
Serial Game of Thrones sebenarnya sudah hadir sejak 2011 lalu, tapi saya sendiri baru mulai menontonnya pada awal 2016 ini. Awalnya saya memang agak malas menonton serial produksi HBO ini karena konon serial ini tidak memiliki tokoh utama dan selalu bersambung x__x. Namun setelah mendengar rekomendasi dari teman-teman sekantor saya, akhirnya saya tergoda untuk mulai menontonnya. Pada waktu itu saya menonton marathon mulai season pertama sampai season terbaru yang sudah keluar. Satu setengah bulan, dapat 5 season hohohoho.
Bercerita tentang apa sih film seri ini? Film seri Game of Thrones diadaptasi dari seri novel Song of Ice and Fire karangan George R. R. Martin. Sama seperti versi novelnya, Game of Thrones mengambil latar belakang perebutan kekuasaan sebuah wilayah fantasi yang disebut Westeros. Wilayah tersebut memiliki latar belakang kurang lebih seperti keadaan kerajaan-kerajaan Eropa tempo dulu.




Wilayah Westeros yang luas ini terpecah-pecah ke dalam 7 kerajaan besar. Kemudian, dengan dibantu oleh 3 ekor naga, Aegon I Targaryen berhasil menguasai semua wilayah Westeros kecuali kerajaan Dorne yang diperintah oleh keluarga Martell. Pada akhirnya keturunan Aegon I Targaryen berhasil menguasai Dorne tapi tidak melalui jalur kekerasan, melainkan melalui pernikahan. Lengkap sudah, keluarga Targaryen berhasil menguasai Westeros seutuhnya.
Raja-raja dari keluarga Targaryen memerintah dari singgasana iron throne yang terletak di daerah King’s Landing. Iron throne merupakan lambang kekuasaan Westeros, siapa yang duduk di sana, dialah raja Westeros, raja dari 7 kerajaan. Mereka duduk dengan nyaman di iron throne sampai sekumpulan pemberontak yang dipimpin oleh Robert Baratheon (Mark Addy) dan Eddard “Ned” Stark (Sean Bean), berhasil merebut iron throne dan menyingkirkan keluarga Targaryen.
Robert kemudian naik sebagai raja dan duduk di iron throne. Sedangkan Ned mewakili Robert untuk berkuasa di seluruh wilayah utara Westeros yang sangat luas namun terkenal keras dan sulit diatur. Persahabatan Robert dan Ned berhasil menjaga perdamaian di seluruh Westeros sehingga tidak terjadi perang besar untuk waktu yang cukup lama.
Selama Robert Baratheon memerintah, Westeros dikuasai oleh 7 keluarga yaitu keluarga Stark dipimpin oleh Ned memerintah Kerajaan Utara di Winterfell, keluarga Arryn dipimpin oleh Jon Arryn (John Standing) memerintah Kingdom of the Mountain and the Vale di Eyrie, keluarga Lannister dipimpin oleh Tywin Lannister (Charles Dance) memerintah Kingdom of the Rock di Casterly Rock, keluarga Tully dipimpin oleh Hoster Tully memerintah wilayah Riverlands (bekas wilayah Kingdom of the Isles and Rivers yang dulu ibukotanya di Harrenhal) di Riverun, keluarga Baratheon dipimpin Robert Bataheon sendiri (memerintah wilayah Kingdom of the Stormlands yang dikuasakan kepada Renly Baratheon (Gethin Anthony) di Storm’s End), keluarga Tyrell dipimpin Mace Tyrell (Roger Ashton-Griffiths) memerintah Kingdom of the Reach di Highgarden dan keluarga Martell dipimpin oleh Doran Martell (Alexander Siddig) memerintah Principality of Dorne di Sunspear. Di bawah ketujuh keluarga kerajaan di atas terdapat keluarga-keluarga bangasawan lain seperti Mormont, Bolton, Greyjoy dan lain-lain. Mereka membantu keluarga kerajaan dalam memerintah dan mengelola wilayah masing-masing. Namun pada perkembangannya terjadi beberapa perubahan sikap dan penghianatan antar keluarga-keluarga penguasa Westeros. Robert Baratheon sendiri dikelilingi oleh orang-orang yang siap sedia merebut iron throne apabila ada kesempatan.


Bagaimana dengan keluarga Targaryen? Salah satunya menyepi jauh ke utara dan sisanya terusir keluar dari Westeros. Dalam dunia Game of Thrones, sebenarnya tidak hanya bercerita mengenai Westeros saja, ada benua-benua lain lho. Di sebelah timur dari Westeros terdapat benua Essos, di sebelah selatan terdapat Sothoryos. Nah keturunan keluarga Targaryen sendiri pada awalnya terdampar di Essos. Perlahan tapi pasti, mereka mengumpulkan kekuatan untuk kembali merebut iron throne. Diam-diam, para simpatisan keluarga Targaryen pun mempersiapkan kembalinya Targaryen ke Westeros.





Di Westeros sendiri, terjadi berbagai peristiwa yang berujung pada perebutan iron thrones. Perdamaian yang selama ini terjaga akan musnah karena ambisi beberapa individu untuk menjadi raja.

















Ancaman datang pula dari mahluk-mahluk mistik nun jauh di utara Kerajaan Utara. Terdapat kekuatan kuno dan jahat yang akan menginvansi Westeros ketika musim dingin tiba. Kalaupun seluruh keluarga kerajaan yang sedang berseteru bersatu, belum tentu umat manusia akan menang.





Masyarakat Westeros terlanjur lama terlena akan perdamaian setelah dinasti Targaryen jatuh. Dengan menghilangnya keluarga Targaryen dari Westeros, hilang pulalah naga dan dunia sihir. Sebagai keluarga yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan naga, Targaryen memang identik dengan naga, beberapa diantara mereka bahkan tidak dapat dibakar oleh api. Penduduk Westeros mulai lupa akan naga dan hal-hal mistik lainnya. Mereka mulai sibuk berkecimpung dengan hal-hal duniawi yang logis. Agak sulit bagi warga Westeros untuk percaya bahwa sihir, raksasa, monster dan lain-lain masih ada di dunia.



Saya lihat serial Game of Thrones mampu menyuguhkan konflik yang menarik untuk ditonton sehingga saya betah menonton serial ini walaupun setiap episodenya selalu bersambung. Tidak seperti serial-serial lain pada umumnya, episode terakhir dari setiap season-nya Game of Thrones tidaklah memberikan semacam penyelesaian atau separuh penyelesaian, konfliknya tidak semakin mereda, bahkan semakin meruncing dipenghujung season.
Konflik yang disuguhkan Game of Thrones sangat beragam dan beberapa diantaranya tergolong sadis, tabu dan 17 tahun ke atas. Pada serial ini kita dapat melihat perkelahian, pembunuhan, fitnah, perbudakan, penyiksaan, fanatisme agama, pelacuran, anak haram, pemerkosaan, pedophilia, BDSM, LGBT, inces dan lain-lain. Semua masalah-masalah dan kelainan-kelainan yang mencuat di dunia saat ini, dimasukkan ke dalam Game of Thrones sehingga konflik yang muncul nampak segar dan beda. Namun akibatnya, sejak season 1 episode 1, saya melihat banyak adegan dewasa dan sadis yang sebenarnya kalaupun tidak ditampilkan, tidak akan mengurangi intisari dari cerita, mungkin supaya terlihat asli? @__@.
Konflik-konflik di atas disajikan dengan menarik, penuh kejutan dan tidak terlalu membingungkan walaupun melibatkan banyak karakter dan tempat. Gambaran dari setiap karakter dan tempat pada Game of Thrones terbilang detail dan masuk akal. Mulai dari kostum, suku, budaya sampai agama di suatu kota atau tempat pun terlihat detail. Tidak hanya itu, latar belakang para penguasa Westeros digambarkan dengan detail, mereka memiliki keterkaitan satu sama lain entah dari pernikahan, persahabatan atau permusuhan. Terkadang hal-hal ini ditunjukkan dari dialog antar karakter sehingga saya sering menemukan kisah atau cerita akan latar belakang sesuatu pada dialog antar karakter.
Rasanya kekuatan utama dari Game of Thrones adalah pada dramanya, perkelahiannya pun tidak terlalu banyak, bahkan saya lihat serial ini tidak menunjukkan secara detail proses dari beberapa perang besar yang terjadi. Jadi terkadang hanya diloncat ke bagian pentingnya saja atau diloncat ke bagian akhirnya saja. Meskipun bertemakan perebutan kekuasaan sebuah wilayah, adegan action tidak terlalu dieksploitir oleh serial yang satu ini.
Soal karakter, saya tidak melihat satupun karakter yang termasuk hero atau anti-hero, semuanya memiliki sifat baik dan buruk. Jarang ada karakter yang mampu tampil dominan sejak season 1 hingga sekarang karena karakter-karakter datang-pergi silih berganti pada serial ini. Disinilah unsur kejutannya, kalau pada film seri lain, kita melihat si jagoan berkelahi, maka kita pasti akan yakin bahwa si jagoan tidak akan kalah, kalaupun kalah maka ia tidak akan mati. Nah kalau di Game of Thrones, tidak ada jagoannya. Siapa yang akan menang? Siapa yang berikutnya akan tewas?
Agar tidak terlalu bingung, gambar di bawah ini menunjukkan silsilah beberapa karakter yang ada pada Game of Thrones. Tentunya, gambar tersebut hanya valid untuk season 1 saja karena pada season-season berikutnya ada yang tewas dan muncul pula karakter-karakter baru yang memperkaya silsilah penguasa Westeros.

Game of Thrones menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki sifat baik dan buruk, kekuatan dan kelemahan dengan kadar yang masing-masing tidaklah sama. Tidak ada manusia yang sempurna. Hal-hal yang menyebabkan seorang karakter menjadi memiliki sifat atau kelebihan atau kelemahan tertentu pun kadang dikisahkan dengan detail, tidak melalui flashback, tapi melalui dialog yang tidak membosankan. Diantara sekian banyak karakter-karakter pada Game of Thrones, saya memiliki karakter yang paling saya benci dan karakter yang relatif paling saya sukai.
Mulai dari karakter yang paling saya benci adalah:
1. Joffrey Baratheon (Jack Gleeson)
Anak hasil perselingkuhan sekaligus hubungan sedarah antar Cersei Lanister (Lena Headey) dan Jaime Lannister (Nikolaj Coster-Waldau) ini, merupakan pewaris dari iron throne apabila Robert Baratheon tewas. Bukan status atau asalmuasal Si Joffrey yang membuat saya benci karakter ini, namun sifatnyalah yang membuat saya benci dengan karakter ini. Joffrey memiliki sifat sombong, arogan, sadis, narsis, pengecut, pembohong, cengeng, tidak tahu malu, tidak sopan, licik, kasar, tak punya empati, bodoh dan takabur. Rasanya, Joffrey adalah satu-sarunya karakter di Game of Thrones yang tidak memiliki sifat baik sama sekali, parah. Saya rasa adegan kematian Joffrey akan menjadi salah satu adegan paling memuaskan yang pernah saya lihat di TV hehehehe.





Selanjutnya untuk karakter yang paling saya sukai yaitu:
1. Jon Snow (Kit Harington)
Anak dari hasil perselingkuhan antara Eddard Stark, raja Kerajaan Utara, dengan seorang wanita biasa ini tumbuh dibesarkan bersama anak-anak resmi Eddard Stark lainnya di Winterfell. Namun karena Jon tidak lahir dari rahim Catelyn Stark (Michelle Fairley), istri resmi Eddark, maka Jon tidak dapat menyandang nama Stark. Jon sadar bahwa ia hanyalah anak haram, ia berusaha melakukan pembuktian dengan mencapai sebuah prestasi yang dapat membanggakan keluarganya dan mungkin akan memperoleh semacam pengakuan pada akhirnya. Saya rasa Jon Snow merupakan tokoh favorit sebagian besar penonton Game of Thrones karena Jon memiliki sifat yang menyerupai seperti tokoh hero sebuah film yaitu baik hati, bertanggung jawab, pekerja keras, bijaksana dan terhormat. Sayangnya Jon hidup di dunia Westeros yang kejam dan penuh tipu daya sehingga kebaikan hati Jon terkadang membawa petaka bagi Jon, bahkan kematian. Sayang Jon tidak tampil dominan pada serial Game of Thrones, pada season-season awal ia nampak masih “mentah” baik dari kemampuan bertarung maupun memimpin. Perlahan Jon mampu memperoleh pamor seorang pemimpin dan kemampuan bertarung yang semakin baik. Akankah kisah Jon Snow menjadi kisah from hero to zero? Ahhhh tak ada yang tahu.



2. Daenerys Targaryen (Emilia Clarke)
Putri dari Aegon Tatgaryen dan Ella Martell ini hidup tersingkir di Essos setelah dinasti Targaryen digulingkan oleh Robert Baratheon dan kawan-kawan. Daenerys berambisi untuk kembali ke Westeros dan merebut kembali iron throne. Pada dasarnya Daenerys memiliki sifat baik hati, suka menolong, ramah dan bertanggung jawab, namun ambisi dan beban mental dari kewajiban atas jabatan yang disandang kadang membuat Daenerys memutuskan sebuah keputusan yang salah dan kurang tepat. Kelebihan utama dari Daenarys dibandingkan Jon Snow adalah sejak season pertama ia memiliki sebuah kemampuan yang keren dan tidak akan saya sebutkan disini karena akan menjadi spoiler ;), Rasanya pada season-season awal, Daenerys nampak cukup dominan dan semakin kuat serta semakin banyak pula pengikutnya, entah apakah akhirnya ia dapat mengibarkan bendera Targaryen di King’s Landing atau tidak.





Tidak ada satupun dari karakter-karakter di atas yang menjadi tokoh protagonis utama atau antagonis utama sebab semua karakter saling berkaitan antara satu dengan lainnya menghasilkan kejadian-kejadian yang berkaitan pula antara satu dan lainnya. Hal ini berhasil dikemas dengan baik sehingga jalan cerita Game of Thrones tidak nampak seperti benang kusut meskipun saya rasa Game of Thrones akan menjadi serial yang teruuuuus bersambung sampai rating-nya turun :,D. Bagaimanapun juga, saya tetap nyaman menonton serial ini sehingga saya ikhlas untuk memberikan Game of Thrones nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.
Sumber: www.hbo.com/game-of-thrones
Menyukai ini:
Suka Memuat...