Menyambung kembali lagi 2 tulisan saya terdahulu mengenai hoax pada aliefworkshop.wordpress.com/2014/08/22/hari-gini-masih-nyebarin-hoax/ dan http://aliefworkshop.com/2014/09/20/hari-gini-masih-nyebarin-hoax-part-2, ternyata masih banyak hoax yang saya lihat di depan mata saya. Gatal rasanya ingin membahasnya satu per satu hehehehe. Berikut hoax yang pernah saya lihat akhir-akhir ini:
1. WhatsApp Berbayar
Pengguna aplikasi chatting WhatsApp di Indonesia termasuk besar, banyak penggunanya baik di platform IOS, BB, Windows ataupun Android. Sebagaimana kita ketahui, bahwa kepemilikan WhatsApp sudah dibeli oleh perusahaan Facebook sehingga WhatsApp sekarang merupakan bagian dari keluarga besar perusahaan Facebook namun secara aplikasi masih terpisah. Berikut pesan berantai yang saya sempat lihat menjelang proses pembelian WhatsApp oleh Facebook.
Apaan tuh pakai ada logo biru-biruan segala? Siapa yang bilang? Sok tahu, tidak ada sumbernya tuh :P. Saya lihat di website resmi WhatsApp, http://www.whatsapp.com/press/, tidak ada pengumuman seperti yang dikatakan pada pesan berantai di atas. Pesan di atas terbukti sesat karena sampai sekarang pun WhatsApp yang saya gunakan masih gratis walaupun saya tidak ikut-ikutan menyebarkan pesan berantai tersebut ;).
Secara logika, WhatsApp tidak akan mengubah layanannya menjadi berbayar dalam waktu dekat ini kalau melihat kenyataan bahwa pesaing-pesaingnya masih menyediakan layanan secara gratis. Pesaing WhatsApp banyak loooh, contohnya ada Telegram, BBM, Viber, We Chat, Line, Kakao Talk dan lain-lain. Ayoo jadilah pengguna WhatsApp yang lebih cerdas ;).
2. Demo Bakar Jilbab
Beberapa minggu yang lalu saya sempat melihat broadcasr message terkait demo bakar jilbab yang konon terjadi di India, berikut pesannya.
Apabila tautan pada pesan di atas kita klik, maka kita akan disuguhkan sebuah video yang menggambarkan bagaimana beberapa wanita berbaju sari, baju tradisional India, yang berteriak-teriak tak jelas di atas sebuah menara.
Ketika mereka mencoba membakar sebuah kain mirip kerudung atau jilbab, tiba-tiba api langsung menyambar tubuh mereka dan menghanguskan tubuh mereka. Tragis, mereka terbakar hidup-hidup.
Terlihat bagimana warga yang ada di sekitar menara panik dan berusaha menolong.
Video tersebut sudah beredar melalui broadcast message dengan berbagai versi yang berbeda. Mulai yang versi original dimana latar suaranya ada suara hilir mudik kendaraan dan suara perbincangan samar-samar warga yang ada di sekitar menara, sampai versi yang latar belakang suaranya disunting sehingga ada suara adzannya, haissss aya-aya wae :P. Berhubung broadcast message ini memiliki tema keagamaan, maka broadcast message tersebut saya temui dari anak-anak Rohis, banyak dari mereka yang menelan mentah-mentah dari tampilan video beresolusi rendah yang mereka tonton. Video yang ditampilkan memiliki resolusi yang rendah sehingga gambarnya tidak jelas. Yang namanya baju sari khas India memang menggunakan kerudung yang mirip dengan jilbab, hal itu tidak terlihat jelas. Karena curiga, saya cek di Mbah Google dan ternyata video tersebut sudah pernah diulas oleh beberapa media sebagai demo guru-guru India. Nah looo? Bukan bukan jilbab tho? Ya iyalaaahhh. Ternyata video yang ditampilkan tersebut merupakan demo bakar diri yang dilakukan guru-guru India karena kebijakan pemerintah dinilai menindas para guru. Silahkan baca artikelnya di http://www.ndtv.com/article/cities/punjab-teacher-dies-after-setting-herself-ablaze-16011, http://www.teachersolidarity.com/blog/punjab-teacher-dies-after-self-immolation dan http://www.thaindian.com/newsportal/uncategorized/punjab-teacher-dies-after-setting-herself-ablaze_100316599.html.
Yaaah hanya dengan sedikit logika dan tanya Mbah Google saja sudah dapat diketahui bahwa broadcast message bakal jilbab adalah hoax, gampang asalkan ada kemauan.
Dalam ajaran agama saya, Islam, kaum hawa memang wajib menggunakan jilbab dan akan ada konsekuensi dari Allah apabila ada yang tidak mentaatinya tapi kan konsekuensi tersebut tidak ada uang tahu seperti apa bentuknya. Saya tidak tahu apakah yang pertama kali membuat video tersebut bermaksud baik agar meningkatkan pengguna jilbab di kalangan umat muslim atau justru bermaksud buruk ingin menunjukkan bahwa umat Islam bodoh dan mudah tertipu? Entahlah mana yang benar.
3. Hoax BPJS
Berikut kabar sesat mengenai BPJS yang pernah saya lihat.
Entah yang pertama kali membuat pesan di atas itu punya dendam terhadap BRI atau fans beratnya BRI, kok kita disuruh datang ke BRI? Weleh-weleh ngawur pooooll. Nantinya BPJS wajib dimiliki oleh semua WNI, batas waktu pendaftarannya pun masih 2019 kalau tidak salah. Nah dari pada percaya tulisan saya yang mengatakan bahwa batas akhir pendaftaran BPJS itu tahun 2019, lebih baik cek langsung di Puskesmas atau klik http://www.bpjs-kesehatan.go.id. Pesan di atas jelas-jelas merupakan hoax. Tidak ada pengumuman resminya kok, jangan panik dan jangan langsung percaya ;).