Serial My Little Pony: Pony Life

Sebagai franchise yang sudah ada sejak lama, My Little Pony sudah hadir dalam berbagai bentuk film. Film serinya saja sudah ada berapa jenis. Kali ini saya membahas film seri dari My Little Pony yang paling imut yaitu Pony Life. Kelima karakter utama My Little Pony tentunya kembali hadir di sini. Di sini ada Twilight Sparkle (Tara Strong), Pinkie Pie (Andrea Libman), Apple Jack (Ashleigh Ball), Rarity (Tabitha St. Germain), Fluttershy (Andrea Libman) dan Rainbow Dash (Tabitha St. Germain).

Formasi lengkap sudah hadir. Lalu apa bedanya Pony Life dengan serial Little Pony lainnya? Serial ini hadir dilengkapi oleh animasi yang lucu. Fokus serial ini pun lebih ke arah hiburan dan humor. Dalam setiap episodenya, kita tidak akan selalu disuguhkan mengenai bagaimana persahabatan dapat mengalahkan kejahatan dan menyelamatkan dunia. Sebagian besar episodenya justru berhubungan dengan hobi dan keseharian kelima karakter utama Pony Life.

Keenam karakter utama hadir dengan masalahnya masing-masing. Semuanya diselesaikan dengan berbagai kelucuan di mana-mana. Penonton dewasa tidak akan kebosanan ketika ikut menonton film seri ini.

Pesan moral dari film kartun ini tidaklah banyak dan hanya itu-itu saja sih. Animasi dan kisah yang lucu, menjadi daya tarik serial ini. Pony Life merupakan versi My Little Pony yang tidak serius. Dengan demikian, serial imut ini masih layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: mylittlepony.hasbro.com/en-us/characters/ponylife

Serial DC Super Hero Girls

Melalui franchise DC Super Hero Girls, DC Comics berusaha mengumpulkan superhero dan supervillain wanita ke dalam 1 format franchise yang sama. Konsepnya mengikuti Monster High dimana semua karakternya belajar bersama di sebuah sekolah. Kali ini bukan sekolah khusus monster, melainkan sekolah biasa. Inilah konsep yang diangkat oleh serial DC Super Hero Girls versi Cartoon Network yang mulai tayang pada 2019.

Konsep sekolah biasa di Metropolis ini rasanya bisa lebih diterima dan terasa lebih natural. Sangat berbeda dengan DC Super Hero Girls versi webseries yang mulai tayang pada 2015. Wah ada berapa versi DC Super Hero Girls sih? Setahu saya ya hanya 2 itu saja sementara ini. Tapi yang versi tahun 2015 itu terlalu serius dan cerita kurang menarik.

Sementara itu yang versi tahun 2019 ini lebih banyak humornya dan kasusnya lebih banyak intriknya. Kemudian karakter utamanya dibuat sedikit berbeda dari biasanya. Pada DC Super Hero Girls versi 2019 ini kita akan bertemu dengan Wonder Woman (Grey Griffin), Batgirl (Tara Strong), Supergirl (Nicole Sullivan), Green Lantern (Myrna Velasco), Zatanna (Kari Wahlgren) dan Bumblebee (Kimberly Brooks). Wonder Woman hadir sebagai pemimpin yang tegas, namun kurang memiliki pengetahuan mengenai kehidupan manusia modern. Batgirl tampil sebagai tokoh yang super cerdas dan sangat bersemangat, namun sering kali bertingkah konyol seperti anak kecil. Supergirl ditampilkan seperti wanita kuat dari perkampungan di Amerika bagian tengah, ia sering berbuat gegabah dan kurang dapat mengendalikan kekuatan supernya. Zatanna adalah pesulap wanita yang elegan dan modis. Green Lantern kali ini adalah Green Lantern versi Jessica Cruz yang kurang suka akan kekerasan dan sangat peduli terhadap lingkungan hidup. Terakhir, Bumblebee merupakan superhero yang rendah diri padahal kemampuannya tetap bermanfaat bagi teman-temannya.

Seperti film tim superhero pada umumnya, DC Super Hero Girls selalu berbicara mengenai kerjasama dan persahabatan dalam menuntaskan berbagai kasus kejahatan. Karena sebagian besar karakternya wanita, maka otomatis serial inipun berbicara mengenai pemberdayaan wanita.

Kemudian, pembawaan karakter yang unik dan lucu membuat serial ini dapat menghibur penonton anak dan dewasa. Saya pribadi tidak merasa bosan ketika menemani anak saya menonton episode-episodenya.

Dari segi pendidikan, serial ini memang tidak terlalu istiimewa. Tapi dari segi hiburan, serial ini cukup istimewa. Saya ikhlas untuk memberikan DC Super Hero Girls nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: http://www.dckids.com/super-hero-girls

My Little Pony: The Movie (2017)

My Little Pony pertama kali hadir dalam wujud mainan anak-anak pada tahun 1981. Kemudian mainan ini mengalami berbagai perubahan sampai akhirnya muncul mainan My Little Pony generasi keempat yang dapat kita lihat seperti sekarang ini. Dari generasi pertama sampai keempat, mainan tersebut memang mengalami transformasi, akantetapi semuanya tetap memiliki ciri khusus, yaitu lambang di dekat ekor setiap karakter utamanya. Desainnya pun terbilang sukses memikat anak-anak, termasuk putri saya. Jadi tidak heran, kalau ia kesenangan ketika saya mengajaknya menonton My Little Pony: The Movie (2017).

Bernasib seperti robot-robotan Transformer, My Little Pony hadir ke layar lebar setelah film serinya konon berhasil memikat banyak orang, terutama anak perempuan. Film ini bercerita mengenai persahabatan 6 ekor kuda pony yaitu Twilight Sparkle (Tara Strong), Pinkie Pie (Andrea Libman), Fluttershy (Andrea Libman), Rainbow Dash (Ashleigh Ball), Applejack (Ashleigh Ball) dan Rarity (Tabitha St. Germain). Keenamnya masing-masing memiliki sifat dan kekuatan yang berbeda. Mereka harus menyatukan perbedaan demi menyelamatkan Negeri Equestria dari Tempest Shadow (Emely Blunt) dan pasukannya.

Walaupun tokoh utamanya ada 6, tapi rasanya film ini terlalu berfokus kepada Twilight sebagai salah satu dari 3 putri Equestria. Pinkie Pie sesekali tampil menonjol tapi tetap saja saya seperti menonton film solonya Twilight Sparkle hohoho. Kalau saya pribadi sih lebih senang Rainbow Dash karena kemampuannya untuk terbang secepat kilat dan membuat pelangi di angkasa :D. Sementara itu anak saya lebih senang Pinkie Pie karena … warnanya pink … dan ini memang tokoh yang paling konyol dan jenaka diantara keenam pony tersebut.

Bagaimana jalan ceritanya? Jalan cerita film ini terbilang mudah dipahami dan mengajarkan anak-anak mengenai persahabatan. Mau bagaimana pun juga, My Little Pony: The Movie (2017) tetaplah film anak-anak sehingga terkadang film ini nampak sedikit membosankan bagi orang dewasa. Semuanya nampak mudah ditebak dan film ini seolah-olah seperti film seri My Little Pony yang durasinya dipanjangkan. Saya berharap ada sesuatu yang lebih spesial dari versi film layar lebar dari sebuah film seri seperti ini.

Dengan demikian, menurut saya pribadi, My Little Pony: The Movie (2017) layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Tidak adanya adegan kekerasan dan dihadirkannya pesan moral yang baik, membuat film ini pantas untuk ditonton bersama dengan buah hati tercinta. Tapi jangan kaget kalau habis menonton film ini, anak kita meminta dibelikan mainan My Little Pony baru ya :’D.

Sumber: http://www.mylittlepony.movie