Ibarat meraup serpihan DCEU (DC Extended Universe) yang kegagalannya terlihat di depan mata, DC Comics kembali mengumpulkan sekelompok karakter yang tidak terlalu terkenal ke dalam sebuah film layar lebar Birds of Prey (2020). Salah satu tokoh utama film tersebut adalah Harley Quinn (Margot Robbie) yang sebelumnya sudah diperkenalkan pada Suicide Squad (2016), salah satu film DC Comics yang dengan tegas menyatakan bahwa mereka berada di dalam DCEU. Sangat berbeda dengan, Suicide Squad (2016), Birds of Prey (2020) sama sekali tidak mengkaitkan waktu dan kejadian dengan film-film lain yang termasuk ke dalam DCEU. Benang merahnya hanya tokoh Harley Quinn saja.
Sesuai judulnya, Harley Quinn tidak sendirian. Ia harus bekerja sama dengan Dinah Lance / Black Canary (Jurnee Smollett-Bell), Helene Bertinelli / The Huntress (Mary Elizabeth Winstead), Renee Montoya (Rosie Perez) dan Cassandra Cain (Ella Jay Basco). Kelima wanita inilah yang … sepenglihatan saya hanya menjelang akhir film saja bekerjasama dan menyebut diri mereka sebagai Birds of Prey :’D. Sejak awal, Birds of Prey (2020) seolah seperi film solonya Harley Quinn. Harley sangat dominan di sini.
Mungkin semua ini akan berubah bila tokoh DC Comics yang lebih populer, ditampilkan pada Birds of Prey (2020). Kalau di versi buku komiknya, anggota tetap dan awal dari kelompok wanita pemberantas kejaahatan ini adalah Black Canary, The Huntress, Lady Blackhawk dan … Batgirl. Kemana Batgirl? Terdapat lebih dari satu tokoh wanita yang menggunakan kostum Batgirl dan salah satunya adalah Cassandra Cain. Tapi kali ini, Cain hanya tampil sebagai … Cassandra Cain, anak kecil yang berprofesi sebagai pencopet. Tidak ada Batgirl muncul di sana. Poison Ivy dan Cat Women yang kalau di komik sempat bergabung dengan Birds of Prey saja tidak ada di sana. Yang ada hanya Harley Quinn beserta kegilaannya.
Birds of Prey (2020) nampak seperti mengandalkan sekali aksi campur komedi yang Quinn hadirkan. Adegan aksinya sih memang terlihat rapi dan bagus. Tapi lelucon Quinn hanya dapat membuat saya tersenyum saja, tidak tertawa. Sementara tokoh lain seakan hanya menumpang setor muka lalu melakukan adegan aksi dengan serius.
DC Comics adalah penerbit buku komik dan film superhero dan filmnya kali ini praktis hanya menggunakan 1 tokoh saja yang benar-benar memiliki kekuatan super yaitu Black Canary. Sisanya yaaa hanya ahli berkelahi atau menggunakan senjata saja. Tak terkecuali tokoh antagonisnya yaitu Black Mask / Roman Sionis (Ewan McGregor). Saya sendiri bingung untuk apa Mas Sionis menggunakan Black Mask, supaya dibilinag trendi gitu? 😛 Toh identitas dia sebagai Black Mask sudah diumbar-umbar sejak awal film. Topeng tersebut pun tidak memberikan kekuatan apapun.
Terlepas dari beberapa hal di atas, kemasan dan penceritaan dari Birds of Prey (2020) terbilang cukup baik, rapi dan menghibur. Visualnya pun nampak bagus dan keren. Semuan nampak nyaman di mata saya. Quinn yang menjadi fokus utama film ini pun nampak berhasil menarasikan berbagai peristiwa yang ada sehingga penonton dapat mengikuti cerita dengan baik.
Dengan begitu, Birds of Prey (2020) masih dapat memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Saya tak tahu DC Comics akan memasukkan Quinn ke dalam kelompok super apalagi. Suicide Squad sudah, Birds of Prey sudah, next …?
Sumber: http://www.birdsofpreymovie.com