Serial Rise of Empires: Ottoman

Kisah kejayaan Kesultanan Ottoman Turki tentunya sudah melegenda dan diceritakan dalam berbagai bentuk. Salah satunya pernah saya bahas pada Fetih 1453 (2012). Sebuah film Turki yang mengisahkan penaklukan Konstantinopel oleh Kesultanan Ottoman dibawah kendali Sultan Mehmed II. Bertahun-tahun kemudian, saya kembali menonton kisah penaklukan tersebut namun dalam bentuk film seri Rise of Empires: Ottoman. Mana yang lebih bagus ya?

Karena hadir berbentuk mini seri maka Rise of Empires: Ottoman akan memiliki lebih banyak durasi untuk menampilkan detail-detail kejayaan Ottoman tersebut. Kesultanan Ottoman memamg sempat menguasai banyak wilayah. Namun lambang kejayaan Ottoman memang terlihat ketika mereka mampu menaklukkan Kota Konstantinopel yang pada saat itu dikuasai oleh Kerajaan Romawi Timur atau Bizantium. Kota tersebut dikenal sebagai kota dengan berbagai lapisan pertahanan yang sulit ditembus.

Detail mengenai strategi perang antara Bizzantium dan Ottoman dibahas dengan detail pada serial ini. Taktik jenius Sultan Mehmed II (Cem Yiğit Üzümoğlu) yang memindahkan armada laut lewat jalan darat, dibahas dengan jelas disana. Menonton Rise of Empires: Ottoman, tak ubahnya seperti menonton pelajaran sejarah dengan cara yang menyenangkan.

Penggunaan narasi dari berbagai ahli sejarah, semakin memperkuat unsur dokumenter dari Rise of Empires: Ottoman. Jangan kaget kalau pada beberapa bagian film, terdapat beberapa ahli sejarah yang memberikan komentar sekaligus tambahan detail akan apa yang sedang terjadi. Sungguh menarik, sebab ada beberapa hal yang saya baru ketahui. Melalui film ini, saya memperoleh gambaran yang lebih luas mengenai berbagai alasan kenapa Konstantinopel dapat dikuasi Ottoman.

Saya rasa tidak ada pihak yang digambarkan sebagai penjahat pada Rise of Empires: Ottoman. Kaisar Konstantin XI (Tommaso Basili) tampil sebagai kaisar terakhir Kerajaan Bizantium yang berusaha bertahan. Ia tidak digambarkan sebagai seorang pemimpin yang kejam atau jahat. Sultan Mehmed II pun hadir dengan sangat manusiawi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya sebagai manusia biasa. Film ini tentunya banyak sekali membahas gejolak yang harus Mehmed II hadapi ketika memimpin.

Sayangnya, pembahasan mengenai konflik internal antara Mehmed II dan penasihat utamanya, ditampilkan terlalu banyak. Sejak masih bergelar putra mahkota, Mehmed II memang sudah berambisi untuk menaklukkan Konstantinopel. Hal ini ditentang oleh penasihat utama kerajaan. Selain itu terdapat berbagai hal yang menyebabkan keduanya memiliki banyak perbedaan, tapi tetap saling membutuhkan. Kemudian diperlihatkan pula mengenai keberadaan mata-mata dan pejabat kerajaan yang saling main mata. Hal-hal yang rasanya tidak terlalu penting dan kurang menarik. Bagian ini membuat saya agak mengantuk hehehehe. Rasanya akan lebih menarik bila konflik antara Bizantium dengan Paus dibahas dengan lebih detail. Krisis ekonomi dan perbedaan faham dengan kerajaan-kerajaan Eropa yang tunduk kepada Paus, rasanya hanya memperoleh porsi yang relatif kecil.

Porsi penampilan Kaisar Konstantin XI pun tidak sebanyak tokoh Giovanni Giustiniani (Birkan Sokullu). Namun hal ini masih masuk akal sebab Giustiniani merupakan pemimpin pertahanan Konstantinopel. Jadi, kalau dalam pengaturan strategi peperangan, Giustiniani-lah tokoh yang berhadapan langsung dengan Sultan Mehmed II.

Saya sadar bahwasanya akan selalu ada perdebatan dalam berbagai hal, termasuk sejarah. Detail-detail kecil pada Rise of Empires: Ottoman memang menunjukkan ketidaksempurnaan Sultan Mehmed II Sang Al-Fatih. Pada serial yang satu ini, Sultan Mehmed II memang tidak tampil sebagai mahluk sempurna. Namun itu tidak menghapus kegigihan dan kejeniusan beliau dalam menaklukan Konstantinopel. Julukan Al-Fatih memang pantas untuk diberikan kepadanya.

Saya rasa, Rise of Empires: Ottoman dapat dijadikan tontonan yang menghibur sekaligus mendidik bagi penonton dewasa. Terdapat beberapa bagian yang kurang pas untuk ditonton oleh anak-anak tapi tidak separah Fetih 1453 (2012). Film seri Turki yang satu ini masib setingkat lebih baik daripada Fetih 1453 (2012). Serial Rise of Empires: Ottoman masih layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Sumber: http://www.netflix.com/id-en/title/80990771

Fetih 1453 (2012)

Fetih 1

Sejarah mencatat bahwa bangsa Turki pernah mencapai masa kejayaan ketika masih dipimpin oleh Kesultanan Utsmaniyah. Sultan Mehmed II Muhammad Al-Fatih adalah salah satu sultan dari Kesultanan Utsmaniyah yang terkenal karena kesuksesannya dalam menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Kisah penaklukan inilah yang diangkat oleh Faruk Aksoy dalam film produksi Turki yang berjudul Fetih 1453.

Fetih 15

Pada Fetih 1453, dikisahkan awal mula kehidupan Mehmed II mulai dari kecil hingga dewasa. Sebagian besar film ini tentunya lebih banyak mengisahkan masa-masa invasi Kesultanan Utsmaniyah yang dipimpin Sultan Mehmed II (Devrim Evim), ke wilayah Konstantinopel yang dipimpin oleh Kaisar Constantine XI (Recep Aktuğ).

Fetih 4

Fetih 5

Fetih 6

Sayang sekali walaupun judul film ini menggunakan kata-kata Fetih atau Al-Fatih, tapi kok porsi tokoh Al-Fatih atau Mehmed II sendiri kurang dominan di sini. Beliau harus berbagi porsi dengan Ulubatli Hasan (Ibrahim Çelikkol), sahabat Mehmed II yang bertempur di garis terdepan pada pertempuran di Konstantinopel. Kisah cinta segitiga antara Hasan, Era (Dilek Serbest) dan Giustiniani (Cengiz Coşkun) pun sampai ikut-ikutan ditampilkan. Yang lebih menyedihkan lagi, Fetih 1453 (2012) pun menampilkan percintaan ala Hollywood, peluk-pelukan, cium-ciuman dan hubungan badam di luar nikah yang dilakulan oleh Hasan dan Era x__x. Siapa sih Hasan itu? Apakah ada di sejarah? Mungkin judul film ini harus direvisi judulnya menjadi Mehmed II & Hasan. Kisah sampingan seperti ini seharusnya dikurangi porsinya dan disesuaikan dengan adat dan perilaku saat itu. Sebagai kesultanan Islam, pastilah zina merupakan hal yang tabu untuk dilakukan, apalagi bagi salah satu panglima perang sultan.

Fetih 19

Fetih 14

Fetih 13

Fetih 8

Tokoh Sultan Mehmed II pun nampak seperti raja biasa yang berambisi untuk memperluas wilayah kerajaannya. Memang taktik diplomatis Sultan Mehmed II dikisahkan dengan lumayan lengkap, tapi saya rasa kurang ada penjelasan di sana. Bagi penonton yang sama sekali tidak tahu akan sejarah atau posisi Kesultanan Utsmaniyah dan Konstantinopel, akan kebingungan mengikutinya, apalagi kalau teks terjemahannya agak error, film ini kan menggunakan bahasa Turki :’P.

Kalau dilihat dari aksi peperangannya, Fetih 1453 (2012) masih menggunakan special effect yang kurang cantik, masih kalah jauh kalau dibandingkan dengan Red Cliff (2008). Kalaupun tidak mampu menampilka  special effect yang halus, mbok ya taktik perang Sultan Mehmed II didramatisir dan diekspos lebih, jangan hanya perjuangan Hasan saja yang didramatisir. Para sejarawan mencatat bahwa keputusan Sultan Mehmed II ketika menyerang Teluk Golden Horn dianggap sebagai salah satu taktik perang yang menakjubkan di masanya lho, tapi kenapa pada Fetih 1453 (2012) hal tersebut terlihat seperti hal yang biasa?

Fetih 18

Fetih 17

Fetih 20

Fetih 12

Fetih 11

Fetih 21

Fetih 7

Fetih 9

Kemudian kenapa akhir dari Kaisar Constantine hanya begitu saja? Kalau melihat pada sejarah, Constantine ikut berperang di garis depan dan tewas pada pertempuran tersebut. Namun ada beberapa versi sejarah yang menyatakan bahwa Constantine tidak tewas pada pertempuran tersebut karena sampai saat ini, bagian kepala dari mayat Constantine tidak pernah dapat diketemukan.

Fetih 16

Penampakan Constantine yang bergelimang kemewahan pada Fetih 1453 (2012) pun tidak sesuai dengan fakta karena keadaan Konstantinopel pada 1453 memang sudah melemah dan tidak terlalu kaya raya. Terdapat perseteruan internal di antara kaum Kriatinani, beberapa kerajaan di Eropa Barat pun sedang mengalami perang saudara atau perang dengan kerajaan tetangganya. Sultan Mehmed II memang cerdas karena menyerang di saat yang tepat.

Fetih 2

Untunglah, toleransi yang Sultan Mehmed II terapkan tetap ditampilkan pada Fetih 1453 (2012). Rakyat Konstantinopel non muslin diperbolehkan untuk hidup normal seperti biasa, beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Hal yang jauh berbeda ketika Ratu Isabella menguasai Granada :(.

Fetih 3

Berbeda dengan pendapat saya yang menyatakan bahwa Fetih 1453 (2012) kurang mengekspos Sultan Mehmed II, film ini justru sempat menyulut protes dari orang-orang Yunani, mereka merasa bahwa Fetih 1453 (2012) itu “lebay”, wah bagaimana dengan film 300 (2006), 300: Rise of An Empire (2014) dan lain-lain kalau begitu? Sepertinya film-film berlatar belakang Yunani tampil dengan lebih didramatisir deh, tapi bukan berarti lebih baik atau lebih buruk lho. Kalau Fetih 1453 (2012) dibandingkan dengan 300: Rise of An Empire (2014), terus terang saya lebih suka 300: Rise of An Empire (2014).

Secara keseluruhan, saya kurang puas dengan Fetih 1453 (2012). Saya berharap untuk melihat kepahlawanan dari Sultan Mehmed II, tapi yang saya peroleh justru hal lain yang agak menyimpang baik dari sisi sejarah maupun sisi religi. Maka dengan demikian, Fetih 1453 (2012) hanya mampu memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”.

Dracula Untold (2014)

Dracula Untold 1

Saat ini banyak beredar film-film yang bertemakan vampir. Kalau dirunut-runut, awal popularitas dari tema vampir adalah novel karya Bram Stoker, Dracula. Opa Bram membuat novel tersebut berdasarkan sebuah tokoh legendaris dari Rumania, Vlad the Impaler.

Dracula Untold (2014) mengkombinasikan cerita vampir ala drakula-nya Bram Stoker dengan sejarah nyata Vlad the Impaler, sebuah kisah fiksi yang mengambil beberapa potongan sejarah nyata sebagai latar belakang dan jalan cerita. Dracula Untold (2014) mengawali kisahnya dengan kisah bagaimana Vlad Tepes III kecil beserta beberapa anak kecil Eropa dididik untuk menjadi tentara oleh Kesultanan Turki Ottoman. Pendidikan dilakukan sejak masih kecil karena anak kecil lebih mudah dibentuk. Vlad (Luke Evans) kemudian tumbuh menjadi seorang kesatria andalan Turki yang terkenal akan kekejamannya sehingga Vlad mendapat julukan Vlad the Impaler. Jasad dari pasukan yang berhasil Vlad taklukan, Vlad sulam dengan menggunakan tombak. Tombak menembus dari bagian anus hingga leher jasad. Tombak yang sudah menempel dengan jasad tersebut lalu di tancapkan ke tanah sehingga nampak seperti bendera mayat :o. Kalau ada 1000 pasukan yang berhasil Vlad bunuh, maka akan ada 1000 mayat tersulam pada tombak di lokasi pertempuran terjadi. Kekejaman Vlad tersebut membuat banyak orang menyebut Vlad sebagai monster padahal Vlad melakukan itu agar pasukan lawan cepat menyerah tanpa banyak terjadi pertumpahan darah.

Dracula Untold 11

Berusaha melupakan perbuatan kejamnya selama perang dulu, Vlad mudik ke Transylvania dan menjadi penguasa di sana. Kesultanan Turki mengizinkan Vlad untuk berkuasa di Transylvania asalkan Vlad mengirimkan upeti kepada Sultan Turki.

Dikisahkan bahwa Vlad hidup damai bersama istri dan anaknya di Transylvania. Namun perdamaian tersebut harus terhenti ketika pada suatu hari Sultan Mehmed II (Dominic Cooper) meminta 1000 anak kecil untuk dijadikan tentara Turki, anak Vlad masuk ke dalam kriteria anak-anak yang diminta oleh Sultan. Tak kuasa menyerahkan anaknya untuk dilatih menjadi tentara Turki seperti yang ia alami dulu, Vlad memberontak dan membunuh utusan Sultan.

Dracula Untold 9 Dracula Untold 12

Sadar bahwa perbuatannya akan menyebabkan Transylvania dibanjiri serangan tentara Turki, Vlad mencari bantuan. Bantuan dari sebuah mahluk yang dapat menganugerahi Vlad kekuatan yang dahsyat. Sayang kekuatan tersebut memiliki efek samping, Vlad akan selalu haus akan darah manusia dan Vlad tidak akan kuat kalau harus bertemu dengan sinar matahari … … Vlad rela merubah dirinya menjadi vampir demi menyelamatkan rakyatnya. Dengan menggunakan baju perang berlambangkan naga, Vlad memimpin pasukannya untuk mempertahankan tanah airnya. Kenapa menggunakan lambang naga? Karena Vlad memiliki julukan lain, yaitu Dracula atau anak naga. Julukan ini diperoleh Vlad karena ayah Vlad adalah anggota dari Order of the Dragon yang dibentuk untuk melindungi umat Kristiani di Eropa Timur. Vlad meneruskan tujuan dari Order of the Dragon sebagai anak dari salah satu anggotanya, … anak naga, … dracula.

Dracula Untold 4

Dracula Untold 8 Dracula Untold 6

Dracula Untold

Terus terang saya suka dengan special effect dari Dracula Untold (2014), bagaimana Vlad mengalahlan ribuan pasukan Turki memang keren. Namun sayang, banyak sekali kesesatan dalam Dracula Untold (2014). Saya berharap Dracula Untold (2014) dapat menjadi film yang netral dan adil dalam memperlihatkan sifat dari karakter-karakter yang ada. Pada Dracula Untold (2014), bangsa Turki terkesan sombong, bengis dan haus kekuasaan sementara itu bangsa Transylvania terkesan lemah dan tertindas. Apakah ini benar? Menurut saya itu hanya karangan sutradaranya Dracula Untold (2014) saja :P. Sejarah mencatat bahwa Vlad memang adalah seseorang yang kejam dan sadis apapun alasannya, menyulam mayat lawan dengan tombak dan menjadikannya hiasan adalah perbuatan yang memuakan. Justifikasi bahwa kekejaman yang Vlad lakukan adalah untuk mengurangi pertumpahan darah sepertinya hanya karangan sutradaranya Dracula Untold (2014) juga :P.

Dracula Untold 10 Dracula Untold 5 Dracula Untold 3 Dracula Untold 2

Selain itu, banyak dari potongan-potongan sejarah yang dimanipulasi atau sedikit diganti sehingga Vlad nampak sebagai orang yang baik sekali dan bangsa Turki adalah bangsa penjajah yang jahat sekali. Apa saja contohnya? Mari kita awali dari kebijakan Turki Ottoman mengambil anak-anak kecil Eropa untuk dijadikan tentara. Praktek ini disebut Janisari, sayang Dracula Untold (2014) menyatakan bahwa praktek Janisari hanya mendidik anak-anak kecil menjadi tentara. Hal ini tidak tepat, kurang lengkap dan menyesatkan. Anak-anak kecil dari Eropa yang terpilih memang diambil oleh Turki Ottoman untuk dididik di dalam keluarga Turki, Vlad III sendiri dididik di dalam Istana Sultan bersama dengan Mehmed II. Anak-anak tersebut dididik mengenai bahasa Turki, budaya Turki, Islam dan keahlian khusus sesuai bakat. Keahlian khusus ini tidak hanya bertempur menjadi prajurit saja, tapi hal lain juga seperti arsitek atau berniaga sehingga beberapa alumni Janisari pada akhirnya memiliki posisi yang penting di Kesultanan Turki Ottoman. Jadi kurang lengkap kalau pada Dracula Untold (2014) dikisahkan bahwa Kesultanan Turki Ottoman mengambil anak-anak kecil Eropa untuk dilatih menjadi tentara.

Praktek Janisari sendiri sudah tidak dipraktekkan lagi oleh Sultan Mehmed II. Pada kenyataannya, Sultan Mehmed II tidak pernah meminta 1000 anak kecil kepada Vlad, tapi Vlad memang ingin memberontak dengan membunuh prajurit yang meminta upeti. Padahal, Vlad dapat menjadi penguasa Wallachia (termasuk Transylvania) pun karena diangkat oleh Kesultanan Turki Ottoman. Ayah Vlad dibunuh melalui sebuah kudeta oleh raja Hongaria, John Hunyad. Kesultanan Turki Ottoman menyingkirkan Hunyad dan mengangkat Vlad menggantikan ayahnya. Kenapa kok ini tidak diceritakan pada Dracula Untold (2014)? :’P

Karakter John Hunyad pun tidak ada pada Dracula Untold (2014), padahal Hunyad adalah raja Hongaria yang menyebabkan ayah Vlad tewas, Hunyad jugalah yang menampung Vlad setelah Vlad dikalahkan oleh Radu Cel Frumos, adik Vlad yang merupakan alumnus jeniseri & sudah memeluk Islam. Karakter Radu Cel Frumos pun tak ada dalam Dracula Untold (2014).

Pokoknya semua kisah yang membuat Vlad nampak jahat akan disensor, diubah atau dijustifikasikan. Hal ini akan menyesatkan penonton awam yang menonton Dracula Untold (2014), para penonton tersebut dapat menganggap bahwa bagian sejarah yang dikisahkan pada Dracula Untold (2014) adalah sejarah nyata, padahal tidak.

Berhubung banyak informasi yang dapat memberikan stigma “ngawur” pada Dracula Untold (2014), maka saya hanya dapat memberi Dracula Untold (2014) nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”. Dracula Untold should remain untold because it’s untrue.

Sumber: http://www.draculauntold.com

Lezatnya Hidangan Khas Turki di Doner Kebab

Doner Kebab 1

Doner Kebab adalah jaringan restoran yang sudah sejak 1988 menyajikan kebab sebagai menu andalannya. Doner kebab sebenarnya merupakan cara orang Turki memasak daging sapi, ayam atau kambing. Daging yang sudah dibumbui kemudian dipanggang pada suatu panggangan yang berbentuk vertikal. Kemudian daging dipotong sedikit demi sedikit menjadi potongan yang lebih tipis. Nah potongan daging tersebut dicampur oleh sayuran untuk kemudian dihidangkan. Restoran Doner Kebab menggunakan roti lavash untuk membungkus potongan daging dan sayuran. Nah penyajian doner kebab seperti inilah yang dilakukan juga oleh restoran-restoran atau gerobak-gerobak kebab lain di Indonesia. Padahal aslinya, doner kebab tidak selalu di bungkus roti lavash loh, kadang oleh roti pita atau tidak dibungkus sama sekali. Selama saya di Turki pun, saya lebih sering memakan doner kebab tanpa dibungkus apapun, kadang saya menyantapnya dengan nasi hehehehe.

Saat ini memang sudah banyak tempat makan yang menyajikan kebab namun rasa kebabnya Doner Kebab tetaplah spesial karena bahan-bahannya terasa segar, paduan bumbunya enak dan porsinya agak tebal ;). Baik menggunakan daging ayam, kambing ataupun sapi, rasa kebabnya tetap top :). Agar terasa lebih enak, kita dapat menambah berbagai topping pada menu kebab yang kita pesan seperti jamur, keju, jagung manis, kacang merah dan lain-lain. Saya akui tambahan topping ini memang menambah rasa dari kebab meskipun uang yang harus saya keluarkan bertambah.

Doner Kebab 4

Kebab Utuh

Doner Kebab 5

Kebab Dibagi 2

Doner Kebab 2

Topping

Selain kebab, Doner Kebab juga menyajikan menu pita bread atau roti pita. Roti pita mirip dengan lavash tapi bentuknya bundar dan lebih tebal daripada lavash. Roti pita biasa ditekuk dan di dalam tekukan tersebut dimasukkan daging atau sayuran atau bahan makanan lain. Aneka sajian roti pita yang disajikan Doner Kebab sendiri antara lain adalah pita fried chicken, pita bolognaise, pita cheese toast, pita beef burger, pita chicken burger dan pita kebab. Saya pribadi baru mencicipi pita beef burger, pita fried chicken, pita lamb kebab. Pita beef burger rasanya mirip burger Blenger sebab pada sajian ini digunakan sayuran, saus mayonaise burger dan daging burger yang besar ;). Pita fried chicken menggunakan ayam goreng tepung yang renyah di dalamnya, lumayaaan. Pita lamb kebab menggunakan daging kambing isian kebab di dalamnya, rasanya empuk dan enak, yummm.

Doner Kebab 11

Pita Fried Chicken

Doner Kebab 9

Pita Beef Burger

Dooner Kebab

Pita Lamb Kebab

Tidak hanya menyajikan makanan yang menggunakan roti, Doner Kebab juga memiliki paket ayam yang murah meriah seperti boneless chicken dan chicken katsu. Kedua menu ini memiliki rasa yang enak, gurih, disajikan dalam keadaan hangat, serta memiliki porsi yang cukup besar. Diantara kedua varian menu ayam ini, saya lebih memilih boneless chicken sebab saus coklat pada chicken katsu kurang terasa. Boneless chicken sendiri hanya menggunakan saus tomat atau sambal saja sebagai pendamping tapi rasanya lebih ok daripada chicken katsu ; ). Menu ini adalah menu favorit istri saya sejak ia belum menjadi istri saya. Pergi ke Doner Kebab bukannya pesan kebab malah pesan ayam pakai nasi hehehehehe. Tapi kalau kita sedang bosan makan nasi, kita dapat memesan kentang goreng juga lhooo ;).

Doner Kebab 8

Boneless Chicken

Doner Kebab 10

Kentang Goreng

Doner Kebab 7

Chicken Katsu

Terakhir, Doner Kebab juga memiliki menu daging panggang. Ada ayam panggang atau chicken grill & daging panggang atau beef grill. Kedua menu tersebut dapat dinikmati pada hotplate atau tidak tergantung dari paket yang kita pilih. Sayang, rasanya terlalu masam dan agak standard, tidak terlalu cocok dengan lidah saya, heheee.

Doner Kebab 12

Grill Beef Hotplate

Baik yang menggunakan roti maupun nasi, rasa makanan Doner Kebab tetap terasa enak meskipun keadaan restoran Doner Kebab agak sempit atau terletak di foodcourt. Setahu saya, Doner Kebab buka di banyak mall dan selalu menempati lapak yang kecil dari mall tersebut, yang sewanya termasuk paling murah kayaknya :’D. Tidak seperti pada waktu saya masih SMP, mau ke Doner Kebab saja harus ke Senayan, saat ini Doner Kebab dapat di jumpai di banyak mall seperti:

  • Summarecon Mal Bekasi, 3rd Floor, Food Temptation Unit R 07, Jl. Bulevar Ahmad Yani Blok M, Bekasi Barat. Tlp. (021) 29572632.
  • Kota Kasablanka, LG Floor Unit L77, Jl. Casablanca Raya Kav 88 Kuningan, Jakarta Selatan.
  • Plaza Semanggi, 3rd Floor, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan, 12930.
  • Pondok Indah Mall 2, 3rd Floor, Foodcourt No.15, Jl. Metro Pondok Indah Blok 3 B, Jakarta Selatan. Tlp. (021) 75920795.
  • Plaza Senayan, 3rd Floor Unit 342 C, Jalan Asia Afrika No. 8, Jakarta Pusat, 10270.
  • Shopping Town Mall Timur – Grand Indonesia, 3rd Floor, Food Louver, Jalan MH. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat, 10350.
  • Mall Kelapa Gading 3, 3rd Floor, Unit FC I – 01 Food Temptation, Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240.
  • Mall Artha Gading, EAST E10/E11, Jl. Boulevard Artha Gading Selatan No. 1, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
  • La Piazza, Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240.
  • Mall of Indonesia, 2nd Floor, Foodcourt, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
  • Emporium Pluit Mall, 4th Floor, Food Empire, Jl. Pluit Selatan Raya Blok S – 6 Kawasan CBD, Jakarta Utara.
  • Mall Puri Indah, 2nd Floor, Jalan Puri Lingkar Luar, Jakarta Barat, 11610. Tel : (021) 5822575
  • Mall Taman Anggrek, 3rd Floor No. 317, Jalan Letjen. S. Parman, Jakarta Barat, 11470. Tlp. (021) 5639626.
  • Supermall Karawaci, 2nd Floor, Foodcourt Festival, Jl. Boulevard Diponegoro No. 105, Tangerang.
  • Bandung Indah Plaza, 3rd Floor, Jl. Merdeka 56, Bandung.
  • Istana Plaza, 3rd Floor, Jl. Pasir Kaliki No. 121 – 123, Bandung. Tlp. (022) 6017863.
  • Grand City Food Loft, Level 4, Jl. Gubeng Pojok No. 1 / Walikota Mustajab Gubeng, Surabaya Timur.
  • Supermall Pakuwon Indah, 1st Floor, Jl. Raya Puncak Indah Lontar No. 2, Lakar Santri, Surabaya Barat.
  • E-Walk, Jl Jend Sudirman E-Walk Lt UG/16-17, Karang Jati, Balikpapan Tengah, Balikpapan 76123 Kalimantan Timur. Tlp. (0542) 7213870.

Wuuaaaaah cabangnya banyak sekali yaaaaaa, sudah sampai Kalimantan.

Doner Kebab 6

Kasir Doner Kebab

Melihat, menilik dan menimbang beberapa kunjungan saya ke Doner Kebab, restoran lawas ini layak mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Masuk akal kalau lapak-lapaknya Doner Kebab termasuk lumayan ramai :).