Ketagihan Martabak Telur & Manis Cakra Kencana

Martabak adalah makanan Indonesia yang sudah lama ada di mana-mana. Pada umumnya ada 2 jenis martabak yaitu martabak manis dan martabak telur. Yah paling tidak, itulah sebutan bagi makanan ini di wilayah Jakarta. Makanan ini memang hadir dengan nama yang berbeda di tempat yang berbeda. Konon di Jakarta sendiri, martabak manis dibawa oleh perantau asal Bangka. Sedangkan martabak manis dibawa oleh perantau keturunan Arab dan India.

Sejak kecil saya sering kali menyantap martabak manis dan telur. Di daerah dekat rumah orang tua saya, terdapat gerobak martabak yang cukup ramai dan sudah beberapa kali berpindah tempat. Perpindahan lokasi tanpa pemberitahuan, tidak membuat tukang martabak yang satu ini sepi. Paling tidak, ia selalu menggunakan nama yang sama, yaitu Cakra Kencana. Entah kenapa nama itu yang dipilih. Kok mirip merk sebuah produk tepung yaaa.

Nama boleh sama, tapi lokasinya sudah beberapa kali berpindah-pindah. Tapi pindahnya selalu di sepanjang Jalan Pondok Kelapa Raya dan Jalan Haji Miran, sebuah jalan lurus antara Kalimalang dengan Banjir Kanal Timur. Dahulu kala, Cakra Kencana terletak di dekat belokan ke arah SDIT Darul Ma’arif, lalu pindah ke Ruko sampong AlfaMart Pondok Kelapa lalu … terakhir .. sampai tulisan ini saya tulis .. sudah pindah lagi ke lokasi yang saya rasa memang lebih bagus. Ruko yang dekorasinya lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Tepatnya berada di Jalan Haji Miran No. 37A, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Cakra Kencana pada dasarnya menyajikan martabak telur dan martabak manis dengan variasi berbagai bahan dan ukuran. Baik martabak manis maupun telur, terdapat ukuran kancil atau kecilnya. Kemudian untuk martabak telurnya dapat memilih menggunakan telur ayam atau telur bebek dengan jumlah telur yang bisa diatur. Martabak manisnya hadir dengan berbagai variasi rasa seperti keju, kacang, wijen, cokelat, tanpa isi, strawberry, blueberry, pisang, kismis, pandan, durian, red velvet, ovomaltine, nutella, toblerone dan kombinasinya. Wah banyak deh pokoknya.

Namun, sebenarnya keisitimewaan martabak Cakra Kencana adalah pada martabak yang terasa tebal dan lembut. Ketebalan dan kelembutannya sangat pas di mulut, yummmm ;). Bagian inilah yang membuat saya berkali-kali pesan martabak di Cakra Kencana. Keluarga sendiri paling suka dengan martabak 5 telur bebek dan martabak manis keju.

Dengan demikian, saya ikhlas untuk memberikan Cakra Kencana nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Sejak anak saya belum lahir, sampai abak saya sudah ada yang SD, Cakra Kencana tetap menjadi martabak langganan :). Apalagi ada promo beli 10 kali dapat 1 martabak. Sebuah promo yang rasanya sudah berjalan lebih dari 7 tahun hehehehe.

Mutiara Tersembunyi di Balik Toko Bunga, Sate Maranggi Sabakota

Selama pandemi berlangsung, terdapat Sate Maranggi Sabakota yang berjualan di sekitar rumah orang tua saya, di dalam wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Karena masih baru, warung sate tersebut memang hanya berbentuk dapur saja. Semua serba pesan antar saja. Lama kelamaan, warung tersebut mampu membuka toko di sebuah area ruko.

Sayang sekali, lokasinya yang baru ini terbilang susah dicari. Koordinat googlemaps-nya meleset, papan namanya super kecil sekali. Saya pun tidak akan menemukannya, tanpa bantuan juru parkir setempat. Kalau dilihat dar alamat, lokasinya terletak di Jl. Rukan Sentra Niaga 8, RGA No. 98, Area Ruko Grand Galaxy City, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Lokasinya sangat tersembunyi di bawah pepohonan rindang dan di belakang toko bunga. Sepintas, warung sate yang satu ini seperti penjual tanaman. Padahal dalamnya nyaman sekali looh. Lokasi boleh sulit dicari, tapi tempatnya enak juga kalau dijadikan tempat kumpul-kumpul, apalagi bagi para pecinta tanaman.

Ada apa di Sate Maranggi Sabakota? Sate maranggi tentunya menjadi menu utama di sana. Terdapat pilihan apakah hendak menggunakan daging sapi atau daging kambing. Saya pribadi biasa menyantap versi daging sapinya. Rasanya sungguh luar biasa, bumbu sate menempel dan menyerap ke dalam dagingnya. Rasa yang manis dengan cita rasa Indonesia yang khas, membuat sate ini terasa enak. Apalagi aromanya sungguh menggugah selera.

Sudah pasti, Sate Maranggi Sabakota memperoleh nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Enak”. Sekali datang, pasti ketagihan dan datang lagi ;).

Gurih Nikmat Bakso Pak Ndut Penuh Tetelan

Sepulang dari pekerjaan malam, biasanya saya kelaparan nih di jam tanggung. Dibilang pagi tidak, dibilang siang juga tidak. Saya terkadang mampir di Bakso Pak Ndut yang ada di seberang Masjid Al Muhajirin, Jalan Kelapa Kuning Raya, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Di lokasi tersebut, Pak Ndut berjualan bergantian dengan tukang bakso lain. Jadi kalau hari ini ada Bakso Pak Ndut, berarti esok dia tidak ada, lusa baru ada lagi.

Lama kelamaan, Bakso Pak Ndut berhasil buka cabang baru di tempat yang lebih permanen dan buka setiap hari. Lokasinya tak jauh dari Masjid, tepatnya di persimpangan antara Jl. Kelapa Sawit Raya dengan Jl. Kampung Gandaria, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Saya sendiri terkadang mampir ke cabang baru ini karena jam bukanya setiap hari ;).

Ada apa di Bakso Pak Ndut? Ya jelas mie bakso. Bakso urat dan bakso halusnya sama-sama mantab. Baksonya lembut dan memiliki aroma daging yang pas. Kemudian kuahnya sangat gurih. Saya sendiri terkadang tidak menggunakan sambal, karena kuahnya sendiri sudah enak tanpa tambahan apapun. Terakhir, Bakso Pak Ndut selalu menambahkan tetelan daging dan gajih, lengkap dengan tulangnya hehehehe. Dibandingkan beberapa tahun yang lalu, ukuran tetelannya memang sudah mengecil, tapi masih terbilang ok-lah.

Selain menu andalan di atas, sebenarnya ada mie ayam juga. Bisa mie ayam polos atau mie ayam bakso. Sayang bagi saya pribadi, rasanya terlalu flat. Mie ayam biasanya memiliki rasa yang agresif di campuran suwiran ayamnya. Namun entah kenapa kali ini semuanya terlalu halus.

Bakso Pak Ndut merupakan bakso favorit saya di sekitar Pondok Kelapa. Warung bakso yang satu ini layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”.

Nyarap di Pondok Sarapan Pagi Yuk

Bubur ayam, nasi uduk, nasi kuning adalah menu sarapan yang biasa saya santap sehari-hari. Bagi saya, semua sedikit bergeser ketika istri saya hamil anak kedua beberapa tahun yang lalu. Pada suatu pagi yang cerah istri saya mencari ketupat sayur padang di sekitar rumah. Ok, bagi saya yang warga Jakarta, ketupat sayur itu relatif bisalah dicari. Tapi ketupat sayur padang?? @_@. Setelah bertanya kepada beberapa warung terdekat, ternyata selama ini ada restoran ketupat sayur padang yang ramai di sekitar Pondok Kelapa. Lokasinya ternyata tak jauh dari rumah orang tua saya. Tepatnya di Jl. Pondok Kelapa Raya Blok L 10 No. 1, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ternyata, Pondok Sarapan Pagi adalah restoran yang dimaksud. Dari namanya dan wujud restorannya, saya tidak menduga bahwa Pondok Sarapan Pagi menyajikan ketupat sayur padang. Setiap pagi, Pondok Sarapan Pagi sebenarnya dipenuhi oleh pengunjung. Namun posisinya memang membuat hal tersebut tidak terlalu terlihat. Restorannya sendiri nampak sederhana dan bersih. 

Apa yang membuat Pondok Sarapan Pagi ramai? Disana, terdapat ketupat sayur padang atau katupek sayua yang terdiri dari potongan ketupat, gulai paku dan gulai nangka yang ditaburi oleh kerupuk. Rasa rempah-rempah benar-benar terasa, pada hidangan yang satu ini. Bagi saya pribadi, ketupat sayur tetsebut tidak pedas sama sekali. Tapi bagi beberapa orang, hidangan tersebut terasa sedikit pedas.

Kemudian kita dapat meminta lauk untuk mendampingi ketupat sayur. Biasanya ada telur, ayam goreng dan rendang. Saya sekelurga biasa memilih rendang. Rendangnya sih sebenarnya biasa saja. Namun, ternyata bumbu rendang yang gurih, terasa sangat cocok dan menyatu dengan kuah ketupat sayur yang kaya akan rasa rempah-rempah. Tak lupa saya pasti menambah kerupuk untuk menemani hidangan tersebut.

Ketupat Sayur Telur
Ketupat Sayur Ayam
Ketupat Sayur Rendang Telur

Sampai saat ini, Pondok Sarapan Pagi berhasil menjadi salah satu tujuan saya ketika sedang mencari sarapan. Restoran mungil yang satu ini layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Oh yaa, selama bulan Ramadhan, Pondok Sarapan Pagi buka pukul 3 sore. Kalau bukan bulan Ramadhan, Pondok Sarapan Pagi buka di pagi hari.

Ahhh, Ramainya Mie Ayam Pak Jony Pondok Kelapa

Sudah lama saya selalu melewati pedagang kaki lima mie ayam yang cukup ramai, di sekitar daerah Lampiri, tak jauh dari rumah orang tua saya. Berbagai kesibukan membuat saya tidak pernah sedikitpun mencicipi mie ayam yang lama kelamaan sudah mampu menyewa ruko, sehingga sekarang sudah tidak hanya berupa gerobak mie pinggir jalan saja.

Setahu saya, pada tahun 90-an mie ayam ini hanya berupa gerobak pinggir jalan dan tidak memiliki nama. Yaaah hanya dikenal sebagai mie ayam di lurusan Lampiri Pondok Kelapa. Saat ini mie ayam tersebut sudah memiliki nama yaitu Mie Ayam Pak Jony dengan lokasi di sebuah ruko di Jalan Pondok Kelapa Raya Blok D2 Nomor 1, Duren Sawit, Jakarta Timur, tempatnya di samping Bank Mandiri.

Warung mie sederhana tersebut nampak bersih dan rapih. Saya dan istri pun akhirnya mampir ketika kami melewati Jalan Pondok Kelapa Raya di siang hari. Yaaah, mie ayam ini memang hanya buka di pagi hari, dan sekitar jam 3 sore biasanya sudah tutup.

Seperti pedagang mie ayam pada umumnya, Mie Ayam Pak Jony yang satu ini menyajikan mie ayam, mie bakso, mie pangsit dan kombinasinya. Sebenarnya semuanya terada standard yaaa. Hanya saja, potongan daging ayamnya terbilang besar dan sepeetinya tidak dicampur oleh gajih atau kulit atau jeroan. Dengan demikian, setiap kunyahan akan memberikan rasa daging ayam yang mantab.

Secara keseluruhan, saya rasa Mie Ayam Pak Jony oni masih layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Lokasi yan bersih dan potongan daging ayam yang besar tentunya dapat dijadikn pertimbangan kalau teman-temn mencari sarapan di sekitar Pondok Kelapa Jakarta Timur :).

Standard hanya potonhan daging ayamnya cukup vesar dan banyak untuk ukuran mie pinggir jalan sehingga setiap kunyahan, akan tearsa daging ayam yg lev8h mantanlb

Ngebubur di Bubur Ayam Barokah Mas Anto Nyok

Tak jauh dari kebun milik orang tua saya, terdapat tukang bubur ayam yang entah mengapa setiap pagi terlihat kok ramai. Lapak tukang bubur yang satu ini bernama Bubur Ayam Barokah Mas Anto atau Bubur Ayam Barokah Bang Anto. Seperti tukang bubur pada umumnya, Mas Anto buka setiap pagi, dan sudah tutup di siang hari. Bubur ayam ini terletak di Jl. Taman Malaka Selatan No. 8B, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Karena terletak di dalam ruko, Bubur Ayam Barokah Mas Anto ini tentunya bersih dan relatif nyaman.

Bagaimana dengan buburnya? Seporsi standard bubur ayam terdiri dari suwiran daging ayam, cakwe,seledri,bawang goreng, kacang, kerupuk dan bubur tentunya. Di atas meja, tersedia bumbu kaldu cokelat yang terasa gurih seperti kare. Nah, saya rasa, bumbu cokelat inilah yang menjadi nilai plus bubur ayam racikan Mas Anto ini. Dengan menambahkan bumbu cokelat, bubur ayam terasa lezat. Apalagu suwiran daging ayamnya tidak pelit sehingga bubur ayam ini benar-benar terasa ayamnya ;).

Bagi yang tidak takut asam urat, bisa menambahkan pula satu usus, ampela dan usus ;). Sate jeroan di sana itu sudah direndam dengan bumbu yang guruh sehingga dapat menambah rasa bubur ayam yang ada. Kalaupun digado tanpa buburnya, sate jeroan ini tetap terasa nikmat loh ;). Oh bagaimana dengan sate telurnya? Saya pribadi kurang suka menambahkan telur puyuh ke dalam bubur ayam, enakan jeroan laaaah hehehehe.

Wah wah wah, tak heranlah kalau Bubur Ayam Barokah Mas Anto ini laris manis diserbu pelanggan. Saya rasa Mas Anto dan kawan-kawan pantas untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang arrinya “Enak”.

Ikut Mengantri SGPC Mbak Lastri

sgpc-lastri-1

Nasi pecel adalah makanan yang kadang menjadi sarapan saya ketika masih tinggal di Semarang dulu. Lama tak menyantap hidangan ini sebagai sarapan, akhirnya beberapa waktu yang lalu saya mampir ke SGPC (Sego Pecel) Mbak Lastri yang terletak di Jl. Pondok Kelapa Raya No. 9, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, tak jauh dari rumah orang tua saya. Saya penasaran karena SGPC ini selalu terlihat ramai di pagi hari, sampai-sampai dipergunakan sistem antrian lho :’D.

sgpc-lastri-3

Ramainyaaaa 😀

sgpc-lastri-6

Nomor Antrian

Bagian Dalam

Bagian Dalam

Apa yang orang-orang beli? Ya jelas sego pecel atau nasi pecel. Sama seperti nasi pecel pada umumnya, nasi pecelnya Mba Lastri terdiri dari toge, bayam, kacang panjang dan sayuran lainnya yang dilumuri oleh sambal kacang. Kerupuk yang dipergunakan adalah rempeyek, seperti sego pecel di daerah Madiun, agak berbeda deang sego pecel yang saya santap di Semarang. Rasa gurih, pedas dan manisnya sambal kacang cukup seimbang dan terasa lumayan enak ketika betemu dengan sayuran-sayuran penghuni sego pecel. Rasanya akan semakin kaya ketika disantap bersama dengan aneka menu tambahan seperti tahu bacem, tempe goreng, tempe bacem dan lain-lain.

Sego Pecel

Sego Pecel & Tempe Goreng

Selain sego pecel, sebenarnya warung ini menyajikan pula aneka masakan rumahan yang nampak lumayanlah rasanya. Konon, orang-orang yang bekerja di sekitar Jalan Pondok Kelapa Raya, kerap mampir ke SGPC Mbak Lastri untuk makan siang, menyantap makanan rumahannya, bukan sego pecelnya. Kok mereka senang ke sana? Selain rasa yang lumayan, harganya terbilang ekonomis bagi kantong saya loh :D.

Etalase

Etalase

Akhir kata, SGPC Mbak Lastri dapat menjadi alternatif sarapan bagi saya, yaaa bosan juga kalau sarapan pakai bubur ayam, roti atau mie ayam setiap hari. Warung sederhana ini mampu memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yamg artinya “Lumayan”.

Sushiku, Sushi for Everyone

sushiku1

Tak jauh dari rumah orang tua saya, terdapat Jalan Pondok Kelapa Raya yang ramai, dikelilingi oleh perumahan dan dipenuhi oleh berbagai restoran. Karena banyaknya restoran di sana, sampai-sampai saya sendiri tidak tahu mana yang enak dan mana yang tidak enak semua blur. Pernah kami menemukan restoran bakso yang enak di sana. Tak sampai seminggu kemudian, restoran tersebut sudah gulung tikar :(. Persaingan di sana cukup keras nampaknya. Dari beberapa restoran makanan Jepang yang ada saja, saat ini hanya 1 yang tersisa yaitu Sushiku.

Terus terang pada awalnya saya ragu tuk mampir ke sana karena bentuk luar restoran yang terkesan sempit, sepi dan kurang menarik. Berdasarkan rekomendasi dari murid istri saya, akhirnya saya dan keluarga mampir juga ke Sushiku yang beralamat di Jalan Pondok Kelapa Raya Blok J13 No. 2C, Duren Sawit, RT.5/RW.9, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, tak jauh dari belokan Kelurahan Pondok Kelapa dan Pom Bensin. Di luar dugaan, bagian dalam restoran ternyata luas, bersih dan terawat :).

sushiku2

Peta Lokasi

sushiku5

Bagian Dalam Sushiku

Hidangan yang Sushiku sajikan adalah aneka masakan Jepang seperti sushi, sashimi, ramen dan bento. Saya sendiri baru sempat mencicipi tuna roll, kani cheese maki, spicy tuna maki, salmon spicy roll, salmon aburi crispy roll, stamina roll, special bo ramen, spicy pop chicken ramen dan karage hot plate.

Tuna roll merupakan makimono yang berisikan daging tuna mentah tanpa ada bahan lainnya. Rasanya tidak amis dan relatif netral.

Tuna Roll

Tuna Roll

Kani cheese maki adalah makimono yang berisikan kepiting dan keju. Rasa kejunya memang terasa tapi kurang pas ketika bertemu dengan kapiting.

Kani Cheese Maki

Kani Cheese Maki

Salmon spicy roll merupakan sushi dengan daging salmon di dalamnya, dan taburan saus merah yang rasanya asam pedas. Yuuummm, pedasnya cukup terasa, lumayan juga :).

Salmon Spicy Roll

Salmon Spicy Roll

Salmon aburi crispy roll merupakan sushi dengan salmon bakar,telur ikan dan saus pedas. Rasanya mirip dengan salmon spicy roll tapi sayang salmon aburi crispy roll terasa sedikit amis. Rasa crispy ketika mengunyah salmon aburi crispy roll sedikit menambah nilai plus bagi hidangan yang satu ini.

Salmon Aburi Crispy Roll

Salmon Aburi Crispy Roll

Stamina roll adalah sushi dengan tuna matang, tepung renyah dan saus merah yang terasa pedas asam di atasnya. Asam, pedas, renyah menemani daging tuna yang tidak amis, yuuuummmm. Rasanya terbilang enak, inilah sushi favorit saya di Sushiku.

Stamina Roll

Stamina Roll

Spicy tuna maki menggunakan tuna mentah dan bumbu pedas tergulung di dalamnya. Rasanya memang sedikit pedas, tidak ada rasa asam di sana. Yaaa lumayanlah :).

Spicy Tuna Maki

Spicy Tuna Maki

Spicy pop chicken ramen adalah ramen dengan telur, jamur dan sayuran lain yang diguyur dengan kuah pedas. Tak lupa terdapat karage atau daging ayam goreng tepung disediakan terpisah agar dapat tetap renyah ketika disantap :). Karage-nya terbilang empuk dan lembut tapi tetap renyah. Rasanya tambah mantab ketika bertemu dengan bahan ramen lainnya termasuk kuah pedasnya yang enaaaakkk. Tingkat kepedasan dari kuah spicy pop chicken ramen dapat diatur dari yang paling tidak pedas yaitu level 1 sampai yang paling pedas yaitu level 5. Saya pribadi cukup puas dengan level 4, pas pedasnya bagi saya yang memang suka pedas. Karage dan kuah pedas yang nikmat menjadi keunggulan spicy pop chicken ramen sehingga jelas sudah hidangan ini menjadi salah satu hidangan favorit saya di Sushiku.

Spicy Pop Chicken Ramen

Spicy Pop Chicken Ramen

Special bo ramen terdiri dari mie, jamur, udang, cumi dan sayuran dengan kuah pedas asam. Hhhhhmmm, ini sih namanya seafood tom yam hehehehe. Rasanya persis tom yam, masakan khas Thailand. Saya pribadi tidak terlalu suka dengan menu ini sebab rasa kuahnya kurang pas takarannya. Lebih enak tom yam yang pernah saya santap di Phuket atau Jembatan ITC Kuningan hehee.

Special Bo Ramen

Special Bo Ramen

Karage hot plate terdiri dari karage, kwetiau dan tumisan sayur yang disiram dengan kuah pedas. Mirip seperti spicy pop chicken ramen, kuah pedas dan karage menjadi poin positif hidangan. Penggunaan hot plate memang membuat hidangan tetap hangat, tapi hal ini membuah kuah pedasnya lebih sedikit juga. Meskipun begitu, paduan rasanya terbilang enaak :), kwetiaunya terasa enak ketika bertemu dengan kuah pedas dan karage yang lembut dan renyah.

Karage Hot Plate

Karage Hot Plate

Penggunaan rasa pedas pada beberapa hidangannya berhasil membuat saya ketagihan untuk mampir ke Sushiku. Secara keseluruhan, Sushiku layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Semoga restoran ini tidak ikut gulung tikar seperti restoran-restoran sushi yang dulu sempat menjamur di sekitar Jalan Pondok Kelapa Raya.

Seafood Nagih Benar-Benar Nagih

nagih1

Dulu keluarga saya memiliki 2 restoran seafood langganan yang biasa kami kunjungi disaat kami ingin makan seafood. Restoran tersebut adalah Indah Seafood dan Bagan Seafood yang letaknya tak jauh dari rumah orang tua saya. Selain faktor lokasi, rasa yang enak tentunya ikut menjadi pertimbangan. Sayang saat ini kedua restoran tersebut nampaknya sudah tutup, entah kenapa, padahal ramai lhooo. Saya pun sempat menulis mengenai keduanya di blog ini :).

Beberapa minggu yang lalu, kami melihat restoran Seafood Nagih yang batu saja buka di daerah Pondok Kelapa. Sekilas restoran tersebut cukup ramai, apakah memang enak atau faktor lain? Dengan tutupnya Bagan Seafood dan Indah Seafood, maka Seafood Nagih praktis tidak memiliki saingan berat.

Seafood Nagih terletak di Jl. Pondok Kelapa Raya Blok C8 No.24, RT.8/RW.4, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, sebuah jalan raya yang ramai di tengah-tengah beberapa perumahan yang padat penduduk. Sebuah jalan raya yang saya lihat relatif sering sekali terjadi pergantian toko atau restoran, bisa ditebak bahwa persaingannya cukup berat, apakah Seafood Nagih dapat bertahan? Seperti apa hidangan yang mereka sajikan?

nagih2

Bagian Dalam

nagih8

Peta Lokasi

Seperti restoran seafood umumnya, Seafood Nagih menyajikan ikan, udang, cumi dengan pilihan apakah mau dimasak spesial, bakar biasa, bakar pedas, goreng kering, saus asam manis, saus lada hitam, saus mentega, saus padang, saus tauco, saus singapur, saus jepang atau saus tiram. Selain hidangan laut, tentunya menu-menu seperti nasi goreng, kerang rebus, kangkung dan lain-lain terdapat pula di Seafood Nagih. Saya sendiri Baru mencicipi nasi goreng seafood, kerang rebus dara, kangkung polos, gurame saus padang, udang saus padang dan baronang bakar biasa.

Nasi goreng seafood-nya hanya terdiri dari nasi, telur dan cumi saja. Cuminya sangat banyak sehingga rasanya nasi goreng ini lebih pantas disebut nasi goreng cumi saja hehehe. Nasinya terlalu basah dan cuminya agak amis, saya tidak suka hidangan ini.

Seafood Nagih

Nasi Goreng Seafood

Kerang dara rebus disajikan lengkap dengan sambalnya yang pedas, rasanya lumayaanlaa. Saya biasa menyantap hidangan ini sambil menunggu hidangan lainnya selesai dimasak.

Kerang Dara Rebus

Kerang Dara Rebus

Gurame saus padang dan udang saus padang sama-sama empuk dan tidak amis. Saus padangnya terbilang pedas-pedas asam tapi masih di dalam batas wajar karena masih ada rasa asamnya, tidak hanya asal pedas saja. Saya rasa udang lebih pas bila diberi saus padang sebab aroma dan tekstur dagingnya lebih terasa pas menyatu dengan baik ketimbang gurame. Udang saus padang tentunya berhasil menjadi salah satu hidangan favorit saya di Seafood Nagih.

Gurame Saus Padang

Gurame Saus Padang

Udang Saus Padang

Udang Saus Padang

Baronang bakar biasa merupakan hidangan yang paling saya suka di Seafood Nagih. Saya ketagihan dengan bumbu bakarannya yang manis-manis gurih. Rasanya semakin enak ketika saya tambahkan kecap dan sambal yang tersedia di meja, yuuuummmmm.

Baronang Bakar

Baronang Bakar Biasa

Kangkung polosnya seperti tumis kangkung pada umumnya. Tidak spesial tapi cocok sekali untuk dijadikan pendamping makan seafood :). Setiap saya mampir ke Seafood Nagih, kangkung polos pasti saya pesan.

Kangkung Polos

Kangkung Polos

Akhir kata, Seafood Nagih sepertinya akan bertahan lama di Jalan Pondok Kelapa Raya. Rasanya mereka layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Nyate di Sate Blora Kalimalang

Sate Blora 1

Sejak saya kecil dulu, saya sering sekali melewati daerah Kalimalang Jakarta Timur. Di sana, saya selalu melihat warung sate yang bernama Sate Blora. Konon Sate Blora yang satu ini sudah ada sejak1952, sebelum Sate Blora Cirebon yang terletak di Rawamangun hadir di Jakarta. Saya rasa tidak ada hubungan diantara keduanya karena menunya saja tidak persis sama, namanya saja yang mirip.

Sate Blora 2

Bagian Samping Sate Blora

Sate Blora 3

Bagian Dalam Sate Blora

Walaupun tidak menggunakan hotplate seperti sate kambing yang Sate Blora Cirebon sajikan, sate kambing yang Sate Blora sajikan menggunakan daging yang terasa empuk dan segar. Rasanya terasa lebih mantab ketika dibakar dengan tingkat kematangan yang pas dan bumbu kecap yang mantab, Wwwuuuih enak rasanya :).

Sate Kambing

Sate Kambing

Akantetapi, sate bukanlah menu favorit saya di Sate Blora, menu favorit saya adalah sop kambingnya. Sop kambing Sate Blora hadir dengan kuah sop yang gurih dan tidak membuat saya eneg. Daging dan jeroan kambing yang Sate Blora gunakan pun empuk dan bukan bagian kambing yang “aneh-aneh” :). Yuuumm pokoknya enak, apalagi kalau disantap disaat hujan deras.

Sate Blora 4

Sop Kambing

Selain kedua menu di atas, saya pernah mencicipi menu gule kambing di sana. Daging kambingnya empuk dan kuah gule-nya terasa manis-manis gurih tapi manisnya sedikit berlebih dan tidak ada rasa pedasnya, rasa santan agak dominan di sini. Paduan rasanya terbilang biasa dan sopasti gule bukanlah hidangan favorit saya di Sate Blora.

Gule Kambing

Gule Kambing

Menu apa yang pertama kali saya santap di Sate Blora? Soto Betawi jawabnya. Soto betawinya cukup gurih dan isinya terbilang empuk dan tidak membuat mual meskipun terdiri dari berbagai jeroan. Lumayanlaaah, tapi agak berbahaya kalau dimakan setiap hari, sudah kuahnya santan, isinya jeroan dan daging, awas kolesterol :’D.

Soto Betawi

Soto Betawi

Berdasarkan pengalaman saya di atas, Sate Blora layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Oooh ya, Sate Blora Kalimalang ini terletak di Jl. Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Durensawit, Jakarta Timur (tidak jauh dari Bank Mandiri, Giant Ekspres Kalimalang dan Jembatan Kapin).

Lokasi Sate Blora

Lokasi Sate Blora