Hari Gini Masih Nyebarin Hoax? (Part 1)

Di era modern ini, sudah lazim bagi kita untuk berkomunikasi melalui pesan tulisan elektronik seperti SMS, BBM, Line, Whatsapp, Kakao, WeChat dan lain-lain. Sudah beberapa kali pula kita menerima pesan berantai kepada banyak orang yang lazim disebut broadcast message. Beberapa dari broadcast message tersebut ada yang bermanfaat, menolong dan menambah pengetahuan kita. Namun ada pula yang sesat, tidak benar, berisi fitnah yang lazim disebut hoax. Sungguh disayangkan, rasanya lama kelamaan, saya lebih sering menerima broadcast message yang berisi hoax ketimbang broadcast message yang benar.

Secara tata bahasa, hoax biasanya berisi ajakan untuk meneruskan pesan tersebut kepada orang lain, selain itu biasanya pesan hoax tidak memuat sumber berita yang valid. Kalau dilihat dari isinya, pesan hoax biasanya berisikan akan sesuatu yang to good to be true, menakjubkan, mengagetkan atau justru meresahkan serta kadang mengandung ejaan yang salah atau typo.

Berikut contoh dari beberapa hoax yang pernah ada:

1. Kisah Nyata Asal Usul Kanker Rahim
Berikut isi broadcast message mengenai asal usul kanker rahim yang pernah saya terima.

Hoax 1

Hhhhhmmm… ada ajakan untuk menyebarkan, isi pesan ini cukup menakjubkan dan tidak ada sumbernya. Katanya hasil riset, kalau begitu siapa nama penelitinya? Dari lembaga apa? Apa merodologi penelitiannya? Pernahkan diterbitkan pada journal ilmiah terkemuka? Saya tidak menemukan link yang dapat menjawab pertanyaan saya tersebut. Saya pun tidak memiliki latar belakang di bidang medis. Jadi, apa yang saya lakukan ketika menerima pesan di atas? Saya bertanya kepada yang tahu sebelum menghakimi bahwa pesan tersebut adalah hoax. Bagaimana komentar dokter kenalan saya ketika saya menunjukkan isi pesan tersebut? Beliau tertawa sambil berkata “Gak nyambung, ngawur, sok tau banget. Siapa tu yang ngirim ke kamu? Hahahahaha”. Naaah kan, nama baik si penyebar juga akan ikut tercoreng deh, walaupun mungkin dia tidak sengaja menyebarkan pesan hoax tersebut.

2. Waspada Pencoblosan
Beberapa hari sebelum pencoblosan pemilu 2014 lalu, saya sempat menerima pesan seperti di bawah ini.

Hoax 2

Ini memang hanya sebuah ide tapi sayang kenapa kok yang memiliki ide ini bersifat pengecut, tidak berani menunjukkan diri bahwa ini adalah ide dari dia, siapakah dia? Yang ada kok hanya ajakan untuk menyebarkan pesan tersebut saja?
Sehubungan dengan isi pesan yang mengatakan bahwa sebaiknya kita memeriksa surat suara di depan panitia atau petugas TPS, saya tidak mengalami hal tersebut di TPS tempat saya memilih. Petugas TPS berkali-kali mengatakan bahwa apabila ketika sudah sampai bilik kita menemukan bahwa surat suaranya rusak atau sudah dibolongi, silahkan ditukarkan lagi, tidak masalah. Kita tidak perlu memeriksa surat suara yang kita terima di depan panitia, tidak perlu paranoid begitu. Jadi, bagi saya pribadi, pesan ini adalah hoax, tidak terbukti, palshuuuuu :P.
Walaupun isi beritanya tidak terlalu heboh tapi dapat menggiring asumsi bahwa akan banyak kecurangan pada pemilu yang dapat memperkeruh suasana, terlepas dari benar atau tidaknya terjadi banyak kecurangan pada pemilu lalu. Ucapan dan pikiran orang secara tak sadar bisa menjadi doa lhooo, hati-hati.

3. Website Berita Palsu
Beberapa hari sebelum KPU mengumumkan hasil resmi pemilihan presiden 2014, sempat beredar pesan seperti di bawah ini.

Hoax 3

Berita di atas adalah berita yang heboh dan membingungkan. Kok dua-duanya mundur? Australia akan menyerang Indonesia? Waduh ada apa ini? Ada link sumber beritanya pula, waah sumber beritanya seperti alamat web berita ternama yaaaa. Wah wah wah, semakin canggih saja nih penyebar hoax kita :P.
Coba buka salah satu link dari pesan tersebut, sebagai contoh link News Flash 02: http://liputan6.com–news.com/jokowi-resmi-mengundurkan-diri/. Kalau saya coba buka link tersebut, maka akan keluar halaman berikut.

Hoax 3aWow kereeen, web-nya liputan6.com langsung muncul dengan kalimat berita dan format seperti sebuah berita ditampilkan. Tapi kok dibagian atasnya ada tulisan Com–News? Apaan tuh? Kemudian saya coba meng-klik pilihan Home pada halaman tersebut dan munculah tampilan seperti di bawah ini.

Hoax 3bSimsalabim, yang keluar bukan Home dari website Liputan6.com tapi justru Home dari sebuah website lain yang bernama com–news.com. com–news.com bukanlah liputan6.com ataupun tribunnews.com. Tulisan http://liputan6.com–news.com/jokowi-resmi-mengundurkan-diri/ yang tertera pada broadcast message yang saya terima, bukanlah judul dari sebuah link berita dari website liputan6.com tapi itu hanyalah sebuah judul dari link halaman sebuah website lain yang bernama com–news.com. Yang namanya judul dari sebuah link dapat kita buat sesuka hati mau menggunakan nama apa saja, yang penting orang tertarik untuk membukanya & menganggap bahwa berita yang ditampilkan adalah berita dari situs ternama seperti liputan6.com atau tribunnews.com, bukan situs yang memang ditujukan untuk “mengerjai” seperti com–news.com. Kalau kita coba buka halaman About pada website com–news.com, maka akan dapat dilihat bahwa tujuan utama pembuatan com–news.com adalah sebagai lelucon, berita yang dimuat di com–news.com memang merupakan berita yang diharapkan dapat membuat orang terkejut. Sayangnya tidak semua orang tahu bahwa ini hanya lelucon, bagaimana bila orang yang dikirimkan tidak tahu bahwa ini merupakan lelucon dan langsung menyebarkannya kepada beberapa orang lain yang  juga tidak tahu menahu mengenai apa itu com–news.com? Kacauuuu x__x.

Pesan-pesan sampah di atas ini disebarkan oleh teman atau saudara kita yang tidak tahu menahu mengenai ketikbenaran dari pesan yang mereka sebarkan :(. Motif yang membuat pesan hoax tersebut bermacam-macam, mulai dari politik, iri sampai iseng. Yang pasti dosa si pembuat, cukup besar yaaa hehehehe. Saya harap tulisan saya ini menjadikan kita semua semakin waspada dan selektif dalam menyebarkan sebuah informasi. Kalau kurang tau, janganlah malu bertanya kepada ahlinya. Lebih baik bertanya dan browsing dulu daripada sok tahu menyebarkan pesan sampah kepada orang-orang yang kita kenal. Taruhannya nama baik kita juga lhooo. ;). Hari gini masih nyebarin hoax?