Nokia.

2. Dasar Teori

2.1 Teori Inovasi

Nokia adalah perusahaan yang kaya akan inovasi dan berada di industri telekomunikasi yang haus akan inovasi. Teori inovasi yang berhubungan denga kasus Nokia adalah distruptive innovation dan innovation dilema yang diutarakan oleh Clayton M. Christensen, seorang ahli di bidang inovasi bisnis.

Distruptive innovation adalah sebuah inovasi yang membantu munculnya pasar baru, namun inovasi ini mengganggu pasar yang sudah ada, mengganti teknologi yang sudah ada sebelumnya. Dalam kata lain distruptive innovation memberikan kemajuan akan suatu layanan atau produk dengan cara yang tidak diduga oleh pasar.

Gambar 2.1 Distruptive Innovation

Gambar 2.1 Distruptive Innovation.

Clayton M. Christensen, seorang ahli di bidang inovasi bisnis, mengatakan bahwa “distruptive innovation dapat merusak kesuksesan perusahaan incumbent yang sudah memiliki respon yang baik terhadap kebutuhan pelanggan dan didukung oleh riset yang baik.” Perusahaan incombent terkesan terlambat menghadari distruptive innovation, mereka seolah-olah tidak menduga bahwa ada inovasi baru yang berhasil mengalahkan layanan atau produk yang sudah mereka kembangkan secara bertahap, hal itulah yang disebut innovator dilema. Innovator dilema terjadi ketika suatu perusahaan ragu dalam mengembangkan inovasi baru yang radikal karena perusahaan tersebut masih menikmati keuntungan dari inovasi yang telah mereka lahirkan di masa lampau, selain itu mereka juga khawatir bahwa bila mereka menghasilkan inovasi baru yang radikal, maka inovasi tersebut akan menghantam produk yang saat ini dianggap mampu memberikan keuntungan.

2.2  Teori Manajemen Strategis

Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajeman strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajeman pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional

Gambar 2.2 di bawah ini merepresentasikan model komprehensif dari proses manajemen strategis yang diambil dari buku Manajemen Strategis Konsep karangan Fred David. Terdapat 3 tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan, penerapan dan penilaian startegi. Ketiganya sangat penting perananya dalam mengantarkan perusahaan menuju tujuan yang ingin dicapai.

Gambar 2.2 Model Manajemen Strategis Komprehensif

Gambar 2.2 Model Manajemen Strategis Komprehensif.

Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi ancaman dan peluang eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan

Pada tahap perumusan strategi, terdapat faktor eksternal dan internal yang akan mempengaruhi langkah-langkah berikutnya. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan visi misi yang jelas, memberikan landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Oleh karena itu setiap perusahaan yang ingin mencapai semua tujuannya wajib melakukan audit internal dan audit eksternal.

Audit eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian yang berada diluar kendali perusahaan, seperti meningkatnya persaingan luar negeri, pergeseran populasi, semakin meningkatnya persentase masyarakat berusia tua, ketakutan konsumen untuk bepergian, dan fluktuasi pasar saham. Audit eksternal mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga manajer dapat memformulasi strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman. Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari.

Pada dasarnya hal-hal yang mempengaruhi audit internal adalah mmanajemen, pemasaran, keuangan, penelitian, pengembangan, operasional. Kekuatan/kelemahan internal setiap bidang bisnis adalah berbeda sebab keadaan setiap internal perusahaan tidaklah sama antara yang satu dengan yang lainnya.

3. Data & Informasi

Data dan informasi yang berhasil dikumpukan antaralain adalah:

1. Nokia dan Kompetitornya 

Gambar 3.1 Turunnya Harga Saham Nokia

Gambar 3.1 Turunnya Harga Saham Nokia.

Gambar 3.2 iPhone dan Android

Gambar 3.2 iPhone dan Android.

Gambar 3.3 Nokia Profit Margin dan Apple Profit Margin.

Gambar 3.3 Nokia Profit Margin dan Apple Profit Margin.

Gambar 3.4 Penjualan Nokia, Samsung dan Apple.

Gambar 3.4 Penjualan Nokia, Samsung dan Apple.

Berdasarkan gambar-gambar di atas, dapat diketahui bahwa keuntungan dan pasar Nokia terus menurun sementara keuntungan dari Apple & Samsung, kompetitor utamanya di dunia telefon genggam, terus mendapatkan keuntungan.Nokia dan Finlandia.

2. Pengaruh Pemerintah Finlandia

Gambar 3.5 Nokia dan Finlandia.

Gambar 3.5 Nokia dan Finlandia.

Gambar 3.6 Total Pajak Nokia dari Total Pendapatan Pajak Finlandia.

Gambar 3.6 Total Pajak Nokia dari Total Pendapatan Pajak Finlandia.

Tabel 3.1 Indikator Utama Finlandia.

Tabel 3.1 Indikator Utama Finlandia.

Tabel 3.2 Pembiayaan Riset Nokia oleh Finlandia.

Tabel 3.2 Pembiayaan Riset Nokia oleh Finlandia.

Berdasarkan data-data di atas, eksport Nokia sangat mempengaruhi GDP dari Finlandia. Negara Finlandia juga mendapatkan penghasilan dari pajak yang dibayarkan oleh Nokia setiap tahunnya. Persentase besar pajak Nokia dari total pendapatan pajak perusahaan mencapai puncaknya pada tahun 2003 yaitu di atas 20%. Meski terus mendapatkan pengaruh positif dari Nokia, pertumbuhan GDP Finlandia juga sempat mengalami penurunan mulai tahun 2008 bersamaan dengan krisis Lehman Brothers.

Nokia selalu ingin menjadi yang pertama dan terdepan dalam hal inovasi. Inovasi-inovasi yang berhasil memukau penduduk dunia ini dihasilkan oleh Nokia melalui riset dan penelitian yang cukup mahal. Selama ini, biaya riset dan penelitian Nokia dibantu oleh negara Finlandia melalui Tekes (The Finnish Funding Agency for Technology and Innovation) sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 3.2.

3. OS Telefon Genggam

Dari Majalah Chip Edisi 02/2011, diperoleh data sebagai berikut:

Android 2.2 
 Jumlah Aplikasi: 95.154
 App Store: Android Market
Symbian 3 
 Jumlah Aplikasi: 19.625
 Store: OVI Store
Windows Phone 7 
 Jumlah Aplikasi: 292
 Store: Marketplace
iOS 4.1
 Jumlah Aplikasi: 252.769
 App Store: App Store
Blackberry 6
 Jumlah Aplikasi: 13.869
 App Store: BB App World

Dapat diketahui bahwa jumbal aplikasi dari OS besutan IOS milik Apple dan aplikasi dari OS Android yang digunakan oleh Samsung memiliki jumlah yang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah aplikasi yang ada pada OS Symbian maupun OS Windows Phone. Jumlah aplikasi yang beragam dapat menjadi daya tarik terhadap pengguna telefon genggam saat ini sebab telefon genggam saat ini tidak hanya digunakan untuk menelefon atau SMS aja, tapi digunakan untuk hal-hal yang lain seperti bermain game on-line,  memantau harga saham, media sosial, GPS dan lain-lain. 

Gambar 3.7 Jumlah User mobile OS

Gambar 3.7 Jumlah User mobile OS

Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah pengguna OS Android dan OS IOS terus naik dan berhasil menyusul jumlah pengguna Symbian pada 2012, pasar menggemari telefon genggam yang menggunakan OS IOS dan Android.

4. RIM

Tabel 3.3 Inovasi RIM.

Tabel 3.3 Inovasi RIM.

Gambar 3.8 Kondisi RIM.

Gambar 3.8 Kondisi RIM.

Mirip dengan Nokia, RIM dengan perangkat Blackberry-nya terus mengalami penurunan keuntungan. RIM memang masih memperoleh keuntungan, namun bila hal ini diteruskan maka pada akhirnya RIM akan mengalami kerugian.

4. Analisi & Penjelasan

Gambar 4.1 Diagram Ishikawa Nokia.

Gambar 4.1 Diagram Ishikawa Nokia.

Dengan menggunakan data-data pendukung & Ishikawa Diagram (Fish Bone) di atas, diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan Nokia yaitu:

  • 5 Faktor Eksternal yang mempengaruhi masalah Nokia:

a)      Resesi ekonomi di Eropa

b)      Bantuan dari pemerintah Finlandia untuk mendanai R&D Nokia

c)      Persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain)

d)     Lokasi bisnis ritel, manufaktur & jasa dari Nokia tersebar di penjuru dunia

e)      Perkembangan gaya hidup masyarakat

  • 5 Faktor Internal yang mempengaruhi masalah Nokia:

f)       Kerjasama dengan Microsoft dalam hal OS Handset Nokia

g)      Tersedianya tenaga kerja ahli

h)      Paten milik Nokia

i)        Kemampuan Nokia berinovasi

j)        Sistem kerja internal Nokia

Kemudian faktor-faktor di atas dimasukkan ke dalam matriks hubungan agar dapat diperoleh 3 faktor yang paling mempengaruhi problem Nokia saat ini.

Tabel 4.1 Matriks Hubungan.

Tabel 4.1 Matriks Hubungan.

Dari matriks hubungan di atas, diperoleh 3 faktor dengan nilai yang paling tinggi yaitu:

  1. Kemampuan Nokia berinovasi.
  2. Persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain).
  3. Perkembangan gaya hidup masyarakat.

Kemampuan Nokia dalam berinovasi tidak perlu diragukan lagi, dengan didukung oleh riset yang baik dan kemampuan Nokia dalam melihat apa yang diinginkan oleh pelanggannya berhasil membuat Nokia menjadi produsen telefon genggam nomor 1 di dunia selama 14 tahun. Perkembangan gaya hidup masyarakat pastilah berubah dari waktu ke waktu, Nokia tetap menyadari hal tesebut sehingga Nokia terus melakukan riset dan mengeluarkan model-model produk baru agar masyarakat tidak meninggalkan merk Nokia. Masyarakat mengenal Nokia sebagai produsen telefon genggam terbaik di masanya.

Bencana mulai datang ketika Apple mengeluarkan distruptive innovation, yaitu telefon layar sentuh yang didukung oleh beragam aplikasi walaupun sebenarnya teknologi layar sentuh milik Apple bukanlah yang pertama di dunia. Teknologi layar sentuh telah lahir di laboratorium akademik dan korporat sejak 1960, teknologi ini sempat dipergunakan oleh HP melalui produk komputer layar sentuhnya, HP-150, pada 1983. Bencana bagi Nokia diperparah lagi dengan hadirnya Samsung sebagai pengikut Apple dengan mengeluarkan telefon genggam layar sentuh yang didukung oleh OS Android milik Google. Masyarakat kelas atas dan menengah yang dahulu menjadi pelanggan setia Nokia mulai beralih ke Apple dan Samsung karena inovasi dan reputasi. Sementara itu Nokia akan sulit bersaing bila mentargetkan masyarakat kelas bawah karena di sana telefon genggam buatan Cina sangat sulit ditandingi, terutama dari segi harga.

Sebenarnya Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi dan kampanye-kampanye yang lebih agresif ketika Nokia masih ada dipuncak, namun Nokia mengalami apa yang disebut oleh Cyalton Christensen, seorang pakar dalam inovasi, sebagai dilema inovator. Nokia terlena dan ragu untuk membuat inovasi yang drastis karena khawatir inovasinya akan menghantam produk utamanya yang pada saat itu masih laku di pasaran.

Nokia tentunya melakukan perlawanan agar mahkotanya tidak direbut oleh perusahaan lain, Nokia mengeluarkan telefon genggam layar sentuh juga dan menggandeng OS Windows Phone milik Microsoft. Microsoft sendiri adalah produsen OS komputer nomor 1 di dunia, maka pilihan Nokia dalam menggandeng Microsoft bukanlah keputusan yang salah, OS produksi Microsoft tentunya adalah OS dengan kualitas yang baik. Kalau dilihat dari jumlah aplikasi yang mendukung, OS Windows Phone menag kalah jauh dibandingkan jumlah aplikasi pendukung pada OS IOS dan OS Android, namun itu hanyalah kuantitas, bukan kualitas. Walau jumlah aplikasinya lebih sedikit, bila kualitas dan harga dari aplikasi tersebut ekonomis atau gratis, maka OS Windows Phone ini pastilah mampu menjadi daya tarik bagi pelanggan.

Nokia sudah mengeluarkan hampir segala kemampuan yang mereka miliki, mulai dari mengeluarkan telefon genggam layar sentuh sampai beralih dari OS Symbian ke OS Windows Phone. Semua itu merupakan usaha yang baik, kondisi Nokia tentunya akan lebih terpuruk apabila strategi di atas tidak diterapkan. Masalahnya adalah, ketika Nokia menerapkan strategi di atas, masyarakat masih memiliki mindset bahwa Nokia merupakan produsen telefon genggam yang nyaman digunakan untuk telefon dan SMS, bukan produsen gadget (perangkat) multifungsi dengan kemampuan yang luas.

Nokia harus lebih agresif lagi dalam melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Nokia harus terus melakukan penyempurnaan terhadap produknya dengan diiringi oleh marketing yang tepat agar produk-produknya dapat diserap dengan baik lagi oleh pasar. Masyarakat kelas menengah dan kelas atas harus “dididik” agar menyadari bahwa Nokia bukan hanya produsen telefon genggam biasa tapi produsen telefon genggam yang sudah sekuat dan secanggih mini komputer, kuat untuk melakukan multitasking hal-hal yang bisa dilakukan komputer dan sedang trend tapi dapat dibawa ke mana-mana seperti untuk social media, email, GPS, messeger dan lain-lain. Marketing dari Nokia juga harus digalakan ke arah peningkatan reputasi pemilik telefon genggam Nokia yang baru sehingga orang yang menggenggam telefon genggam dengan merk Nokia memiliki “gengsi” menjadi pemilik gadget canggih yang bisa segalanya.

Pihak manajemen Nokia juga harus meminta bantuan dan dukungan dari pemerintah Finlandia karena bagaimanapun juga, Nokia mempengaruhi GDP negara tersebut. Bantuan dari pemerintah tidak hanya berupa dana riset dan pengembangan yang selama ini diberikan, manajemen Nokia dapat meminta bantuan kepada pemerintah untuk menurunkan biaya yang diperlukan untuk melakukan aktifitas produksi dan eksport di Finlandia mulai dari biaya masuknya bahan baku telefon genggam, pajak hingga perizinan. Nokia juga dapat meminta dukungan Bank milik pemerintah Finlandia untuk memberikan pinjaman lunak bagi operator telekomunikasi atau mitra distributor Nokia yang hendak membeli produk milik Nokia dengan syarat seluruh uang yang dipinjam tersebut digunakan 100% untuk membeli produk Nokia. Pinjaman yang diberikan oleh Bank tersebut tentunya akan bermanfaat juga bagi negara Finlandia juga pada akhirnya.

Serupa dengan Nokia, RIM juga mengalami masalah yang serupa. Namun RIM akan menghadapi badai yang lebih parah karena RIM nampak belum berencana mengeluarkan inovasi apapun yang akan menjadi sesuatu yang spektakuler. Masyarakat mengenal Blackberry produk RIM sebagai telefon genggam yang nyaman untuk melakukan komunikasi data terutama messeger. Kelebihan utama Blackberry adalah BBM (Blackberry Messeger) yang diluncurkan mulai 2008, namun pada suatu titik tertentu BBM tidak akan terus menerus menjadi keunggulan kompetitif RIM. Sampai saat ini belum ada inovasi yang dapat menjadi calon keunggulan kompetitif baru di masa depan bagi perusahan asal Kanada ini. Bila RIM tidak sesegera mungkin menghasilkan inovasi baru atau kampanye untuk merubah mindset masyarakat ke suatu arah tertentu, maka RIM akan tenggelam.

5. Kesimpulan & Penutup

5.1 Kesimpulan

  1. 5 Faktor Eksternal yang mempengaruhi masalah Nokia adalah resesi ekonomi di Eropa, bantuan dari pemerintah Finlandia untuk mendanai R&D Nokia, persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain), lokasi bisnis ritel, manufaktur & jasa dari Nokia tersebar di penjuru dunia, perkembangan gaya hidup masyarakat. Sedangkan 5 Faktor Internal yang mempengaruhi masalah Nokia adalah kerjasama dengan Microsoft dalam hal OS Handset Nokia, tersedianya tenaga kerja ahli, paten milik Nokia, kemampuan Nokia berinovasi, sistem kerja internal Nokia.
  2. 3 faktor utama yang mempengaruhi permasalahan yang dihadapi Nokia adalah kemampuan Nokia berinovasi, persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain) dan perkembangan gaya hidup masyarakat.
  3. Perekonomian Finlandia sangat dipengaruhi oleh kelangsungan bisnis Nokia, Finlandia memperoleh pendapatan dari ekport dan pajak Nokia. Finlandia juga memberikan bantuan dana riset dan pengembangan kepada Nokia.
  4. Perusahaan lain yang diduga akan mengalami nasib yang sama seperti Nokia adalah RIM.

5.2 Saran

  1. Nokia sebaiknya melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk yang lebih agresif dengan melakukan penyempurnaan produknya dengan disertai marketing yang tepat agar mindset masyarakat mengenai Nokia dapat secepatnya bergeser.
  2. Nokia sebaiknya meminta bantuan kepada pemerintah Finlandia untuk menurunkan biaya yang diperlukan untuk melakukan aktifitas produksi dan eksport di Finlandia, selain itu Nokia juga dapat meminta dukungan pemerintah Finlandia untuk memberikan pinjaman lunak bagi operator telekomunikasi atau mitra distributor Nokia yang hendak membeli produk milik Nokia.
  3. Agar tidak menyusul Nokia, RIM sebaiknya melakukan riset dan pengembangan produk yang lebih baik dan cepat lagi agar dapat melahirkan inovasi baru. Tentunya hal itu harus diimbangi dengan marketing yang tepat sasaran dan tidak terlambat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Christensen, Clayton. The Innovator’s Dilemma: When New Technologies Cause Great Firm to Fail. Harvard Business School Press

[2] David, Fred R. Manajemen Strategis konsep, 2009, Salemba Empat

[3] Jyrki Ali-Yrkkö (2010). Nokia and Finland in a Sea of Change. Helsinki: Taloustieto Oy

[4] Pohjola, Matti. Economic Growthand Welfare in Finland. Aalto University School of Economy

[5] http://business.financialpost.com

[6] http://chip.co.id

[7] http://euromoneycountryrisk.com

[8] http://gs.statcounter.com

[9] http://majalahinovasi.com/teknologi-layar-sentuh/

[10] http://online.wsj.com

[11] http://web.worldbank.org

[12] http://wikipedia.com

[13] http://www.etla.fi

[14] http://www.helsinkibusinesshub.fi

[15] http://www.manajementelekomunikasi.org/

[16] http://www.nokia.com

[17] http://www.onlinemarketing-trends.com

[18] http://www.rim.com