Angkringan Mbah Kromo, Murah Rego Raos Eco

Tak jauh dari Pasar Sumber Artha Jakarta Timur, baru saja berdiri angkringan baru yang bernama Angkringan Mbah Kromo. Angkringan ini tepatnya berada di Jl. Inspeksi Kalimalang No. 3 RT1/RW3, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Bagian dalamnya memiliki interior bernuansa Jawa. Berbeda dengan angkringan pada umumnya, Angkringan Mbah Kromo ini relatif lebih besar, bersih dan nyaman. Angkringan ini memamg cocok untuk dijadikan tempat bersantai, kalau tidak sedang penuh ya.

Di sana terdapat berbagai hidangan khas angkringan seperti nasi kucing, gorengan dan sate. Semuanya terlihat bersih dan sepertinya terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas, bukan bahan murahan.

Untuk nasi kucingnya ada nasi pete, nasi sambal teri, nasi sambal pete, nasi ikan peda, nasi bandeng, nasi orek, nasi ayam suwir, nasi sambal teri. Packing-nya sangat bersih dan rapih, tapi porsinya relatif lebih kecil dibandingkan nasi kucing pada umumnya. Semua varian nasi kucing tersebut menggunakan sambal yang jauh dari kata pedas, rasanya justru sedikit manis. Lumayanlaah.

Nasi kucingnya tidak akan terasa nikmat tanpa gorengan dan sate. Gorengan dan sate dapat di panaskan sebelum kita makan. Pilihannya banyak ya, mulai dari jeroan, bakso sampai tahu tempe. Saya sendiri suka dengan sate paru yang lembut dan juicy ketika saya gigit. Sate kulitnya terlalu tebal dan kenyal, biasanya sate kulit menjadi favorit saya, namun kali ini tidak. Pilihan lain yang cukup enak adalah sate bakso keju, sate usus dan sate ati. Untuk gorengannya siy, saya belum pernah makan. Anak saya yang setiap ke sana pasti menyantap tahunya

Saya senang dengan hadirnya Angkringan Mbah Kromo yang dapat menambah opsi kulineran keluarga saya. Saya sendiri ikhlas untuk memberikan nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Mencicipi Nasi Uduk & Ayam Goreng Kampung Melayu

Kampung Melayu 1

Dalam perjalanan pulang, saya selalu melewati warung kaki 5 yang sepertinya lumayan penuh. Nasi Uduk dan Ayam Goreng Kampung Melayu, begitulah tulisan di spanduk kuning yang ada di depan warung. Warung sederhana ini buka di sore dan malam hari, lokasinya ada di Jl. Abdullah Syafe’i, Kampung Melayu, Jakarta Timur (di bawah jembatan penyemberangan, tepat di seberang Seven Eleven dan tak jauh dari Terminal Kampung Melayu).

Lokasi Warung

Lokasi Warung

Di sana, kita dapat memilih hidangan yang ingin kita santap sebelum dimasak ulang oleh pelayannya, semua bisa langsung diambil dari etalase yang terletak di salah satu sudut warung, nampaknya semua sudah dibumbui dan separuh matang. Pilihan yang dapat kita pilih antara lain adalah ayam, tahu, tempe, sate paru, sate usus dan lain-lain.

Kampung Melayu 4

Etalase dari Luar

Etalase dari Dalam

Etalase dari Dalam

Ayam gorengnya lumayan empuk dan gurih meskipun agak kecil ukurannya. Sate parunya pun lembut dan lumayan enak. Sate usunya agak garing dan renyah, saya kurang suka. Tahu dan tempenya bagaimana? Belum sempat saya cicipi, hehehehe.

Sate Paru, Sate Usus dan Ayam Goreng

Sate Paru, Sate Usus dan Ayam Goreng

Lauk-lauk di atas dihidangkan dengan ditemani oleh nasi uduk yang berporsi, mungil, gurih dan lumayan terasa aroma pandannya. Jangan lupa tambahkan sambal dan bumbu kacang yang khas. Sambalnya tidak pedas sama sekali, justru agak masam, sedangkan bumbu kacangnya sedikit manis.

Nasi Uduk

Nasi Uduk

Sambal & Bumbu Kacang

Sambal & Bumbu Kacang

Paduan rasa dari nasi uduk, lauk, sambal dan bumbu kacangnya terasa lumayan enak namun tidak terlalu spesial bagi saya pribadi v(^_^)v. Dengan demikian, Nasi Uduk & Ayam Goreng Kampung Melayu hanya dapat memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Mencicipi Sedapnya Soto Gading 1 Solo

Setiap singgah ke kota Solo, eyang saya pasti mampir ke cabang Soto Gading yang pertama yaitu Soto Gading 1. Restoran tersebut terletak di dekat kraton, tepatnya di Jl. Brigjen Sudiarto No. 75, Gading, Solo. Entah kenapa harus ke cabang yang itu. Sebenarnya Soto Gading sudah memiliki cabang lain, kalau tidak salah :). Meski cabangnya banyak, namun konon rasanya lebih enak di cabang yang pertama yaitu yang terletak di Jl. Brigjen Sudiarto itu. Entah benar atau tidak, tapi saya sendiri hanya pernah mampir ke cabang Soto Gading yang pertama saja, belum pernah ke cabang lainnya :).

Restoran Soto Gading 1 terlihat selalu penuh, apalagi pada waktu tanggal merah, om saya sempat tidak dapat tempat duduk, beliau terpaksa beli dibungkus untuk dimakan di rumah. Bentuk restoran Soto Gading 1 termasuk sederhana tapi bersih. Di bagian muka terdapat petugas peracik soto dan di sekitarnya terdapat meja dan bangku kayu.

Soto Gading 6

Pada setiap meja, terdapat piring plastik berisi aneka hidangan tambahan yang beranekaragam, seperti tempe, sosis solo, sate udang, tahu, empal, sate daging sapi, sate uritan, sate brutu, perkedel, sate kerang, galantin, sate usus, bakwan dan lain-lain. Wuuahh banyak juga yaaa jenisnya :). Hidangan ini dimaksudkan untuk menemani soto gading khas kota Solo yang terkenal sampai ke kuping saya.

Soto Gading 2 Soto Gading 3 Soto Gading 5

Sebagai menu utama di restoran ini, soto gading dapat disajikan secara terpisah dari nasi atau tercampur dengan nasi, tergantung selera pengunjung :). Soto gading terdiri dari irisan daging ayam, soun, potongan kentang, potongan tomat yang ditaburi oleh seledri, hhmmm sederhana sekali isinya. Kuah dari soto gading sendiri berwarna bening, rasanya agak seperti kaldu ayam, tidak terlalu gurih, ringan. Sejujurnya rasa soto gading terasa kurang berbumbu bagi lidah saya sehingga saya harus menambahkan garam, kecap manis dan sambal ke mangkok saya. Namun hal ini agak sedikit terobati sebab soto gading terasa lumayan enak ketika dimakan dengan aneka lauk pauk yang tersedia di setiap meja, not bad laah :D.

Soto Gading 4 Soto Gading 1

Secara keseluruhan, Soto Gading 1 layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Hangatnya soto gading semakin nikmat ketika dimakan pada waktu hujan, slurrppp hhmmmm.