Berebut Hidangan ala Alam Sunda

Alam Sunda 1

Hobi istri saya adalah gentayangan di Pasar Tanah Abang. Pada suatu ketika, saya ikut mengantarkannya ke sana. Saya diajak singgah di restoran yang buasa ia kunjungi di sana, yaitu Alam Sunda. Walaupun pusatnya di Tanah Abang, Alam Sunda ternyata sudah memiliki cabang-cabang di kota lain juga sehingga total kita dapat menjumpai Alam Sunda di:

  1. Jl. H. Fachrudin No.191, depan Pasar Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta.
  2. Jl. Raya Ahmad Yani, Sukabumi, Jawa Barat.
  3. Jl. Hos Cokro Aminoto, Cianjur, Jawa Barat.
  4. Jl. Raya Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
  5. Jl. Raya Puncak Patung Pramuka, Bogor, Jawa Barat.
  6. Jl. Otista Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat.

Telepon :
(021)954500187, (0263)9122820, 081905987795, 081912134683

Dari luar, Alam Sunda nampak penuh dan selalu ada pengunjung yang keluar masuk. Pada bagian luarnya terdapat bahan makanan siap goreng/bakar lengkap dengan hidangan yang sedang digoreng atau dibakar atau direbus. Bagian dalamnya hanya berupa bangku dan meja panjang, tidak terlalu nyaman namun bersih. Di setiap meja tersedia aneka lalapan dan sambal. 2 dua jenis sambal yang disajikan yaitu sambal dower dan sambal terasi. Sambal dowernya termasuk pedas, ini sambal kesukaan saya. Bagi yang kurang suka pedas, sebaiknya memilih sambal terasi.

Alam Sunda 2

Dapur Alam Sunda

Alam Sunda 13

Dapur Alam Sunda

Alam Sunda 12

Lauk Siap Goreng

Alam Sunda 11

Lauk Siap Goreng

Alam Sunda 5

Makanan Siap Goreng

Alam Sunda 6

Aneka Sambal Alam Sunda

Sambal dan lalapan yang tersedia di meja tersebut terasa nikmat ketika berpadu dengan hidangan utama rumah makan sunda khas Cianjur ini seperti ayam kampung goreng kremes. Ayamnya terasa enak dan lembut. Kremesnya terasa renyah-renyah gurih, istri saya pun biasa membeli kremesan dari Alam Sunda untuk dibawa pulang. Selain ayam kampung goreng kremes, terdapat hidangan-hidangan lain yang tak kalah enaknya seperti bebek kremes, empal, ikan goreng, ayam bakar, udang goreng, gurame bakar, cumi goreng, pete goreng dan lain-lain. Saya pribadi lebih suka ayam kremesnya dibandingkan menu-menu lainnya. Tapi bukan berarti menu-menu lain tersebut tidak enak lho, semuanya tetap terasa lumayan enak & dapat dijadikan selingat kalau kita sedang bosan dengan ayam gorengnya ;).

Alam Sunda 4

Ayam Goreng, Cumi Goreng, Tahu Goreng, Udang Goreng & Pete Goreng dengan Taburan Kremes

Alam Sunda 9

Tahu Goreng & Empal

Alam Sunda 14

Gurame Bakar

Alam Sunda 8

Ayam Bakar

Cara pemesanan hidangan-hidangan di atas agak unik namun kadang rusuh. Kenapa? Petugas Alam Sunda akan berkeliling sambil menjajakan hidangan yang ia bawa, kemudian siapa pun yang tercepat dapat langsung mengambil hidangan yang dijajakan oleh petugas tersebut. Selama ada petugas yang berkeliling, dapur Alam Sunda terus bekerja memasak makanan. Seru sih, tapi kadang menyebalkan juga kalau kita tidak dapat-dapat. Hal inilah yang menyebabkan Alam Sunda kurang nyaman kalau didatangi pada waktu jam makan, sebaiknya datanglah setengah jam sebelumnya. Hal ini terjadi di Alam Sunda cabang Tanah Abang yang ramainya memang agak amit-amit, penuhhh. Tapi memang saya akui restoran inilah restoran yang paling enak di area tersebut.

Alam Sunda 3

Bagian Dalam yang Penuh

Secara keseluruhan, saya cukup puas dengan kunjungan saya ke Alam Sunda dan restoran tersebut layak untuk mendapatkan nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Walaupun berebut, hidangan yang keluar dari dapur cukup cepat jadi saya belum merasakan menunggu lama karena tidak mendapatkan hidangan yang ingin saya santap.

Icip-Icip Sate Afrika H. Ismail Coulibaly yang Unik

SateAfrika1

Kepulan asap barberque yang wangi menarik saya untuk menghampiri salah satu restoran di Kelapa Gading Food City, ternyata restoran tersebut merupakan cabang dari sate Afrika  H. Ismail Coulibaly yang ada di daerah Tanah Abang. Berhubung rumah saya cukup jauh dari Tanah Abang, pertama kali saya mencicipi sate Afrika adalah ketika sate Afrika milik imigran Mali ini sempat hadir di festival Kelapa Gading Food City Arabian Night ketika bulan puasa. Pada fersitval tersebut, saya termasuk orang yang mengantre cukup panjang untuk menikmati sate afrika yang unik tersebut. Jadi, saat ini sate Afrika Pak Ismail ini dapat ditemui di:

  1. Jl. K.S Tubun No.6, Tanah Abang, Jakarta Pusat (di antara Museum Tekstil dan Gedung Indonesia Power).
  2. Gading Food City, Lt Dasar, Blok D # 107, Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok M, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pemilik restoran ini bernama Ismail Coulibaly, imigran asal Mali, Afrika Barat yang sudah membuka usaha ini sejak tahun 1999. Di Afrika, sate Afrika ini bernama diby sokoDiby bisa diterjemahkan sebagai sate dan soko artinya daging, kalau digabung jadi sate daging. Di Mali, daging yang digunakan adalah daging sapi, kambing, domba sampai unta. Pak Ismail sendiri menggunakan daging domba betina yang berusia 1 sampai 2 tahun dengan berat sekitar 20 kg, domba-domba tersebut dipesan langsung dari Cipanas.

SateAfrika2

Sate Afrika

Loco

Loco

Berbeda dengan sate yang kita kenal pada umumnya, sate Afrika tidak menggunakan tusuk sate ataupun bumbu kacang. Daging-daging domba yang masih dalam potongan besar dibakar di atas bara api seperti berberque, kemudian daging-daging tersebut diungkep di dalam panci untuk menghilangkan minyak daging yang berkolesterol. Pak Ismail mengatakan bahwa masakannya tidak berkolestrol atau membuat darah tinggi, meski menurut saya yang namanya daging pasti ada kolesterolnya, mau diperlakukan bagaimanapun juga :P. Sate Afrika ini tidak disajikan dengan menggunakan bumbu kacang ataupun kecap, namun disajikan bersama garam halus, penyedap rasa, irisan bawang bombay mentah serta sambal yang pedas sekali. Dagingnya sendiri terasa empuk, garing dan gurih, mantab deh pokoknya.

SateAfrika5

Sate Afrika & Nasi Goreng

African Drink

African Drink

Yang unik lagi dari sate Afrika adalah teman makan dari sate ini bukanlah nasi, tapi pisang. Pisang? yup betul, anda tidak salah baca dan saya tidak salah tulis :D. Aslinya, sate Afrika disajikan bersama  pisang tanduk yang digoreng tanpa tepung, bernama loco. Agak aneh memang, tapi di Afrika ini adalah hal yang biasa karena orang Afrika biasa memakan pisang sebagai sumber karbohidrat. Bagi yang tidak doyang makan sate Afrika dengan loco tidak usah khawatir karena Pak Ismail juga menyediakan nasi putih dan nasi goreng sebagai teman makan sate Afrika. Saya pribadi lebih cocok kalau makan satenya ditemani oleh nasi, bukan pisang :P. Tapi bagi anda yang pertama kali mencicipi sate Afrika dan ingin merasakan sesuatu yang berbeda, sebaiknya pesan saja sate dan loco, jangan nasi ;). Oh ya, di tempat ini juga ada minuman yang agak aneh, yaitu African drink, rasanya unik, beda dengan minuman-minuman pada umumnya, sepertinya menggunakan sejenis jahe :/. Menurut saya pribadi, secara garis besar, masakan di restoran ini layak mendapat nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Enak”. Selamat mencicipi 😉