Mengurus Perpanjangan SIM 2021 di SIM Keliling

Tidak terasa, sudah saatnya saya memperpanjang masa berlaku SIM saya pada tahun 2021 ini. Pada 2016 lalu saya memperpanjang di Pelayanan SIM Keliling pada tulisan Mengurus Perpanjangan SIM 2016. Saya pikir, kali ini saya dapat memperpanjang SIM lewat aplikasi online. Ohhh ternyata, aplikasinya belum siap. Saya pun akhirnya kembali memperpanjang di Pelayanan SIM keliling seperti 5 tahun yang lalu.

Jeda 5 tahun ternyata membuat beberapa peraturan sudah berubah. Saat ini, perpanjangan SIM dapat dilakukan kapan saja dan efektif berlaku 5 tahun setelah tanggal perpanjangan. Kita diperbolehkan memperpanjang kapan saja, bisa 6 bulan, 1 tahun, atau bahkan 2 tahun sebelum masa berlaku habis. Hanya saja masa berlakunya efektif ikut bergeser mengikuti tanggal kita memperpanjang SIM. Contohnya adalah, ketika masa berlaku SIM saya habis pada 1 April 2021, saya memilih memperpanjang pada 15 Februari 2021. Maka, otomatis masa berlaku SIM saya akan berakhir pada 15 Februari 2026. Jadi kedepannya, batas akhir masa berlaku SIM tidak akan selalu sama dengan tanggal ulang tahun.

Semua itu dapat saya lakukan selama kondisi SIM tidak habis masa berlakunya, tidak rusak dan tidak hilang. Kini SIM tidak dapat diperpanjang setelah masa berlakunya habis, walaupun hanya telat 1 hari sekalipun. SIM yang masa berlakunya sudah habis mengharuskan pemiliknya untuk mengikuti alur seperti membuat SIM baru.

Dengan demikian, saya memilih untuk memperpanjang SIM saya seminggu sebelum masa berlakunya habis. Selanjutnya memperpanjang dimana ya enaknya? Saya biasa memperpanjang di SIM Keliling karena lokasinya yang relatif dekat dengan Posisi SIM keliling pun sudah berubah-ubah. Untuk SIM Keliling yang ada di Jakarta, lokasinya ada di Mall Grand Cakung, Kantor Pos Lapangan Banteng, LTC Glodok, Kampus Trilogi Kalibata dan Jalan M. Saidi Raya. Sekarang SIM manapun boleh diperpanjang di mana saja. Jadi, SIM dari wilayah lain di luar Jakarta, bisa memperpanjang di SIM Keliling Jakarta, berlaku pula sebaliknya. Saya sendiro memilih untuk memperpanjang di SIM Keliling yang berada di Parkiran Mall Grand Cakung.

Pelayanan SIM keliling Mall Grand Cakung beroperasi pada 08:00 sampai 14:00 di hari kerja. Pada saat akhir pekan, mereka beroperasi pada 08:00 sampai 12:00. Saya tiba di sana pukul 08:00 tepat dan antriannya sudah cukup panjang :’D.

Hal yang pertama saya lakukan adalah mengantri nomor. Di sana, saya memgantri berdiri sampai ke meja petugas. Saya kemudiam menyerahkan SIM lama dan 2 lembar fotokopi KTP kepada petugas. Tak lupa saya menulis nama lengkap, tanda tangan tipe SIM dan golongan darah. Dari meja pertama itu saya memperoleh nomor urut. Kebetulan kemarin saya memperoleh nomor urut 48.

Selanjutnya saya ikut mengantri untuk masuk ke dalam mobil SIM Keliling. Saya duduk di kursi hijau yang tersedia, sesuai nomor urutnya. Saya bergeser dari kursi ke kursi sampai akhirnya saya sampai di kursi terdepan. Prosesnya mudah, saya hanya mengikuti arahan petugasnya saja. Setelah tiba gilirannya, saya masuk ke dalam mobil SIM Keliling untuk melakukan foto, tanda tangan dan pengamban sidik jari. Tak lupa pembayaran juga yaaaa.

Setelah keluar dari mobil SIM Keliling, saya menunggu di pelataran Mall sampai nama saya dipanggil melalui pengeras suara. Saya datang ke arah petugas yang memanggil untuk mengambil SIM baru saya. Ahhh selesai, prosesnya memang lama tapi tidak terlalu melelahkan karena semuanya diatur dengan tertib dan teratur. Sampai jumpa di tahun 2026, mungkin tata caranya sudah bergeser lagi nanti :’D.

Drishyam (2015)

Sebagai kepala keluarga, seorang ayah tentunya memiliki naruri untuk melindungi anggota keluarganya. Dalam beberapa kasus, seorang ayah bahkan rela melakukan tindak kriminal yang bertentangan dengan hukum. Hal itulah yang menjadi topik utama dari Drishyam (2015).

Dikisahkan bahwa Vijay Salgaonkar (Ajay Devgn) hidup sederhana bersama istri dan kedua anaknya di sebuah kota kecil. Bencana hadir melalui datangnya seorang anak yang kaya raya, datang ke dalam kehidupan keluarga Salgaonkar. Terjadilah peristiwa kriminal yang melibatkan anak sulung Vijay. Perbuatan ini sudah hampir bisa dipastikan tidak akan pemperoleh pengadilan yang adil bila dibawa ke meja hijau. Keluarga Salgaonkar harus berhadapan dengan keluarga yang terdiri dari pejabat kepolisian dan pengusaha yang kaya raya.

Maka Vijay memilih untuk menyembunyikan peristiwa kriminal yang terjadi. Disinilah keunggulan dari Drishyam (2015) terlihat. Walaupun Vijay tidak lulus Sekolah Dasar, ia merupakan seseorang yang cerdas. Taktik Vijay berhasil membuat pihak kepolisian kebingungan dalam mencari motif dan barang bukti. Semua diperlihatkan dihadapan pak dan bu polisi seolah hanya ilusi visual buatan Vijay. Sesuai judulnya, Drishyam adalah bahasa India yang artinya visual atau pandangan.

Oooh tunggu dulu, Drishyam (2015) adalah film India? Ya, betul sekali. Film yang satu ini merupakan film thriller asal India. Saya termasuk penonton yang kurang suka dengan unsur musikal dari film-film India. Syukurlah adegan joget-joget di film ini sedikit sekali, hampir tidak ada. Thriller pada Drishyam (2015) terbilang lebih kental dan terasa di sepanjang film. Saya tidak seperti sedang menonton film musikal ala Bollywood. Semua nampak bagus dan memukau. Akting Ajay Devgn terbilang menonjol pada film ini.

Saya sadar betul bahwa Drishyam (2015) adalah remake dari Drishyam (2013). Drishyam (2013) sendiri sebenarnya agak mirip dengan novel Jepang yang berjudul The Devotion of Suspect X. Drishyam (2013) sendiri berbahasa Malayalam dan tampil lebih natural dan apa adanya. Film original terbitan 2013 inipun banjir penghargaan dari berbagai festival film.

Selain Drishyam (2015) terdapat film-film lain yang merupakan remake dari Drishyam (2013). Ada yang diproduksi dalam versi Tamil dan versi Kanada. Kemudiam novel The Devotion of Suspect X pun dibuat versi filmnya pada 2017 lalu. Wah wah wah, semuanya memiliki cerita yang kurang lebih sama yaaaa. Saya sudah menonton semuanya dan saya paling suka dengan Drishyam (2015). Sinematografi film ini lebih memukau. Nuansa thriller-nya lebih terasa. Walaupun hampir semua adegannya seperti copy paste dari Drishyam (2013), Drisyam (2015) berhasil mendramatisir kisah ini dengan lebih intens.

Dengan demikian, Drishyam (2015) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Jarang-jarang nih ada film India yang berhasil membuat saya terpukau. 2 jempol deh buat Drishyam (2015).

Sumber: panoramastudios.in/portfolio-item/drishyam-2015/

L.A. Confidential (1997)

L.A. Confidential (1997) sebenarnya sudah lama masuk ke dalam daftar tonton saya. Tapi baru beberapa hari yang lalulah saya sempat menonton film yang katanya sih bagus :). Film ini sering dibanding-bandingkan dengan Chinatown (1974) yang mendapatkan banyak pujian dari banyak kritikus film. Tapi yaaa terus terang, saya pribadi kurang suka dengan Chinatown (1974) v(^_^). Apakah L.A. Confidential (1997) akan mengalami nasib yang sama?

Mirip seperti Chinatown (1974), L.A. Confidential (1997) mengambil latar belakang kepolisian Los Angles lawas, dengan tambahan bumbu kehadiran perempuan penggoda yang dapat mendatangkan malapetaka. Los Angeles di tahun 1950-an sudah menjadi kotanya selebritis. Banyak wanita cantik dan pria tampan datang ke sana untuk berkarir di dunia hiburan. Di balik gemerlap Los Angles, terdapat pula berbagai tindak kriminal yang diorganisir oleh organisasi yang terstruktur.

Di dalam kepolisian Los Angles, terdapat 3 polisi yang berusaha menyelesaikan berbagai kasus kejahatan dengan caranya masing-masing. Tak disangka, pada perjalannya, mereka menemukan fakta yang dapat mencoreng nama baik rekan mereka sendiri. Di tengah-tengah konflik yang ada, hadir wanita penggoda yang diperankan oleh Kim Basinger.

Lynn Bracken (Kim Basinger) muncul di tengah-tengah penyelidikan kasus pembantaian sadis di dalam sebuah restoran. Jack Vincennes (Kevin Spacey), Wendell ‘Bud’ White (Russell Crowe) dan Edmund J. Exley (Guy Pearce) adalah 3 detektif yang secara langsung dan tak langsung, aktif terlibat di dalam penyelidikan. Berbeda dengan film-film detektif lainnya, ketiga tokoh sentral ini bukan partner. Mereka bahkan terkadang tidak saling suka karena masing-masing memiliki motif yang agak berbeda ketika melakukan penyelidikan ini.

Jack merupakan detektif divisi narkoba yang terkenal karena keterlibatannya di dalam sebuah acara TV. Jack memiliki banyak koneksi di dalam dunia hiburan Los Angles dan lebih senang menyelesaikan masalah dengan kecerdikannya. Berbeda denga Jack, Bud merupakan detektif divisi pembunuhan yang tegas, tempramental dan setia kawan. Karena masa lalu Bud yang kelam, emosi Bud sangat mudah tersulut ketika ada wanita yang sedang dalam bahaya. Bud tidak segan-segan melakukan kekerasan dan perbuatan diluar peraturan. Kebalikan dari Bud, Edmund adalah detektif divisi pembunuhan yang sangat ambisius dan taat dengan peraturan. Bagi Edmund, semuanya harus dilakukan berdasarkan peraturan yang ada. Edmund tidak segan-segan untuk menindak tegas rekan sesama detektif yang melanggar peraturan. Inilah yang menjadi awal mula kenapa Edmund dan Bud terkadang saling benci satu sama lain, keduanya memiliki watak dan cara kerja yang bertolak belakang. Jack hadir sebagai polisi cerdik yang mampu membaca situasi dan secara tidak langsung berperan sebagai penengah sehingga Bud dan Edmund tidak terus menerus saling bergesekan. Kevin Spacey tampil dengan gemilang dalam memerankan Jack, rasannya ia layak untuk memperoleh 1 Oscar lagi di film ini :D.

Jalan cerita L.A. Confidential (1997) agak berliku-liku, penonton seolah dibuat tidak tahu kemana arah film ini. Tapi cara penceritaannya terbilang sangat menarik dan jauh dari kata membosankan. Saya menikmati bagaimana ketiga datektif melakukan tugasnya masing-masing, hingga pada akhirnya mereka menemukan fakta akan hubungan antara kasus-kasus yang mereka tangani :D.

Saya rasa, L.A. Confidential (1997) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Film ini jaaauuuuuh lebih bagus daripada Chinatown (1974). Bisa dibilang, L.A. Confidential (1997) adalah salah satu film detektif terbaik yang pernah saya tonton.

Sumber: http://www.warnerbros.com/la-confidential

Sleepless (2017)

Sekilas Sleepless (2017) terlihat kurang menarik. Pada bagian awal film, penonton seolah digiring untuk menganggap bahwa Sleepless (2017) hanya bercerita mengenai polisi korup yang harus menghadapi segala akibat dari tindakannya. Dikisahkan bahwa Vincent Downs (Jamie Foxx), detektif Kepolisian Las Vegas, mengambil narkoba dari sebuah razia, untuk kepentingan pribadi. Buntutnya, pihak kartel menculik anak Vincent dan menggunakannya sebagai sandera. Vincent diharuskan untuk menebus anaknya dengan sejumlah narkoba yang ia curi. Keadaan semakin pelik ketika Bryant (Michelle Monaghan), detektif provos, ikut melakukan penyelidikan. Bryant mencurigai Vincent sebagai dalang dari beberapa pelanggaran kode etik kepolisian yang terjadi belakangan ini. Terjadilah rangkaian peristiwa kucing-kucingan yang sepertinya sudah sering saya lihat di film-film lain.

Pada pertengahan cerita, terdapat kejutan yang merubah segalanya. Semua opini yang terbangun pada awal cerita, runtuh seketika. Saya sendiri tidak menduga akan hal ini. Wah ternyata keren juga film ini. Sayang, sepertinya penerapan kejutan ini kurang pas sehingga merusak kejutan lain di akhir film. Setelah melihat bagian tengahnya, saya langsung dapat menebak bagian akhirnya seperti apa.

Sleepless (2017) sebenarnya memiliki potensi besar untuk memberikan kejutan-kejutan yang bagus. Eksekusi yang kurang tepat membuat beberapa kejutan yang sudah disiapkan terasa hambar. Beruntung alur ceritanya diselingi oleh beberapa adegan aksi dengan kadar yang tepat sehingga film tidak terlalu membosankan. Saya rasa Sleepless (2017) pantas untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Sumber: http://www.sleeplessmovie.com

Reservoir Dogs (1992)

Reservoir Dogs (1992) termasuk film lamanya Om Quentin Tarantino dimana sang sutradara ikut memerankan salah satu karakter yaitu sebagai Mr. Brown. Dikisahkan bahwa Mr. Brown melakukan perampokan bersama-sama dengan Mr. White (Harvey Keitel), Mr. Orange (Tim Roth), Mr. Blonde (Michael Madsen), Mr. Pink (Steve Buscemi) dan Mr.Blue (Edward Bunker). Lha kok namanya menggunakan warna semua? Keenam karakter di atas memang tidak mengenal satu sama lain dan dilarang untuk saling bertukar informasi pribadi termasuk nama asli masing-masing. Mereka hanya boleh berinteraksi terkait dengan perampokan yang dikoordinir oleh Joe Cabot (Lawrence Tierney) dan Eddie Cabot (Chris Penn).

Apakah perampokannya berjalan lancar? Ooooh tentu tidak. Semua rencana yang sudah disusun menjadi berantakan dan malapetaka. Setelah kegagalan yang memakan korban jiwa, beberapa anggota komplotan tersebut berkumpul di sebuah gudang. Di gudang inilah mereka membahas dan adu argumen terkait kekacauan yang terjadi. Apakah ada polisi yang menyamar diantara mereka?

Walaupun tokoh perampoknya ada 7, tokoh utama yang dominan hanya 5 yaitu Mr. White, Mr. Orange, Mr. Pink, Mr. Blonde, Joe dan anak Joe yaitu Eddie. Tokoh-tokoh lainnya seakan hanya berperan sebagai bumbu pelengkap. Jadi yaaa sepanjang durasi film, saya melihat kelima tokoh tersebut saling berinteraksi. Terus terang hal ini agak membosankan yaa. Rasa penasaran akan kenapa kekacauan itu terjadi gagal menghilangkan rasa kantuk saya ketika menonton Reservoir Dogs (1992).

Mirip seperti film-film karya Quentin Tarantino lainnya, saya melihat banyak darah, aksi sadis dan kata-kata kotor serta lagu-lagu tahun 70-an . Semuanya disajikan dengan menggunakan alur cerita maju mundur yang cukup komunikatif dan tidak membingungkan. Penyajian yang unik memang terbilang menarik meskipun kalau saya pikir-pikir, film ini sebenarnya sederhana dan standard lho.

Mohon maaf bagi fans beratnya Quentin Tarantino, saya hanya mampu memberikan Reservoir Dogs (1992) nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Bagi saya ini bukanlah film terbaik Tarantino.

Sumber: http://www.miramax.com/movie/reservoir-dogs/

Zootopia (2016)

zootopia1

Zootopia (2016) adalah film animasinya Walt Disney yang bercerita mengenai kota Zootopia. Apa istimewanya Zootopia? Kota tersebut dihuni oleh berbagai hewan, mulai dari yang mungil sampai yang besar, mulai dari herbivora sampai karnivora. Divergensi merupakan daya tarik Zootopia, semua dapat menjadi apapun. Setidaknya itulah yang Judy Hopps (Ginnifer Goodwin) percaya sejak kecil.

zootopia11

Jody merupakan seekor kelinci yang tumbuh dipeternakan wortel milik keluarganya. Sejak kecil ia bercita-cita untuk menjadi polisi, sebuah pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh hewan-hewan bertubuh besar seperti gajah, banteng, macan dan lain-lain. Setelah melalui berbagai rintangan, akhirnya Judy berhasil menjadi kelinci pertama yang menjadi polisi dan ditugaskan di kepolisian Zootopia. Sayang karena tubuhnya yang mungil dan stigma bahwa kelinci itu “imut” dan kurang “garang”, maka iapun disepelekan dan diberikan tugas sebagai penjaga parkir oleh atasannya.

zootopia10

zootopia9

zootopia7

zootopia6

Apakah Judy menerima nasibnya begitu saja? Tentu tidak. Pada suatu kesempatan, Judy berhasil mendesak atasannya agar Judy ditugaskan untuk mencari hewan yang hilang, sebuah tugas yang lebih serius dan dapat dijadikan ajang pembuktian.

zootopia4

zootopia8

Untuk melacak hewan yang hilang, Judy bekerjasama dengan Nicholas P. “Nick” Wilde (Jason Bateman), seekor rubah yang berprofesi sebagai penipu karena stigma di masyarakat yang menganggap bahwa rubah merupakan hewan cedik namun licik, tidak dapat dipercaya. Hey bukankah di Zootopia kabarnya semua dapat menjadi segalanya? Aahhh slogan, hanyalah slogan. Stigma masyarakat terhadap hewan tertentu terus menempel walaupun cap tersebut belum tentu benar.

zootopia3

zootopia5

zootopia2

Di sini Judy dan Nick harus dapat membuktikan bahwa cap masyarakat terhadap suatu jenis hewan tertentu tidaklah tepat. Judy yang dimasa kecilnya pernah berselisih dengan rubah, harus dapat bekerjasama dengan rubah lain yang sifatnya belum tentu sama dengan rubah yang Judy temui saat ia masih kecil dulu.

Saya lihat Zootopia (2016) berhasil memberikan cerita dengan pesan moral yang baik dengan balutan humor dan gambar yang bagus pula. Ceritanya memang tidak terlalu lucu, tapi unsur misterinya relatif terlihat meskipun saya sudah dapat menebak siapa penjahat sesungguhnya di pertengahan cerita. Jarang-jarang nih ada film detektif seperti Zootopia (2016).

Akhir kata, Zootopia (2016) sekali lagi menunjukkan kepada saya bahwa Walt Disney masih mampu membuat film yang bagus di tengah-tengah persaingan yang sengit. Lihat saja tahun 2016 ini ada berapa film animasi yang masuk bioskop. Saya rasa Zootopia (2016) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.



Sumber: http://www.disneyanimation.com/projects/zootopia

Mengurus Perpanjangan SIM 2016

SIM1

Selain orang yang lahir pada tanggal 29 Februari, pasti akan mengalami hari ulang tahun seriap tahunnya. Momen ulang tahun bisa jadi menjadi momen yang menyenangkan atau justru momen yang menyebalkan, tergantung situasi. Terlepas dari menyebalkan atau menyenangkan, ketika mendekati waktu ulang tahun, ada baiknya periksalah masa berlaku SIM teman-teman, apakah akan habis tahun ini? Tanggal masa berlaku SIM (Surat Izin Mengemudi) biasanya mengikuti tanggal ulang tahun lho. Tahun ini masa berlaku SIM dan KTP saya habis sebagaimana tertulis di kartunya. Syukurlah e-KTP sekarang berlaku seumur hidup jadi tulisan masa berlaku di e-KTP saya dapat saya abaikan. Pasal 64 ayat (7) huruf a UU No 24 Tahun 2013 menyatakan bahwa KTP-elektronik untuk warga negara indonesia masa berlakunya seumur hidup, hore, saya tak perlu ke Kelurahan :D.

Untuk SIM, perpanjangan harus tetap dilakukan sesuai dengan Pasal 214 PP 44/1993 yang menerangkan bahwa Surat Izin Mengemudi (SIM) berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang. Berdasarkan Surat Telegram dari Korlantas no 271/II/2015, perpanjangan SIM dapat dilakukan mulai 14 hari sebelum masa berlaku SIM habis. Nah itu kan batas minimal, berapa maksimal toleransi perpanjangan SIM? Perpanjangan SIM dapat dilakukan hingga maksimal 3 bulan dari habisnya masa berlaku SIM. Bila sudah melewati 3 bulan, maka kita harus membuat SIM baru di Polres domisili asal sesuai KTP-nya, tidak dapat memperpanjang lewat SIM online.

Apa itu SIM online? Maksud online di sini bukan berarti kita dapat memperpanjang lewat komputer pribadi yaa. Online disini artinya adalah kita dapat memperpanjang SIM di lokasi yang telah ditentukan tanpa melihat domisili asal kita di KTP, asalkan perpanjangan SIM-nya masih di bawah 3 bulan setelah masa berlaku berakhir. Contohnya adalah penduduk ber-KTP Jayapura dapat memperpanjang SIM di Jakarta, lumayan, tidak perlu repot-repot mudik bukan?

Untuk wilayah Jakarta, perpanjangan SIM dengan online sudah dapat dilakukan di Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas SIM) yang terletak di:
1.Jakarta Selatan: Kantor Polres Metro Jakarta Selatan, Jl. Wijaya 2, Mall Blok M dan Gandaria City
2. Jakarta Timur: Kantor Sat Wil Lantas Polres Metro Jakarta Timur, Kebon Nanas
3. Jakarta Utara: Jl. Gorontalo Raya, Tanjung Priuk
4. Jakarta Barat: Kantor SatPas Daan Mogot KM 11
5. Jakarta Pusat: Kantor Polsek Metro Kemayoran, Jl. Landasan Pacu
Untuk lokasi di daerah lainnya, dapat dilihat di https://www.polri.go.id/layanan-sim.php.

Selain di Satpas SIM, perpanjangan SIM konon sudah dapat dilakukan pula di Gerai SIM yang terletak di dalam Mall, yaitu:
1. Jakarta Barat: Mall Taman Palm, Jl. Kamal Raya Outer Ring Road, Cengkareng, No. Telepon 021-5435181
2. Jakarta Timur: Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jl. Mayjen. Soetoyo No. 76 (Lt.7) Kramat Jati, Cililitan No. Telepon 021-30019792
3. Jakarta Utara: Mall Artha Gading (Lt.1), Jl. Boulevard Artha Gading, No. Telepon 021-45864131
4. Jakarta Selatan: Mall Blok M Square dan Mall Gandaria City
Berdasarkan info dari http://www.poldametrojaya.info/bidang/bid-humas/gerai-stnk-dan-sim-di-lima-wilayah-dki-jakarta.html, gerai-gerai SIM diatas buka pada pukul 08:00 sampai pukul 14:00 WIB untuk hari kerja dan buka pada pukul 08:00 sampai pukul 11:00 WIB. Namun alangkah baiknya bila kita menelefon dahulu gerai-gerai tersebut atau bertanya-tanya dahulu karena konon jam operasionalnya sudah ada yang bergeser dan bahkan sudah tutup :P.

Terakhir, 1 lagi alternatif bagi yang hendak memperpanjang SIM adalah SIM Keliling yang untuk daerah Jakarta sendiri terdapat di:
1. Jakarta Pusat : Kantor Pos & Giro Lapangan Banteng
2. Jakarta Utara : PosPol Jembatan III
3. Jakarta Selatan : Depan Taman Makam Pahlawan Kalibata
4. Jakarta Barat : LTC Glodok (Minggu I, II) dan Citraland (Minggu III, IV)
5. Jakarta Timur : Astra Honda Dewi Sartika
Jam operasional untuk SIM Keliling adalah 08:00 – 14:00 pada hari kerja dan 08:00 – 12:00 untuk hari sabtu. Untuk Lebih info lengkapnya, kita dapat mengunjungi situs http://www.simkeliling.info atau menghubungi telefon 1500669.

Mau pilih perpanjang SIM di mana? Mau di Satpas SIM, Gerai SIM, atau SIM Keliling? 5 tahun yang lalu, saya melakukan perpanjangan SIM di Satpas SIM Jakarta Timur. Pada saat itu saya datang pada hari kerja sehingga hampir tidak ada antrian, sepi sekali. Prosesnya cukup cepat, hanya mengisi formulir, ke kasir, tes kesehatan lalu foto. Nah berdasarkan informasi yang saya peroleh, memperpanjang SIM di SIM Keliling biayanya lebih murah dan relatif cepat karena tidak ada tes kesehatan dan tidak diajak ikut asuransi bhayangkara. Namun SIM Keliling hanya melayani perpanjangan SIM A dan SIM C saja. Berhubung SIM saya adalah SIM A, maka tidak masalah jika tahun ini saya ingin mencoba memperpanjang SIM di SIM Keliling. Dengan demikian, beberapa minggu yang lalu, saya mampir ke SIM Keliling yang ada di Jakarta Timur.

SIM Keliling tersebut terletak di parkiran Astra Honda Dewi Sartika (seberang Rumah Sakit Budhi Asih) yang lumayan luas. Karena saya datang pada pukul 9 di hari sabtu, maka SIM Keliling tersebut sudah ramai, hiks! :(.

SIM3

Langkah pertama yang saya lakukan adalah datang ke mobil petugas dengan membawa 2 fotokopi KTP dan SIM lama. Dari sana, saya memperoleh formulir yang harus diisi.

SIM4 SIM5

Setelah selesai mengisi, saya kembalikan formulir tersebut kepada petugas. Kemudian saya harus menunggu sampai nama saya dipanggil lewat TOA. Menunggu ooh menunggu, inilah proses terlama dari perpanjangan SIM di SIM Keliling. Saya sampai bosan menunggu sambil bermain HP dan membuat kerangka tulisan ini ;).

Setelah hampir 2 jam menunggu, senang rasanya ketika nama saya dipanggil untuk masuk ke dalam mobil SIM Keliling. Di dalam mobil tersebut dilakukan proses foto, ambil sidik jari, tanda tangan, pembayaran dan KTP yang baru langsung diberikan, cepat.

Kalau dihitung-hitung, memperpanjang SIM di SIM Keliling memang lebih murah dibandingkan di Satpas SIM. 5 tahun lagi, kemungkinan besar saya akan kembali memperpanjang SIM di SIM Keliling, tapi tidak di hari sabtu tentunya. Hal tersebut akan saya lakukan kalau aplikasi memperpanjang SIM di HP Android masih belum sempurna. Sekedar informasi saja, saat ini sudah ada aplikasi Simobo di HP Android, namun banyak yang mengeluhkan bahwa proses registrasi dan input data pada Simbodo masih gagal dan tidak tersimpan. Sayang sekali kalau kemajuan ICT tidak dimanfaatkan dengan maksimal, padahal propabilitas terjadinya pencaloan, pungli dan korupsi dapat dikurangi dengan penyempurnaan aplikasi ini. Perlu keseriusan dan konsistensi dari pihak terkait, jangan asal buat lalu tidak dirawat, kapan mau maju :’D.

SIM2

Serial The Closer & Major Crimes

Major Crimes 1

Serial The Closer dan Major Crimes adalah film seri yang menemani saya berlari di atas treadmill setiap pulang kantor. Kedua serial ini saling berkaitan dan sama-sama mengisahkan mengenai sebuah kasus kriminal yang berbeda pada setiap episodenya, jadi berbeda dengan serial True Detective yaaa. Kasus-kasusnya selesai dan terpecahkan pada 1 episode. Episode berikutnya akan mengisahkan kasus lain.

Pada The Closer dikisahkan bagaimana sebuah divisi elit dari kepolisian Los Angeles, memecahkan berbagai kasus kejahatan yang datang ke meja mereka. Divisi ini dipimpin oleh Brenda Leigh Johnson (Kyra Sedgwick), seseorang yang ahli dalam melakukan interogasi hingga ia memperoleh pengakuan dari si pelaku. Berbagai taktik dan tipu daya Brenda lakukan untuk memperoleh pengakuan.

Major Crimes 11

Major Crimes 9

Major Crimes 15

Major Crimes 18

Major Crimes 10

Metode interogasi dan cara Brenda memimpin kadang menimbulkan friksi sehingga menimbulkan konflik dengan pihak internal dan eksternal kepolisian. Kehidupan pribadi Brenda pun memiliki porsi yang cukup banyak pada serial ini. Jadi The Closer memang tidak murni mengisahkan mengenai investigasi sebuah kasus kriminal saja, namun kuhidupan pribadi dan politik kantor yang ada di sekitar kasus-kasus itu pun, ikut dikisahkan.

Brenda tidak sendiri, ia dibantu pula oleh detektif-detektif veteran dalam menjalankan tugasnya. Di sana ada David Gabriel (Corey Reynolds), Louie Provenza (G. W. Bailey), Andy Flynn (Tony Denison), Michael Tao (Michael Paul Chan), Julio Sanchez (Raymond Cruz) dan Irene Daniels (Gina Ravera). Kecuali Gabriel dan Irene, detektif-detektif ini rasanya sudah uzur semua, yaaahh namanya juga divisi khusus yang dihuni para detektif veteran x__x. Ibu saya yang kurang hafal judul serial ini sering menyebut serial ini sebagai “film detektif tua” :’D.

Major Crimes 17

Major Crimes 12

Pada akhir The Closer season 7, divisi yang Brenda pimpin mengalami restrukturisasi sehingga season 7 merupakan season terakhir The Closer. Dengan diakhirinya serial The Closer, maka dimulailah serial Major Crimes. Sesuai judulnya, serial Major Crimes mengisahkan divisi major crimes, divisi yang Brenda dulu pimpin. Anggota major crimes kini diisi oleh David Gabriel, Louie Provenza, Andy Flynn, Michael Tao, Julio Sanchez dan Amy Sykes (Kearran Giovanni). Posisi Brenda sendiri digantikan oleh Sharon O’Dwyer Raydor (Mary McDonnell). Disini terlihat perbedaan kepemimpinan, Brenda agak lebih seenaknya sendiri, sedangkan Raydor lebih disiplin dan taat aturan. Dikisahkan bahwa pada beberapa kasus yang Brenda tangani, si pelaku dapat lolos di persidangan karena kurang bukti atau kesalahan prosedur. Raydor datang dengan kemampuan interogasi yang mirip dengan Brenda, hanya saja Raydor lebih kalem dan mau melakukan kompromi agar si pelaku tetap memperoleh hukuman meskipun bukan hukuman maksimum. Bagi Raydor, ini lebih baik ketimbang memaksakan agar si pelaku dikenai pasal-pasal dengan hukuman maksimum tapi si pelaku berhasil lolos di pengadilan.

Major Crimes 2

Major Crimes 14

Major Crimes 13

Major Crimes 5

Major Crimes 16

Drama akan kehidupan pribadi dan politik di sekitar divisi major crimes dikisahkan pula pada serial Major Crimes. Miriplaaaaa, hanya berganti judul dan sedikit susunan pemain, serta porsi Raydor pada Major Crimes tidak sebesar porsi Brenda pada The Closer.

Major Crimes 8

Major Crimes 6

Saya sendiri tidak menemukan kasus-kasus dan teknik interogasi yang “wah” pada The Closer dan Major Crimes. Drama yang dihadirkan lumayan menarik untuk diikuti, tapi tidak terlalu spesial. Secara keseluruhan, rasanya kedua serial ini mampu memberikan hiburan yang lumayan ok walaupun tidak diisi oleh polisi atau detektif yang kekar dan keren. Nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”, ikhlas saya berikan kepada The Closer dan Major Crimes :).

Sumber: majorcrimestv.net

Serial Body of Proof

Body of Proof 1

Satu lagi film seri yang sering saya & istri saya tonton, Body of Proof judulnya. Film seri Body of Proof ini mengambil penggalan kisah kehidupan Dr. Megan Hunt (Dana Delany), seorang dokter bedah syaraf yang beralih profesi menjadi penyelidik medis di kepolisian.

Dr. Hunt mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkan beberapa syaraf tangannya bermasalah, ia tidak dapat lagi melakukan operasi bedah syaraf yang memerlukan presisi tinggi. Kemudian Dr. Hunt banting setir menjadi penyelidik medis kepolisian yang sering berinteraksi dengan mayat korban pembunuhan. Saya lihat Dr. Hunt ini memiliki karakter yang “ngeyel”, ceplas ceplos, sulit diatur dan optimistis. Karakter inilah yang membawa Dr. Hunt pada kesuksesan di profesi barunya sebagai penyelidik medis. Dengan pengetahuan medis yang mumpuni, disertai dengan insting yang baik, Dr. Hunt berhasil memecahkan kasus-kasus pembunuhan yang mampir ke meja otopsinya.

Body of Proof 8

NICHOLAS BISHOP, DANA DELANY, GEOFFREY AREND

Body of Proof 6

Body of Proof 5

DANA DELANY, WINDELL D. MIDDLEBROOKS

Body of Proof 11

Body of Proof 9

Kesuksesan memecahkan berbagai kasus tidak diikuti oleh kesuksesan dalam kehidupan pribadi Dr. Hunt. Status Dr. Hunt adalah orang tua tunggal, ia sudah bercerai dan memiliki 1 anak perempuan dari pernikahannya tersebut. Ibu Dr. Hunt adalah seseorang yang berkuasa di pemerintahan. Hubungan antara ibu Dr. Hunt dengan Dr. Hunt sendiri pada awalnya kurang dekat dan cenderung bermasalah, Ayah Dr. Hunt sendiri sudah lama meninggal dengan dugaan karena bunuh diri. Hubungan antara Dr. Hunt dengan anak semata wayangnya pun, penuh masalah dan konflik, masalah yang harus seorang orang tua tunggal menghadapi anaknya yang semakin hari semakin tumbuh dewasa. Menjaga keseimbangan antara karir dan kehidupan pribadi menjadi PR tambahan bagi Dr. Hunt.

Body of Proof 10

Body of Proof 4

Body of Proof 3

Body of Proof memang mengambil latar belakang yang mirip dengan film seri CSI, namun kadar drama Body of Proof tentunya relatif lebih kental. Hal inilah yang menyebabkan Body of Proof sering ditonton oleh saya dan istri saya bersama-sama. Saya senang karena ada unsur misteri dan investigasi. Sementara itu istri saya senang karena ada dramanya. Namun karena agak “nanggung” terkadang kasus-kasus yang dihadirkan terkadang kurang menarik, Dr. Hunt nampak berperan sangat besar melampaui peranannya sebagai penyelidik medis, ia mengikuti aksi interogasi, pengejaran tersangka dan lain-lain. Hal ini agak mustahil dan tidak masuk akal. Drama yang munculpun kebanyakan adalah drama keluarga biasa. Saya rasa Body of Proof pantas untuk mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

22 Jump Street (2014)

22 Jump St 1

Pada waktu TK dulu saya sering menonton film seri 21 Jumpt Street di RCTI. Tidak terasa serial TV tersebut sudah diangkat ke layar lebar dan sekuelnya sudah hadir di bioskop-bioskop pada bulan Juni ini. Melanjutkan film layar lebar 21 Jump Street (2012), kini hadir sekuelnya dengan judul yang mirip, 22 Jump Street (2014).

Kali ini duet polisi bocor, Schmidt (Jonah Hill) dan Jenko (Channing Tatum) kembali ditugaskan untuk menyamar. Mereka tidak ditugaskan untuk menyamar di SMA lagi, melainkan di sebuah perguruan tinggi. Kedua sahabat ini melakukan penyelidikan atas kematian seorang mahasiswi yang tewas setelah mengkonsumsi narkoba jenis baru, whyphy. Karena latar belakang dan kemampuan yang bertolak belakang, tugas penyamaran ini kembali menguji seberapa besar kekompakan Shmidt & Jenko.

22 Jump St 10 22 Jump St 5

Jenko yang berbadan besar namun agak telmi menjadi pemain andalan di tim american football perguruan tinggi dengan nama samaran Brad. Jenko semakin lama semakin menikmati & nyaman dengan samarannya sebagai Brad. Jenko bahkan berfikir untuk keluar dari kepolisian dan tetap menjadi Brad.

22 Jump St 8 Jenko (TATUM) and Zook (WYATT RUSSELL) out on the field 22 Jump St 2

Sementara itu Schmidt yang fisiknya lebih lemah dari Jenko, justru menjalin hubungan cinta dengan mahasiswi jurusan seni yang ternyata adalah . . . Kenyataan siapa sebenarnya kekasih baru Schmidt berhasil membuat saya & istri tertawa terbahak-bahak :D.

22 Jump St 11 22 Jump St 7

Sayangnya, kelucuan seperti itu sedikit sekali saya alami selama menonton 22 Jump Street (2014). Film ini memang mengusung genre action comedy tapi sayangnya beberapa guyonannya agak garing. Saya masih menikmati bagian awal dan tengah 22 Jump Street (2014), tapi sayang menjelang bagian akhirnya agak garing, berlebihan dan sedikit membosankan. Maksud saya dengan berlebihan di sini adalah jalan ceritanya yang terlalu lebay dan tidak masuk akal :(, akting mas Channing dan mas Jonas sendiri cukup ok.

22 Jump St 9 22 Jump St 12

22 Jump St 6

Jonah Hill;Channing Tatum

Terlepas dari adegan kerjar-kejaran dan perkelaian yang garing pada bagian akhir film, 22 Jump Street (2014)  cukup menghibur & layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Oh yaaa, beberapa guyonan pada 22 Jump Street (2014) agak kasar dan porno, kurang pas untuk ditonton anak kecil.

Sumber: www.22jumpstreetmovie.com/site/