Avengers Infinity War (2018)

Sejak tahun 2008 sampai sekarang, sudah hadir kurang lebih 18 film-film superhero yang diambil dari cerita buku komik keluaran salah satu perusahaan komik ternama di dunia yaitu Marvel. Meskipun nampak terpisah dengan cerita dan tokoh utama sendiri, semua film tersebut hidup di sebuah alam yang sama, sebuah alam yang biasa disebut Marvel Cinematic Universe (MCU), kecuali film-film X-Men dan Deadpool tentunya. Sepanjang penglihatan saya, meskipun masing-masing film MCU mampu berdiri sendiri, bagian akhirnya jelas dan tidak menggantung, film-film tersebut mampu membuat sebuah jaring cerita yang rapi antara satu dengan lainnya. Jaring-jaring cerita dari semua film tersebut, menyatu menjadi satu pada Avengers Infinity Wars (2018), sebuah film yang sudah lama saya tunggu-tunggu meskipun kurang lebih saya sudah mengetahui cerita versi komiknya :).

Pada dasarnya Avengers Infinity Wars (2018) merupakan kisah mengenai kematian, kehidupan, keputusasaan dan harapan yang dihadapi superhero-superhero MCU. Keperkasaan mereka seakan runtuh ketika bertemu Thanos (Josh Brolin). Dulunya Thanos merupakan penduduk Planet Titan yang saat ini sudah hancur. Ia menganggap bahwa kehancuran Titan disebabnya oleh ketidakseimbangan antara jumlah sumber daya dengan jumlah penduduk. Jumlah penduduk seharusnya dapat dikendalikan. Untuk mencegah agar alam semesta beserta isinya tidak mengalami nasib yang serupa dengan Titan, maka Thanos berniat untuk mengendalikan populasi alam semesta. Apakah yang Om Thanos menginginkan program KB (Keluarga Berencana)? Apakah Thanos itu Duta KB? 😛 Oooh tentu tidak, Thanos menginginkan sesuatu yang lebih ekstrim. Ia ingin membunuh separuh populasi alam semesta agar separuh populasi yang tidak ia bunuh, dapat hidup damai tanpa memperebutkan sumber daya. Dari sudut pandangnya sendiri, Thanos merasa bahwa ia melakukan kebaikan dan pengorbanan bagi masa depan alam semesta. Ini sungguh berbeda dengan tokoh antagonis lain yang mayoritas tujuan hidupnya adalah untuk meraih kekuasaan dan kekayaan semata. Tokoh Thanos tidaklah mengecewakan, ia memang pantas untuk menjadi lawan terkuat pada film crossover terbesar tahun ini.

Pada film-film MCU sebelumnya, tersirat bagaimana Thanos berusaha mencari 6 buah batu infinity yang dapat memberikan kekuatan tertentu bagi tuannya. Batu-batu tersebut pun sebenarnya sudah beberapa kali muncul dan menjadi rebutan beberapa karakter MCU. Apa itu batu infinity sebenarnya? Batu infinity merupakan batu yang tercipta ketika alam semesta tercipta. Masing-masing batu memiliki kekuatan penciptaan masing-masing yaitu batu kekuatan, batu pikiran, batu ruang, batu waktu, batu jiwa dan batu realita. Pada film-film MCU sebelum Avengers Infinity Wars (2018), dikisahkan bahwa memegang 1 batu saja sudah dapat memberikan kekuatan super dahsyat bagi pemegangnya. Bagaimana bila ada yang dapat memiliki keenam batunya?

Batu ruang, atau dikenal dengan nama tesseract, adalah batu infinity pertama yang dikenalkan MCU. Batu ini awalnya tersimpan di pedalaman Norwegia sampai pada suatu hari, Pasukan Nazi yang dipimpin Red Skull (Hugo Weaving) menemukannya pada Captain America: The First Avengers (2011). Kemudian batu tersebut menjadi rebutan pada film-film MCU berikutnya hingga akhirnya, batu ini berhasil disembunyikan Loki (Tom Hiddlestone) pada akhir dari Thor: Ragnarok (2017). Sayangnya, pada awal Avengers Infinity War (2018), tesseract berhasil Thanos rebut setelah ia menghancurkan armada Kerajaan Asgard yang sedang dalam perjalanan menuju Bumi. Thanos bahkan mampu membuat Loki, Thor (Chris Hemsworth) dan Hulk / Bruce Banner (Mark Ruffalo) bertekuk lutut padahal Thanos hanya datang dengan menggunakan 1 batu infinity, yaitu batu kekuatan.

Batu kekuatan, atau dikenal dengan nama orb, merupakan batu infinity yang menjadi rebutan pada Guardians of The Galaxy (2014). Batu yang pada dasarnya hanya dapat dikendalikan oleh Star-Lord / Peter Quill (Chris Pratt) ini, berhasil Thanos rebut dari Planet Xandar. Nova Corps yang bertugas melindungi Planet Xandar dan orb nampaknya mengalami nasib yang tragis sebab Thanos nampak sudah memiliki batu kekuatan sejak awal film Avengers Infinity War (2018).

Batu kekuatan sebenarnya bukanlah batu infinity pertama yang Thanos miliki. Sebelumnya, Thanos sempat memiliki batu pikiran yang ditempelkan pada bagian ujung tongkat chitauri. Tongkat ini kemudian Thanos pinjamkan kepada Loki untuk merebut tesseract di Bumi pada The Avengers (2012). Kemudian batu ini mengalami beberapa kali perpindahan kepemilikan sampai pada akhirnya batu ini berada di kening Vision (Paul Bettany) pada Avengers: Age of Ultron (2015). Vision sebenarnya merupakan sebuah super komputer canggih ciptaan Iron Man atau Tony Stark (Robert Downey Jr.). Dengan keberadaan batu pikiran pada Vision, Vision telah mampu berkembang menjadi organisme yang lebih kompleks. Ia bahkan dapat menjalin asmara dengan Scarlet Witch atau Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen). Pada Avengers Infinity War (2018) ini, keduanya harus melarikan diri dari kejaran jendral-jendral tangan kanan Thanos yang berusaha mengambil batu pikiran dari kening Vision. Beruntung Captain America / Steve Rogers (Chris Evans), Natasha Romanoff / Black Widow (Scarlett Johansson) dan Sam Wilson / Falcon (Anthony Mackie) datang membantu. Mereka kemudian melarikan diri ke Wakanda, dengan dibantu oleh James “Rhodey” Rhodes / War Machine (Don Cheadle), untuk berlindung di dalam perisai negeri asal T’Challa / Black Panther (Chadwick Boseman) tersebut. Tak lupa sahabat Captain America dari masa lampau, Bucky Barnes / Winter Soldier (Sebastian Stan), sudah menanti pula di Wakanda.

Sementara Captain America dan kawan-kawan melarikan diri ke Wakanda, Hulk / Bruce Banner berhasil melarikan diri dari kapal Asgard yang dihancurkan Thanos. Banner berhasil melakukan teleport ke Bumi dan langsung menemui Iron Man / Tony Stark dan Stephen Strange / Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) untuk memperingatkan akan kedatangan Thanos. Tak lama kemudian, mereka bersama dengan Peter Parker / Spider-Man (Tom Holland), harus mempertahankan batu waktu yang ada di dalam kalung mata agamoto milik Doctor Strange. Batu waktu pernah memicu konflik pada Doctor Strange (2016). Warnanya hijau, padat dan membuat pemegangnya mampu memutar waktu ke masa lalu dan masa lampau.

Berbeda dengan batu waktu yang padat, batu realitas atau aether berbentuk seperti cairan yang mengalir di udara. Aether pernah memicu konflik pada Thor: The Dark World (2013). Bangsa Asgard saat itu sudah memiliki dan menjaga batu ruang atau tesseract, sehingga mereka mempercayakan aether kepada Taneleer Tivan / The Collector (Benicio del Toro).

Nah bagaimana dengan batu jiwa? Sepengetahuan saya, batu ini belum pernah muncul atau menjadi rebutan pada film-film MCU sebelumnya. Namun, konon lokasi penyimpanan batu jiwa yang misterius ini sebenarnya sudah diketahui oleh salah satu dari anggota Guardians of The Galaxy. Siapakah itu? Apakah Star-Lord? Drax (Dave Bautista)? Mantis (Pom Klementieff)? Gamora (Zoe Saldana)? Groot (Vin Diesel)? Rocket (Bradley Cooper)? Atau bahkan Nebula (Karen Gillan)? Aaahhhh, saya tidak akan menulis spoiler di sini hehehehe.

Kali ini para pahlawan yang sudah memiliki film solo melalui film-film MCU sebelumnya, harus mencegah usaha Thanos mengumpulkan keenam batu infinity. Pada Avengers Infinity War (2018) ini akan ada beberapa tokoh utama yang berguguran. Kehadiran Thanos memang membawa aroma tersendiri di sini. Karena ketika Thanos muncul, siapapun bisa saja tewas. Tidak ada satu superhero-pun yang aman dari Thanos. Saya lihat, tokoh utama yang tewas di tangan Thanos ada pula yang merupakan tokoh legendaris icon Marvel, sungguh tidak terduga :’D.

Dengan kekuatan yang dahsyat, Thanos begitu ditakuti. Tapi kok kenapa Thanos baru turun tangan pada Avengers Infinity War (2018)? Thanos sudah ada sejak dulu, ia bahkan sudah lama memegang batu kekuatan sebelum Loki menghilangkannya pada The Avengers (2012). Jawabannya adalah karena tewasnya The Ancient One (Tilda Swinton) pada Doctor Strange (2016), Ego (Kurt Rusell) pada Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017), tewasnya Odin (Anthony Hopkins) pada Thor: Ragnarok (2017). Ketiga karakter ini memang sudah uzur namun terkenal akan kekuatannya sehingga Thanos tidak dapat leluasa bergerak. Keadaan semakin menguntungkan bagi Thanos ketika The Avengers pecah kongsi setelah terjadi skandal pembunuhan ayah Black Panther yang melibatkan Winter Soldier pada Captain America: Civil War (2016). Ahhhh, inilah saat yang tepat bagi Thanos untuk maju habis-habisan dengan segenap kekuatan dan prajurit yang ia miliki.

Saya sadar bahwa banyaknya karakter yang hadir, bisa saja membuat penonton kebingungan. Tapi pada kenyataannya, cerita pada film ini sudah dibuat sedemikian rupa sehingga tidak membingungkan bagi teman-teman yang belum menonton film-film MCU sebelumnya. Hadirnya berbagai karakter kuat dalam film inipun, ternyata mampu diramu dengan tepat sehingga menghasilkan satu kesatuan film yang baik dan menghibur. Jadi tidak ada karakter yang tenggelam atau terlalu dominan pada film ini. Saya beberapa kali tersenyum melihat humor-humor yang muncul, film ini tidak terlalu serius dan tidak membosankan. Hal ini patut saya acungi jempol. Sayang akhir dari Avengers Infinity War (2018) seperti belum tuntas dan masih menyisakan beberapa pertanyaan yang mungkin akan terjawab pada film Avengers berikutnya. Saya pun masih mereka-reka memgenai jalur cerita akan diambil oleh film ini. Pada versi komik, pertarungan antara Avenger dan Thanos memang panjang dan terjadi dengan berbagai versi. Entah Avengers Infinity War (2018) akan membawa MCU ke arah versi yang mana, atau justru memiliki versi sendiri yang berbeda?

Jalan cerita yang menarik dan membuat saya penasaran, serta didukung dengan adegan aksi, special affect dan kostum yang mumpuni, tentunya membuat saya ikhlas untuk memberikan Avengers Infinity War (2018) nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Film ini pada dasarnya ada film superhero dengan karakter antagonis sebagai karakter utamanya, sesuatu yang menarik ;).

Sumber: marvel.com/avengers

Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017)

Guardian of the Galaxy Vol. 2 (2017) termasuk film 2017 yang tidak akan saya lewatkan. Film ini tentunya akan kembali mengisahkan petualangan sekelompok mahluk luar angkasa yang terdiri dari Star-Lord atau Peter Quill (Chris Pratt), Gamora (Zoe Saldana), Drax the Destroyer (Dave Bautista), Rocket (Bradley Cooper) dan Groot (Vin Diesel). Memang sih tokoh-tokohnya tidak sepopuler The Avengers, tapi kisah The Guardians of the Galaxy tentunya akan tetap menarik diikuti karena kandungan humor yang lebih kental di sana. Selain itu, konon The Guardian of the Galaxy akan bergabung dengan The Avengers juga untuk melawan mega villain Thanos pada film berikutnya yang akan datang, bukan pada Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017) tentunya ;).

Berbeda dengan film superhero Marvel lainnya, Guardians of the Galaxy mengambil luar angkasa sebagai latar belakangnya, yaaa latar belakangnya jadi mirip Star Trek. Tentunya kita akan melihat pesawat luar angkasa, planet dan mahluk-mahluk luar angkasa yang unik. Mirip seperti film pertamanya, penampakan Bumi sebagai latar belakang rasanya hanya secuil saja, yaitu ketika mengisahkan latar belakang Peter Quill.

Masih segar diingatan saya, Guardians of the Galaxy (2014) diawali dengan asal mula Peter Quill atau Star Lord. Ibu Peter adalah manusia biasa yang meninggal dunia karena kanker otak. Kemudian Peter diambil dari Bumi oleh Yondu Udonta (Michael Rooker), pemimpin Ravengers. Ravangers sendiri merupakan sebuah kelompok pencuri, penyelundup dan bajak laut luar angkasa. Di sinilah Peter dibesarkan dan dilatih oleh Yondu sehingga Peter dapat memimpin Guardians of the Galaxy. Yondu selama ini telah menjadi figur ayah bagi Peter, namun tetap saja Yondu bukanlah ayah kandung Peter. Siapakah ayah Peter sebenarnya?

Mirip seperti Guardians of the Galaxy (2014), Guardian of the Galaxy Vol. 2 (2017) diawali dengan Bumi di erah 80-an sebagai latar belakangnya. Untuk pertama kalinya, wujud ayah Peter muncul di sana. Bertahun-tahun kemudian, dalam sebuah pertempuran luar angkasa, Guardians of the Galaxy diselamatkan oleh sosok misterius yang tak lain adalah ayah Peter. Dengan kekuatan dan teknologi yang dimiliki, Ego (Kurt Russell) datang menolong anaknya yang telah lama ia cari. . . . . . Ow ow ow ow tunggu sebentar, lha kok yang muncul malah Ego? Pada versi komik, ayah Peter Quill adalag J’son, raja dari bangsa Spartoi. Sementara itu Ego versi komik adalah sesuatu yang berbeda yaa, rasanya Ego lebih banyak berinteraksi dengan Thor dibandingkan Guardians of the Galaxy. Aahhh apakah Ego sama dengan J’son? Apakah Ego benar ayah Peter? Terlepas dari versi komiknya, Ego yang diperankan Kurt Russell bukanlah raja, melainkan semacam kaum celestial yang memiliki kemampuan penciptaan. Kaum ini bagaikan dewa bagi mahluk-mahluk luar angkasa karena umur dan kemampuannya yang luar biasa. Peter ternyata mewarisi beberapa kemampuan yang Ego miliki. Hanya saja, Peter separuh manusia sehingga ia memiliki hati nurani dan perasaan, hal itulah yang tidak dimiliki Ego sebagai kaum celestial murni.

Mendengar kabar bahwa Peter sudah bertemu dengan Ego, Yondu langsung berangkat menyusul Peter. Dahulukala, Yondu mengambil Peter dari Bumi atas permintaan Ego, namun Yondu tidak mengantarkan Peter kepada Ego. Yondu justru “menculik” Peter karena menurut Yondu, Peter berbakat menjadi anggota Ravangers seperti dirinya. Film Guardian of the Galaxy kali ini mengambil “keluarga” sebagai temanya dengan hubungan antara Peter dengan Ego dan Yondu berada di pusat. Ego, seorang dewa abadi yang maha kuat dan berkuasa, namun tidak pernah ada untuk Peter. Yondu, seorang penjahat yang agak brengsek dan keras, namun selalu ada untuk Peter dengan caranya sendiri. 2 figur ayah yang sama-sama memiliki kekurangan dan keabnormalan, tentunya menjadikan kisah Guardian of the Galaxy Vol. 2 (2017) menjadi semakin unik.

Tidak hanya keluarga Peter, hubungan di dalam keluarga Gamora pun ikut ditampilkan di sini. Nebula (Karen Gillan) yang menjadi salah satu tokoh antagonis pada Guardians of the Galaxy (2014), kini hadir akantetapi sebagai sekutu Peter dan kawan-kawan. Asal mula hubungan benci tapi cinta antara Nebula dan Gamora dikemas dengan apik. Nebula dan Gamora adalah anak dari Thanos, dimana ketiganya saling benci satu sama lain.

Tidak hanya memperoleh Nebula sebagai sekutunya, hadir pula Mantis (Pom Klementieff) sebagai sekutu baru Guardians. Mantis memiliki kemampuan mendeteksi perasaan sekaligus mengubah perasaan mahluk lain, namun Mantis sendiri mempunyai kemampuan bersosialisasi yang buruk. Ketidakmanpuan Mantis bersosialisasi ini sering memancing tawa.

Bak film komedi saya sering tertawa ketika menonton film ini, terlebih lagi ketika melihat tingkah si kecil Groot yang hanya dapat berkata,”I am Groot” :D. Tokoh Guardians favorit saya bukanlah Peter, Gamora, Drax atau Rocket, melainkan Groot :D. Mimik dan tingkah yang lucu tidak mengurangi kontribusi Groot terhadap Guardians ketika bahaya datang. Tubuh yang mungil justru menjadi kelebihan Groot karena diam-diam Groot dapat menyusup ke dalam lorong-lorong sempit, hal yang tak dapat anggota Guardians lainnya.

Saya rasa Guardian of the Galaxy Vol. 2 (2017) berhasil menjadi film yang lengkap. Di sana ada tawa canda, ada tangis yang mengharukan, tak lupa tentunya ada banyak adegan aksi yang apik dengan didukung special effeck yang bagus :). Saya rasa film ini lebih baik daripada film pertamanya.

Guardian of the Galaxy Vol. 2 (2017) tentunya layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Pada film Marvel kali ini, Stan Lee bukanlah satu-satunya karakter yang sekilas muncul, hadir pula Sylvester Stallone sebagai . . . . aaahhh silahkan tonton sendiri filmnya, bagus kok ;).

Sumber: marvel.com/guardians

Star Trek Beyond (2016)

Star Trek Beyond 1

Pada 2016 ini, awak kapak pesawat penjelajah USS Enterprise yang dipimpin oleh Kapten James Tiberius Kirk (Chris Pine), kembali hadir ke layar lebar pada Star Trek Beyond (2016). Kapten Kirk kembali didampingi oleh Komandan Spock (Zachary Quinto), LetKol Leonard “Bones” McCoy (Karl Urban), Letnan Nyota Uhura (Zoe Saldana), LetKol Montgomery Scott (Simon Pegg), Pavel Chekov (Anton Yelchin) dan Hikaru Solo (John Cho). Sebagai bagian dari United Federation of Planets (UFP), USS Enterprise melakukan penjelajahan terus menerus menuju titik-titik terluar angkasa raya yang belum terpetakan. Dalam perjalanannya, Kirk dan kawan-kawan pergi menyelamatkan awak kapal yang terdampar.

Star Trek Beyond 13

Tanpa diduga, ternyata hal ini adalah jebakan yang Krall (Idris Elba) pasang untuk mengambil artefak kuno yang terdapat di dalam USS Enterprise. Karena USS Enterprise bukanlah pesawat perang, maka armada perang Krall berhasil menghancurkan USS Enterprise dan menawan sebagian besar awaknya. Kirk, Spock, Bones, Chekov dan Scott berhasil melarikan diri dan terdampar di sebuah planet. Di sana, mereka bertemu dengan Jaylah (Sofia Boutella) yang mampu memberikan secercah harapan untuk menggagalkan rencana jahat yang Krall rancang.

Star Trek Beyond 8

Star Trek Beyond 11

Star Trek Beyond 17

Star Trek Beyond 14

Star Trek Beyond 19

Star Trek Beyond 18

Star Trek Beyond 12

Star Trek Beyond 15

Star Trek Beyond 4

Apa rencana Krall? Siapakah Krall itu? Krall adalah mahluk misterius yang asal muasalnya ternyata sangat berhubungan dengan UFP. Ia hendak melancarkan sebuah serangan dengan bantuan artefak kuno yang Kirk simpan di dalam USS Enterprise. Untuk melakukan rencananya, Krall dibantu oleh tangan kanannya, Menes, yang Joe Taslim perankan. Sayang porsi Joe Taslim sebagai perwakilan Indonesia tidak trerlalu banyak. Riasan yang harus Joe gunakan pun membuat wajahnya tidak terlihat jelas. Namun bagaimanapun juga patut saya akui bahwa kostum dan riasan pada Star Trek Beyond (2016) terbilang keren sehingga Joe tampil seperti ras mahluk asing yang misterius, tidak seperti aktor yang menggunakan topeng karet.

Star Trek Beyond 2

Star Trek Beyond 5

Star Trek Beyond (2016) memang bukan film murahan, special effect yang disajikan pun terbilang bagus dan halus. Gambaran akan planet, pesawat luar angkasa dan pertempuran luar angkasa mampu mendukung jalan cerita yang lumayan ok. Jalan cerita Star Trek Beyond (2016) memang tidak terlalu spesial tapi paling tidak mampu menghibur. Tidak hanya adengan aksi dan perang-perangan saja yang Star Trek Beyond (2016) tampilkan loh, disana terdapat pula kelucuan-kelucuan yang terkadang mampu membuat saya tertawa :D. Entah bagaimana, Bones menjadi karakter favorit saya pada film Star Trek kali ini. Saya lihat di sana terdapat pengurangan porsi “drama” pada hubungan antara Kirk dan Spock yang mendominasi 2 film Star Trek sebelumnya.

Star Trek Beyond 16

Star Trek Beyond 3

Star Trek Beyond 6

Star Trek Beyond 7

Secara keseluruhan, Star Trek Beyond (2016) termasuk film yang layak untuk ditonton di bioskop dan mampu memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan” :). Ohh yaa, Star Trek Beyond (2016) dapat dikatakan sebagai film terakhir Anton Yelchin sebagai Pavel Chekov sebab Anton meninggal dunia pada sebuah kecelakaan mobil sekitar sebulan sebelum Star Trek Beyond (2016) hadir di bioskop-bioskop Indonesia. Film Star Trek berikutnya akan kehilangan Pavel Chekov yang selalu menjawab perintah Kirk dengan semangat :’).

Sumber: www.startrekmovie.com

Avatar (2009)

Avatar 1

Avatar (2009) adalah film fiksi ilmiah yang bercerita tentang masa depan. Pada tahun 2154, manusia kehabisan sumber daya yang biasa mereka ambil dari Bumi. Sebagai solusinya, manusia mulai melakukan eksplorasi ke bintang-bintang dan planet-planet lain di luar tata surya Bima Sakti termasuk Pandora. Manusia menambang sebuah material yang berharga dari Pandora, unobtanium namanya. Udara di wilayah Pandora tidak aman bagi manusia, olehkarena itulah manusia menggunakan avatar untuk menjelajahi Pandora. Manusia mengendalikan avatar dari tempat yang aman. Avatar sendiri menggunakan bentuk tubuh dari mahluk asli penghuni Pandora, Na’vi. Sebenarnya avatar adalah bentuk hibrid dari Na’vi yang dikembangkan oleh para peneliti.

Jake Sully (Sam Worthington) adalah salah satu peserta program avatar yang menggunakan avatar untuk melakulan berbagai misi di Pandora. Pada suatu hari avatar yang Jake kendalikan secara tidak sengaja bertemu dengan wanita dari bangsa Na’vi, Neytiri (Zoe Saldana). Perlahan Jake semakin dekat dengan Neytiri dan bangsanya, bahkan Jake akhirnya diterima sebagai teman dan berhasil meraih kepercayaan dari beberapa Na’vi.

Avatar 8

Avatar 2 Avatar 14

Dilema harus Jake hadapi ketika perusahaan yang memperjerjakannya ingin memanfaatkan kepercayaan yang diperoleh Jake. Perusahaan ingin menambang unobtanium yang banyak terkandung di bawah sebuah pohon yang merupakan pohon keramat bagi bangsa Na’vi. Perusahaan berjanji untuk membiayai pembuatan kaki implan bagi Jake bila Jake bersedia memberikan informasi rahasia terkait bangsa Na’vi. Jake memang adalah seorang mantan marinir yang kehilangan kakinya. Dengan menggunakan avatar, Jake memang merasa lebih hidup karena ia dapat berjalan menjelajahi Pandora. Kaki baru adalah hal yang paling Jake inginkan.

Avatar Avatar 4

Semakin hari, Jake semakin jatuh cinta dengan Neytiri, ia pun semakin merasa menjadi bagian dari bagian dari bangsa Na’vi. Akankah Jake menghianati bangsa Na’vi demi sepasang kaki untuk berjalan? Yaaaah berhubung Jake adalah tokoh utama Avatar (2009) dengan moral yang baik, saya yakin kita semua tahu jawaban dari pertanyaan di atas :P.

Avatar 15

Avatar 7 Avatar 6 Dire Horse Avatar 3

Avatar 13

Petualangan avatar Jake bersama Neytiri di bintang Pandora terlihat bagus sekali dan seperti asli, seolah Pandora itu benar-benar ada. Special effect yang ditampilkan termasuk halus untuk ukuran film tahun 2009 :).

Avatar 12 Avatar 11 Avatar 10

Film Avatar (2009) memang merupakan film yang dulu sempat saya tunggu-tunggu kehadurannya di bioskop. Dari trailer-nya, Avatar (2009) nampak keren dan penuh dengan special effect yang bagus. Saya menonton di cinema 3D-nya pada waktu itu. Tidak hanya menampilkan special effect yang bagus saja, Avatar (2009) ternyata menghadirkan cerita yang menarik untuk disimak. Dengan demikian, Avatar (2009) rasa pantas untuk mendapat nilai 5 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus Sekali” :).

Sumber: www.avatarmovie.com

The Book of Life (2014)

Book Life 1Menjelang Halloween, film-film yang beredar di bioskop didominasi oleh film-film yang bertemakan gothic atau kematian, The Book of Life (2014) adalah salah satunya. Tenang, tidak akan ada setan-setanan seperti pocong atau kuntilanak berkeliaran pada film The Book of Life (2014) karena The Book of Life (2014) adalah film kartun untuk segala umur meskipun bentuk kartunnya agak gothic dan jauh dari kesan imut.

Book Life 11 Book Life 6

Kisah The Book of Life (2014) diawali dengan pertemuan antara sekelompok anak sekolah dengan seorang petugas Museum. Petugas Museum tersebut mengajak anak-anak tersebut untuk masuk ke dalam Museum melewati sebuah pintu ajaib. Di dalam Museum, mereka melihat sebuah buku yang besar, buku kehidupan. Konon buku kehidupan mencatat semua kehidupan yang pernah ada. Petugas Museum pun membuka buku tersebut dan mulai menceritakan salah satu kisah yang tercatat di dalam buku kehidupan. Kisah yang dibacakan adalah kisah 3 sahabat karib yaitu Manolo (Diego Luna), Joaquin (Channing Tatum) dan Clara (Zoe Saldana).

Book Life 3

Ketiga sahabat kecil ini hidup di kota San Angel, Meksiko. Sejak kecil, Manolo dan Joaquin sudah suka dengan Clara. Manolo dan Joaquin selalu bersaing untuk mendapatkan perhatian Clara. Pada suatu hari ada 2 dewa, Xibalba (Ron Perlman) dan La Muerte (Kate del Castillo), yang melihat ketiga anak tersebut dari kejauhan dan memutuskan untuk bertaruh. Xibalba bertaruh bahwa Joaquin kelak akan berhasil menikahi Clara, sedangkan La Muerte bertaruh bahwa Manolo-lah yang akan berhasil menikahi Clara. Bila La Muerte menang, maka Xibalba tidak akan ikut campur lagi dalam urusan manusia. Kalau Xibalba menang, maka Xibalba dan La Muerte akan bertukar wilayah kekuasaan.

Xibalba merupakan penguasa dari tanah yang terlupakan, sebuah wilayah yang gelap, murung dan kelam. Semua arwah-arwah manusia yang meninggal dan telah dilupakan oleh famili atau kawannya akan masuk dan tinggal di wilayah Xibalba. La Muerte adalah penguasa dari tanah yang diingat, sebuah wilayah yang dipenuhi lampu-lampu pesta, kegembiraan dan kebahagiaan terpancar di seluruh wilayah tersebut. Semua arwah-arwah manusia yang masih diingat oleh famili atau kawannya akan masuk dan hidup di wilayah ini. Bagaimana agar sebuah arwah dapat tetap diingat dan masuk ke dalam wilayah La Muerte? Dengan Ziarah yanh dilakukan oleh para kerabat dan sahabat, terutama pada hari raya kematian yang merupakan adat di Amerika Latin sana.

Book Life 5

Pembagian penguasa wilayah yang ada saat ini sebenarnya sudah cocok. La Muerte yang adil dan jujur sudah seharusnya memerintah wilayah yang penuh dengan kebahagiaan. Sedangkan Xibalba yang licik sudaj sepantasnya memerintah wilayah yang suram dan gelap. Xibalba yang licik menghalalka segala cara agar ia menang taruhan, ia memberikan Joaquin medali ajaib yang dapat membuat Joaquin kebal dan tidak merasakan sakit. Bagaimana dengan Manolo? Manolo hanya mendapat berkat dan doa saja dari La Muerte agar Manolo dapat tetap berani dan jujur.

Seiring dengan berjalannya waktu, Manolo tumbuh menjadi seorang Matador pemberani yang memiliki hasrat di bidang musik. Sedangkan Joaquin menjadi seorang kesatria yang gagah dengan banyak medali di dadanya. Sementara itu wanita idaman Manolo & Joaquin, Clara, tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita.

Joaquin berusaha memenangkan hati Clara dengan menonjolkan kemampuannya melindungi San Angel dari serangan para bandit. Manolo merayu Clara dengan lantunan musik, bukan kekerasan. Siapa yang akan memenangkan hati Clara? Sejak awal film, saya sudah dapat menebak siapa orangnya.

The Book of Life Book Life 2 Book Life 4

Cerita The Book of Life (2014) hanya menarik pada bagian awal sampai tengah, selanjutnya . . . agak aneh, terlalu maksa dan absurd. Saya pun merasa bahwa film ini tidak sepantasnya berjudul The Book of Life, buku ajaib tersebut hanya muncul pada bagian awal dan menjelang akhir saja. Buku tersebut muncul pada bagian awal ketika petugas Museum mengajak anak-anak sekolah masuk ke dalam Museum. Kemudian menjelang akhir film, buku kehidupan muncul kembali ketika Manolo berkelana ke wilayah kekuasaan Candlemaker (Ice Cube). Buku kehidupan aslinya mrmang dipegang oleh Candlemaker yang hidup di antara wilayah kekuasaan La Muerte dan Xibalba. Candlemaker pun akhirnya ikut serta datang membantu Manolo, Joaquin & Clara menyelamatkan kota San Angel. Rasanya film ini lebih pantas diberi judul Manolo, Joaquin & Clara.

Book Life 9

Book Life 12

Book Life 10 Book Life 8

Daya tarik dari The Book of Life (2014) adalah bentuk animasi yang unik dan nyanyian karakter Manolo. Saya suka dengan lagu-lagu yang dinyanyikan Monolo, bagus! :). Sayang sekali, kalau dinilai secara keseluruhan, The Book of Life (2014) hanya dapat memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”.

 Sumber: www.bookoflifemovie.com

Guardians of the Galaxy (2014)

Guardian Galaxy 1

Satu lagi film dari dunia komik Marvel, diangkat ke layar lebar, Guardians of the Galaxy (2014). Film yang trailer-nya sudah muncul sejak 2013 lalu ini sebenarnya diambil dari komik Guardians of the Galaxy yang terbit pada tahun 1969. Lucunya, karakter-karakter utama yang ada di komik Guardians of the Galaxy tahun 1969, 100% berbeda dengan karakter-karakter utama pada versi film Guardians of the Galaxy. Perbedaan ini tidak mempengaruhi saya sama sekali sebab terus terang saya baru tahu mengenai Guardians of the Galaxy yaa baru-baru ini saja, komiknya belum pernah saya baca sama sekali. Serial komiknya kurang populer bagi saya ;). Walaupun begitu, saya tetap tertarik untuk menonton Guardians of the Galaxy (2014), apalagi setelah film ini mendapat nilai yang bagus dari beberapa rekan saya ;).

Guardians of the Galaxy (2014) menghadirkan petualangan sekelompok penjahat luar angkasa yang awalnya saling bermusuhan. Pada Guardians of the Galaxy (2014), dikisahkan bagimana Star-Lord atau Peter Quill (Chris Pratt), Gamora (Zoe Saldana), Drax the Destroyer (Dave Bautista), Rocket (Bradley Cooper) dan Groot (Vin Diesel) bersatu membentuk Guardians of The Galaxy. Peter Quill adalah manusia separuh alien yang dibesarkan oleh Yondu Udonta (Michael Rooker), pemimpin sekelompok bandit yang bernama The Ravengers. Dengan berbekal informasi dari Yondu, Peter berhasil mencuri sebuah bola misterius dan memutuskan untuk menghianati Yondu dengan kabur dan hendak menjual bola tersebut tanpa persetujuan Yondu.

Guardian Galaxy 15

Guardian Galaxy 5

Guardian Galaxy 7

Guardian Galaxy 18 Guardian Galaxy 17

Guardian Galaxy 21

Akibat ulahnya, Peter diburu oleh berbagai pihak termasuk Gamora, Rocket dan Groot. Rocket & Groot adalah duet pemburu buronan yang handal. Tubuh mungil Rocket diimbangi oleh kekuatan Groot dan kekurang cerdasan Groot diimbangi oleh kecerdikan Rocket.

Guardian Galaxy 26

Guardian Galaxy 24

Sementara itu Gamora adalah anak angkat Thanos yang diutus untuk menolong Ronan the Accuser (Lee Pace), salah satu pemimpin bangsa Kree yang radikal. Ronan dan pengikutnya ingin memusnahkan planet Xandar dan penghuninya. Ronan sangat tidak setuju akan perjanjian damai antara Xandar dan bangsa Kree, maka ia memerintahkan sebagian bangsa Kree yang menjadi pengikutnya untuk menyerang stasiun luar Xandar.

Guardian Galaxy 6

Guardian Galaxy 2

Guardian Galaxy 14 Guardian Galaxy 13

Kurang puas, Ronan ingin Xandar hancur. Demi memenuhi ambisinya tersebut, Ronan bersekutu dengan Thanos, salah satu tokoh antagonis terkuat di dunia komik Mavel. Thanos bersedia membantu Ronan menghancurkan Xandar asalkan Ronan membawa bola misterius yang Peter curi. Thanos mengurus 2 anak angkatnya, Gamora dan Nebula (Karen Gillan), untuk membantu Ronan.

Guardian Galaxy 25

Sayang, aksi kejar mengejar antara Peter, Gamora, Rocket & Groot membuat keempat karakter ini tertangkap Nova Corp, tentara planet Xandar. Di penjara, mereka bertemu Drax the Destroyer, seorang narapidana yang disegani oleh seisi penjara. Drax pada awalnya berusaha membunuh Gamora begitu mengetahui bahwa Gamora adalah kaki tangan Thanos & Ronan. Drax memiliki dendam yang sangat besar kepada Ronan karena istri dan anak Drax dibunuh oleh Ronan. Nah, awal pertemuan yang penuh dengan konflik dan permusuhan ini ternyata dapat membentuk Guardians of The Galaxy yang kompak dan saling menolong.

Guardian Galaxy 11

Guardian Galaxy 19 Guardian Galaxy 10

Guardian Galaxy 23

Guardian Galaxy 8

Diantara semua anggota Guardians of The Galaxy, karakter favorit saya pada film ini bukanlah Peter sang pemimpin atau Drax yang terlihat keren dengan tato-tatonya, melainkan Goot & Rocket. Kompak, lucu dan saling melengkapi adalah nilai plus kedua karakter ini. Cerita pada film ini akan datar kalau tidak ada Groot & Rocket.

Guardian Galaxy 27 Guardian Galaxy 9

Saya menikmati alur cerita Guardians of the Galaxy (2014), alurnya menarik dan berhasil menyuguhkan tontonan yang lumayan seru. Special effect dan kostum yang digunakan pun lumayan bagus. Semua alien-alien digambarkan memiliki anatomi yang seperti manusia yaitu punya 1 kepala, 2 kaki dan 2 tangan. Yang membedakan hanyalah wujud kepala dan warna tubuhnya, cukup sederhana namun tidak terlihat murahan.

Guardian Galaxy 22 Guardian Galaxy 20 Guardian Galaxy 16 Guardian Galaxy 12 Guardian Galaxy 4 Guardian Galaxy 3

Yang saya kurang suka dari Guardians of the Galaxy (2014) adalah soundtrack-nya, semuanya adalah lagu-lagu tahun 70-an, rasanya kok kurang pas dan agak aneh saja. Namun, sebagian orang berpendapat bahwa ini adalah hal yang unik dan keren, jarang-jarang ada film superhero luar angkasa menggunakan lagu-lagu lawas, yaaa beda opini kan sah-sah saja.

Untuk ukuran sebagai film superhero yang baru saya kenal, Guardians of the Galaxy (2014) cukup menghibur saya meskipun tidak terlalu “wow”. Film ini layak untuk mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Sumber: marvel.com/guardians

Star Trek Into Darkness (2013)

Trek13Star Trek adalah film fiksi ilmiah tentang petualangan dari awak Enterprise, pesawat penjelajah luar angkasa dari Starfleet. Starfleet sendiri merupakan organisasi yang bertugas untuk melakukan operasi ekplorasi, pertahanan, diplomasi dan penelitian bagi UFP (United Federation of Planets), aliansi dari berbagai mahluk hidup yang berpusat di Bumi. Sejak tahun 1964 hingga saat ini Star Trek sudah hadir dalam bentuk novel, permainan, komik, film seri dan film layar lebar. Pada tahun 2013 ini, hadir film layar lebar Star Trek terbaru yang berjudul Star Trek Into Darkness.

Trek11

Uhura, Scotty & Bones

Trek6

Spock & Kirk

Trek5

Harison

Trek3

Kirk & Laksamana Pike

Kali ini dikisahkan, Kapten James T. Kirk (Chris Pine) bersama awak pesawat Enterprise pergi ke Kronos untuk memburu John Harrison (Benedict Cumberbatch), penghianat Starfleet yang melakukan aksi terorisme di Bumi dan membunuh Laksamana Pike (Bruce Greenwood). Misi ini menjadi misi yang bersifat pribadi bagi Kirk karena Pike adalah sahabat dekat ayahnya yang selama ini membimbing Kirk di Starfleet. Laksamana Marcus (Peter Weller), kawan dekat dari Laksamana Pike, mengirim Kirk dan kawan-kawan ke wilayah kekuasaan Klingon yang di sebut Kronos, Marcus memberikan Kirk 72 misil model terbaru untuk dipergunakan di Kronos, perintah Marcus cukup sederhana, datanglah ke Kronos, bunuh Harison, lalu pulang ke wilayah kekuasaan UFP sebelum diketahui oleh pihak kerajaan Klingon. Apabila terjadi insiden antara UFP dan Klingon di Kronos, maka kemungkinan besar akan terjadi perang antara UFP dan kerajaan Klingon mengingat hubungan keduanya memang tidak terlalu baik.  Sama seperti pada Star Trek The Future Begins (2009), petualangan Kirk didampingi oleh Spock (Zachary Quinto), Uhura (Zoe Saldana), Bones (Karl Urban), Scotty (Simon Pegg), Sulu (John Cho), Chekov (Anton Yelcin) dan lain-lain.

Trek9

Pertempuran di Kronos

Trek1

Interogasi Harison

Trek12

Helm Kirk

Trek7

Enterprise Jatuh

Di luar dugaan, Kirk tidak perlu menggunakan misil atau senjata lainnya untuk mengalahkan Harison karena Harison langsung menyerah ketika bertemu Kirk. Harison mengklaim bahwa ia adalah mahluk super dengan kekuatan, kelincahan & kecerdasan di atas manusia biasa, namun memiliki amarah dan keinginan berperang yang tinggi. Ia diperalat oleh Laksamana Marcus untuk membangun persenjataan canggih bagi Starfleet padahal saat ini UFP & Starfleet tidak sedang berperang dengan pihak manapun. Harison memberitahu kepada Kirk bahwa Markus memang menginginkan Enterprise datang ke Kronos & memicu perang besar antara UFC & Klingon. Markus menginginkan agar UFC mengambil wilayah kekuasaan Klingon. Belakangan diketahui bahwa 72 misil yang dibawa Enterprise bukanlah misil biasa. Selain itu, Harison juga mengaku bahwa nama aslinya adalah Khan, siapa itu Khan? Mungkin bagi yang pernah menonton film Star Trek 2 (1982), pasti tahu siapa Khan ;), karakter lama dari dimensi waktu yang berbeda. Entah siapa yang baik, siapa yang jahat :D.

Trek10

Chekov

Trek8

Misil dari Laksaman Marcus

Trek4

Scotty di dalam Pesawat Laksamana Marcus

Trek2

Spock di Tengah Kawah

Film ini dilengkapi oleh special effect yang bagus, ceritanya tidak monoton dan bisa membuat saya penasaran. Tidak hanya itu, sang sutradara juga membubuhkan sedikit bumbu-bumbu komedi yang bisa membuat saya dan penonton lain tersenyum. Persahabtan antara Kirk, yang spontan & pemberontak, dengan Spock, yang super logis & taat peraturan, benar-benar diuji di film ini. Menurut saya film ini layak mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Lebih bagus film ini daripada film Star Trek yang keluar tahun 2009 lalu.

Sumber: http://www.startrekmovie.com