Mutiara Tersembunyi di Balik Toko Bunga, Sate Maranggi Sabakota

Selama pandemi berlangsung, terdapat Sate Maranggi Sabakota yang berjualan di sekitar rumah orang tua saya, di dalam wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Karena masih baru, warung sate tersebut memang hanya berbentuk dapur saja. Semua serba pesan antar saja. Lama kelamaan, warung tersebut mampu membuka toko di sebuah area ruko.

Sayang sekali, lokasinya yang baru ini terbilang susah dicari. Koordinat googlemaps-nya meleset, papan namanya super kecil sekali. Saya pun tidak akan menemukannya, tanpa bantuan juru parkir setempat. Kalau dilihat dar alamat, lokasinya terletak di Jl. Rukan Sentra Niaga 8, RGA No. 98, Area Ruko Grand Galaxy City, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Lokasinya sangat tersembunyi di bawah pepohonan rindang dan di belakang toko bunga. Sepintas, warung sate yang satu ini seperti penjual tanaman. Padahal dalamnya nyaman sekali looh. Lokasi boleh sulit dicari, tapi tempatnya enak juga kalau dijadikan tempat kumpul-kumpul, apalagi bagi para pecinta tanaman.

Ada apa di Sate Maranggi Sabakota? Sate maranggi tentunya menjadi menu utama di sana. Terdapat pilihan apakah hendak menggunakan daging sapi atau daging kambing. Saya pribadi biasa menyantap versi daging sapinya. Rasanya sungguh luar biasa, bumbu sate menempel dan menyerap ke dalam dagingnya. Rasa yang manis dengan cita rasa Indonesia yang khas, membuat sate ini terasa enak. Apalagi aromanya sungguh menggugah selera.

Sudah pasti, Sate Maranggi Sabakota memperoleh nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Enak”. Sekali datang, pasti ketagihan dan datang lagi ;).

Berkelana ke Rumah Makan Ibu Entin Serang

RM. Ibu Entin yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang, tidak jauh dari proyek Waterboom, merupakan cabang dari RM. Ibu Entin Labuan. Saya ingat betul dahulu kalau mau ke restoran ini saya harus menempuh jalan yang berluku-liku setelah keluar tol Serang. Di Labuan sendiri, restoran ini sudah cukup populer namun kondisinya tidak seramai yang di Serang ini. Pada hari minggu kemarin, ketika saya tiba di RM. Bu Entin, saya melihat banyak mobil-mobil plat B memenuhi parkiran dan bahu jalan x_x. Weleh-weleh, orang-orang Jakarta sudah gentayangan di sana kayaknya. Restoran yang terletak di serang ini memiiki kapasitas tempat duduk yang lebih besar daripada yang di Labuan. Tidak hanya berisi meja dan kursi, restoran ini juga menyediakan gubuk-gubuk lesehan, mungkin karena sebagian pengunjungnya adalah keluarga sehingga ideal juga bila disediakan gubuk-gubuk yang lebih privat.

Sampai saat ini, rumah makan ini memiliki 2 cabang yaitu di Serang dan Labuan dengan alamat lengkapnya:

  1. Depan Kantor Pegadaian Labuan. Telp. 081321665500 & 085920002009.
  2. Jl. Raya Serang – Pandeglang KM. 5, Karundang, Cipocok Jaya, Serang. Telp. 081386955151 & 087773120757.

Lokasi Rumah Makan Cabang Serang

Etalase Depan

Bagian Dalam Rumah Makan

Bagian Dapur

Saya sendiri merasa bahwa makanan di sini tidak terlalu istimewa rasanya, namun untuk harganya memang relatif murah. Berhubung keluarga paman saya gemar makan di restoran ini, otomatis saya juga sering ikut ke sana dan sudah mencicipi berbagai menu yang ada. Sebagian besar menu-menu barberque-nya memiliki porsinya relatif besar dan banyak :). Saya rasa otak-otak dan sate sapinya lumayan enak dan berbumbu. Tapi untuk menu-menu seafood seperti ikan bakar, cumi bakar dan udang bakar cenderung kurang berbumbu, sepertinya dibakar tanpa diolesi bumbu apapun. Bagi orang yang menggemari kesegaran ikan-ikan laut, menu tersebut memang cocok karena walau tidak menggunakan bumbu apapun. Menu seafood tersebut terasa segar dan tidak amis, seperti baru diambil dari laut kemudian langsung di bakar.

Aneka Sayur

Otak-Otak

Peyek

Aneka Barberque

Sate Sapi & Cumi

Ikan & Aneka Sate

Ikan & Aneka Sate

Untunglah menu di rumah makan ini bukan hanya aneka barberque, namun ada peyek udang yang sangat crispy, sayur kulit melinjo khas Serang dan otak-otak yang merupakan menu favorit saya di sana. Untuk peyek udangnya memang maknyos crispynya, sedangnya untuk sayur kulit melinjonya rasanya agak unik sebab tidak setiap hari saya makan ulitnya melinjo, biasanya yang saya makan itu melinjonya. Kalau otak-otaknya, secara fisik packing-nya agak kurang rapih, syukurlah otak-otaknya sendiri lembut sekali, beda dengan otak-otak yang biasa saya jumpai di tempat lain. Secara keseluruhan, menurut saya rasa makanan di tempat ini nilainya 4 dari skala nilai maksimal 5 yang artinya “Enak”.  😉