Makan Sepuasnya di Asia Restaurant

Asia Ritz 1

Asia Restaurant adalah restoran bufet yang terletak di lantai ground Hotel Ritz Charlton Mega Kuningan, Jalan Lingkar Mega Kuningan Kav. E.1.1 No.1, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Restoran ini relatif penuh karena tamu hotel dan peserta rapat biasa makan di sana. Saya sendiri beberapa kali makan di Asia Restaurant selepas rapat di Ritz Charlton. Sementara itu istri saya makan di sana pada waktu ada acara buka puasa bersama. Asia Restaurant memang penuh di saat menjelang waktunya buka puasa pada bulan Ramadhan. Selepas seharian menahan lapar dan haus, memang paling mantab kalau buka puasa di restoran bufet seperti Asia Restaurant, makan sepuasanya hohohoho.

Asia Ritz 9

Bagian Dalam Asia Restaurant

Hidangan yang disajikan Asia Restaurant beraneka ragam mulai dari makanan Eropa, Jepang sampai Indonesia. Menunya kadang berubah-ubah, saya sendiri belum sempat mencicipi semuanya. Seingat saya, sampai saat ini saya baru sempat mencicipi sop buntut, dinsum, agedashi tofu, batagor, meatball with cream, fried potato, steak dengan saus lada hitam, mix sausage barberque, roasted pumpkin, ayam panggang with bbq sauce, beef black pepper, fish with lemon sauce, sushi, sashimi, teppanyaki dan es krim.

Sebagai pumbuka, mushroom with asparagus soup terasa kental, lembut dan semakin ok ketika saya padukan dengan kerupuk renyah yang tipis. Apalagi saya menyantapnya ketika sup masih hangat, lumayaaaan.

Mushroom with Asparagus Soup

Mushroom with Asparagus Soup

Agadeshi tofu terasa lembut mirip tahu susu Lembang. Steak dengan saus lada hitam dan fried potato terasa empuk dan lumayan enak namun kurang berbumbu, saya sendiri perlu menambahkan garam dan merica tambahan agar steak menjadi lebih “berasa”. Roasted pumpkin terasa manis dan memiliki aroma labu yang yummy. Mix sausage barberque memiliki rasa yang gurih dan aroma sosisnya lumayan mantab, I like it :).

Asia Ritz 2

Agedashi Tofu, Fried Potato, Black Pepper Steak, Mix Sausage Barberque & Roasted Pumpkin

Meatball with cream menggunakan daging cincang yang cukup terasa, tambahan krim yang lembut pun menambah aroma yang lumayan enak, hanya saja hidangan ini agak kurang berbumbu bagi lidah Asia saya. Batagornya tidak terlalu spesial, memang sih renyah tapi rasanya masih di bawah Batagor Kingsley.

Meatball with Cream, Steak & Batagor

Meatball with Cream, Black Pepper Steak & Batagor

Ayam panggang with bbq sauce menggunakan ayam yang terasa empuk dan menyatu dengan baik dengan rasa saus bbq yang harum aromanya di rongga mulut. Beef black pepper memang menggunakan daging yang empuk namun tidak terlalu pedas dan tidak terlalu terasa panas atau pedas. Fish with lemon sauce tidak amis, lembut namun paduan rasa antara ikan dan saus lemonnya tidak terlalu pas menyatu.

Ayam Panggang with Bbq Sauce, Beef Blackpepper & Fish with Lemon Sauce

Ayam Panggang with Bbq Sauce, Beef Blackpepper & Fish with Lemon Sauce

Sop buntut disajikan di dalam mangkuk mungil berwarna putih. Memang daging sop buntutnya terasa empuk dan segar, namun bumbunya hanya masuk kategori lumayan saja, rasanya masih di bawah sop buntutnya Syailendra Marriot.

Sop Buntut

Sop Buntut

Teppanyaki yang Asia Restaurant sajikan langsung dimasak di depan mata saya setelah saya memilih sendiri bahan sayuran dan daging Teppanyaki. Rasa lumayan enak meskipun tetap saja tidak seenak Teppanyaki yang saya santap di Kobe, Jepang sekitar setahun yang lalu.

Bahan-Bahan Teppanyaki

Bahan-Bahan Teppanyaki

Teppanyaki Matang

Teppanyaki Matang

Sementara itu sashimi dan sushi yang Asia Restauran sajikan terasa segar dan original meskipun cukanya terasa sedikit aneh hehehe.

Asia Ritz 4

Sashimi Segar

Asia Ritz 5

Aneka Sushi & Salmon Sashimi

Penyajian dinsum yang menyertakan kotak rotan nampak cantik dan menarik saya untuk mencicipinya. Bagimana hasilnya? Dinsum terasa lembut dan hangat tapi tidak terlalu spesial. Yaaa lumayanlaaaaah :).

Dinsum

Dinsum

Sebagai hidangan pencuci mulut, es krim yang disajikan cukup enak. Saya memilih es krim rasa teh hijau dan blue mint karena konon keduanya adalah rasa es krim yang banyak orang-orang pesan. Saya pribadi senang dengan rasa segar yang es krim blue mint berikan, namun kurang senang dengan rasa aneh yang es krim teh hijau berikan kepada lidah saya.

Asia Ritz 8

Es Krim

Secara keseluruhan, hidangan yang Asia Restaurant sajikan terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas tinggi. Makan sepuasnya tentunya akan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi saya. Asia Restaurant masih pantas untuk mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”, walaupun menurut saya pribadi kualitasnya masih di bawah Syailendra yang terletak tak jauh dari Asia Restaurant.

The Forger (2014)

Forger 1

Setelah beberapa kali melewati papan iklan The Forger (2014) yang berwarna kebiruan, akhirnya semalam saya dan istri saya memutuskan untuk menonton film yang dibintangi oleh John Travolta tersebut.

Forger 2

Travolta kali ini memerankan Raymond J. Cutter, seorang narapidana kasus pemalsuan lukisan yang menyuap seorang hakim agar ia dapat keluar dari penjara lebih cepat dari waktu yang semestinya. Ironisnya Ray menyuap dengan meminjam sejumlah uang kepada seorang bandit yang menyebabkan Ray masuk penjara. Sekarang Ray harus membayar hutangnya dengan melakukan pemalsuan sebuah lukisan terkenal yang sedang dipamerkan di sebuah Museum.

Forger 3

Forger 5

Forger 4

Untuk apa Ray bersusah payah untuk dapat keluar penjara lebih cepat? Ray ingin menghabiskan waktunya dengan anaknya yang mengidap kanker stadium 4, Will Cutter (Tye Sheridan). Ray ingin menemani Will selagi bisa, Ray juga ingin mengabulkan beberapa permintaan Will sebelum ajal datang menjemput Will. Sambil mengabulkan permintaan-permintaan Will, Ray melakukan pemalsuan lukisan untuk melunasi hutangnya.

Forger 6

Forger 7

Forger 8

Kisah hutang Ray dan pemalsuan lukisan seolah menjadi kisah sampingan padahal judul film ini adalah the forger alias sang pemalsu. Kisah mengenai hubungan keluarga rasanya lebih dominan sehingga The Forger (2014) kurang pantas untuk dikatakan sebagai film crime thriller, The Forger (2014) adalah film keluarga yang diselingi kisah kriminal karena latar belakang pekerjaan si bapak sebagai pemalsu lukisan.

Pada awalnya, acara menonton The Forger (2014) adalah acara istri saya menemani saya menonton film, tapi kenyataannya adalah sebaliknya @__@. The Forger (2014) bukan jenis film yang dengan senang hati akan saya tonton karena film ini agak membosankan bagi saya sehingga The Forger (2014) hanya mampu memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”.

Sumber: www.lionsgatepublicity.com/theatrical/theforger/

Avengers: Age of Ultron (2015)

Avengers Ultron 1

Ahhh, akhirnya salah satu gilm yang saya nantikan pada tahin 2015 ini hadir di Indonesia, Avengers: Age of Ultron (2015). Setelah 2 hari yang lalu saya kehabisan tiket, akhirnya kemarin saya dapat menonton Avengers: Age of Ultron (2015) di bioskop dekat kantor saya. Biskop yang memutar film ini penuh seperti pasar x__x. Selain waktu rilis yang bertepatan setelah ujian, magnet dari Avengers: Age of Ultron (2015) tentunya adalah hadirnya deretan superhero-superhero dalam 1 film yang sama.

Sekuel dari The Avengers (2012) ini kembali menghadirkan formasi utama The Avengers, yaitu Iron Man / Tony Stark (Robert Downey Jr.), Thor (Chris Hemsworth), Hulk / Bruce Banner (Mark Ruffalo), Captain America / Steve Rogers (Chris Evans), Black Widow / Natasha Romanoff (Scarlett Johansson) dan Hawkeye / Clint Barton (Jeremy Renner). Selain itu hadir pula Quicksilver / Pietro Maximoff (Aaron Tylor-Johnson), Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) dan 1 karakter superhero misterius yang akan muncul di pertengahan film ;).

Avengers Ultron 2

Avengers Ultron 7

Avengers Ultron 4

Avengers Ultron 3

Avengers Ultron 6

Avengers Ultron 5

Avengers Ultron 8

Avengers Ultron 9

Avengers Ultron 10

Quicksilver memiliki kemampuan untuk bergerak sangat cepat seperti Flash. Saya lebih suka dengan karakter Quicksilver pada film X-Men: Days of Future Past (2014) karena Quicksilver pada film tersebut lebih humoris dan berkepribadian menarik meskipun secara fisik tidak seganteng Quicksilver pada film Avengers: Age of Ultron (2015). Quicksilver memiliki saudari kembar, yaitu Scarlet Witch yang memiliki kemampuan telekinetis dan mengendalihan pikiran mahluk lain. Kedua kakak beradik ini dalam posisi galau, tidak jelas hendak memihak siapa? Avengers, Hydra atau Ultron?

Avengers Ultron 27

Avengers Ultron 26

Ultron sendiri sebenarnya adalah suatu kecerdasan buatan atau artificial intelegence yang dirakit oleh Tony Stark & Bruce Banner dengan menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh dari tongkat Loki. Sejarah kelam umat manusia memberikan persepsi yang melenceng kepada Ultron sehingga ia merakit robot-robot untuk menyerang umat manusia.

Avengers Ultron 22

Avengers Ultron 25

Avengers Ultron 13

Avengers Ultron 16

Avengers Ultron 18

Avengers Ultron 15

Kehadiran Ultron kembali merusak hubungan antar anggota Avengers yang memang relatif rapuh dan sering mengalami perpecahan. Masing-masing anggota memiliki ego, masalah dan ketakutan masing-masing. Hal inilah yang digali pada Avengers: Age of Ultron (2015) sehingga latar belakang Black Widow dan kehidupan rahasia Hawkeye pun ikut diceritakan di sana. 2 tokoh ini agak asing bagi saya, jadi kisah mereka menjadi sesuatu yang baru bagi saya. Yang paling menarik adalah adanya kisah asmara antara Natasha Romanoff / Black Widow dengan karakter favorit saya di Avengers, Bruce Banner / Hulk :).

Avengers Ultron 19

Avengers Ultron 17

Avengers Ultron 14

Avengers Ultron 21

Avengers Ultron 12

Avengers Ultron 20

Avengers Ultron 24

Avengers Ultron 23

Avengers Ultron 11

Saya suka dengan jalan cerita yang Avengers: Age of Ultron (2015) suguhkan apalagi suguhan tersebut didukung oleh special effect yang keren dan layak diacungi jempol. Twist yang muncul pada film ini ditampilkan dengan cara yang kreatif tapi tidak terlalu mengejutkan bagi saya, mungkin karena saya sudah beberapa kali mengikuti jalan cerita X-Men dimana setiap karater dapat berubah dari pendukung pihak protagonis menjadi pendukung pihak antagonis. Saya rasa Avengers: Age of Ultron (2015) pantas untuk mendapatkan nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Tidak rugi kalau kita menonton film in di bioskop :).

Sumber: marvel.com/avengers

Tekken 2: Kazuya’s Revenge (2014)

Tekken Kazuya 1

Tekken 2: Kazuya’s Revenge (2014) merupakan sekuel dari Tekken (2010) yang diangkat dari sebuah game bergenre fighting pada console playstation. Dikisahkan seorang pemuda, K (Kane Kosugi), mengalami amnesia dan tiba-tiba diculik oleh sekelompok organisasi bawah tanah yang dipimpin oleh The Minister (Rade Serbedzija). K diberi tugas untuk melakukan pembunuhan bagi beberapa tokoh yang The Minister anggap, memiliki dosa bagi kemanusiaan. Dalam melaksanakan misinya, K tidak sendiri. Ia ditemani oleh Rhona Anders (Kelly Wenham).

Tekken Kazuya 2

Pada sebuah misi, K dan Rhona bersitegang dengan Bryan Fury (Gary Daniels). Akhirnya Bryan memberikan informasi terkait siapa sebenarnya sosok The Minister itu. Sebuah informasi yang membuat keadaan berubah 180 derajat.

Tekken Kazuya 6

Tekken Kazuya 5

Tekken Kazuya 3

Tekken Kazuya 7

Tekken Kazuya 4

Sementara itu, K terus berupaya untuk mengingat siapa dirinya. Sepanjang film Tekken 2: Kazuya’s Revenge (2014), terus terbayang-banyang di dalam benak K akan masa lalunya yang misterius :P. Ahhhh, masa lalu K bukanlah misteri bagi teman-teman yang pernah bermain Tekken, entah Tekken 2, Tekken 3, Tekken 7 atau seri permainan Tekken lainnya. Judul filmnya saja ada kata-kata Kazuya, ya jelas si K ini adalah Kazuya Mishima, putra dari Heihatchi Mishima sekaligus ayah dari Jin Kazuya.

Jin Kazuya sendiri adalah protagonis pada Tekken (2010) dan Kazuya Mishima adalah antagonis pada Tekken (2010). Saya rasa Tekken 2: Kazuya’s Revenge (2014) mengambil latar belakang jauh sebelum Tekken (2010). Sayang sekali Tekken 2: Kazuya’s Revenge (2014) terkesan murahan dan memiliki kualitas jauuuuh di bawah Tekken (2010). Kostum, latar belakang, special effect Tekken 2: Kazuya’s Revenge (2014) terbilang kurang dan sangat sederhana. Akting para pemerannya pun kurang proporsional, si tokoh K nampak terlalu serius dan terlalu emosional di saat yang kurang pas :(.

Yang paling disayangkan adalah jalan cerita yang terlalu “gampang” dan tidak mencerminkan video game Tekken sama sekali. Bukankah film ini diambil dari video game Tekken? Padahal banyak hal menarik yang dapat diambil dari kisah-kisah di dalam video game Tekken.

Pada versi video game Tekken, awalnya Kazuya Mishima adalah tokoh utama. Namun pada seri video game Tekken 3, tokoh utamanya berubah menjadi Jin Kazuya. Pada beberapa seri berikutnya, Jin pun berubah menjadi tokoh anti-hero. Memang ada sebuah kutukan di dalam gen keluarga Heihatchi, Kazuya dan Jin. Sebuah kutukan yang membuat mereka kuat sekaligus menggoda mereka untuk menjadi jahat. Saya pikir cerita kutukan keluarga Kazuya di ataslah yang akan diekspose pada Tekken 2: Kazuya’s Revenge (2014). Saya salah total, yang diekpose justru kisah lain yang kurang berhubungan dengan kisah pada seri video game Tekken. Yang paling membingungkan adalah penggunaan kata-kata Kazuya’revenge pada judul film ini. Balas dendam apanya? gak nyambung blass. Tekken 2: Kazuya’s Revenge (2014) kurang pantas untuk dianggap sebagai sekuel dari Tekken (2010) dan hanya layak untuk mendapatkan nilai 1 dari skala maksimum 5 yang artinya “Buruk Sekali”.

Sumber: http://www.yekra.com/tekken-2

The Voices (2014)

Voices1

Kali ini saya akan membahas mengenai film bergenre komedi gelap atau dark comedy, The Voices (2014). Film ini tentunya tidak ada hubungannya dengan kontes musik The Voices yang ditayangkan AXN :P. Sesuai genre-nya, jangan harap akan akhir yang bahagia, hampir bisa dipastikan bahwa akhir The Voices (2014) akan blur. Selain itu akan terdapat kegilaan di mana-mana.

Sesuai dengan judulnya, The Voices (2014) mengisahkan suara-suara yang muncul di dalam kehidupan Jerry Hickfang (Ryan Reynolds), seorang pekerja pabrik alat mandi. Sebagian besar suara-suara tersebut keluar dari mulut Mr.Whiskers & Bosco. Mr.Whiskers adalah kucing peliharaan Jerry yang sering mengeluarkan ide-ide jahat dan komentar-komentar sarkasme. Sedangkan Bisco adalah anjing peliharaan Jerry yang sering mengeluarkan ide-ide baik dam pendapat-pendapat dari sisi orang baik-baik. Bagaikan setan & malaikat, kedua suara tersebut berdebat di dalam kepala Jerry.

Voices2

Voices6

Voices9

Voices7

Karena sebuah peristiwa di masa lampau, Jerry memang sempat dirawat di RSJ. Saat ini pun, ia harus rutin menemui psikiater, Dr. Warren (Jacki Weafer). Sayang Jerry mengabaikan perintah Dr. Warren untuk meminum obat sehingga halusinasi dan suara-suara yang muncul di kepala Jerry semakin parah. Pada akhirnya Jerry harus berhadapan dengan beberapa peristiwa buruk yang berkaitan dengan 3 rekan kerjanya di kantor yaitu Fiona (Gemma Arterton), Lisa (Anna Kendrick) dan Alison (Ella Smith).

Voices4

Voices3

Voices8

Voices5

Voices10

Mirip dengan Birdman (2014), tokoh utama pada The Voices (2014) juga mendengar bisikan, hanya saja responnya berbeda. Saya lebih bisa menikmati The Voices (2014) ketimbang Birdman (2014). Kadar drama The Voices (2014) tidak sekental Birdman (2014). Sesuai dengan genrenya yaitu komedi gelap, saya masih dapat tertawa ketika melihat The Voices (2014), terutama ketika saya melihat melihat tingkah Mr. Whiskers, si kucing dari neraka x__x.

Meskipun terjadi banyak pembunuhan dan hal-hal yang agak gila, namun The Voices (2014) tidak menampilkan kesadisan seperti film horor Saw (2004), masih aman untuk saya tonton sambil makan nasi uduk, no problem. Saya rasa The Voices (2014) masih layak untuk mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

 Sumber: www.arrowfilms.co.uk/the-voices/

Fetih 1453 (2012)

Fetih 1

Sejarah mencatat bahwa bangsa Turki pernah mencapai masa kejayaan ketika masih dipimpin oleh Kesultanan Utsmaniyah. Sultan Mehmed II Muhammad Al-Fatih adalah salah satu sultan dari Kesultanan Utsmaniyah yang terkenal karena kesuksesannya dalam menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Kisah penaklukan inilah yang diangkat oleh Faruk Aksoy dalam film produksi Turki yang berjudul Fetih 1453.

Fetih 15

Pada Fetih 1453, dikisahkan awal mula kehidupan Mehmed II mulai dari kecil hingga dewasa. Sebagian besar film ini tentunya lebih banyak mengisahkan masa-masa invasi Kesultanan Utsmaniyah yang dipimpin Sultan Mehmed II (Devrim Evim), ke wilayah Konstantinopel yang dipimpin oleh Kaisar Constantine XI (Recep Aktuğ).

Fetih 4

Fetih 5

Fetih 6

Sayang sekali walaupun judul film ini menggunakan kata-kata Fetih atau Al-Fatih, tapi kok porsi tokoh Al-Fatih atau Mehmed II sendiri kurang dominan di sini. Beliau harus berbagi porsi dengan Ulubatli Hasan (Ibrahim Çelikkol), sahabat Mehmed II yang bertempur di garis terdepan pada pertempuran di Konstantinopel. Kisah cinta segitiga antara Hasan, Era (Dilek Serbest) dan Giustiniani (Cengiz Coşkun) pun sampai ikut-ikutan ditampilkan. Yang lebih menyedihkan lagi, Fetih 1453 (2012) pun menampilkan percintaan ala Hollywood, peluk-pelukan, cium-ciuman dan hubungan badam di luar nikah yang dilakulan oleh Hasan dan Era x__x. Siapa sih Hasan itu? Apakah ada di sejarah? Mungkin judul film ini harus direvisi judulnya menjadi Mehmed II & Hasan. Kisah sampingan seperti ini seharusnya dikurangi porsinya dan disesuaikan dengan adat dan perilaku saat itu. Sebagai kesultanan Islam, pastilah zina merupakan hal yang tabu untuk dilakukan, apalagi bagi salah satu panglima perang sultan.

Fetih 19

Fetih 14

Fetih 13

Fetih 8

Tokoh Sultan Mehmed II pun nampak seperti raja biasa yang berambisi untuk memperluas wilayah kerajaannya. Memang taktik diplomatis Sultan Mehmed II dikisahkan dengan lumayan lengkap, tapi saya rasa kurang ada penjelasan di sana. Bagi penonton yang sama sekali tidak tahu akan sejarah atau posisi Kesultanan Utsmaniyah dan Konstantinopel, akan kebingungan mengikutinya, apalagi kalau teks terjemahannya agak error, film ini kan menggunakan bahasa Turki :’P.

Kalau dilihat dari aksi peperangannya, Fetih 1453 (2012) masih menggunakan special effect yang kurang cantik, masih kalah jauh kalau dibandingkan dengan Red Cliff (2008). Kalaupun tidak mampu menampilka  special effect yang halus, mbok ya taktik perang Sultan Mehmed II didramatisir dan diekspos lebih, jangan hanya perjuangan Hasan saja yang didramatisir. Para sejarawan mencatat bahwa keputusan Sultan Mehmed II ketika menyerang Teluk Golden Horn dianggap sebagai salah satu taktik perang yang menakjubkan di masanya lho, tapi kenapa pada Fetih 1453 (2012) hal tersebut terlihat seperti hal yang biasa?

Fetih 18

Fetih 17

Fetih 20

Fetih 12

Fetih 11

Fetih 21

Fetih 7

Fetih 9

Kemudian kenapa akhir dari Kaisar Constantine hanya begitu saja? Kalau melihat pada sejarah, Constantine ikut berperang di garis depan dan tewas pada pertempuran tersebut. Namun ada beberapa versi sejarah yang menyatakan bahwa Constantine tidak tewas pada pertempuran tersebut karena sampai saat ini, bagian kepala dari mayat Constantine tidak pernah dapat diketemukan.

Fetih 16

Penampakan Constantine yang bergelimang kemewahan pada Fetih 1453 (2012) pun tidak sesuai dengan fakta karena keadaan Konstantinopel pada 1453 memang sudah melemah dan tidak terlalu kaya raya. Terdapat perseteruan internal di antara kaum Kriatinani, beberapa kerajaan di Eropa Barat pun sedang mengalami perang saudara atau perang dengan kerajaan tetangganya. Sultan Mehmed II memang cerdas karena menyerang di saat yang tepat.

Fetih 2

Untunglah, toleransi yang Sultan Mehmed II terapkan tetap ditampilkan pada Fetih 1453 (2012). Rakyat Konstantinopel non muslin diperbolehkan untuk hidup normal seperti biasa, beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Hal yang jauh berbeda ketika Ratu Isabella menguasai Granada :(.

Fetih 3

Berbeda dengan pendapat saya yang menyatakan bahwa Fetih 1453 (2012) kurang mengekspos Sultan Mehmed II, film ini justru sempat menyulut protes dari orang-orang Yunani, mereka merasa bahwa Fetih 1453 (2012) itu “lebay”, wah bagaimana dengan film 300 (2006), 300: Rise of An Empire (2014) dan lain-lain kalau begitu? Sepertinya film-film berlatar belakang Yunani tampil dengan lebih didramatisir deh, tapi bukan berarti lebih baik atau lebih buruk lho. Kalau Fetih 1453 (2012) dibandingkan dengan 300: Rise of An Empire (2014), terus terang saya lebih suka 300: Rise of An Empire (2014).

Secara keseluruhan, saya kurang puas dengan Fetih 1453 (2012). Saya berharap untuk melihat kepahlawanan dari Sultan Mehmed II, tapi yang saya peroleh justru hal lain yang agak menyimpang baik dari sisi sejarah maupun sisi religi. Maka dengan demikian, Fetih 1453 (2012) hanya mampu memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”.

Insurgent (2015)

Insurgent1

Setelah kesuksesan Divergent (2014), Beatrice “Tris” Prior (Shailene Woodly) dan Tobias “Four” Eaton (Theo James) kembali hadir pada film yang diadaptasi dari novel karangan Veronica Roth yang kedua, Insurgent (2015). Pada Divergent (2014), dikisahkan bahwa Tris & Four tinggal di sebuah kota yang sudah lebih dari 200 tahun dikelilingi tembok raksasa. Di dalam tembok tersebut, masyarakat hidup dengan dibagi ke dalam 5 fraksi yang dibentuk berdasarkan sifat dasar manusia yaitu Abnegation (suka memberi), Amity (cinta damai), Candor (jujur), Dauntless (pemberani) dan Erudites (pintar). Tris sendiri adalah seorang divergent, ia memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam kelima fraksi tersebut. Fraksi Erudites yang dipimpin oleh Jeanine Matthews (Kate Winslet), berusaha memusnahkan divergent. Dalam prosesnya ia menyebabkan terbunuhnya kedua orang tua Tris dan runtuhnya dominasi fraksi Abnegation di pemerintahan.

Divergent 9

Pada Insurgent (2015), Tris dan Four menjadi buronan dan berlindung di dalam perkampungan fraksi Amity yang sehari-hari bertani dan beternak. Namun tak lama Tris dan Four harus kembali berlari dari kejaran anak buah Jeanine hingga mereka sempat mempir ke markas fractionless dan fraksi Condor.

Insurgent8

Insurgent6

Insurgent12

Insurgent13

Insurgent9

Insurgent10

24097.cr2

Jeanine terus memburu semua divergent yang ada agar ia dapat membuka sebuah kotak misterius yang leluhur kelima fraksi wariskan. Konon hanya divergent yang dapat lolos dari 5 tes yang menjadi persayaratan untuk membuka kotak tersebut. Tidak semua divergent cukup kuat untuk membuka kotak tersebut karena ternyata satu divergent dengan divergent yang lain tidaklah sama, masing-masing memiliki kadar ke-divergent-an yang berbeda. Jeanine semakin agresif memburu Tris ketika ia mengetahui bahwa Tris adalah divergent 100%, salah satu divergent terkuat yang pernah ada.

Insurgent4

Insurgent3

Insurgent11

Saya suka dengan plot Insurgent (2015), terdapat beberapa kejutan yang tak terduga di sana meskipun chemistry antara Tris dan Four tak terlalu kental terlihat. Adegan aksinya didukung dengan special effect yang tergolong bagus dan relatif masuk akal. Kalaupun ada yang agak berlebihan, hal tersebut masih masuk akal karena visualisasi tersebut dimaksudkan untuk mendukung cerita dimana Tris memang tidak sedang berada di alam nyata.

Insurgent2

Insurgent5

Insurgent (2015) merupakan salah satu bukti bahwa tidak semua sekuel film memiliki kualitas di bawah film pertamanya. Saya menikmati Insurgent (2015) dan menurut saya pribadi, Insurgent (2015) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus” :).

Birdman (2014)

Birdman1

Saya termasuk penonton film yang sering tidak setuju dengan juri-juri Oscar. Beberapa film yang menurut para juri Oscar bagus dan memenangkan penghargaan sebagai film terbaik, justru mendapat penilaian yang kurang bagus dari saya. Secercah harapan bahwa pada akhirnya film yang memenangkan penghargaan sebagai filn terbaik Oscar akan saya sukai pun muncul ketika Birdman (2014) memenangkan penghargaan film terbaik Oscar 2015 dan berbagai penghargaan lain. Dari judulnya sih yaaa mirip-mirip Superman, Batman atau Spiderman. Apalagi di trailer-nya saya melihat sesosok superhero terbang di sebuah kota. Biasanya saya relatif suka dengan  film-film yang bertemakan superhero ;). Masalahnya, apakah Birdman (2014) sesuai dengan ekapektasi saya?

Birdman2

Birdman

Ouch! Birdman pada film Birdman (2014) ternyata merupakan tokoh superhero yang Riggan Thomson (Michael Keaton) perankan di masa lampau. Jadi Birdman bukanlah superhero seperti Superman dan kawan-kawan :'(. Pada film yang disutradarai oleh Alejandro G. Iñárritu ini, dikisahkan bahwa setelah pensiun dari memerankan superhero Birdman, Riggan bermain sebagai seorang aktor teater di Broadway. Ia merasa hampa, tidak mampu berprestasi lagi seperti dulu. Riggan berambisi untuk membuat sesuatu yang “wow.

Birdman5

Dalam kesehariannya, Riggan bekerja bersama Samantha Thomson (Emma Stone), anak Riggan yang mantan pecandu. Disini diperlihatkan hubungan ayah-anak yang kurang harmonis.

Birdman6

Birdman7

Ketidakharmonisan hubungan terjadi pula pada hubungan antara Riggan dengan aktor baru yang egois dan brengsek, Mike Shiner (Edward Norton). Bah, karakter yang Mas Norton perankan benar-benar terkesan menyebalkan.

Birdman11

birdman broadway theatre michael keaton edward norton

_AF_6405.CR2

Dalam menghadapi berbagai masalah yang datang, Riggan selalu ditemani oleh sosok pahlawan bertopeng yang hanya dapat ia lihat dan dengar seorang, sosok tersebut adalah sosok Birdman. Bisikan-bisikan dari Birdman selalu hadir menemani dan memotivasi Riggan agar Riggan terus berupaya untuk mencapai kejayaan.

001_BM_SG_00665.JPG

Birdman3

Birdman8

Amat sangat tidak sesuai dengan ekspektasi saya, Birdman (2014) ternyata adalah film drama. Saya akui kadar drama pada film Birdman (2014) sangat kental, karakter-karakternya pun terlihat sangat kuat, mungkin inilah yang membuat Birdman (2014) memenangkan banyak penghargaan dari para juri yang berjiwa seni tinggi.

Sayang sekali jiwa seni saya mungil sehingga bagi saya pribadi, Birdman (2014) nampak sebagai film orang stres yang tidak jelas jalan ceritanya. Ketika sampai pada bagian tengah film, saya sudah bisa bahwa akhir film ini pasti tidak jelas. Weleh-weleh, tebakan saya benar ternyata. Oh yaaa, background suara drum yang ada sepanjang film cukup anoying bagi saya, tak ada sound effect lainnya apa :(.

Mohon maaf para juri Oscar yang terhormat, sekali lagi, kita tidak sependapat. Birdman (2014) bagi saya hanya layak untuk mendapat nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus” v(^_^)v.

Sumber: www.birdmanthemovie.com

The Cobbler (2014)

Cobbler1

Cobbler dalam bahasa Indonesia artinya adalah tukang memperbaiki sepatu. Jadi sudah dapat ditebak bahwa The Cobbler (2014) mengisahkan mengenai kehidupan profesi yang satu itu. Ah yang benar? Ya, benar, tapi bukan cobbler sembarangan lho, cobbler ajaib.

Dikisahkan bahwa profesi sebagai tukang memperbaiki sepatu sudah lama digeluti oleh Max Simkin (Adan Sandler) dan 3 generasi di atasnya termasuk ayah Max, Abraham Simkin (Dustin Hoffman), yang menghilang secara misterius sejak Max masih kecil. Max kini hidup men-jomblo dan masih tinggal bersama ibunya. Sehari-hari Max membuka toko spesialis perbaikan sepatu di tengah kota, tepat disebelah salon cukur rambut milik Jimmy (Steve Buscemi) yang setiap hari berbincang dengan Max dan menyemangati Max ketika Max sedang bosan. Max memang merasa bosan dengan kehidupannya yang sangat biasa sekali.

Cobbler10

Cobbler12

Kehidupan Max berubah 180 derajat ketika ia secara tidak sengaja menggunakan mesin jahit sepatu peninggalan leluhurnya. Ia menggunakan mesin tersebut untuk menjahit sepatu salah satu pelanggannya. Ketika Max mencoba menggunakan sepatu tersebut, tiba-tiba ia berubah menjadi si pemilik sepatu tersebut. Tiba-tiba Max memiliki wajah, badan, suara sampai aksen dari si pemilik sepatu.

Cobbler3

Cobbler4

Cobbler5

Dengan menggunakan mesin ajaib tersebut, Max melakukan berbagai keisengan sampai pada akhirnya ia terlibat ke dalam masalah yang besar. Anehnya, Max selalu mendapatkan pertolongan ajaib setiap ia masuk ke dalam kondisi yang terbilang berbahaya. Apakah ini merupakan efek dari mesin ajaib yang belum Max ketahui? Atau ayah Max-kah yang menolong Max?

Cobbler6

TC_120613_MP-2146.nef

Cobbler8

Cobbler9

Pertanyaan-pertanyaan di atas akan terjawab di bagian akhir dari The Cobbler (2014). Memang pada bagian tersebut akan terdapat sedikit kejutan yang tidak saya duga sebelumnya, sayang paling suka bagian itu dari seluruh cerita The Cobbler (2014). Namun sayang jalan cerita The Cobbler (2014) agak datar dan saya tidak tertawa sepanjang film diputar, saya hanya tersenyum disaat Max mengalami perubahan untuk pertama kalinya, tapi bukan genre The Cobbler (2014) adalah komedi?

Walaupun demikian, The Cobbler (2014) tidak sampai membuat saya mengantuk, saya masih tertarik untuk menontonnya sampai akhir. Olehkarena itulah maka The Cobbler (2014) masih mampu untuk mendapatkan nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Pengalaman Membeli Mobil Perdana Kami

Menjelang akhir tahun 2014 lalu saya berniat untuk membeli mobil yang akan saya pergunakan di sekitar Jabodetabek. Karena saya kurang faham akan mesin dan serba serbi tentang mobil, saya berencana membeli mobil baru saja, bukan mobil bekas, takut salah beli, mobil itu bukan barang murah bagi saya. Setiap mobil memiliki waktu pakai masing-masing, mobil bekas sudah pasti usia pakainya lebih tua dibandingkan mobil bekas. Selain itu kita tidak tahu apa saja yang pernah menimpa mobil bekas tersebut, pernah kena banjir, kecelakaan atau lainnya. Sebenarnya semuanya tidak masalah andaikan kita lihai dan faham akan serba serbi permobilan. Bagaimanapun juga, mobil bekas sopasti lebih murah ketimbang mobil baru lhooh.

Setelah memutuskan untuk membeli mobil baru, saya berburu ke dealer-dealer mobil terdekat. Awalnya saya bingung ingin memilih untuk membeli mobil yang seperti apa jenisnya. Kalau dari bentuk, saya pribadi lebih senang dengan mobil jip seperti Toyota Rush, Mitsubishi Pajero dan kawan-kawan. Berhubung pengguna mobil ini nantinya bukan saya seorang saja, melainkan istri saya juga, mobil dengan bentuk jip tidak masuk lagi ke dalam kategori pencarian saya. Maka saya mulai mempertimbangkan fungsi dan harga dalam pencarian mobil ini.

Mobil Pajero

Mitsubishi Pajero

Mobil Pajero Spec1

Spec Pajero

Mobil Pajero Spec2

Spec Pajero

Kalau dilihat dari fungsi dan harga, sepertinya mobil-mobil 3 baris tempat duduk seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga dan kawan-kawan akan lebih cocok bagi saya dan istri saya. Karena di akhir tahun 2014 lalu Toyota Avanza diskon gila-gilaan untuk menghabiskan stok 2014, saya pribadi sangat tergoda untuk membelinya, sayang istri saya kurang senang dengan Toyota Avanza karena bentuknya terlalu pasaran, membosankan dan kurang bagus. Weleh-weleh, entah kenapa saya sedikit setuju juga dengan pendapat tersebut, bentuk Avanza dan Xenia memang sudah lama seperti itu saja, tidak berevolusi.

Mobil Avanza 1

Toyota Avanza

Mobil Avanza 2

Fitur & Spec Avanza Veloz

Hhhhmmmm, kalau begitu mobil apa yah yang kira-kira cocok? Setelah browsing-browsing, akhirnya kami tergoda dengan Chevrolet Spin, mobil 3 baris tempat duduk yang bermesin diesel dengan cc rendah (1,3 cc) dan dirakit di Bekasi. Sayang belakang baru diketahui bahwa pabrik GE (General Motors) yang merakit Chevrolet Spin di Bekasi akan ditutup dan karyawannya terkena PHK semua :(. Terlepas dari tutupnya pabrik tersebut, saya tergoda dengan hadirnya mesin diesel cc kecil, biasanya mesin diesel memiliki cc yang besar, cc besar biasanya lebih boros bahan bakar. Harga mesin diesel sendiri sebenarnya relatif lebih mahal mahal ketimbang mesin berbahan bakar bensin biasa, namun mesin diesel lebih sederhana dan relatif lebih kuat, perawatannya cenderung tidak banyak mengeluarkan biaya, selain itu harga Solar lebih murah dibandingkan harga Premium atau Pertamax. Sayang sekali ketika saya hampir membayar DP ke dealer Chevrolet, saya & istri saya berubah pikiran. Selain harga jual mobil bekas non Jepang biasanya turun drastis dan suku cadangnya pun relatif mahal serta sulit diperoleh, kami memutuskan untuk mengalokasikan sebagian dana yang kami miliki untuk membangun rumah. Terpaksalah kami harus mencari mobil dengan harga yang lebih rendah lagi. Hmmmm bingung lagi deh mau mobil yang seperti apa :(.

Mobil Spin 1

Chevrolet Spin

Mobil Spin 2

Spec Spin

Spec Spin

Spec Spin

Berhubung Nissan March saat itu sedang discount besar juga dan harganya dibawah Toyota Avanza atau Chevrolet Spin, maka saya & istri saya datang ke dealer Nissan untuk test drive dan tanya-tanya. Mulai saat itu kami memutuskan untuk membeli mobil tipe hatchback. Memang sih kapasitasnya terbatas, tapi kalau dipikir-pikir toh kami belum memiliki anak. Kalaupun nanti ada anak, rasanya mobil berkapasitas 4 sampai 5 orang seperti Nissan March masih dapat dipergunakan. Selain itu, kami saat ini masih tinggal di Apartemen yang parkirannya amit-amit penuhnya. Parkirnya relatif sulit karena agak mepet-mepet, lebih praktis kalau menggunakan mobil kecil. Tapi sebenarnya saya pribadi kurang suka dengan bentuk Nissan March sejak awal. Maaf tapi menurut saya bentuknya agak “culun”. Untunglah tambahan disain V di bagian depan Nissan March terbaru memang berhasil memperganteng tampilan Nissan March, meskipun setelah dipikir-pikir, . . . . yaaa tetap kurang ok juga :’D.

Mobil March 1

Nissan March

Mobil March 2

Fitur Nissan March

Mobil March 3

Spec March

Setelah lama berfikir, akhirnya kami memutuskan untuk turun derajat lagi. Kami mulai melihat mobil-mobil tipe termurah dari produsen mobil Jepang terkemuka yang mayoritas dihuni oleh mobil-mobil hatchback mungil dan masuk ke dalam kategori LCGC (Low Cost Green Car). Apa itu LCGC? Teorinya sih LCGC adalah mobil murah ramah lingkungan. Terlepas dari perdebatan politis apakah LCGC benar berguna bagi bangsa dan negara atau tidak, saya tertarik untuk meninjau kemungkinan membeli mobiil LCGC. Mobil yang masuk ke dalam spesifikasi LCGC pastilah mengalami downgrade dibandingkan produk lainnya meskipun sudah memperoleh keringanan pajak dari pemerintah. Sepengetahuan saya, ada 5 mobil LCGC yang saat itu beredar di Indonesia, yaitu Suzuki Karimun Wagon R, Datsun Go+ Panca, Honda Brio Satya, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Wah wah wah, mau pilih yang mana ya?

Mobil Datsun 1

Datsun Go+ Panca

Mobil Datsun 2

Spect Datsun Go+ Panca

Mobil Karimun 1

Suzuki Karimun Wagon R

Mobil Karimun 2

Spec Karimun Wagon R

Mobil Agya Ayla 1

Toyota Agya

Mobil Agya Ayla 2

Spec Toyota Agya

Brio 1

Honda Brio Satya

Brio 3

Spec Honda Brio

Keenamnya memiliki harga yang beti alias beda-beda tipis, mirip, tak jauh berbeda. Datsun Go+ Panca lebih dahulu tereleminasi karena kasus knuckle dan cakramnya yang berkarat. Walaupun jawaban resmi dari Datsun adalah bahwa komponen tersebut memang tidak dilapisi anti karat tapi Datsun menjamin kekuatan dan umur dari komponen tersebut, saya termasuk orang yang tidak mau mengambil resiko, apalagi Datsun bukanlah merk yang terbilang populer di Indonesia belakangan ini.

Melihat dari bentuk, spesifikasi keamanan dan jumlah silinder, singkat kata akhirnya kami memilih untuk membeli Honda Brio Satya karena Honda Brio Satya memiliki 4 silinder, bentuk yang sesuai dengan selera kami dan fitur keamanan yang relatif lebih lengkap dibandingkan para pesaingnya. Mobil 4 silinder tentunya relatif lebih kuat dan memiliki getaran yang lebih sedikit dibandingkan mobil 3 silinder. Fitur keselamatan Honda Brio Satya pun relatif lebih lengkap dan meyakinkan karena dilengkapi oleh dual SRS airbag, ABS + EBD, pretensioner with load limiter seatbelt & G-CON + ACE.

Brio 4

Exterior Brio Satya

Brio 5

Interior Brio Satya

Brio 6

Interior Brio Satya

Brio 7

Fitur Keamanan Brio

Brio 8

Fitur Keamanan Brio

Kelemahan Honda Brio adalah pada bagian belakangnya yang didominasi oleh kaca, yaahh mirip Honda Civic tahun 80-an. Masalahnya apakah kaca tersebut cukup kuat? Saya percaya bagian belakangnya cukup kuat karena saya melihat demo membanting bagasi belakang Honda Brio dan hasilnya tidak retak atau pecah. Selain itu saya belum mendengar banyak kasus terkait masalah pada bagian belakang “mobil setrikaan” ini.

Brio 2

Bagian Belakang Honda Brio

Oh iya, ada satu lagi kelemahan Honda Brio Satya. Mobil ini dijual oleh dealer Honda yang terkenal pelit diskon atau promo :(. Hal ini sangat kontras bila dibandingkan dengan para pesaingnya. Akhirnya setelah berputar-putar dari 1 dealer Honda ke dealer Honda lainnya, akhirnya kami menemukan sales Honda yang relatif banyak memberikan promo dan diskon dibandingkan sales lainnya. Meskipun bekerja kepada 1 dealer yang sama, setiap sales bisa saja memberikan promo dan diskon yang berbeda-beda lhooo, tergantung orangnya ;).

Setelah test drive, akhirnya kami jadi membeli Honda Brio Satya merah walaupun konon warna mobil selain warna hitam, abu-abu atau putih relatif sulit dijual. Saya bosan dengan mobil warna abu-abu atau putih karena warna mobil saya sebelumnya berwarna abu-abut dan putih. Yah sudahlah, toh kami bukan tipe orang yang bosenan atau gonta ganti mobil. Rencananya mobil ini akan kami pergunakan sampai “habis” masa pakainya, sampai mogok-mogok tak jelas suatu hari nanti :).

Untuk tipe Honda Brio Satya yang kami beli, kami memilih tipe E dengan transmisi manual. Tipe E memang tipe yang paling lengkap dan mahal, tapi itu sebanding karena interiornya memang lebih bagus ketimbang 2 tipe di bawahnya. Pada awalnya kami ingin membeli Honda Brio Satya E yang bertransmisi automatic, tapi melihat jeda harga sekitar 20 juta-an, yaaah lebih baik kami membeli Brio Satya E yang bertransmisi manual saja. Mobil-mobil manual jaman sekarang sudah empuk dan ringan kok perpindahan giginya, tidak seperti mobil-mobil manual jadul yang pernah saya miliki sebelumnya x__x.

Brio 9

Tipe-Tipe Honda Brio

Setelah beberapa bulan mobil tersebut saya pergunakan di jalanan Jakarta yang macet, ternyata bensinnya sekitar 1:11, tidak sehemat yang saya prediksi sih :(. Apalagi kalau saya lihat di manual Honda Brio Satya, kendaraan mungil ini didisain untuk menggunakan bahan bakar RON (Research Octane Number) 90 ke atas padahal saya biasa menggunakan bensin Premium (RON 88). Bahan bakar di Indonesia yang memiliki nilai RON di atas 90 adalah Pertamax (RON 92), Pertamax Plus (RON 95), Shell Super (RON 92), Shell V-Power (RON 95) dan lain-lain, yang pasti harga per liternya lebih mahal daripada Premium :(. Kalau saya tetap menggunakan Premium, maka pembakaran di karburator mobil saya tidak akan optimum karena bahan bakar terbakar tidak pada waktu yang tepat sehingga terjadi detonasi pada mesin yang pada akhirnya akan mengurangi “usia” mesin mobil saya. Kalau mobil ini ingin saya pergunakan kira-kira sampai 4 atau 5 tahun, sebaiknya saya menggunakan Premium saja, toh pemilik setelah saya yang akan terkena dampaknya hehehehe. Tapi kalau saya bermaksud untuk menggunakan mobil ini sampai lebih dari 5 tahun, yaa dengan berat hati sebaiknya saya menggunakan Pertamax dan kawan-kawan :(, … entah … sampai saat ini saya masih menggunakan Shell Super tapi bukan tidak mungkin besok saya pindah ke Premium karena faktor harga.

Walaupun tidak sehemat yang saya prediksi dan didisain untuk menggunakan bahan bakar non subsidi, mobil yang saya beli tersebut ternyata cukup nyaman kalau dipergunakan ke luar kota seperti Puncak. Tidak ada masalah ketika kami bermacet ria di jalanan yang menanjak :).

Setelah seharian dipergunakan, entah di dalam kota atau di Puncak, mobil tentunya harus dicuci. Saya biasa mencuci mobil sendiri, lebih hemat hohohoho. Ketika sedang mencuci mobil tersebut, saya merasakan dan melihat bahwa plat body-nya Honda Brio Satya ini terasa tipis, berbeda dengan Honda New Brio (CBU). Plat Honda Brio Satya memang lebih “kaleng” dibandingkan plat Honda Jazz dulu yang pernah saya kemudikan, yaaah namanya juga mobil LCGC, pastilah berbeda dengan Honda Jazz dan New Honda Brio (CBU) yang tergolong bukan mobil LCGC. Tapi paling tidak ketipisan plat body tersebut ternyata tidak membuat mobil bergoyang ketika mobil kami dilewati bus atau kendaraan besar berkecepatan tinggi ketika kami sedang melaju di jalan tol.

Dari segi penampilan, Honda Brio Satya sama saja dengan Honda Brio Sport (CBU) meskipun harganya jauh berbeda karena Honda Brio Sport (CBU) bukan mobil LCGC dan diimport dari luar. Banyak pemilik Honda Brio Satya yang mengubah stiker belakang supaya mobilnya dikira Honda Brio Sport (CBU). Bah, percuma, setiap saya melihat Honda Brio sopasti itu Honda Brio Satya kecuali kalau warnanya biru atau hijau. Perlu diketahui, warna biru dan hijau hanya dimiliki oleh Honda Brio Sport (CBU), sedangkan warna oranye hanya dimiliki oleh Honda Brio Satya. Sementara itu warna lainnya seperti merah, hitam, putih dan lain-lain dimiliki oleh Honda Brio Satya dan Honda Brio Sport (CBU) hehehehe.

Apapun warnanya, apapun tipenya, semurah apapun harganya, saya bersyukur sudah dapat membeli kendaran dengan jerih payah sendiri. Semoga berkah dan tidak kena baret motor :P. Pendapat saya di atas adalah pendapat saya pribadi, mohon maaf kalau ada yang menyinggung terutama teman-teman yang bekerja di bidang otomotif :).

Sumber: www.chevrolet.co.id, www.toyota.astra.co.id, www.honda-indonesia.com, www.daihatsu.co.id, www.suzuki.co.id, www.nissan.co.id, www.datsun.co.id.