Chatime Atealier

Chatime merupakan penjual aneka minuman segar yang berdiri di Taiwan pada 2005 lalu. Gerai-gerai mungil Chatime mulai masuk indonesia pada 2011 di daerah Banten. Sekarang, Chatime mulai membuka Chatime Atealier yang bentuk gerainya agak besar. Jadi tidak hanya menjual minuman untuk dibawa pulang. Di sana terdapat banyak tempat duduk yang nyaman. Jenis gerai Chatime ini dapat kita temui di daerah Tangerang, Jakarta, Surabaya dan Medan. tepatnya di Living World Alarm Sutera, Cilandak Town Square, Kota Kasablanka, Central Park Mall, Grand Indonesia, Mall Kelapa Gading 1, Galaxy Mall 1 Surabaya, Sun Plaza Medan.

Tempat ini dapat dijadikan sebagai tempat untuk bersantai sambil minum aneka minumannya Chatime Atealier. Konon Chatime Atealier hanya menjual versi lux dari varian minuman Chatime yang ada. Kalau untuk minuman di Chatime, saya sudah sering mecoba sana-sini. Namun untuk Chatime Atealier, saya sendiri baru sempat meminum creme brulle brown sugar, dan fizzies apple crush.

Singkat kata, creme brulle brown sugar merupakan versi lux dari teh susu berbobanya Chatime. Yang ini gulanya lebih harum dan tingkat kemanisannya terbilang pas. Bobanya tetap juaraaa, kenyalnya pas. Banyak yang meniru tapi jarang yang bisa seenak Chatime. Inisih jelas jadi minuman saya di sana.

Fizzies apple crush memiliki rasa apel yang segar dan manis dengan jelly yang asam di dalamnya. Jadi ada kombinasi manis asam di sana. Yaaah lumayanlaaa 🙂

Lokasi yang nyaman dan minuman yang segar menjadikan Chatime Atealier sebagai alternatif untuk berkumpul bersana teman dan keluarga. Saya rasa Chatime Atealier layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Chatime Atealier

Chatime merupakan penjual aneka minuman segar yang berdiri di Taiwan pada 2005 lalu. Gerai-gerai mungil Chatime mulai masuk indonesia pada 2011 di daerah Banten. Sekarang, Chatime mulai membuka Chatime Atealier yang bentuk gerainya agak besar. Jadi tidak hanya menjual minuman untuk dibawa pulang. Di sana terdapat banyak tempat duduk yang nyaman. Jenis gerai Chatime ini dapat kita temui di daerah Tangerang, Jakarta, Surabaya dan Medan. tepatnya di Living World Alarm Sutera, Cilandak Town Square, Kota Kasablanka, Central Park Mall, Grand Indonesia, Mall Kelapa Gading 1, Galaxy Mall 1 Surabaya, Sun Plaza Medan.

Tempat ini dapat dijadikan sebagai tempat untuk bersantai sambil minum aneka minumannya Chatime Atealier. Konon Chatime Atealier hanya menjual versi lux dari varian minuman Chatime yang ada. Kalau untuk minuman di Chatime, saya sudah sering mecoba sana-sini. Namun untuk Chatime Atealier, saya sendiri baru sempat meminum creme brulle brown sugar, dan fizzies apple crush.

Singkat kata, creme brulle brown sugar merupakan versi lux dari teh susu berbobanya Chatime. Yang ini gulanya lebih harum dan tingkat kemanisannya terbilang pas. Bobanya tetap juaraaa, kenyalnya pas. Banyak yang meniru tapi jarang yang bisa seenak Chatime. Inisih jelas jadi minuman saya di sana.

Fizzies apple crush memiliki rasa apel yang segar dan manis dengan jelly yang asam di dalamnya. Jadi ada kombinasi manis asam di sana. Yaaah lumayanlaaa 🙂

Lokasi yang nyaman dan minuman yang segar menjadikan Chatime Atealier sebagai alternatif untuk berkumpul bersana teman dan keluarga. Saya rasa Chatime Atealier layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Rebel Moon – Part One: A Child of Fire (2023) & Rebel Moon – Part Two: The Scargiver (2024)

Beberapa tahun yang lalu, Zack Snyder memiliki ide untuk membuat sebuah film di dalam semesta Star wars dengan cerita yang mengikuti plot klasik Seven Samurai (1954). Sebuah plot yang sudah banyak dikisahkan oleh film-film lainnya. Tapi saya pun tak bosan-bosan untuk menonton film dengan pola seperti ini hehehe. Kurang lebih kisahnya diawali dengan sebuah wilayah yang akan diserang oleh para penguasa. Wilayah tersebut dihuni oleh rakyat jelata yang lemah. Sekelompok pahlawan datang untuk membantu penduduk mempertahankan wilayah tersebut.

Hal ini pulalah yang menjadi plot utama Rebel Moon – Part One: A Child of Fire (2023) & Rebel Moon – Part Two: The Scargiver (2024). Namun karena berbagai masalah, akhirnya kedua film ini tidak menjadi bagian dari dunia Star Wars. Rebel Moon memiliki dunianya sendiri yang tidak ada sangkut pautnya dengan Star Wars. Latar belakangnya agak mirip sih. Pada sebuah semesta, terdapat sebuah pemerintahan imperialis yang disebut Motherworld. Armada perang Motherworld terus menerus memperluas kekuasaan mereka. Menginvasi dan menjarah sumber daya Planet yang mereka lewati. Semua terjadi bertahun-tahun sampai pada suatu hari mereka tiba di Planet Veld. Armada Motherworld yang dipimpin Laksamana Atticus Noble (Ed Skrein) datang untuk mengambil gandum para penduduk Planet Veld yang hanya petani biasa.

Kora (Sofia Boutella) adalah salah satu warga Veld yang memutuskan untuk berkelana mencari bantuan. Ia akan mengumpulkan beberapa kesatria yang bersedia membantu rakyat Veld. Nantinya mereka akan kembali ke Veld untuk bertarung melawan Atticus Noble dan tentaranya.

Apakah petani biasa seperti Kora, mampu melakukan ini semua? Ternyata Kora bukan petani biasa. Ia adalah mantan tentara Motherworld. Bukan hanya itu, dahulu Kora merupakan tentara terbaik Motherworld yang dekat dengan para penguasa dan keluarga kerajaan. Sekarang, ia adalah buronan nomor 1 Motherworld. Atticus pun berambisi untuk menangkap Kora dan memperoleh promosi besar dari Motherworld.

Bagian dimana Kora berkeliling melakukan perekruitan seolah dibuat untuk menambah jam tayang. Bagian ini terasa tak bernyawa dan saya sendiri kurang jelas kenapa kok mau-maunya mereka ini mengikuti Kora. Padahal sudah jelas mempertahankan Veld adalah misi bunuh diri. Aaahhh mungkinkah karena penindasan tanpa batas dari para tentara Motherworld? Bukankah ada cara lain untuk menang?

Patut saya akui kedua film Rebel Moon ini sukses menampilkan tokoh-tokoh antagonis yang menyebalkan. Saya merasakan sebuah kepuasan melihat mereka babak belur melawan Kora dan kawan-kawan. Didukung oleh special effect yang bagus, adegan aksi kedua film ini benar-benar prima.

Dunia yang menjadi latar belakangnya pun terlihat keren. Meskipun tetap tidak mampu menyamai dunia Star Wars yang unik. Banyak sekali bagian-bagian dari dunia Rebel Moon yang mirip dengan Star Wars. Namun saya pribadi masih tetap lebih suka Star Wars dengan kesatria Jedi dan Stormtoopers-nya yang khas.

Melihat semua ini, saya ikhlas untuk memberikan Rebel Moon – Part One: A Child of Fire (2023) & Rebel Moon – Part Two: The Scargiver (2024) nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Kabarnya Rebel Moon akan dibuat menjadi 4 film loh. Wah siap-siap menonton Part 3 dan 4 nih ;).

Sumber: http://www.cruelfilms.com

Go! Go! Curry, Ini Diaaa Kari Asli Asal Jepang

Makanan Jepang ternyata bukan hanya sushi dan ramen saja. Jepang pun memiliki kari looh. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Go! Go! Curry! yang berasal dari kota Kanazawa, Jepang. Restoran kari Jepang yang ada gorilanya. Sebab ada restoran kari lain dengan nama yang mirip sekali sudah ada terlebih dahulu hohohoho. Go! Go1 Curry! berdiri di Jepang pada 2003, restoran ini sudah memiliki lebih dari 70 cabang di Jepang. Pada tahun 2023 lalu, barulah Go! Go! Curry! masuk ke Indonesia dan dapat ditemui di Living World Kota Wisata, Margo City, Living World BSD, Living World Alam Sutera, Bintaro Xchange 2, Soulfull Hub, Pondok Indah Mall 3, Living Plaza Puri.

Tempat Duduk
Bagian Dalam

Pada dasarnya Go! Go! Curry! memiliki menu dasar yang berupa nasi dengan siraman kuah kari dengan kol dan saus salad disampingnya. Karinya kental dan memiliki aroma yang wangi tapi tidak semenyengat kari India, Terdapat pula potongan daging sapi yang kecil-kecil di sana. Agak berbeda dengan yang di Jepang, Go! Go! Curry! Indonesia tidak menggunakan potongan daging babi pada karinya. Bagian ini memang konon dimasak melalui 55 tahapan selaam 5 jam. Wah lama juga yaaa. Karinya memang terasa halus namun gurih manisnya cukup terasa.

Open Kitchen
Sambal Bubuk & Saus Sambal

Kemudian terdapat beberapa paket yang pada dasarnya hanya menentukan lauk teman dari si nasi kari. Paket-paket tersebut memiliki ukuran. Jangan salah, ukuran tersebut dibuat berdasarkan porsi nasi karinya, bukan banyak lauknya. Kalau lauknya kurang, kita dapat memesan tambahan lauk sesuai selera. Bingung mau lauknya seperti apa? Kalau teman-teman ingin mencicipi sebagian besar lauknya, bisa pesan saja menu paket Grand Slam. Di sana sudah ada sosis, udang goreng, chicken katsu dan sedikit sentuhan telur. Satu porsi bisa dimakan ramai-ramai kok, tergantung kondisi dam selera.

Grand Slam

Saya pribadi baru mencicipi kombinasi nasi kari dengan ebi katsu, chicken katsu, udang goreng dan sosis. Sosisnya wangi dan memiliki aroma yang tidak tenggelam dengan aroma karinya. Udang goreng terasa gurih renyah dan hadir lengkap dengan saus putihnya yang creamy, ini dia favorit saya ;). Ebi katsu agak lunak dibagian tengahnya dan ebinya sendiri tidak terlalu terasa. Chicken katsu memiliki tekstur dan rasa yang sangat mendukung nasi kari, ini lezat dan sopasti menjadi favorit saya juga di Go! Go! Curry!.

Ebi Katsu Curry dengan Tambahan Udang Goreng

Saya pribadi pada dasarnya bukan fans makanan kari. Go! Go! Curry! ini memang berhasil memberikan pengalaman menyantap kari yang lebih halus dan tidak menyengat, jadi cukup bersahabat. Saya rasa Go! Go! Curry! layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum yang artinya “Lumayan”.

Ketika Formula VLOOKUP Excel Gagal

Vlookup biasa digunakan untuk mencocokkan banyak data secepat kilat. Namun adalakalanya formula ini seolah kok gagal? Padahal kalau random checking satuan seharusnya cocok.  Seringkali hal ini terjadi karena ada karakter atau format yang sebenarnya beda. Jadi kalau dicocokkan, yaaa hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

Dari berbagai kasus yang pernah saya temui, berikut penyebab dan cara menyelesaikannya:

  • Beda Format
    Tampilan boleh nampak sama, tapi terkadang kalau ada tipe format yang berbeda, maka =VLOOKUP kadang akan salah hasilnya. Ada baiknya kita samakan kedua data yang akan kita cocokkan dengan =VLOOKUP. Ada beberapa cara, mulai dari menggunakan Format Painter, sampai manual klik kanan cek Format Cells… Saya lebih senang menggunakan =TEXT. Jadi, sebelum menggunakan =VLOOKUP, gunakan formula =TEXT terlebih dahulu. Ini efisien untuk data yang jumlahnya banyak atau kalau ingin membuat gabungan formula nantinya.
    Kurang lebih beginilah penggunaannya: = TEXT(nilai yang ingin dicocokkan,format yang hendak diterapkan). Karena saya sering melakukan pencocokan data dalam bentuk angka, maka saya biasa menggunakan =TEXT(A1,”0000″). A1 adalah contoh sel yang nilainya hendak dicocokkan.
  • Spasi/Tab Setelah Kutip
    Setelah tanda kutip (‘), spasi/tab kadang tidak terlihat. Perbedaannya akan terlihat kalau deretan data tersebut dilihat satu persatu. Untuk mengatasinya bisa dengan copypaste deretan data tersebut ke Notepad atau aplikasi sejenis. Lalu lakukan Replace All supaya cepat. Kalau di Notepad bisa dengan menekan CTRL+H lalu masukkan spasi ( ) pada “Find What” dan kosongkan “Replace All”. Setelah setelah selesai, copypaste lagi kembali ke posisi semula pada Excel.
  • NBSP (Non-Breaking Space)
    NBSP adalah karakter HTML yang pernah terbawa ketika saya sedang mengolah data. Bentuknya sulit dibedakan dengan spasi biasa terutama untuk data yang panjang. Sepengetahuan saya, keberadaan NBSP di tengah-tengah data, dapat terdeteksi dengan lebih mudah oleh aplikasi Notepad++ atau aplikasi HTML lain. Kalau pakai aplikasi Notepad, hanya akan terlihat seperti spasi biasa. Untuk mengatasinya, sama seperti contoh di atas yaitu dengan melakukan Remove All.

Semoga bermanfaat.

Slurup Slurup Menyantap Ramen di Kataramen

Menambah deretan persaingan ramen di Indonesia, Kataramen hadir pada 2022 lalu. Sampai sekarang cabangnya sudah ada di:

  • Jl. Tebet Timur Dalam II No.38A, Tebet, Jakarta Selatan.
  • Jl. Jatiwaringin Raya No. 135, Pondok Gede, Bekasi.
  • Jl. Balai Pustaka Timur No. 5C, Rawamangun, Jakarta Timur.
  • Jl. Canadian Broadway No. 38 & 39, Kota Wisata Cibubur, Bogor.
  • Jl. Bintaro Utama 9, Tangerang Selatan, Banten.
  • Jl. Tukad Barito No. 16, Panjer, Denpasar.

Restorannya nyaman dengan ornamen Jepang yang cantik. Pada waktu awal buka di dekat rumah saya sih ramainya minta amsyong. Sekarang sepertinya sudah mereda. Di sana saya sempat mencicipi signature kataramen dan chizu ramen.

Signature kataramen merupakan semangkuk ramen dengan telur ajitama, ayam chashu, nori dengan kuah kaldu ayam kental. Kaldu ayamnya benar-benar nendang, mantabbbb. Namun terkadang ada aroma sedikit amis karena kentalnya kaldu tersebut. Saya pribadi sih tidak masalah ;).

Ada menu ramen di sana yang membuat saya penasaran untuk datang. Sebagai penikmat keju, sopasti saya pernah menyantap chizu ramen di Kataramen. Sesuai namanya, chizu ramen menggunakan kuah campuran keju lengkap dengan melted cheese. Di bawah melted cheese, terdapat potongan daging sapi. Rasa hidangan ini memberikan atoma dan rasa keju yang cukup seimbang, tidak berlebih. Rasanya akan lebih lezat dengan tambahan sambal hohohoho.

Saya rasa Kataramen mampu memberikan sesuatu yang unik dibandingkan para pesaingnya. Karatamen layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Serial Shōgun

Film samurai pertama yang saya tonton ketika masih kecil dulu adalah serial Shōgun. Serial ini dibuat berdasarkan novel karangan James Clavell yang terbit di tahun 1975. Kepopuleran novelnya membuat sebuah serial yang mulai tayang pada 1980 di Amerika nun jauh di sana, oh waw lawasnya hehehe. Saya sendiri menontonnya di tahun 90-an dan masih terlalu kecil untuk paham betul ceritanya. Puluhan tahun kemudian, pada 2024, hadir remake dari Shōgun 1980. Nah kali ini kita bercerita mengenai Shōgun versi 2024, bukan yang versi 1980. Kali ini saya sudah cukup dewasa untuk mengerti jalan ceritanya ;).

Yaaahhh serial ini memang serial untuk dewasa yaaaa. Selain banyak adegan sadisnya, banyak pula konsep-konsep yang terlalu rumit bagi anak-anak. Shōgun banyak sekali mengisahkan pergolakan politik yang terjadi di Jepang.

Latar belakang serial ini adalah Jepang di era feodal. Serial ini dibuat agar mudah dipahami namun ada beberapa hal yang tidak dipaparkan. Banyak yang mengira sistem feodal Jepang ya sama seperti kerajaan Eropa. Padahal pada masa itu sistemnya agak berbeda. Kaisar Jepang dan keturuannya merupakan kepala negara. Namun pada prakteknya, pemerintahan sehari-hari dilakukan oleh Shōgun. Shōgun memiliki kekuasaan penuh terhadap angkatan bersenjata Jepang. Sementara itu Kaisar seolah hanya menjadi simbol dan seremonial negara saja. Jabatan Shōgun telah lama kosong karena jendral yang menguasai seluruh angkatan bersenjata Jepang pada saat itu bukanlah keturunan bangsawan. Pada serial ini pun Ia hanya memperoleh gelar Taikō, bukan Shōgun. Karakter inilah yang pada awal-awal serial Shōgun dikisahkan tewas. Meninggalkan anaknya yang masih kecil untuk dijaga untuk pada suatu hari nanti dapat menggantikan posisi ayahnya.

Baiklah, sekarang kita lanjut masuk ke dalam kisah serial Shōgun :). Untuk menjaga keseimbangan dan persatuan, dibentuklah sebuah dewan yang diisi oleh para daimyo atau kepada daerah. Ada daimyo yang bukan keturunan bangsawan. Ada pula daimyo yang memilih agama baru. Hanya ada 1 daimyo yang keturunan bangsawan dan dianggap masih memegang teguh nilai-nilai tradisional Jepang, Yoshii Toranaga (Hiroyuki Sanada).

Semakin besarnya pengaruh Toranaga membuat daimyo lain khawatir. Apalagi Toranaga adalah seorang Minowara. Minowara di sini adalah keturunan Shōgun terdahulu, bukan bangsawan biasa. Ia pun dikenal sebagai seorang jendral perang yang jenius. Melalui berbagai taktik licik, para daimyo lain berusaha melengserkan Toranaga dari jabatannya yang sekarang. Kalah dalam jumlah dan kekuatan angkatan bersenjata membuat Toranaga harus memutar otak untuk dapat bertahan.

Kondisi ini diperkeruh dengan kedatangan bangsa barat. Bangsa Portugis telah lebih dahulu mendarat dan menyebarkan Kristen Katolik di sana. Usaha penjajahan yang dibalut oleh agama dan perdagangan.

John Blackthorne (Cosmo Jarvis) dan krunya adalah pelaut Inggris pertama yang berhasil mendarat di Jepang. Sebagai seorang Kristen Protestan dan utusan Kerajaan Inggris, Blackthorne merupakan lawan politik dari pihak Portugis yang sudah lebih dahulu menjalin hubungan diplomatis dengan Jepang. Walaupun kalah dari berbagai hal, membunuh lawan politik di negeri seberang bukanlah hal yang mudah. Pertikaian antara Toranaga dan anggota dewan lainnya adalah sesuatu yang dapat Blackthorne manfaatkan untuk bertahan.

Takdir mempertemukan Blackthorne dengan Toranaga. Disini, karakter Blackthorne mampu bergeser dari seorang tawanan, perlahan menjadi bagian dari klan Toranaga, sampai pada akhirnya menjadi tangan kanan sang penguasa Kanto tersebut. Karakter Blackthorne sebagai orang asing pun mengalami perkembangan karakter yang nyata. Dari seorang pelaut Inggris dengan budaya baratnya yang menjunjung tinggi indivialistis. Perlahan mulai menyatu dengan masyarahat Jepang dengan budaya kolektifnya yang ekstrim.

Di sana, Blackthorne dekat dengan Toda Mariko (Anna Sawai), seorang wanita bangsawan yang menjadi penerjemah bagi orang asing seperti Blackthorne. Lambat laun semakin terlihat bahwa Mariko ternyata bukan wanita bangsawan biasa. Ia bahkan memiliki peran besar dalam taktik Toranaga demi meraih kemenangan. Kemampuan Mariko memainkan peranannya menunjukkan bahwa peperangan tidak hanya kekuatan melulu. Bahkan seorang wanita yang lemah mampu merubah arah perang dengan cara yang tepat.

Toranaga memang digambarkan sebagai seorang ahli taktik yang jenius. Ia dapat memenangkan peperangan sebelum perangnya benar-benar terjadi. Aksi samurai dan ninja tetap ada pada Shōgun, tapi jangan harap akan ada adegan peperangan maha dahsyat pada serial ini. Shōgun berbicara mengenai taktik dan politik dengan latar belakang budaya Jepang tradisional.

Tentukan akan ada banyak adegan sadis. Karena serial ini menunjukkan betapa pentingnya kehormatan dan kesetiaan. Kalau para penguasa beradu licik. Para pengikutnya justru beradu kesetiaan. Seppuku atau harakiri atau bunuh diri menjadi bagian yang tak terpisahkan pada serial Shōgun.

Serial ini berhasil menggabungkan sejarah dengan fiksi. Banyak sekali unsur-unsur yang ditampilkan merupakan sesuatu yang dahulu kala memang benar adanya. Beberapa tokoh utamanya pun memang berdasarkan tokoh nyata. Yoshii Toranaga dibuat berdasarkan Tokugawa Ieyasu, Shōgun terakhir Kekaisaran Jepang. Blackthorne dibuat berdasarkan William Adams, orang asing paling berpengaruh di era Keshōgunan Tokugawa. Marika dibuat berdasarkan Hosokawa Tama, putri seorang penghianat yang menjadi martir Kristen pertama Jepang.

Terus terang saya terpesona dengan bagaimana serial ini meramu segala konflik yang ada. Elemen sejarah yang kental, membuat kisah-kisahnya semakin terasa nyata. Saya ikhlas untuk memberikan Shōgun nilai 5 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus Sekali”.

Sumber: fxnetworks.com

Menyantap Snack Korea ala Red Dog

Red Dog berdiri di Kota Kasablanka pada 2019 lalu. Kemudian mereka berkembang hingga sudah memiliki banyak cabang di mana-mana. Kebayakan sih di mall. Gerainya memang tidak terlalu besar karena yang dijual bukan makan besar, melainkan snack ala Korea. Kurang lebih berikut daftar cabang Red Dog.


Sepenglihatan saya, hot dog original adalah salah satu menu yang bayak dipesan di sana. Bagian luarnya memiliki tepung yang gurih dan sedikit renyah. Kemudian dibagian dalamnya dapat diisi sosis dan atau keju mozzarella. Saya lebih suka dengan yang versi full mozzarella. kejunya creamy dan mulur ketika kita gigit, yummmmm.

Tak lupa terdapat beberapa pilihan saus dan bumbu tabur yang dapat dipilih. Masing-masing memiliki rasa yang berbeda. tapi kalau ditarik rasa dasarnya, terdapat beberapa persamaan. Pada dasarnya honey mustard dan secret sauce relatif manis. Cheddar cheese, cheese powder dan cheese mayo tentunya memiliki rasa yang gurih dan atoma keju. Saus tomat tentunya memiliki rasa asam seperti saus tomat pada umumnya hehee. Saus sambal dan bubuk sambal memberikan rasa pedas tapi masih dalam batas wajar. Saya pribadi lebih suka mengkombinasikan cheddar cheese, cheese mayo dan bubuk sambal jadi ada rasa gurih, creamy dan sedikit pedas. Untuk anak-anak, saya biasa menggunakan secret sauce dan cheese powder jadi ada rasa manis dan gurihnya keju. Saya rasa ada banyak kobinasi lain yang bisa dicoba sesuai selera ;).

Walaupun tidak mengenyangkan, saya dan anak-anak senang mampir ngemil di Red Dog. Mereka layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”.

Mie Ayam Mas Obby, Jajanan Lezat di Pusat Kota

Saya beberapa kali beristirahat di Masjid Jami Tangkuban Perahu, tak jauh dari Kantor Kelurahan Guntur Jakarta Selatan. Di depan Masjid, terdapat taman yang cukup luas. Banyak kegiatan warga dilakukan di sana. Di sekitar lapangan, banyak sekali tukang mie ayam. Wah saya jadi penasaran mau mencicipi yang mana yaaa?

Berdasarkan rekomendasi kawan yang memang tinggal di sana, pilihan saya jatuh ke Mie Ayam Mas Obby. Warung mie ayam yang satu ini sudah memiliki lokasi di dalam garasi/teras rumah, bukan hanya gerobak yang mangkal di samping taman. Kita bisa makan di dalam atau makan lesehan di luar. Makan apa di sana yaaa? Makanan yang disajikan cukup sederhana. Ada mie ayam biasa dan ada mie ayam yamin.

Mie ayam biasa dapat tampil lengkap dengan potongan ayam, sayur, bakso, pangsit rebus dan kerupuk pangsit. Kita dapat menambhakan sendiri bawang saus dan sambal yang tersedia di setiap meja. Saya bisa meminta tulang atau ceker ke Mas Obby yang ramah. Tapi ini tergantung selera dan persediaan yaaa. Porsinya cukup melimpah dan tak pelit. Kuahnya cukup gurih dengan mie yang kenyal, yummmmm.


Kemudian ada pula mie yamin. Menu mie ini sama persis seperti menu mie ayam biasa di atas. Hanya saja, ada tambahan kecap-kecapan pada saat meracik mie. Kemudian kita pun dapat memesan mau yang tak pedas, sedang atau pedas. Versi pedasnya memiliki rasa asam dan manis yang passsss. Tidak pedas sih hanya ada asam. Ini enak sih jatuhnya. Tapi waspadalah bagi teman-teman yang lambungnya agak lemah. Asamnya bisa membuat sakit perut kalau tak kuat. Terutama bagi lambung-lambung kaum jompo yang minum kopi sedikit saja sudah mules hehehehehe. Ada baiknya jangan makan mie yamin pedas ketika perut masih kosong ;).

Warung mie sederhana ini ternyata layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Wah padahal hanya iseng coba-coba ya hehehehe.

Gamchi, Korean Potato Cheese Bread Pertama di Indonesia

Potato cheese bread atau roti kentang keju adalah salah satu cemilan asal Korea yang sudah mulai masuk Indonesia. Konon Gamchi adalah yang pertama kali membawa makanan ini ke sini. Nama Gamchi sendiri berasal dari kata 감자/gamja/kentang dan 치즈/chijeu/keju. Gerainya sudah cukup banyak dan ada di mana-mana yaitu seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.

Sesuai judulnya, menu utama Gamchi adalah potato cheese bread ala Korea. Lembaran potato cheese bread dipanggang. Kemudian diberikan topping dan saus. Tanpa saus dan topping saja, potato cheese bread sangat lembut dan memiliki keju mozzarella di bagian tengahnya. Keju ini mulur ketika saya gigit. Tekstur dan gurihnya mantab.

Sebagai tambahan, ada topping manis dan gurih yang dapat kita pilih. Saya pribadi baru sempat mencicipi topping korean savory dan double mozza.

Double Mozza merupakan topping gurih yang menggunakan tambahan keju mozzarela di atasnya. Menu ini terasa sangat keju sekali tapi gurihnya tidak berlebih, tetap berimbang. Mulur kejunya lebih wah ketika kita gugit. Untuk sausnya saya menggunakan saus meaty tomato. Saus gurih ini memiliki tomat dan daging sehingga cheese potato bread terasa mirip seperti pizza. Mirippp yaaaa, sebab tetap ada rasa kentang yang membuat hidangan ini beda.

Korean savory menggunakan taburan bubuk cabai dan nori. Rasanya gurih, unik dan agak jauh dari rasa pedas. Kali ini saya menggunakan saus samjang yang katanya sih pedas. Aahhhh itu hoaks wkwkwkwkwk. Samjang yang satu ini lebih ke arah manis gurih, aman untuk lambung.

Secara keseluruhan, saya ikhlas untuk memberikan Gamchi nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Gamchi sangat cocok bagi pecinta mozzarella di luar sana.