Sate Lawu, Nikmatnya Sampai di Hati

Setiap berlibur ke arah Tawangmangu, saya dan keluarga sudah beberapa kali mampir ke Sate Lawu. Biasanya kami sampai sana menjelang sore. Restoran yang satu ini hadir di tengah-tengah kabut dan dinginnya daerah sekitar Gunung Lawu. Yah lokasinya memang di bagian atas wilayah wisaya Tawangmangu. Tepatnya di Jl. Baru No. 2, Kramat, Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Patokannya adalah persimpangan antara jalan lama dengan jalan baru antara Cemoro Kandang dan Tawangmangu. Selain itu restoran ini sudah memiliki cabang lain di Jl. Bhayangkara Sriwedari Solo dan Assalaam Hypermarket Pabelan Solo.

Saya sendiri belum pernah berkunjung di cabang Solo. Saya hanya pernah berkunjung ke Sate Lawu yang di Tawangmangu saja. Restorannya nyaman dan menyedikan pendopo private untuk lesehan. Sebuah lokasi yang sangat pas untuk makan malam setelah seharian berwisata di Tawangmangu. Bagaimana dengan menunya? Yaaa jelas ada sate ayam dan sate kambing. Selain itu saya dapat pula menemukan gongso, daging bakar, sate buntel dan lain-lain.

Tempat Duduk Lesehan
Bagian Dalam Sate Lawu

Sate kambing hadir dengan nama sate lawu. Tusukan sate hadir di atas hotplate yang hangat. Kemudian cabai, kecap dan bawangnya diberikan terpisah. Tanpa bumbu apapun, daging satenya memiliki aroma yang menggugah selera, tidak ada bau prengusnya. Kemudian terdapat pula rasa juicy dan rasa segar yang halus ketika saya menggigit daging satenya. Memang dagingnya sedikit kenyal, tapi justru itulah yang membua satenya terasa nikmat. Tingkat kekenyalan dagingnya passss. Ditambah bawang, cabai dan cabe, hidangan yang satu ini terasa enak :).

Sate Lawu

Sementara itu, sate ayamnya tidak hadir di atas hotplate. Potongan daging ayam yang matang, dilumuri oleh bumbu kacang yang lumayan kental. Rasa manis dan rasa kacangnya cukup dominan. Lumayan sih, tapi saya jauh lebih suka dengan sate kambingnya. Yah sate ayam ini tentunya dapat menjadi alternatif bagi pengunjung yang kurang suka daging kambing.

Sate Ayam

Sate buntel bukanlah hidangan yang lazim saya temui di Jakarta. Jadi, olahan daging kambing dibentuk agak lonjong dengan tusukan sate di tengahnya. Sayang sekali sate buntel di sini terbilang kecil dan rasanya biasa saja. Agak meleset dari ekspektasi saya.

Setelah kurang puas dengan ste buntel, mari kita bergark ke menu lain yang bernama daging bakar (DaKar). Potongan dagung kambing berada di atas hotplate yang panas. Dagungnya empuk dan banyak sekali, tidak pelit deh pokoknya. Tapi yang saya suka justru pada bagian daging yang banyak lemaknya. Yuummmm, bagian tersebut lebih juicy dan bumbunya yang gurih dan harum lebih terasa. Saya suka dengan hidangan yang satu ini :).

Ok, selanjutnya saya menyantap sebuah hidangan yang agak asing, gongso daging pedas. Apaan tuhh?? Gongso daging pedas di sini ternyata merupakan potongan daging sate kambing yang disajikan tanpa tusuknya, melainkan dengan kuah manis yang pedas. Aroma merica sangat dominan pada hidangan yang satu ini. Rasa manis dan pedas pada hidangan yang satu ini benar-benar nagih. Bagi saya sendiri, pedasnya masih wajarlah, tidak akan membuat perut mules-mules hehehehe.

Gongso

Dengan begitu, saya ikhlas untuk memberikan Sate Lawu nilai 4 dari skala maksimum 5 yabg artinya “Enak”. Suasananya ok, rasanya pun bisa dibilang ok :).

Sate Ayam & Kambing RSPP, Sate Legendarisnya Jakarta Selatan

Setelah seharian mengurus rekening Bank saya yang bermasalah, beberapa hari yang lalu, saya mampir di Sate Ayam & Kambing RSPP yang terletak di Jl. Kyai Maja No. 21, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sesuai dengan judulnya, Sate Ayam & Kambing RSPP terletak tepat di depan Rumah Sakit Pusat Pertamina. Di tempat inilah Pak Romli dan Pak Muri bergantian berjualan sate ayam dan kambing. Jadi kalau pagi, yang berjualan itu Pak Romli. Sedangkan mendekati ba’da Asar, yang berjualan adalag adik Pak Romli, yaitu Pak Muri. Karena adik-kakak, rasa keduanya ya sama saja, toh mereka sama-sama bernaung di bawah nama besar Sate Kambing & Ayam RSPP.

Bagian Luar

Bagian Dalam

Sate Kambing & Ayam RSPP ini sudah terkenal sejak lama sekali. Awalnya, Pak Romli berjualan sate keliling pada tahun 1960-an. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, ia berhasil memiliki lapak yang menetap di depan RSPP. Sate ini ramai sekali. Kalau tidak datang pagi atau jam 3 ketika pergantian tim tukang sate, yah pastilah kita akan pengal mengantri, bersaing dengan abang-abang ojeg on-line yang bermunculan :’D.

Bagaimana rasa satenya? Sate ayamnya merupakan sate yang sering menemani acara-acara keluarga besar saya. Daging sate dan gajihnya dibakar matang, empuk dan ukurannya relatif standard, tidak bisa dibilang jumbo yaah. Bumbu kacangnya juga lumayan enak tapi terlalu sedikit :(. Nilai plus dari sate ayam ini adalah aromanya yang super harum, yuuuummmm. Konon, daging ayamnya dibakar di atas arang, menggunakan kipas tradisional, dan ditambahkan minyak ayam khusus selama dibakar. Sate yang empuk, bumbu kacang yang mantab, plus aroma barbeque unik yang harum. Inilah sate ayam yang membuat banyak orang rela mengantri di depan sebuah lapak kecil di seberang RSPP.

RSPP

Sate Ayam

Sudah jelas, saya pasti ikhlas untuk memberikan Sate Ayam & Kambing RSPP nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Ini dia, rajanya sate di daerah Jakarta Selatan ;).

Icip-Icip Sate di Atas Hotplate ala Sate Blora Cirebon

bloracirebon1

Sudah sering saya melewati daerah dekat Tip Top Rawamangun, dan sering pula saya melihat warung sate yang terlihat penuh yaitu Sate Blora Cirebon. Warung sate ini tepatnya terletak di Jl. Balai Pustaka Baru No. 3, Rawamangun, Jakarta Timur, tak jauh dari Tip Top Rawamangun.

Warung sate yang sudah lama berdiri ini terbilang bersih dan memiliki pelayanan yang sigap dan responsif. Dari perkakas dan foto-foto yang terpajang, Sate Blora Cirebon bisa dibilang termasuk warung sate zaman dahulu. Namun apakah rasa menunya masih cocok dengan orang-orang jaman sekarang?

Bagian Dalam

Bagian Dalam

Kalau dilihat dari daftar menu, Sate Blora Cirebon menyajikan aneka hidangan yang sudah standard disajikan warung sate pada umumnya. Saya sendiri baru mencicipi sate kambing, sate ayam dan sop kambing.

Bakar Sate

Bakar Sate

Sate kambing dan sate ayam sama-sama disajikan di atas hotplate sehingga kondisinya masih mengepul dan hangat ketika sampai di meja saya. Sate yang diletakkan di atas hotplate sebelumnya sudah dibakar sambil dilumuri oleh bumbu sate, tapi kalau langsung dimakan yaaa rasanya polos dan kurang berbumbu. Di mana bumbu kacang dan kecapnya? Bumbu kacang dan kecap disajikan terpisah pada piring kecil yang dengan sigap diberikan oleh pelayan. Sayang bumbu kacangnya kok ya terasa kurang gurih dan agak tawar, bukan bumbu kacang yang saya suka. Daging satenya pun tidak terlalu empuk. Walahhh, jauh dari ekspektasi saya, lidah saya nampaknya kurang cocok dengan sate kambing dan sate ayamnya Sate Blora Cirebon.

Sate Kambing & Sate Ayam

Sate Kambing & Sate Ayam

Bumbu Kecap & Bumbu Kacang

Bumbu Kecap & Bumbu Kacang

Bagaimana dengan sop kambingnya? Sop kambingnye memiliki aroma yang harum dan terada gurih, yuuuummmm, enaaakk. Isi sopnya memang bukan daging semua, tapi gajih dan jeroan yang ada di dalam sop masih di dalam batas normal, tidak terlalu banyak dan tidak membuat mual. Inilah menu yang saya suka di Sate Blora Cirebon :).

Sop Kambing

Sop Kambing

Meskipun kurang cocok dengam rasa satenya, Sate Blora Cirebon masih layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Sudah hilanglah rasa penasaran saya hohohoho.

Menikmati Hidangan Khas Banjar di Eldorado

Eldorado 1

Sejak beberapa tahun yang lalu sebenarnya saya sudah pernah mendengan kabar mengenai hidangan unik asal Banjar atau Banjarmasin yang disajikan oleh sebuah warung tenda di pelataran parkir Apartemen Wisma Gading Permai, Jl. Kelapa Kopyor Raya Blok M1/2, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Warung tenda yang sudah berdiri sejak 1999 tersebut bernama Eldorado dan hanya buka di malam hari.

Eldorado 2

Hidangan yang Eldorado sajikan dapat dikatakan unik bagi warga Jakarta yang belum pernah mengunjungi Kalimantan seperti saya karena Eldorado menyajikan sate tulang & soto banjar yang sangat jarang dijumpai di Jakarta. Kedua hidangan tersebut adalah hidangan khas banjar yang asing bagi saya.

Semangkuk soto banjar yang disajikan Eldorado berisikan perkedel, telur, potongan ayam dan ketupat yang berenang di dalam kuah yang hangat. Kuah dari soto banjar tersebut rasanya memang tidak terlalu berbumbu, yang terasa adalah aroma cengkeh, kayu manis & biji pala yang relatif halus. Istri sepupu saya yang orang Banjar pun sudah beberapa kali menghidangkan soto banjar pada beberapa acara keluarga dan memang begitulah rasa soto banjar. Saya pribadi tidak terlalu suka dengan soto banjar karena kurang berbumbu.

Eldorado 5

Bagaimana dengan sate tulang? Nahhh inilah hidangan yang baru saya cicipi pertama kali di Eldorado. Sate tulang terbuat dari bagian tulang ayam yang melalui 2 tahap pembakaran agar bumbu khas Banjar yang dioleskan dapat meresap dengan tuntas. Tanpa bumbu tambahan, rasa sate tulang terasa manis dan kaya akan rasa. Nah apalagi kalau ditambah dengan bumbu pendampingnya yang kemerahan, akan ada tambahan sedikit rasa pedas yang pas di lidah, yuummmm, nagih. Karena yang dipergunakan adalah bagian punggung ayam, maka otomatis dagingnya tidak terlalu banyak. Namun, rasa sate tulang Eldorado tetap terasa enak ketika saya gigit dan “emut”, yummmm. Saran saya, jangan memakan sate tulang dengan nasi. Sate tulang ini memang biasanya ditemani oleh lontong karena memang enaknya kalau ditemani oleh lontong. Saya pernah menyantap sate tulang dengan nasi dan paduan rasanya kurang pas.

Eldorado 4

Eldorado 3

Selain soto banjar & sate tulang, Eldorado juga menyajikan hidangan lain seperti sate ayam, sate kulit, sate sayap, sate brutu, ayam bakar banjar dan sate ceker yang semuanya menggunakan bumbu khas Banjarmasin, Kalimantan. Sayang saya belum sempat mencicipinya, yaaah mungkin kapan-kapan saja. Secara keseluruhan, hidangan khas Banjarmasin yang Eldorado sajikan layak untuk mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak” :D.

Slruup! Ketagihan Hangat Gurih Sop Kambing Bang Dudung

Bang Dudung

Sebenarnya setiap pulang kantor, saya pasti lewat daerah Terminal Kampung Melayu. Namun entah kenapa baru akhir-akhir ini saya melihat ada warung kaki 5 yang cukup ramai di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, tidak jauh dari Terminal Kampung Melayu. Nama warung kaki limanya adalah Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung, wuuuaahh kebetulan saya memang doyan sekali dengan yang namanya sate & sop kambing :).

Lokasi Bang Dudung

Saya lihat Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung sudah mulai buka pukul 16:30. Sejak awal buka, sudah ada pengunjung yang datang membeli, wew, saya semakin tertarik untuk mencicipi seperti apa sih rasa sate & sopnya.

Untuk satenya, Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung menyajikan sate kambing & sate ayam dengan bumbu kecap atau kacang yang rasanya agak standar, biasa saja. Daging satenya terasa empuk dan sedikit lebih besar dibandingkan sate grobak yang suka lewat depan rumah saya. Well … rasa satenya tidak terlalu istimewa.

Bang Dudung 2

Bang Dudung 5

Saya perhatikan, banyak juga pengunjung warung Bang Dudung yang memesan sop kambingnya, kira-kira kenapa yaa? … Jawabannya langsung saya temukan ketika sop kambing buatan Bang Dudung tiba di meja saya. Penampilan sop kambingnya cukup menggiurkan. Potongan daging kambing berenang di kuah bening yang hangat. Bagian atasnya ditaburi saus kacang yang agak kemerahan, daun bawang dan potongan tomat. Penampilannya ok, tapi bagaimana ya rasanya? … Wah, ternyata paduan bumbu-bumbu yang ada pada kuah sop cukup gurih dan nikmat, pass sekali ketika dikawinkan dengan daging kambing yang ada di dalam kuah tersebut. Dagingnya sendiri empuk dan sangat mudah dilepaskan dari tulangnya, mantablah pokoknya :D, ini salah satu sop kambing paling enak yang pernah saya cicipi, saya tidak menyesal mampir di Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung.

Bang Dudung 3 Bang Dudung 4

Secara keseluruhan saya puas dengan cita rasa makanan di Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung, sehingga menurut lidah saya warung ini layak mendapat nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Enak”. Saya tidak akan ragu untuk datang lagi ke Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung meski saya akui memang harganya sedikit lebih mahal dibandingkan tukang sate grobak pada umumnya. Maklum, ada harga, ada rupa ;).

Sedapnya Sate & Sop Kambing H. Mansur

Sate & sop H. Mansur terletak di dekat terminal kampung melayu, tepatnya di Jalan Kampung Melayu Besar, seberang pintu masuk Kompleks Gudang Peluru. Saya sering melewati tempat ini ketika sedang naik angkot 44. Pada awalnya saya tidak tertarik untuk mencicipi masakan di sana, tempatnya tidak terlalu mencolok dan biasa-biasa saja. Ketika jam makan siang, di dekat restoran tersebut memang banyak kendaraan yang parkir, saya pikir itu karena banyak restoran di sana dan pelanggannya sama banyaknya, tidak jauh berbeda, di deretan dekat restoran tersebut memang banyak restoran-restoran lain yang tampak mukanya lebih meyakinkan :’D.

Lokasi Restoran H. Mansur

Bagian dalam Restoran H. Mansur

Ketika saya masuk ternyata restoran lain pengunjungnya jauh lebih sedikit dibandingkan restoran H. Mansur. Kalau dilihat dari penampilannya sepertinya banyak orang-orang kantoran yang naik kendaraan datang ke sana padahal rasanya lokasi tempat ini kurang dekat dengan perkantoran. Ahhh ternyata rasa hidanganlah yang menjadi alasannya. Saya sendiri sudah pernah mencicipi sate kambing, sop kambing dan sate ayam buatan Mansur.

Menurut lidah saya, sate kambingnya tidak terlalu istimewa dan kurang empuk, namun bila kita memakannya dengan ditemani oleh kuah sop kambing rasanya uenaak juga ternyata, kombinasi yang passs. Rasa sopnya agak berbeda dengan sop kambing di tempat lain. Sop kambingnya terasa menggunakan kapulaga, jahe dan kaldu kambing yang kental sehingga rasanya mantabb, wuah pokoknya ini adalah salah satu sop kambing paling enak di Jakarta, wajib dicoba hehehehehe.

Kalau datag ramai-ramai, memesan sate dan sop memang mampu menjadi pilihan yang paling pas di sana. Namun bagaimana kalau kita datang sendiri? Saya pribadi sering datang sendiri. Saya pun cukup memesan sate kambing plus kuah. Kuah hangat yang lezat berpadu dengan nasi dan sate kambing. Waaaahhhh, ini juga mantab sekali loh rasanya.

Sate Kambing

Sop Kambing

Terkadang, dalam 1 rombongan, terdapat rekan yang tidak suka kambing. Maka memesan sate ayam dapat menjadi solusinya. Sayang sate ayam yang saya santap di Mansur terasa kurang enak. Dagingnya memang empuk tapi terasa agak tawar walaupun sudah dipertemukan dengan sambal kacangnya. Yaaaah itulah resiko memesan sate ayam di restoran sate kambing hehehehehehe.

Mansur Kampung Melayu

Sate Ayam

Saya sudah jatuh cinta dengan rasa sate dan sop kambing di restoran yang satu ini. Sudah pasti saya ikhlas untuk memberikan Sate & Sop Kambing Mansur nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Enak”. Bila sedang lewat daerah sekitar kampung melayu, restoran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengobat rasa lapar, selamat mencicipi 🙂