Persiapan Wisata Korea 2017

Maksud hati hendak berangkat tahun 2018, apadaya dapatnya tahun 2017 :D. Awal 2017 lalu saya, istri dan anak kami baru saja pulang dari Thailand pada …. Kemudian kami merencanakan untuk pergi lagi tahun depannya. Tapi karena sesuatu hal, akhirkan kami kembali berpetualang ke negeri orang pada akhir 2017, berdekatan dengan ulang tahun kedua anak kami.

Waktu itu kami memutuskan untuk pergi ke Korea Selatan. Bukan karena kami maniak K-Pop yaaaa. Tapi karena kami memang belum pernah ke sana dan pasti ada banyak hal unik di sana ….. daaaan tiket promonya adanya yang tujuannya ke sana hehehehehe. Biaya transportasi bisa jadi menjadi salah satu hal yang sangat dipertimbangkan ketika kami akan berangkat ke suatu negara. Tiket pesawat selalu menjadi sesuatu yang pertama kali kami beli. Kemudian barulah disusul dengan visa, passport penginapan dan lain-lain. Berikut hal-hal yang kami persiapkan ketika akan berwisata ke Korea Selatan.

  1. Tiket Pesawat

Awalnya kami datang ke sebuah Travel Fair yang konon banyak tiket murahnya. Calon tujuan kami antara lain adalah Hongkong & Korea Selatan. Kalau dihitung-hitung, dapat dikatakan bahwa Hongkong adalah opsi yang relatif lebih ekonomis. Saya sudah mereka-reka bahwa kalau memang jadi memilih tiket pesawat Hongkong, maka Macau akan diikutsertakan. Macau itu relatif dekat dari Hongkong dan rasanya kurang seru kalau hanya ke Hongkong saja, apalagi saya sendiri sudah pernah ke Hongkong sebelumnya.

Ketika kami melakukan komparasi tiket di Travel Fair dengan tiket yang dijual on-line, kami menemukan bahwa Asiana Airlines (아시아나항공) sedang memberikan promo. Yaitsss, kami langsung berniat membeli tiket promo Asiana menuju Seoul dengan mempertimbangkan ramalan cuaca dan daftar hari raya di Korea Selatan sana, berdasarkan pengalaman kami pada Persiapan Wisata Singapura 2016 dan Persiapan Wisata Thailand 2017. Datang di musim hujan dan hari raya, terkadang memberikan rintangan tambahan lho.

Bisa dibilang, ini adalah pilihan yang paling sreg bagi kami. Kami berangkat dan pulang tepat sebelum anak kami berumur 2 tahun, hitungan tiketnya masih gratis heheheh. Perjalanan kali ini tentunya akan lebih jauh ketimbang perjalanan menuju Singapura atau Bangkok tempo lalu. Mau bagaimana juga, membawa bayi ke negeri orang memang agak menantang pastinya. Karena Korea Selatan adalah negara 4 musim, maka kami harus memperhitungkan agar tidak ke sana di saat musim dingin. Dulu, saya pernah ke Jepang di saat masih ada salju dan kondisinya sangat tidak bersahabat untuk membawa bayi keluar luar rumah -__-. Wah pertimbangan tanggal kedatangannya bertambah rumit yaaa.

Akhirnya kami membeli tiket promo Asiana sedemikian rupa sehingga kami tidak datang di musim gugur, curah hujan hampir tak ada dan tidak ada hari raya apa-apa. Taaaapi, yaaa taaapii, kami hanya memiliki waktu untuk mempersiapkan segalanya dalam waktu 1,5 bulan O_O.

  1. Passport dan Visa

Passport bukanlah masalah bagi kami. Passport yang dulu saya urus pada Perpanjang Passport di Kanim Bekasi, masih berlaku sampai lebih dari 8 bulan. Sayang oh sayang, Korea Selatan bukan negara bebas Visa bagi passport Indonesia. Saya pun hanya memiliki 1,5 bulan untuk mengurus ini semua. Pengurusan Visa Korea Selatan sebenarnya tidak sesulit pengurusan Visa Australia, tapi waktu yang hanya 1,5 bulan ini benar-benar singkat. Maka, kami menggunakan jasa Dwidaya Tour untuk mengurus permohonan Visa kami ke Konsulat Korea Selatan.

Berikut persyaratan yang harus kami lengkapi:

  1. Passport dengan masa berlaku minimal 8 bulan.
  2. Fotocopy bagian passport yang pernah ada Visa dan stempel imigrasinya, kalau ada.
  3. Pas Foto warna 4 x 6 sebanyak 2 lembar dengan latar belakang warna putih.
  4. Bukti keuangan dalam bentuk rekening koran atau print tabungan di bank yang sudah dilegalisir oleh bank. Ini bukan cetakan atau fotocopy buku tabungan lhoo. Sebaiknya datang langsung ke bank dan minta buatkan. Tidak ada ketentuan pasti harus ada dana berapa di sana, tapi setahu saya dana yang ada harus cukup untuk hidup di Korea Selatan dan pulang ke Indonesia. Kemudian, mereka juga melihat cashflow-nya. Jangan ada membom 1 rekening dengan dana yang banyak agar ketika memohon Visa, dana terlihat banyak. Saya sendiri memberikan print tabungan dari rekening tempat saya biasa menerima gaji dan rekening tempat saya biasa belanja, plus fotocopy deposito.
  5. Surat Referensi Bank Asli. Ini saya peroleh juga dari bank, relatif mudah kok, hanya ke Costumer Service saja langsung dibuatkan.
  6. Karena status saya karyawan, maka diperlukan Surat Sponsor atau Surat Keterangan Kerja dari Perusahan dalam bahasa Inggris lengkap dengan Kop Surat Perusahaan. Isinya mencantumkan jabatan, masa kerja, alamat perusahaan dan no telefon perusahaan. Biasanya ada kata-kata yang menjamin bahwa karyawan akan pulang ke Indonesia. Umumnya, HRD perusahaan sudah punya template-nya kok, mudah ini ;).
  7. Karena saya bukan pengusaha, maka saya tidak perlu melampirkan Fotocopy S.I.U.P.
  8. Fotocopy Kartu Keluarga & KTP.
  9. Fotocopy Akte Nikah bagi yang sudah menikah. Bagi yang belum, jangan “baper” :’D.
  10. Fotocopy Kartu Pelajar, serta Surat Keterangan Pelajar bagi yang masih sekolah atau kuliah.
  11. Fotocopy Akte Lahir Anak bagi yang membawa bayi seperti saya.
  12. Untuk anak yang bepergian sendiri harus ada surat ijin dari orang tua. Untuk istri yang bepergian sendiri harus ada surat ijin dari suami.
  13. Fotocopy Surat Ganti Nama kalau pernah ganti nama.
  14. Print out tiket pesawat.
  15. Print out booking penginapan.
  16. Bukti potong pajak SPT PPH 21 atau Slip Gaji. Yang ini saya lengkapi juga walaupun tidak wajib dan hanya diperlukan bila pada passport kita, belum ada riwayat perjalanan atau data tabungan kita kurang meyakinkan.

Persyaratannya memang kadang terkesan agak mengambang. Tapi pada dasarnya permohonan Visa Korea Selatan ini relatif mudah kok. Mereka sedang menggalakan sektor periwisata mereka. Visa kami sendiri, terbit setelah seminggu menunggu. Horee, jadi juga deh ke Seoul :D.

  1. Booking Penginapan

Pada perjalanan kali ini, kami akan mengambil waktu yang sedikit lebih panjang dibandingkan perjalanan kami sebelumnya, cukup 8 hari saja hehehehehe. Kami pun bermaksud untuk mencuci dan memasak bekal kami sendiri di sana. Dengan membawa bekal, kami tidak akan khawatir dalam mencari makanan halal di Korea. Dengan mencuci sendiri, maka kami tidak perlu membawa terlalu banyak pakaian atau membayar uang laundry di sana. Olehkarena itulah maka kami mencari penginapan lengkap dengan air panas, setrika, mesin cuci dan kompor, serta dekat dengan Stasiun. TV dan kolam renang tidak kami cari sebab kami tidak jauh-jauh datang ke Seoul untuk wisata hotel ;).

Tunggu sebentar, kenapa kok dekat masjid atau lokasi restoran halal tidak masuk ke dalam bahan pertimbangan? Pada prakteknya, kami akan lebih sering berkeliling di luar penginapan. Menginap di dekat masjid tidak telalu menambah nilai plus. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, makanan halal di negeri orang, tetap akan lebih mahal dibandingkan kalau kita masak atau bawa sendiri. Itulah alasan kenapa kok kami tidak mencari penginapan di daerah Ittaewon yang merupakan daerah komunitas muslim terbesar di Seoul.

Agak berbeda dengan perjalanan kami sebelumnya, akhirnya kami memilih untuk menyewa Apartemen studio di tengah kota melalui Airbnb. Kami memilih sebuah unit Apartemen di Time Castle, gedung di seberang Dongdaemun Design Plaza, tak jauh dari Halte Bus Limo Bandara dan Stasiun Dongdaemun History & Culture Park. Melalui chatting dengan si pemilik unit Apartemen, kami memperoleh cara mudah untuk mencapai Apartemen dari Bandara. Kami pun memperoleh informasi tempat penitipan koper karena ada selisih antara waktu kedatangan dengan check-in Apartemen. Bonussss, kami memperoleh Unlimited Internet Egg Wi-Fi dari si pemilik. Pemilihan kami terhadap unit Apartemen ini ditentukan pula oleh faktor keramahan dan helpfull tidaknya si tuan rumah pemilik unit. Mau bagaimana juga, kita pasti memerlukan petunjuk dan tips ketika sedang menuju penginapan atau menggunakan aneka peralatan asing yang ada di dalam penginapan. Sebelum booking, kita bisa chatting dulu dengan pemilik unit di Airbnb, di sinilah kami melakukan seleksi. Lucunya, baik sebelum sampai di Korea maupun selama kami di Korea, kami tidak pernah bertemu langsung dengan si tuan rumah, semua via on-line :D. Tentunya ini akan menjadi petualangan baru yang sangat berbeda dibandingkan petualangan kami sebelumnya.

  1. Perbekalan

Mencari makanan halal di Seoul nampaknya akan sesulit mencari makanan halal di Bangkok. Maka kali ini kami membawa perbekalan berupa beras dan makanan siap goreng untuk dimasak di Apartemen. Ada rendang, ayam goreng, serundeng dan tempe. Tak lupa kami membawa pula rice cooker super mungil untuk menanak nasi ;).

  1. SIM Card

Karena kami memperoleh bonus Egg Wi-Fi dari tempat kami menginap, maka kami tidak membeli SIM Card di Seoul sana. Mayoritas pemilik Flat atau Apartemen yang menyewakan unit mereka di Airbnb, memberikan bonus berupa Egg Wi-Fi yang dapat dibawa kemana-mana dan berfungsi sebagai hotspot portable. Internetnya memang unlimited, tapi kecepatannya hanya 3G. Yaaaah lumayanlah untuk browsing dan membuka peta hohohoho.

  1. Peta

Dengan bantuan Egg Wi-Fi, kami tentunya dapat menggunakan peta on-line dengan lebih mudah dan akurat. Nama gedung pada peta on-line Seoul memang banyak menggunakan huruf hangeul yang terkadang sulit kami pahami. Tapi untunglah untuk objek wisata dan Stasiun ada huruf latih dan bahasa Inggrisnya. Tak lupa kami pun meyimpan peta off-line dari jaringan kereta di Seoul sebagai contekan, ini wajib hukumnya supaya tidak tersesat di dalam Stasiun yang luas.

  1. Transportasi

Seoul memiliki pilihan transportasi berupa bus, taksi dan kereta yang sebenarnya sama-sama nyaman. Tapi kalau dihitung, kereta merupakan pilihan yang ekonomis dan cepat. Terlebih lagi kebanyakan objek wisata di Seoul memiliki pintu masuk yang berdekatan dengan Stasiun. Maka, kereta menjadi pilihan transportasi kami selama di Seoul. Kalau sudah terdesak, kami mungkin akan memilih taksi.

Sistem perkeretaan Seoul nampak rapih, bersih, tepat waktu dan semua Stasiunnya nampak sudah terintegrasi. Kita tidak perlu keluar dari gedung untuk pindah jalur kereta. Tapi tangga menuju Stasiun di sana sangat curam dan banyak Stasiun tidak menyediakan lift O_O. Saya sendiri harus beberapa kali menggotong stroller portable yang kami bawa ketika naik turun tangga. Beruntung Stasiun-Stasiun besar yang merupakan persimpanga jalur atau dekat dengan objek wisata populer, memiliko lift di sebuah pojok. Semua dapat dilihat dari peta Stasiun yang komunikatif, mudah sekali dipahami.

Di sana nanti, kami akan memiliki pilihan untuk membeli tiket transportasi secara prabayar atau single trip. Kami memilih untuk membeli kartu prabayar T-Money langsung di Seoul, karena ada promosi dan kartu ini dapat dipergunakan untuk membayar kereta, bus dan taksi. Kartu ini dapat dibeli di loket tiket kereta Stasiun, cabang 7-Eleven atau loket-loket lainnya yang memiliki logo T-Money. Setelah membeli kartunya, kita dapat mengisi kartu di Card Recharge Vending Machine. Proses pengisian menggunakan instruksi berbahasa Inggris yang sangat mudah dipahami loh, tidak ada masalah di sana. Sebenarnya ada kopetitor lain seperti kartu Bee, tapi ketika kami di sana, hanya T-Money yang membeli potongan harga 100 Won per perjalanan, lumayanlaaah :).

  1. Stroller & Gendongan Bayi

Gendongan bayi dan stroller portable yang ringan, wajib dibawa bila hendak membawa bayi ke Korea Selatan. Keduanya merupakan barang yang terus kami bawa kemana-mana. Pastikan gendongan bayi yang dibawa adalah gendongan yang nyaman digunakan, penampilan boleh sama, tapi kualitasnya beda. Untuk stroller, pastikan untuk membawa stroller yang ringan dam dapat dilipat menjadi kecil. Saya pribadi kemarin menggunakan Ergobaby dan Chocolate Pocket Recline.

  1. Sepatu

Sepatu? Yaaaa, saya tidak salah tulis. Perjalanan ke Bangkok beberapa bulan yang lalu pada …. menyebabkan kaki saya terkena plantar fasciitis. Karena terlalu banyak jalan dan membawa beban berat secara tiba-tiba dalam jangka waktu tertentu, daerah tumit saya menjadi kurang enak ketika digunakan berjalan. Permasalahan ini dapat dicegah andaikata saya menggunakan sepatu khusus untuk berjalan dengan sol yang agak tebal. Kali ini, saya membawa 2 sepatu yang saya rasa nyaman hohohoho.

  1. Itenari

Pada kunjungan wisata kali ini, kami berniat untuk mengunjungi berbagai objek wisata di Seoul, Seorak dan Nami. Kami tentunya berniat untuk mengunjungi pusat perbelanjaan yang khas dan memiliki sesuatu yang berbeda. Acara-acara seperti les membuat kimchi dan mengunjungi desa pengrajin akan kami lewatkan. Dengan mengatur semuanya sendiri, kami dapat memilih objek wisata yang ingin kami kunjungi sendiri dengan durasi waktu sesuka hati. Dengan membawa anak di bawah 2 tahun, terkadang ada waktu dimana kami tidak dapat berangkat pagi, hal ini akan menimbulkan masalah tersendiri kalau ikut travel. Itenari mereka pukul 8 sudah berangkat, kalau kami sampai tidak ikut ya rugi juga, apalagi anak di bawah 2 tahun, sering dihitung bayar setengah harga oleh travel. Padahal pada kenyataannya, pesawat dan beberapa objek wisata menggratiskan tiket masuk untuk anak di bawah 2 tahun. Perjalanan 8 hari di Korea ini, akan lebih longgar dan jauh lebih hemat dibandingkan kalau ikut travel, tapi yaa jelas lebih rumit dan repot. Berikut itenari atau rencana perjalanan yang kami susun sejak masih di Indonesia:

Hari Jam Kegiatan
Jumat, 15 Sep 2017 08:00 – 10:00 Tiba di Bandara Incheon, mengurus imigrasi dan menguus penginapan di Dongdaemun
11:30 – 12:00 Perjalanan ke Namsan Tower
12:00 – 14:30 Wisata di Namsan Tower
14:30 – 15:10 Perjalanan ke  K Star Road
15:10 – 16:10 Wisata di K Star Road
16:10 – 16:40 Perjalanan pulang ke Dongdaemun
16:40 – Lelah Wisata di Dongdaemun Design Plaza (DDP) & Doota Mall
Sabtu, 16 Sep 2017 07:30 – 09:30 Perjalanan ke Gapyeong
10:00 – 10:10 Perjalanan ke Nami Island
10:10 – 13:00 Wisata di Pulau Nami
13:00 – 13:10 Perjalanan ke Petite France
13:10 – 14:55 Wisata di Petite France
14:55 – 15:05 Perjalanan ke Morning Calm Garden
15:05 – 16:20 Wisata di Morning Calm Garden
16:30 – 17:00 Perjalanan pulang ke Gapyeong
17:00 – 19:00 Perjalanan pulang ke Seoul
Minggu, 17 Sep 2017 09:00 – 09:45 Perjalanan ke Ihwa Mural Village
09:45 – 11:30 Wisata di Ihwa Mural Village
11:30 – 13:15 Perjalanan ke Ewha Woman University
13:15 – 15:00 Wisata di Ewha Woman University
15:00 – 15:45 Perjalanan ke Itaewon
15:45 – 17:00 Wisata di Itaewon
17:00 – 17:45 Perjalanan ke Banpo Bridge
17:45 – Lelah Wisata di Banpo Bridge
Senin, 18 Sep 2017 08:00 – 17:00 Pergi ke Dongdaemun History Culture Park Station Exit 10 untk ikut land tour Klook ke Gunung Seorak & Kuil Naksansa
19:00 – Lelah Diantarkan ke Dongdaemun History Culture Park Station Exit 10 oleh pihak Klook untuk acara bebas
Selasa, 19 Sep 2017 09:00 – 10:00 Perjalanan ke Onemount Snow Park
10:00 – 12:00 Wisata di Onemount Snow Park
12:00 – 13:10 Perjalanan ke The War Memorial of Korea
13:10 – 14:00 Wisata di The War Memorial of Korea
13:00 – Lelah Bebas
Rabu, 20 Sep 2017 07:00 – 07:20 Perjalanan ke Bukcheon Hanok Village
07:20 – 08:30 Wisata di Bukcheon Hanok Village
08:30 – 09:00 Perjalanan ke Gwanghamun Square
09:00 – 10:00 Wisata di Gwanghamun Square
10:00 – 10:15 Perjalanan ke Gyeongbokgung Palace
10:15 – 11:30 Wisata di Gyeongbokgung Palace
11:30 –12:30 Perjalanan ke Cheongdokgung Palace
12:30 – 13:45 Wisata di Cheongdokgung Palace
13:45 – Lelah Bebas
Kamis, 21 Sep 2017 09:00 – 09:30 Perjalanan ke Gwanjang Market
09:30 – 12:00 Wisata di Gwanjang Market
12:00 – 12:10 Perjalanan ke Insadong
12:10 – 14:00 Wisata di Insadong
14:00 – 14:10 Perjalanan ke Cheonggyecheon Steream
14:10 – 16:00 Wisata di Chenggyecheon Stream
16:00 – 16:30 Perjalanan ke Yeouido Hangang Park
16:30 – 18:00 Wisata di Yeouido Hangang Park
18:00 – Lelah Bebas
Jumat, 22 Sep 2017 08:00 – 10:30 Perjalanan ke Everland
10:30 – Puas Wisata di Everland
Sabtu, 23 Sep 2017 07:00 – 08:15 Perjalanan ke Bandara Incheon
08:15 – Selesai Pulang ke Jakarta
  1. Contekan & Coretan

Menemani itenari yang sudah kami susun, kami pun menbawa coretan dan contekan yang berisi informasi singkat dari beberapa objek wisata yang ada di sana sebagaimana saya tulis pada Ringkasan Objek Wisata Korea Selatan. Beberapa objek yang tidak masuk ke dalam itenari pun kami masukkan sebagai objek wisatan cadangan.

  1. Tiket Atraksi

Kami membeli secara tiket masuk Onemount Snow Park dan Everland on-line. Harganya memang lebih murah, tapi tanggal kedatangan otomatis sudah ditentukan dan tidak dapat diubah. Untuk mempermudah perjalanan, kami pun membeli land tour via Klook ketika mengunjungi wilayah Gunung Seorak. Tiket dan transportasi selama 1 hari di sana, akan kami peroleh dari rekanan Klook di Seoul.

Untuk objek atau atraksi lainnya, kami akan membeli tukit masuknya langsung di tempat saja. Kalau semua dibeli lewat on-line dan tanggal kedatangannya kurang fleksibel, kemungkinan akan menimbulkan kesulitan ketika ada sesuatu hal yang membuat rencana perjalanan kami berubah. Terkadang, perjalanan kami agak bergeser dan sedikit tidak sesuai dengan itenari yang sudah kami susun. Kamu masih membutuhkan objek-objek yang waktu kedatangannya dapat digeser-geser ;).

Semua sudah siap, maka kami pun memulai petualang kami pada Hari Pertama Wisata Korea – Incheon, Namsan Tower & K Star Road.

Baca juga:
Ringkasan Objek Wisata Korea Selatan
Hari Pertama Wisata Korea – Incheon, Namsan Tower & K Star Road
Hari Kedua Wisata Korea – Naminara Republic, Petite France & The Garden of Morning Calm
Hari Ketiga Wisata Korea – Ihwa, Ewha, Itaewon & Banpo
Hari Keempat Wisata Korea – Gunung Seorak & Naksansa
Hari Kelima Wisata Korea – One Mount Snow Park, The War Memorial of Korea & Myeong-dong
Hari Keenam Wisata Korea – Gyeongbokgung, Bukchon & Changdeokgung
Hari Ketujuh Wisata Korea – Gwangjang & Cheonggyecheon
Hari Kedelapan & Kesembilan Wisata Korea – Everland & Incheon

Persiapan Wisata Singapura 2016

Singapura

Pertengahan 2016 lalu, saya beserta istri dan anak saya berlibur ke Singapura. Kenapa Singapura? Tidak terlalu jauhnya jarak antar objek wisata, relatif baiknya keamanan di sana dan transportasi yang ramah stroller menjadi utama sebab anak saya baru berumur 1 tahun. Selain itu bahasanya menggunakan bahasa Inggris sehingga kalaupun tersesat, kami akan mudah bertanya dan membaca tanda jalan. Dengan demikian, kami bisa berjalan-jalan keliling Singapura tanpa bantuan pemandu wisata meskipun memang agak repot dan harus melakukan persiapan yang matang. Tapi lumayanlah bisa berhemat sebab di Singapura hampir semuanya serba bayar dan relatif mahal bagi saya pribadi. Berdasarkan pengalaman kemarin, berikut hal- hal yang sebaiknya dipersiapkan dan dipertimbangkan ketika hendak berlibur ke Singapura:

1. Passport dan Visa

Bagi warga negara ASEAN seperti Indonesia, Visa tidak diperlukan untuk masuk ke Singapura. Tapi passport ya tetap wajib ada, paling tidak berlaku 6 bulan lagi. Tidak ada ketentuan harus menggunakan 3 nama ataupun harus passport elektrik, bebas :). Belum membuat passport? Sekarang mudah kok, bagaimana caranya pernah saya bahas pada Perpanjang Passport di Kanim Bekasi.

2. Tiket Pesawat atau Feri

Pada sekitar 2003 saya pernah masuk ke Singapura lewat Batam dengan menggunakan feri. Tiket ferinya memang murah sih, tapi saya harus naik pesawat dulu dari Banten/Jakarta ke Singapura karena saya tinggal di Jakarta. Mau bagaimanapun harus beli tiket pesawat. Nah untuk perjalanan 2016 kemarin, saya menggunakan tiket promosi Citilink yang harganya jadi lebih murah daripada tiket pesawat ke Padang atau Bali. Saran saya jeli-jelilah ketika ada Travel Fair, lihat syarat-syarat promonya dan pastikan Travel Fair tersebut merupakan Travel Fair benaran, bukan Travel Fair jadi-jadian :P. Dengan boomingnya Travel Fair yang diadakan sebuah maskapai penerbangan, sekarang ini tiba-tiba hadir beberapa Travel Fair yang menjual harga tiket tapi masih tergolong mahal, yang ada kita malah diajak ikut membeli paket tour-nya :’D. Oh yaaa, ketika menentukan waktu keberangkatan dan membeli tiket pesawat, jangan lupa untuk cek ramalan cuaca dan perkiraan musim terutama ketika akan membawa anak kecil. Repot juga kalau ke sana ketika kondisinya sedang hujan sepanjang hari.

3. Booking Penginapan

Penginapan bukanlah hal yang saya dapatkan di Travel Fair sebab saya masih kurang tahu mau menginap di daerah mana. Berhubung saya hanya pergi bersama istri dan anak saya yang masih 1 tahun maka saya mempertimbangkan hal-hal berikut:

  1. Tingkat keamanan.
  2. Tingkat kebisingan.
  3. Jarak dari stasiun MRT/LRT terdekat (saya berencana untuk menggunakan MRT saja selama di Singapura).
  4. Jarak dari objek wisata yang dituju.
  5. Jarak dari restoran yang menyediakan makanan halal atau jarak dari 7 Elevan terdekat (7 Eleven banyak cabangnya dan menyediakan makanan halal yang dapat dijadikan bekal).

Karena untuk mempertimbangkan hal-hal di atas kami perlu banyak bertanya dan baca-baca, maka kami tidak memperoleh penginapan di Travel Fair, tidak sempat. Akhirnya kami memperoleh penginapan berbulan-bulan berikutnya melalui Traveloka yang kebetulan sedang memberikan diskon cukup besar heheheh.

4. Tiket MRT/LRT

Selama di Singapura, kami berencana untuk menggunakan MRT/LRT saja karena mayoritas objek wisata terletak tidak jauh dari Stasiun-Stasiun MRT. Untuk objek wisata yang jauh seperti Singapore Zoo atau Jurong, sarana transportasi bus dapat dipergunakan.

Bagaimana metode pembayarannya? Kami memilih menggunakan kartu EZ-Link yang dapat diisi ulang. Kami meminjam kartu EZ-Link milik sepupu istri saya dan melakukan isi ulang di Bandara Changi. Bagi yang belum punya EZ-Link, dapat pula langsung membelinya di Bandara Changi atau 7 Eleven cabang Singapura. Ataaaauu dapat pula meminjam kartu EZ-Link milik anggota group facebook Backpaker Dunia, silahkan berkenalan dan menghubungi salah satu anggotanya, mereka baik-baik kok, asal kartunya dirawat dan dikembalikan setelah selesai dipakai yaaa :).

Bagi teman-teman yang berencana melakukan banyak sekali perjalanan dengan menggunakan LRT/MRT/bus, dapat pula menggunakan kartu Singapore Tourist Pass yang dapat dibeli di Airport Changi dan beberapa Stasiun MRT besar. Dengan menggunakan Singapore Tourist Pass, maka teman-teman dapat menggunakan bus/MRT/LRT sepuasnya dalam jangka waktu tertentu sesuai paket yang dibeli. Kalau kartu EZ-Link, penggunaannya berdasarkan kuota yang dibeli, bukan unlimited seperti Singapore Tourist Pass.

Selain opsi di atas, ada pula teman saya yang memilih menggunakan kartu single trip, jadi dia harus membayar di  setiap stasiun yang akan dinaiki. Saya sendiri kurang suka dengan opsi ini karena dengan demikian waktu akan habis untuk mengantri terutama di jam sibuk.

Saya lebih memilih untuk menggunakan kartu prabayar EZ-Link daripada kartu bufee Singapore Tourist Pass karena kebetulan, berdasarkan itenari kami, biaya transportasi kami akan lebih murah bila menggunakan kartu EZ-Link. Untuk perbandingan tarifnya, bisa dilihat di situs resminya yaitu home.ezlink.com.sg dan thesingaporetouristpass.com.sg.

5. Peta

Untuk peta saya mendownload peta offline Singapura di aplikasi Google Maps Android. Kemudian saya pun menyimpan file peta jalur MRT/LRT di dalam handphone saya. Ini saya lakukan karena saya tidak berminat untuk membeli SIM Card di Singapura, cukup menjadi fakir Wi-Fi saja, toh semuamua tentang Singapura dapat didownload dan di simpan di handphone. GPS-pun akan tetap berfungsi di handphone meskipun tidak tersambung ke jaringan internet. Toh Singapura itu kecil, relatif aman dan mayoritas penduduknya mahir berbahasa Inggris hehehehe.

Untuk berjaga-jaga tak lupa kami mengambil peta jalur MRT/LTR/bus dan peta objek wisata yang dapat dengan mudahnya ditemukan di Bandara Changi, semua informasi relatif lengkap tersedia di sana.

6. SIM Card

Untuk komunikasi, saya hanya berbekal kartu SIM Card Indonesia saya yang internetnya dimatikan. Toh saya tidak akan update foto-foto narsis di akun media sosial saya :P. Selain itu sebagaimana sudah saya jabarkan pada poin 5 bahwa untuk navigasi saya akan melihat peta dan bertanya, mudah dan murahhhhh ;). Menjadi fakir wi fi tidak menjadi kendala walaupun kami berpergian bersama-sama anak kecil :).

7. Stroller

Bagi yang hendak membawa bayi atau anak kecil ke Singapura, jangan ragu untuk membawa stroller sebab jalanan Singapura dan transportasi umumnya terbilang sangat ramah stroller bahkan pada jam-jam sibuk. Jangan bandingkan transportasi Singapura dengan Jakarta yaaa, kita masih ketinggalan jauh. Saya pribadi kemarin membawa stroller Chocollate Pockit Recline yang ringan dan kecil ketika dilipat.

8. Gendongan Bayi

Tidak hanya stroller, pada waktu itu kami membawa pula gendongan bayi karena anak saya tidak terus menerus seharian mau di stroller. Mengingat yang namanya berwisata pastilah banyak jalan kakinya, maka sebaiknya teman-teman menggunakan gendongan bayi yang ergonomis dan nyaman. Ada harga, ada rupa sih, tidak semua gendongan bayi itu nyaman lhoo. Ketika sedang tidak dipakai, gendongan bayi bisa saya ikatkan ke stroller :).

9. Gothere.sg

Apa itu gothere.sg? Itu adalah website yang akan memberikan infomasi mengenai angkutan umum apa saja yang harus kami naiki untuk mencapai suatu tempat. Jadi gothere.sg akan menginformasikan bahwa untuk mencapai objek A, kami harus naik MRT sampai B arah C kemudiam berhenti di stasiun D dan keluar melalui pintu X. Informasinya detail sekali dan sangat berguna bagi wisatawan asing. Saya menggunakan gothere.sg ketika menyusun itenari dan saya pun sering membuka gothere.sg ketika mendapat wi fi gratisan hehee.

9. Itenari

Itenari atau rencana perjalanan wisata merupakan hal vital yang harus disusun agar wisata kita menjadi efektif. Saya biasa browsing dahulu objek-objek apa saja yang akan dikunjungi, lalu saya plotkan di dalam sebuah itenari lengkap dengan cara menuju objek tersebut dengan jamnya. Yaaah pada prakteknya nanti kami sendiri memang tidak 100% mengikuti itenari yang saya buat tapi paling tidak, ada pakem-pakem yang dapat kami ikuti sehingga kami tidak akan kebingungan mau ke mana ketika sudah tiba di Singapura. Berikut contoh itenari yang saya gunakan pada 2016 kemarin:

Hari Jam Kegiatan
4-Nov 6:10 Berangkat dari Soekarno Hatta terminal 2
9:00 Tiba di Changi Terminal 3, urus Imigrasi & jalan keliling Changi
11:30 Changi Airport – Hotel V Lavender dengan East-West Line (hijau) MRT Changi Airport – MRT Tanah Merah – MRT Lavender
12:00 Tiba di Hotel V Lavender dan menitipkan koper (check in pukul 14:00)
12:15 Makan Siang di Sup Tulang Deen Biasa, Jl. Sultan No 95
12:30 Keliling Malay Heritage Centre, Kampong Glam, Masjid Sultan, Arab st, Haji Lane, Bugis
16:00 Bugis-Garden By The Bay (MRT Bugis – MRT Bayfront (arah MRT Chinatown)
16:20 Keliling Garden By The Bay
18:00 Keliling area Marina Bay Sands, Helix Bridge, Fontain of Youth, Foodcourt Makansutra, Esplanade, Merlion Park, Raffles Landing Site, Singapore River Festival
20:30 Kembali ke hotel
5-Nov 7:00 Lavender – Sentosa (MRT Lavender – MRT Outram Park arah MRT Joo Koon – MRT Harbourfront – Exit E dan Jalan ke Vivocity/Sentosa Station – Beach Station
7:20 Keliling Southernmost Point of Continental Asia
8:30 Beach Station – Imbiah menggunakan bus 1 warna hijau
8:40 Keliling Merlion Walk, Merlion Sentosa, Tiger Tower, tukar tiket wings of time
9:50 Keliling Universal Studio
19:15 Waterfront Station – Beach Station
19:40 Menonton Wings of Time dan makan di Tastes of Asia
21:30 Pulang ke Hotel (Beach Station – Sentosa Station – Jalan ke MRT Harbourfront – MRT Outram Park arah MRT Punggol – MRT Lavender arah MRT Pasir Ris – Exit B)
6-Nov 7:00 Hotel – Singapore Zoo (MRT Lavender – MRT City Hall arah MRT Joo Koon – MRT Ang Mo Kio arah MRT Jurong East – Exit C dan jalan ke bus stop Ang Mo Kio Interchange (54009), Ang Mo Kio Avenue 8 – Bus 138 – Singapore Zoo)
9:00 Keliling Singapore Zoo
12:30 Keiling River Safari
15:00 River Safari – Singapore Flyer (Singapore Zoo Bus Stop (48131) – Bus 138 – Ang Mo Kio Interchange, Ang Mo Kio 8- MRT Ang Mo Kio – MRT Newton arah MRT Marina South Pier – MRT Promenade arah MRT Chinatown)
17:00 Keliling Singapore Flyer
19:00 Acara bebas dan kembali ke hotel
7-Nov 7:00 Hotel – Mustafa Centre (Busstop at after Kallang Road (07371), Lavender St – Bus 67 – After Allenby Road, Jalan Besar, 4 stop later)
7:30 Keliling Mustafa Centre
9:45 Mustafa Centre – Orchard (Busstop After Allenvy Road (07319) – Bus 65 – Orchard Boulevard)
10:00 Keliling di Orchard, Fort Channing, Bugis, acara bebas
15:30 Hotel – Changi (MRT Lavender – MRT Tanah Merah arah MRT Pasir Ris – MRT Changi Airport – Exit A
16:00 Tiba di Changi
17:35 Changi Terminal 3 – Soeta Terminal 2

Manusia boleh berencana tapi Allah yang memutuskan, pada kenyataannya tidak semua kisah perjalanan saya sesuai dengan itenari yang saya buat sendiri. Selengkapnya akan saya ceritakan pada Wisata Singapura Hari PertamaWisata Singapura Hari KeduaWisata Singapura Hari KetigaWisata Singapura Hari Keempat.

10. Tiket Atraksi

Mayoritas tiket atraksi-atraksi yang ada di Singapura dapat kita beli lewat internet. Bisa langsung ke website resminya, bisa juga melalui pihak reseller atau pihak ketiga seperti penjual tiket di groupon (sekarang fave), kaskus, travel. Berdasarkan pengalaman kemarin, membeli melalui website resmi akan terkena tarif yang sama seperti beli langsung di tempat meskipun ditulis harga promo atau diskon ini itu :P. Harga tiket akan lebih murah jika membelinya di pihak ketiga, tapi hati-hati yaa, biasanya ada aturan yang harus diterima seperti tiket akan dikirim H-1, tiket harus diambil manual di Singapura, dan lain-lain. Jeli-jelilah melihat ulasan tentang pihak ketiga tersebut agar tidak salah pilih.

10. Contekan & Coretan

Ketika saya sedang mempersiapkan hal-hal di atas, saya membuat coretan untuk setiap objek yang saya print untuk dijadikan contekan. Isinya kurang lebih mengenai informasi penting dari objek-objek yang masuk ke dalam itenari dan objek-objek cadangan. Yaa mana tau tiba-tiba terjadi suatu hal, kami tetap dapat manfaatkan kunjungan wisata kami dengan optimal. Berikut contoh coretan yang saya buat tahun 2016 lalu:

Untuk yang versi lengkapnya, bisa dilihat pada Ringkasan Objek Wisata Singapura.

Sekian sedikit tips dari saya, semoga bermanfaat terutama bagi teman-teman yang berencana mengunjungi Singapura tanpa menggunakan paket tour lengkap.

Sumber:
home.ezlink.com.sg
thesingaporetouristpass.com.sg
http://www.smrt.com.sg
Gothere.sg
TribunTravel.com
batampos.co.id
http://www.medanbisnisdaily.com
http://www.changirecommends.com
Streetdirectory.com
geekculture.co

Baca juga:
Ringkasan Objek Wisata Singapura
Wisata Singapura Hari Pertama
Wisata Singapura Hari Kedua
Wisata Singapura Hari Ketiga
Wisata Singapura Hari Keempa

Perpanjang Passport di Kanim Bekasi

Passport adalah salah satu surat atau buku yang wajib dimiliki bagi warga negara Indonesia yang hendak ke luar negeri, termasuk saya ;). Saya adalah pemegang passport hijau 48 halaman yang biasa saya pergunakan bila berwisata ke negeri orang. Passport hijau tersebut memiliki masa berlaku selama 5 tahun, nah bagaimana bila masa berlakunya habis? Harus diperpanjang di kantor imigrasi tentunya. Proses perpanjangan passport dapat dilakukan minimal 6 bulan sebelum masa berlaku habis dan maksimal 2 tahun setelah masa berlaku habis.
Saya lihat ada beragam variasi kasus pengurusan passport, saya tidak akan membahas pengurusan passport yang bersifat umum pada tulisan ini karena hal tersebut sudah ada di website resmi Direktorat Jendral Imigrasi. Saya akan membahas mengenai kasus pengurusan passport hijau saya yang baru saya laksanakan pada bulan Juni 2014 di kantor imigrasi Bekasi dengan metode on-line. Direktorat Jendral Imigrasi terus membuat perbaikan akan prosedur pembuatan passport sehingga pengalaman saya ini bisa saja berbeda dengan pengalaman teman-teman yang mengurus passport pada bulan yang berbeda atau bahkan pada tahun yang berbeda.
Baiklah, mari kita mulai dari awal. Pertama-tama saya melakukan input data lewat website http://www.imigrasi.go.id. Kemudian saya melakukan pembayaran di Bank BNI, lalu saya datang ke kantor imigrasi Bekasi untuk verifikasi dokumen asli, foto dan wawancara. Terakhir, mengambil passport. Berikut detailnya:

1. Input Data Online
Hal yang pertama saya lakukan adalah membuka www.imigrasi.go.id lalu memilih Layanan Publik>>Layanan Online>>Layanan Passpor Online.

Passport Online 1

Kemudian saya memilih Pra Permohonan Personal

Passport Online 2

Berhubung saya melakukan permohonan passport baru karena passport lama saya sudah habis masa berlakunya, maka saya mengisi dengan data seprti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Passport Online 3

Perhatikan Jenis Permohonan, pastikan kita memilih sesuai dengan alasan kenapa kita memohon passport baru. Perhatikan juga jenis passport yang kita inginkan, passport 48 halaman perorangan adalah passport yang biasa dipergunakan untuk berwisata ke luar negeri dengan masa berlaku 5 tahun, passport 24 halaman perorangan adalah passport yang biasa dipergunakan untuk bekerja di luar negeri atau umroh dengan masa berlaku 3 tahun dan Epassport 48 halaman adalah passport dengan chip di dalamnya yang biasa dipergunakan untuk berwisata ke luar negeri dengan masa berlaku 5 tahun. Di masa depan, semua orang harus menggunakan Epassport sehingga pemeriksaan keimigrasian dapat lebih efisien. Namun negara yang sudah mendukung penggunaan Epassport belum banyak, Kantor Imigrasi (Kanim) yang saat ini melayani pembuatan Epassport pun hanya Kanim Jakarta Pusat & Jakarta Barat.

Setelah semua data sudah ditulis dengan benar, saya menekan pilihan Lanjut yang ada di bagian bawah layar sehingga muncul halaman sebagai berikut.

Passport Online 4

Isilah kolom di atas sesuai KTP & KK (Kartu Keluarga) yang dimiliki. Setelah selesai, saya memilih pilihan Lanjut yang ada di bagian bawah layar sehingga muncul tampilan upload dokumen. Kita harus men-scan dokumen-dokumen untuk di-upload ke dalam database website Imigrasi. Yang pertama dilakukan adalah memilih jenis scan-an dokumen yang akan di-upload, lalu folder tempat dokumen tersebut berada dan terakhir pilih Upload.

Passport Online 6

 Dari sekian banyak pilihan, kita tidak perlu meng-upload semuanya. Saya sendiri hanya meng-upload Copy KTP WNI, Copy Kartu Keluarga dan Copy Akte Kelahiran. Semuanya saya scan dan saya convert menjadi grayscale (hitam putih) dalam format JPG sesuai ketentuan dari pihak imigrasi. Ukuran maksimal dari dokumen yang di-upload berukuran antara 500 kb sampai 1,8 Mb, tidak boleh kurang dari 500 kb dan tidak boleh lebih dari 1,8 Mb. Kalau resolusi dari gambar yang kita kirim kurang baik atau blur, biasanya kita diminta untuk mmengirim ulang gambar yang lebih jelas.

Passport Online 5

Setelah selesai meng-upload, saya meilih pilihan Lanjut yang ada di bagian bawah kiri layar sehingga muncul halaman Informasi Kedatangan di Kanim. di sini, saya memilih di Kanim mana saya akan melakukan sesi wawancara, foto dan pengambilan passport. Walaupun bukan warga Bekasi, saya memilih untuk mengurus passport di Kanim Bekasi. Kenapa kok Kanim Bekasi? Kanim Bekasi memang hanya Kanim tingkat 3 yang tentunya lebih sederhana dibandingkan Kanim tingkat 2 atau 1, tapi saya dapat informasi bahwa Kanim yang terletak di pinggiran kota Jakarta, biasanya relatif lebih sepi daripada Kanim yang terletak di tengah kota Jakarta ;). Selain itu, saya juga memilih tanggal berapa saya datang ke Kanim Bekasi. Setelah langkah ini selesai, saya mendapatkan konfirmasi bahwa proses pendaftaran saya sedang diperiksa.

Passport Online 8

Apabila proses pendaftaran kita dianggap sukses, kita akan mendapat notifikasi berupa email dari spri@imigrasi.go.id. Email tersebut akan dikirimkan ke alamat email yang kita masukkan ketika mendaftar di website imigrasi.

Passport Online 9

Saya kemudian mencetak kedua lembar pra permohonan yang dilampiran pada email tersebut. Pada lembar tersebut terdapat detail mengenai biaya pembuatan passport yang harus saya bayar di BNI, tanggal kedatangan ke Kanim dan alamat dari Kanim tempat saya akan mengurus passport.

Passport Online 10

Urutan dari langkah-langkah di atas dapat saja berubah tetapi pada intinya yaa tidak jauh berbeda, saya dengar bahwa akan ada kenaikan harga pembuatan passport untuk pemohon yang mendaftar sebulan setelah saya melakukan pendaftaran ini, selain itu, urutan pemilihan Kanim dan tanggal pada website imigrasi pada saat saya memposting tulisan ini sudah sedikit berubah tata letaknya dibandingkan pengalaman saya pada akhir Mei 2014 lalu.

2. Bayar ke BNI
Pembayaran dapat dilakukan di cabang BNI terdekat dengan membawa kedua lembar pra permohonan dari spri@imigrasi.go.id. Walaupun pada lembar pra permohonan disebutkan bahwa pemohon harus melakukan pembayaran di Cabang BNI terdekat sebelum jadwal hari kedatangan ke Kanim, sebaiknya kita secepatnya melalukan pembayaran setelah menerima email yang berisi tanda terima pra permohonan, saya anjurkan 1 sampai 3 hari setelah mendapat email tersebut. Saya pernah bersantai ria dalam melakukan pembayaran dan hasilnya, status pra permohonan saya sudah berubah menjadi cancel sehingga BNI tidak dapat menerima pembayaran saya dan saya harus melakukan pendaftaran on-line lagi, huffff. Hal inilah yang menyebabkan pembuatan passport saya jadi mundur sekitar 2 minggu.

3. Judgement Day, Datang ke Kantor Imigrasi Bekasi.
Hohohoho, akhirnya tiba saatnya bagi saya untuk melakukan proses foto dan wawancara di Kanim Bekasi. Perlu diingat bahwa maksimal toleransi kedatangan ke Kanim Bekasi adalah 7 hari setelah jadwal kedatangan yang tertera pada lembar pra permohonan. Kalau lewat dari 7 hari, uang yang sudah kita bayar ke BNI hangus dan kita harus mendaftar ulang dari awal. Melihat resiko yang ada, saya memilih untuk datang sesuai dengan tanggal kedatangan yang tertera pada lembar pra permohonan, 19 Juni.
Sebelum berangkat ke Kanim Bekasi, jangan lupa untuk membawa materai, alat tulis, lembar pra permohonan, tanda bukti pembayaran dari BNI, lebaran asli dan fotocopy dari dokumen yang diupload pada web imigrasi ketika dulu mendaftar. Perhatikan fotocopy dari KTP atau SIM, fotocopy-nya harus diperbesar dan tetap berada di dalam lembaran kertas, jadi tidak dipotong. Hal ini dapat ditanyakan kepada tukang fotocopy, pasti mereka sudah faham ;). Sudah siap? Ayooo berangkat ke Kanim Bekasi. Wow, tunggu dulu, dimana letak Kanim Bekasi? Kanim Bekasi terletak di belakang GOR Bekasi, Jalan Jendral Ahmad Yani, Bekasi. Gedungnya memang tidak terlihat dari jalan utama, saya sarankan untuk masuk lewat jalan masuk GOR Bekasi yang terletak di seberang BCA.

Passport Kanim Bekasi 0

Peta Kanim Bekasi

Passport Kanim Bekasi 1

Papan Petunjuk di Depan Pintu Masuk GOR

Kanim ini memang tidak semewah Kanim Jakarta Timur tapi halamannya cukup luas. Meskipun pelayanan baru dimulai pada pukul 8 pagi dan pada lembar pra permohonan saya diminta datang pada pukul 8 pagi hingga 11 siang, saya datang ke Kanim Bekasi sekitar pukul 6:45 pagi. Hhhmmmm, sesampainya di sana, sudah banyak orang mengantri tapi lebih manusiawi daripada yang saya alami di Kanim Jakarta Timur sekitar tahun 2013. Tidak ada orang yang antri berdiri di depan pagar, hampir semua duduk di dalam warung kecil yang terletak di depan Kanim Bekasi, sebagian sambil sarapan bubur atau lontong sayur ; ). Kok tidak antri berbaris seperti di Kanim Jakarta Timur? Ya, Saya pun tidak antri berdiri tapi saya meletakkan lembar pra permohonan saya yang sudah saya nomori pada tumpukan kertas-kertas yang ada di bagian dalam sebuah warung yang terdapat di depan Kanim Bekasi. Nanti ketika pagar Kanim Bekasi sudah dibuka, tumpukan kertas tersebut dibawa ke meja depan gedung kantor Kanim Bekasi yang sebelah kiri dari pintu gerbang. Ini berlaku hanya bagi orang yang daftar on-line atau daftar tidak via on-line tapi tinggal melakukan wawancara dan foto saja.

Passport Kanim Bekasi 10

Jam Operasional Kanim Bekasi

Passport Kanim Bekasi 2

Warung Depan Kanim Bekasi

Passport Kanim Bekasi 3

Pagar Kanim Bekasi

Nah bagi orang yang melakukan pendaftaran secara manual, tidak on-line, maka ia harus pergi menuju gedung Kanim Bekasi yang di sebelah kanan dari pintu gerbang untuk melakukan pendaftaran secara manual dengan menggunakan kertas-kertas dan harus tulis tangan, weeeh, ogaaaah. Antrian dilakukan dengan menuliskan nama pada secarik kertas yang ada di depan gedung tersebut. Setahu saya, Kanim Bekasi hanya melayani 120 orang per hari, kalau nomor antriannya sudah lebih dari 120, …. yaaa terpaksa disuruh balik lagi besok pagi x__x. Kasihan yaaa yang daftar manual, haduuuh.

Passport Kanim Bekasi 6

Pendaftar Manual Sebelum Loket Dibuka

Passport Kanim Bekasi 11

Pendaftar Manual Setelah Loket Dibuka

Berdasarkan pengalaman saya, jangan tertipu oleh pemohon lain yang seolah-olah lebih tahu. Saya melihat bagimana seorang ibu-ibu yang sudah daftar on-line, justru ikutan antri di loket untuk pendaftaran manual hanya karena beliau mendapatkan infomasi sesat dam sok tahu dari pemohon lain. Banyak loooh pemohon di Kanim Bekasi yang tidak tahu apa itu daftar on-line, jadi di Kanim Bekasi ini lebih banyak pemohon yang datang dari pendaftaran metode manual dibandingan pendaftaran metode on-line. Saran saya, percayalah kepada tukang parkir gondrong yang berjaga-jaga di depan pintu gerbang atau pegawai Kanim Bekasi yang dapat ditanyai. Harusnya ada bagian informasi di bagian muka Kanim Bekasi yaaaa. Pemohon yang baru pertama datang kan bingung, ini yang benar bagaimana, harus kemana, harus bagaimana. Apalagi passport itu diurus setiap sekitar 5 tahun sekali :’/.
Beruntung pada waktu itu saya bertanya kepada tukang parkir dan mengabaikan saran seorang pemohon lain yang bersikeras bahwa saya harusnya antri di gedung sebelah :P. Berbekal informasi tukang parkir ditambah papan tanda panah di area halaman Kanim Bekasi yang terlihat dari luar pintu gerbang, saya yakin bahwa keputusan saya menumpuk lembar pra permohonan untuk antri di gedung yang terletak di sebelah kiri dari pintu gerbang adalah keputusan yang tepat.

Passport Kanim Bekasi 7

Petunjuk Gadung

Setelah tumpukan kertas-kertas uang ada di warung dibawa ke depan kantor, akan dilakukan pemanggilan bagi pemohon yang sudah menumpuk kertas tersebut mulai pukul 8 pagi.

Passport Kanim Bekasi 4

Meja Depan Gedung Kiri

Passport Kanim Bekasi 5

Tumpukan Dokumen yang Sudah Dinomori Termasuk Lembar Pra Permohonan Saya

Passport Kanim Bekasi 8

Antrian Gedung Kiri Sebelum & Sesudah Loket Dibuka, Lebih Nyaman Dari Gedung Kanan

Passport Kanim Bekasi 9

Ruang Pelayanan Gedung Kiri

Di sana, saya menyerahkan fotocopy KTP, fotocopy bukti bayar BNI dan fotocopy Kartu Keluarga untuk disatukan dengan lembar pra permohonan untuk dikumpulkan oleh petugas yang duduk di dekat pintu masuk. Saran saya, meskipun ternyata tidak diminta semua, siapkan saja fotocopy KTP, KK dan dokumem-dokumen lain yang diupload pada waktu kita melakukan pendaftaran on-line. Setelah itu, barulah saya mendapatkan nomor antrian untuk antri di loket 1.

Passport Kanim Bekasi 13

Loket 1

Dari 23 orang pemohon yang antri lebih dahulu dari saya, hanya 7 orang yang melakulan pendaftaran secara on-line dan ikut duduk manis di depan loket 1 menunggu nomor antrian dipanggil. Bagaimana dengan pemohon lainnya? Mereka adalah pemohon yang mendaftar secara manual dan diarahkan untuk menunggu nomor antriannya dipanggil di loket 3 untuk wawancara dan foto, hari itu merupakan hari kedua mereka datang ke Kanim Bekasi. Sedangkan bagi saya, hari itu merupakan hari pertama saya datang ke Kanim Bekasi. Nah disinilah terasa sekali kelebihan melakukan pendaftaran via on-line, jumlah kedatangannya lebih sedikit, tidak perlu banyak-banyak tulis tangan pula. Meski demikian, para pemohon on-line termasuk saya, diharuskan juga menulis tangan surat pernyataan yang dilengkapi dengan materai setelah saya menerima nomor antrian loket 1, tak apalaaah sedikit tulis-tulis sambil menunggu nomor saya dipanggil. Yaaah paling tidak menulis tangannya tidak sebanyak pemohon manual ;’).

Passport Kanim Bekasi 12

Surat Pernyataan Bagi Pemohon Online

Di loket 1, dilakukan verifikasi terjadap data pendukung yang kita upload ke dalam website imigrasi ketika melakukan pendaftaran. Nanti kita akan diminta untuk menunjukkan dokumen asli termasuk bon asli pembayaran di BNI.
Naaaah setelah selesai dari loket 1, kita kembali diminta menghubungi petugas Kanim Bekasi yang ada di dekat pintu masuk untuk meminta nomor antrian loket 3. Ngapain? Untuk wawancara dan foto tentunya. Sayangnya, nomor antrian loket 3 kita pasti akan betada di bawah nomor antrian para pemohon manual yang sejak awal langsung masuk antrian loket 3, tidak antri di loket 1 dulu. Tenang saja, sekali panggil, loket 3 langsung memanggil 5 pemohon. Sebelum pukul 10 pagi pun saya sudah dipanggil untuk masuk ke loket 3.

Passport Kanim Bekasi 14

Nomor Antrian Loket 1 dan Loket 3

Di dalam loket 3, pertama-tama saya difoto dan diambil sidik jarinya. Bagi pemohon pria yang tidak mengenakan kemeja atau baju yang kurang rapi, disediakan jas agar terlihat rapi ketika difoto nanti. Setelah foto, dilakukan wawancara. Pada sesi wawancara ini dilakukan rekonfirmasi mengenai data pribadi dan untuk apa kita membuat passport. Pertanyaan yang diajukan kepada saya antara lain adalah Bikin passport-nya mau pergi ke mana mas? Perpanjangan passport ya? Ini pernah ke Mesir, Turki, Cina, Jepang dan lain-lain bagimana caranya? Untuk apa? Backpaker ya? Berhubung saya memang tidak ada tujuan yang aneh-aneh, maka sesi tanya jawab ini terbilang mudah dan saya diberikan lembar pengambilan passport. Saya diminta untuk datang kembali ke Kanim Bekasi pada tanggal 24 Juni siang untuk mengambil passport baru saya :). Oh yaaa, bagi warga negara asing, loket 3-nya terpisah yaaaa, mirip suatu ruangan kecil. Saya melihat banyak orang-orang Korea & Jepang hilir mudik dari ruangan tersebut. Maklum, di Bekasi kan banyak pabriknya orang Korea & Jepang.

Passport Kanim Bekasi 17

Ruang Foto Untuk Orang Asing

Passport Kanim Bekasi 16

Loket 3 yang Saya Masuki

Passport Kanim Bekasi 18

Bagian Dalam Loket 3

Passport Kanim Bekasi 19

Lembar Pengambilan Passport

4. Pengambilan Passport di Kanim Bekasi
Pada tanggal 24 Juni siang, saya ada rapat penting sehingga tidak dapat pergi ke Kanim Bekasi. Pengambilan passport baru dapat dilakukan mulai pada pukul 1:30 siang. Whaaaa, bagi para pekerja kantoran pasti ini susah ya :(. Tenaaaang pengambilan dapat diwakilkan oleh yang namanya tercantung di kartu keluarga, asalkan yang mengambilkan membawa KTP asli dan KK. Kalau diwakilkan oleh orang yang namanya tidak tercamtum di Kartu Keluarga (KK), maka butuh surat kuasa lengkap dengan materai. Berhubung orang-orang di rumah saya tidak ada yang dapat mengambilkan, maka saya datang sendiri ke Kanim Bekasi pada tanggal 27 Juni siang. Nampaknya masih ada toleransi bagi keterlambatan pengambilan passport. Setibanya di Kanim Bekasi, saya menumpuk lembar pengambilan passport di depan loket 1 tempat saya melakukan verifikasi data beberapa hari yang lalu. Ketika dipanggil, saya hanya diminta menunjukkan KTP asli saja, kemudian passport baru saya langsung diserahkan oleh petugas loket 1 :). Huaaaaaa, akhirnya selesai, passport sudah di tangan, mau jalan ke mana lagi kita? ;).

Passport Kanim Bekasi 20

Tumpukkan Lembar Pengambilan Passport di Loket 1

Secara garis besar saya puas dengan pelayanan Kanim Bekasi yang bebas dari calo, kondisi ini sangat berbeda dengan kedatangan saya ke Kanim lain beberapa tahun lalu. Walaupun Kanim Bekasi hanya merupakan Kanim tingkat 3, tapi rasanya pilihan saya untuk memilih mengurus passport saya di Kanim ini merupakan pilihat yang tepat :). Padahal saya warga Jakarta lhoooo, untunglah sudah ada sistem online, kalau tidak saya mungkin terpaksa mengurusnya di Kanim Jakarta Timur yang tetap tidak senyaman Kanim Bekasi meskipun Kanim Jakarta Timur lebih megah dan ber-AC.

Sebenarnya, sistem online-nya pun masih memiliki banyak kekurangan di sana dan di sini, tapi saya melihat ada itikad dari Direktorat Jendral Imigrasi untuk melakukan perbaikan dalam proses pembuatan passport. Semoga semuanya semakin baik, bukan semakin mundur seperti proses pembayaran PBB yang dulu bisa bayar via ATM tapi sekarang justru harus ke Bank daerah, hehee.