Berdasarkan rekomendasi sepupu saya yang tinggal di Cisarua, beberapa waktu yang lalu saya beserta keluarga mampir di Warung Doyong yang terletak di hook antara Jalan Pahlawan dengan Gang Aut, Bogor. Sesuai dengan namanya, Warung Doyong memang terbilang sederhana sekali, tempat mencuci piring dan dapur saja ada di bagian depan warung, anehkan?
Tapi Warung Doyong tetap ramai dipadati pengunjung yang sebagian besar memeaan ayam goreng. Ayam goreng memang merupakan menu favorit di sana. Ayam goreng disajikan dengan tumpukan bumbu yang banyak sampai-sampai ayamnya sendiri tidak terlihat. Rasa rempah-rempah seperti konje, kunyit, lengkuas, serai, ketumbar, kemiri dan bawang, cukup terasa meresap di dalam ayam yang disajikan agak sedikit “basah”. Jangan lupa tambahkan sambal hijau yang sedikit pedas yang dapat menemani kegurihan ayam goreng Warung Doyong. Sebenarnya secara keseluruhan rasa ayam gorengnya terbilang lumayan saja, tidak sampai enak sekali.
Sebagai menu tambahan terdapat pula tahu, tempe dan semur jengkol. Tahu dan tempenya sama sekali tidak spesial, standard. Semur jengkolnya tidak bau dan terasa manis, memang sih bukan semur jengkol ternikmat yang pernah saya santap, tapi semur jengkol ini cocok sekali ketika saya santap dengan ayam gorengnya Warung Doyong ;).
Setelah kenyang makan, saya sedikit kaget melihat tagihannya. Warung Doyong ternyara terbilang murah untuk hidangan seperti yang telah saya jabarkan di atas. Warung ini terbilamg murah tapi rasa masakannya tidak murahan kok. Rasanya Warung Doyong layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.