Mencicipi Sop Djanda & Sate Maranggi Ma’Idah

Dulu saya memiliki restoran seafood langganan yang bernama Bagan Seafood. Entah mengapa restoran tersebut tutup dan menjadi Restoran Sop Djanda (Djakarta Soenda). Dari spanduknya sih sering berubah antara Sop Djanda atau Sop Ma’Idah Djakarta Soenda atau Sop Djakarta Soenda atau Sate Maranggi Spesial atau Khas Betawi. Mungkin strategi restoran ini memang memcantumkan menu-menu andalannya sebesar mungkin pada bagian depan restoran. Nama restoranya tak penting hehehehe. Mungkin nama restorannya sendiri adalah Rumah Makan Ma’Idah yah, ah saya tidak tahu pastinya. Yang jelas sudah bertahun-tahun lamanya restoran ini buka, tapi saya belum mampir-mampir. Sepupu saya yang rumahnya jauh saja sudah beberapa kali mampir hehehe. Pada dasarnya saya memang bukan penggemar sop atau soto, jadi saya kurang tertarik dengan tulisan Sop Djanda sebesar itu. Tapi lama kelamaan kok tempat ini terlihat banyak pengunjungnya yaaa. Daaan akhirnya saya pun mampir ke sana.

Ternyata bagian dalamnya nyaman dan tidak terasa sempit. Tempatnya bersih dan tertata rapi. Bagian luar yang mungil bukan berarti dalamnya juga mungil loh. Menunya pun sebenarnya cukup sederhana. Hanya ada sop dan aneka sate. Sopnya adalah sop janda, sedangkan sate andalannya adalah sate maranggi.

Sop janda atau sop Djakarta Soenda hadir dengan potongan daging yang besar dan lumayan empuk. Di sana terdapat pula potongan daun bawang dan cabai hijau. Kita dapat memesan sop janda tidak pedas, pedas atau ekstra pedas. Saya pribadi cukup puas di level pedas saja. Pedasnya terasa pas tanpa menutupi rasa lainnya. Karena sop janda bukan hanya pedas saja. Terasa bumbu rampah yang khas pula di sana. Hidangan paling pas disantap ketika udara sedang dingin-dinginnya :).

Sate maranggi hadir dengan bumbu khas yang melekat dan meresap ke dalam daging sapinya. Rasanya manis dan memiliki rasa maranggi yang khas, lumayan oke deh pokoknya. Tak lupa terdapat irisan tomat yang terasa asam dan pedas yang mampu memperkaya rasa sate marangginya. Hanya saja perut saya sudah tidak kuat menyantap irisan tomat tersebut terlalu banyak. Asam lambung saya kumat setelah menyantapnya.

Semua hidangan di atas akan terasa lebih nikmat lagi ketika disantap bersama nasi putuh hangat dan bawang goreng yang renyah. Tanpa disadari nasi dan bawang goreng ini mampu memperkaya rasa juga. Jadi kalau teman-teman memesan lewat ojek online, jangan lupa menyiapkan bawang gorengnya supaya seperti makan di restorannya ;).

Belakangan saya baru mengetahui bahwa Rumah Makan Ma’Idah ini sudah ada lebih dari satu loh. Cabang-cabangnya kurang lebih ada di:

  • Jl. Inspeksi Kalimalang No.10, Duren Sawit, Jakarta Timur.
  • Jl. KH. Noer Ali No. 14, Bekasi.
  • Jl. Cut Mutia No. 3, Bekasi.
  • Jl. Alternatif Cibubur No. 100, Bogor.
  • Jl. Hasyim Ashari No. 23, Tangerang.
  • Jl. Raya Rawa Buntu No. 21, Tangerang.

Secara keseluruhan, restoran ini layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Loaksi yang ok membuatnya nyaman untuk dijadikan tempat kumpul-kumpul dengan teman dan keluarga ;).

Mutiara Tersembunyi di Balik Toko Bunga, Sate Maranggi Sabakota

Selama pandemi berlangsung, terdapat Sate Maranggi Sabakota yang berjualan di sekitar rumah orang tua saya, di dalam wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Karena masih baru, warung sate tersebut memang hanya berbentuk dapur saja. Semua serba pesan antar saja. Lama kelamaan, warung tersebut mampu membuka toko di sebuah area ruko.

Sayang sekali, lokasinya yang baru ini terbilang susah dicari. Koordinat googlemaps-nya meleset, papan namanya super kecil sekali. Saya pun tidak akan menemukannya, tanpa bantuan juru parkir setempat. Kalau dilihat dar alamat, lokasinya terletak di Jl. Rukan Sentra Niaga 8, RGA No. 98, Area Ruko Grand Galaxy City, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Lokasinya sangat tersembunyi di bawah pepohonan rindang dan di belakang toko bunga. Sepintas, warung sate yang satu ini seperti penjual tanaman. Padahal dalamnya nyaman sekali looh. Lokasi boleh sulit dicari, tapi tempatnya enak juga kalau dijadikan tempat kumpul-kumpul, apalagi bagi para pecinta tanaman.

Ada apa di Sate Maranggi Sabakota? Sate maranggi tentunya menjadi menu utama di sana. Terdapat pilihan apakah hendak menggunakan daging sapi atau daging kambing. Saya pribadi biasa menyantap versi daging sapinya. Rasanya sungguh luar biasa, bumbu sate menempel dan menyerap ke dalam dagingnya. Rasa yang manis dengan cita rasa Indonesia yang khas, membuat sate ini terasa enak. Apalagi aromanya sungguh menggugah selera.

Sudah pasti, Sate Maranggi Sabakota memperoleh nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Enak”. Sekali datang, pasti ketagihan dan datang lagi ;).

Sate Maranggi Aci Kuningan, Sate Spesial di Depan Lapas

Ketika berkunjung ke rumah saudara yang tinggal di Cianjur, saya diajak makan di sebuah warung sate. Lokasinya cukup unik, yaitu di depan Lembaga Pemasyarakatan Klas 2 Cianjur. Tepatnya di Jalan Aria Cikondang No. 70/76, Cianjur, Jawa Barat. Warung tersebut pun tidak memiliki papan nama, jadi dari luar hanya terlihat seperti rumah yang sudah alih fungsi menjadi warung. Berdasarkan informasi dari akang-akang yang makan di sana, warung ini sering disebut Sate Maranggi Aci Kuningan atau sate depan lapas.

Di sana, banyak orang memesan lotek. Lhoh kok lotek? Yah saya jadinya ikut-ikutan saja memesan heheheehe. Lotek terdiri dari aneka sayuran yang disiram dengan bumbu kacang dan taburan kerupuk. Kalau saya lihat sih ini mirip sekali dengan gado-gado yaa. Hanya saja loteknya terasa lebih manis. Lumayanlah.

Kemudian saya memesan menu yang sebagian orang pesan yaitu sate maranggi. Uniknya, sate marangginya biasa disantap bersama-sama dengan sambal oncom dan sambal kacang. Kemudian untuk nasinya kita dapat memesan nasi kuning atau nasi uduk. Paduan rasanya menghasilkan rasa sate yang unik. Terdapat rasa manis dan aroma bumbu yang harum di sana. Sate yang ukurannya jumbo, semakin menambah selera makan di sini. Hanya saja hati-hati kantong bolong sebab harga satenya terbilang mahal, yaaah sesuai ukurannya :’D.

Melihat kunjungan saya di atas, Sate Maranggi Aci Kuningan layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Karena sekarang saudara saya sudah pindah tugas ke Sukabumi, entah kapan lagi saya bisa mampir ke sini.

Sonabest, Sajian Khas Nusantara dengan Resep Turun Temurun

Berkunjung ke wilayah Depok, saya mampir ke restoran sederhana yang bernama Sonabest. Sementara ini setahu saya Sonabest dapat ditemukan di:

  1. Jl. Raya Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pelataran Kompleks Ruko Grand Jagakarsa Residence.
  2. Jl. KH. M. Usman, Beji, Depok. Bagian depan parkiran Superindo Express Beji.

Nah kemarin saya mampir ke cabang yang di Beji. Lokasinya di ruangan terbuka dan bersih. Ada apa saja sih di Sonabest? Menu unggulannya adalah sate maranggi dan sop iga. Wuah bagaimana ya rasanya?

Sate maranggi hadir dengan balutan bumbu yang kental dan menempel pada daging atau gajih. Satu tusuk sate maranggi Sonabest, isinya cukup padat loh. Daging yang dipergunakan adalah daging sapi tenderloin yang empuk. Gajihnya pun tak kalah lembut dan legit. Ditambah bumbu rempah yang Sonabest gunakan, yuuummmmm, enak. Saya merasakan ada sebuah rasa khas ketika menyantap sate maranggi yang satu ini. Kalau kurang manis atau pedas, bisa menambahkan kecap dan sambal khusus yang ada di setiap meja. Ini adalah salah satu sate favorit saya.

Sop iga hadir dengan kuah hangat dan gurih. Dagingnya pun tidak pelit, jadi isinya bukan tulang saja hehehehe. Pasuan rasanya enak loh, apalagi kalau sedang hujan, wuih, mantab.

Restoran yang baru dibuka pad 2021 ini memiliki menu yang sedikit namun terasa spesial di lidah saya. Konon masakannya dibuat berdasarkan resep dari leluhur si pemilik. Sopasti Sonabest layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”.

Sedep Raos Sate Maranggi Cibungur b(^_^)

Cibungur5

Setiap mendengar kata sate, pasti kita ingatnya dengan sate madura, padahal ada 1 varian sate lagi yang tidak kalah enaknya, sate maranggi. Sate maranggi adalah makan tradisional asli Indonesia, sate ini biasa ditemui Purwakarta, Cianjur dan beberapa kota lain di Jawa Barat. Salah satu warung sate maranggi yang sudah terkenal sejak dahulu kala adalah warung sate maranggi Cibungur yang terletak di Jalan Raya Cibungursari, Bungursari, Purwakarta. Kalau dari Jakarta, tinggal masuk tol Cikampek sampai ujung tol tersebut, yaitu gerbang Sadang. Dari pintu keluar tol, belok ke arah kanan, nanti di sebelah kiri jalan kita akan menemui warung sate di bawah pepohonan yang teduh b(^_^).

Cibungur8

Meski sederhana, warung sate ini cukup luas, mampu menampung banyak orang. Tempat parkirnyapun memadai, kelihatan sekali warung sate ini sering kedatangan tamu-tamu bermobil, kalau saya lihat kebanyakan pengunjungnya berplat B x_x.

Cibungur7

Cibungur6

Sate maranggi yang disajikan Cibungur, dapat menggunakan daging sapi atau daging kambing. Rasa satenya benar-benar istimewa, dagingnya empuk, gurih & tidak bau. Sate tersebut ditemani oleh nasi timbel yang terbungkus oleh daun & sambal tomat cabe rawit yang tidak terlalu pedas, passss sekali paduan rasanya. Bumbu yang dipergunakan ternyata lengkap juga, yaitu mulai dari lengkuas, bawang, jahe sampai ketumbar. Untuk minum, saya memesan es kelapa muda yang rasanya ternyata standard saja, sama seperti es kelapa muda pada umumnya -__-.

Cibungur1Cibungur2

Sebenarnya warung sate ini menyediakan menu-menu lain seperti ikan bakar, karedok, sop dan lain-lain. Rasa karedoknya biasa-biasa saja. Sop dengkulnya lembut, gurih, enak, potongannya gede-gede :D. Saya sendiri melihat banyak juga yang memesan ikan bakar, agak heran juga sebenarnya, di warung sate kok makan ikan :/. Bolehlah dilain kesempatan saya cicipi juga ikan bakarnya ;).

Cibungur9 Cibungur10

Cibungur4Cibungur3

Secara keseluruhan, rasanya tidak percuma saya nyupir jauh-jauh dari Jakarta ke Purwakarta. Sate maranggi Cibungur layak mendapat nilai 5 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak Sekali”. Oh yaa, warung sate ini tidak buka cabang di tempat lain loh, jadi memang harus ke Purwakarta kalau mau mencicipi hehehehe 😉

Sate Maranggi Sari Asih, Warung Sate Khas Purwakarta di Cipanas

Sate Maranggi Sari Asih milik Pak Maskur ini terletak di Jalan Raya Cipanas, Pacet, Bogor, tepatnya di seberang Pegadaian. Kalau dari arah Puncak, tempat ini adalah setelah Istana Cipanas, letaknya ada di kanan jalan, silahkan cari tempat yang penuh asap, rasanya di jejeran jalan itu, hanya ada 1 tukang sate, jadi tidak terlalu sulit menemukannya. Dulunya pelayanan di sini sistemnya self service, langsung ambil sendiri saja kemudian bayar belakangan, maklum tempat ini sering dipenuhi pengunjung jadi pelayannya kadang tidak sempat melayani semua pelanggan x_x. Saya sendiri tertarik untuk mencicipi satenya karena saya beberapa kali melihat tempat yang penuh asap bakaran sate ini dipenuhi pelanggan.

Lokasi Sari Asih

Tukang bakar Sate

Sate Maranggi sendiri adalah makan khas Purwakarta dimana sate sapi disajikan dalam keadaan kering, tidak langsung dicampur bumbu kacang atau kecap. Walau kering, sate sapi rasanya sudah cukup manis & gurih karena sudah dibumbui terlebih dahulu. Di warung ini, disediakan cabe, botol kecap manis & bumbu oncom yang terpisah bila pelanggan menginginkannya. Uniknya, selain ditemani nasi, sate maranggi ini juga dapat ditemani oleh ketan bakar.

Oncom, Kecap & Cabe

Sate Maranggi & Ketan bakar

Ketika pertama kali mencobanya, saya pesan sate polos yang daging saja dengan ketan bakar, dagingnya kurang empuk & rasanya kurang spesial. Belakangan saya baru tau bahwa ternyata yang enak itu justru sate yang ada lemaknya, walau yang polos itu lebih mahal karena full daging tanpa lemak. Secara garis besar, makanan di warung ini saya nilai 3 dari skala maksimal 5 yang artinya “Lumayan”. Bolehlah dijadikan tempat persinggahan untuk mengisi lambung ketika kelaparan di jalan :).