
Cincin kawin adalah salah satu hal yang biasa disematkan di jari mempelai pada suatu acara pernikahan. Kalau di agama saya, sebenarnya tidak ada hukumnya harus ada cincin kawin, yang penting ada ijab kabul yang sah, akantetapi jaman sekarang ini sudah menjadi hal yang umum bahwa cincin kawin itu ada walaupun tidak semua pasangan yang sudah menikah menggunakan cincin tersebut setiap hari, terutama kaum Adam :).
Pemakainan cincin kawinpun tidak ada yang baku meski setahu saya mayoritas orang mengenakannya di jari manis sebelah kiri. Kenapa jari manis? Konon, arteri atau pembuluh nadi mengalir dari jari manis ke jantung, cinta yang dilambangkan oleh cincin kawin ikut mengalir ke seluruh tubuh. Sayangnya setahu saya tangan kiri itu jarang dipergunakan … kecuali untuk .. maaf …. cebok heheheh, makanya saya sendiri lebih memilih menyematkan cincin kawin saya di tangan kanan, tak apalah melawan mainstream sekali-kali ;).
Tidak hanya kepercayaan mengenai di jari tangan mana cincin kawin akan disematkan, terdapat berbagai kepercayaan juga akan model cincin pernikahan yang dipilih, mulai dari yang harus lurus polos, tidak boleh ada beda warna, harus rata halus dan lain-lain. Masing-masing kepercayaan melambangkan simbol-simbol yang entah benar atau hanya takhayul saja. Yaaa semua itu bergantung pada kepercayaan dari keluarga & pasangan yang memakainya. Agak pusing kalau semuanya dituruti, karena kita pasti menginginkan cincin dengan model yang bagus juga bukan?
Perlu diingat, dalam memilih model kita harus menyesuaikan biaya, selain itu apakah cincin tersebut dimaksudkan untuk dikenakan setiap hari atau tidak karena kalau cincin kawin tersebut dimaksudkan untuk dikenakan setiap hari, sebaiknya kita tidak memilih model cincin yang menggunakan batu-batu permata yang terlalu mencolok, maklum kita kan tinggal di Indonesia yang keamanannya tidaklah terlalu baik :(, Biasanya toko-toko perhiasan menjual cincin kawin dalam paket sepasang, yang 1 versi perempuan & 1 lagi versi laki-laki, senada tapi tidak sama. Cincin laki-laki biasanya lebih simpel dan sederhana, sementara cincin perempuan lebih … ajaib bentuknya @_@.
Saya sendiri sempat bingung dalam memilih model cincin kawin, ingin yang bentuknya seperti apa? Banyak sekali model cincin yang saya lihat di brosur atau di internet atau di toko langsung. Perlu diingat, model cincin kawin yang kita lihat di brosur atau gambar, belum tentu cocok di jari kita, jari orang-orang itu beda loh bentuknya, ada yang buntet, lurus panjang-panjang, banyak bulunya dan lain-lain. Saran saya, sebaiknya cobalah menggunakan cincin dengan model yang kita inginkan di jari kita dulu, lihat baik-baik apakah terlihat pantas atau tidak. Ada juga model cincin kawin yang kalau di gambar terlihat keren tapi ketika dikenakan di jari kita terlihat aneh huhuhuhuhuhu…. Oh iyaaa apapun modelnya, jangan lupa membubuhkan nama pasangan di bagian dalam cincinnya yak :P.
Nah selain model, bahan dari cincin pernikahan merupakan sesuatu yang patut dijadikan bahan pertimbangan. Sepengetahuan saya, cincin pernikahan ada yang terbuat dari emas, perak, platinum, palladium & titanium. Setiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut akan saya coba bahas satu per satu.
1. Emas
Emas adalah logam mulia yang sudah sejak dahulu kala digunakan sebagai bahan untuk membuat cincin kawin atau cincin pertunangan. Menggunakan emas sebagai bahan cincin cukup taktis secara ekonomi karena harga emas terus naik dan harga cincin yang terbuat dari emas akan memiliki nilai jual yang tidak jatuh dibandingkan cincin yang terbuat dari bahan lain. Jadi apabila kita dalam kondisi finansial yang kurang baik, dengan berat hati kita dapat menjual cincin emas yang kita miliki.
Cincin emas yang kita jual tentunya memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan emas batangan karena ketika kita membeli cincin emas, ada harga jasa pembuatan cincin emas dengan model tertentu, plus harga dari batu yang menempel pada cincin tersebut bila model cincin yang dipilih menggunakan jenis batu tertentu. Nah ketika kita menjual cincin emas, yang dihargai hanyalah kadar emasnya saja karena model cincin selalu berubah, cincin yang kita jual biasanya akan dilebur lagi oleh toko mas dan diambil emasnya.
Ketika cincin emas dilebur, emas akan terpisah dari logam campurannya. Karena sifatnya yang cenderung lembek, emas biasanya dicampur dengan logam lain untuk dibentuk menjadi cincin atau perhiasan lain. Kadar emas yang terdapat pada suatu cincin nikah emas beraneka ragam besarnya & orang awam seperti saya tidak akan dapat membedakan cincin nikah emas dengan kadar emas 70% (30% logam lain, 70% emas), atau 99% (1% logam lain, 99% emas), semakin besar kadar emasnya, semakin sederhana pula bentuk cincinnya, maklum emas kan lunak dan cenderung sulit dibentuk. Biasanya kadar emas dinyatakan pula dalam satuan karat, emas murni disebut 24 karat, emas 24 karat biasanya sebutan untuk emas berkadar 99%. Nah Bagaimana dengan kadar dari cincin emas18 karat atau 19 karat misalnya? Begini hitungannya 18/24 × 100% = 75% dan 19/24 × 100% = 79,16% (mendekati 80%). Jadi jangan bingung bila ada penjual di toko emas yang menggunakan istilah karat-karatan, kadang mereka menggunakan itu ketika kita nawar, jangan skah hitung yaaa, cincin emas nikah dari emas itu tidak murah lhooo, pernikahan yang dilangsungkan pun tentunya diharapkan menjadi yang terakhir.
Olehkarena itu pastikan toko mas tempat kita membeli cincin nikah adalah penjual yang terpercaya. Karena mantan pacar (baca: istri saya) adalah seseorang yang tidak tahan logam campuran cincin emas, maka dia akan merasa gatal ketika menggunakan cincin emas yang kadarnya di bawah 80%-an, yaaah jadi semacam detektor kadar emas berjalan jadinya heheheheh. Dengan sangat menyesal, kami menemui banyak penjual emas yang tukang bohong di Jakarta, bilangnya cincin emas yang ditawarkan memiliki kadar 99% emas, tapi kok istri saya merasa gatal ketika mecobanya, nah ketahuan deh bohongnya! :D.
Toko yang menjual cincin kawin dari emas memang sangat banyak, tidak seperti cincin kawin yang terbuat dari bahan lainnya. Saya sendiri bingung kalau pergi ke toko emas. Kita dapat memilih aneka cincin emas dengan model-model yang beraneka ragam plus warna yang berbeda. Cincin nikah emas jaman sekarang tidak hanya berwarna kuning, ada cincin emas putih. Cincin emas putih memang disukai oleh beberapa pasangan namun cincin yang terbuat dari emas putih kadar emasnya pastilah di bawah cincin emas kuning dan selisih antara harga beli dengan harga jualnya tidak sebagus cincin emas kuning.
Baik terbuat dari emas putih ataupun emas kuning, cincin nikah emas memang paling banyak digemari. Namun dalam Islam, laki-laki tidak diperbolehkan menggunakan emas. Memang banyak perdebatan akan hal ini, tapi daripada salah, saya pribadi memilih untuk tidak menggunakan cincin nikah dari emas karena alasan ini. Pastilah ada alasan di luar logika manusia yang menyebabkan aturan ini ada di agama saya. Karena ini berhubungan dengan keyakinan saya pribadi, maka pastilah akan ada perbedaan dengan teman-teman pembaca mengenai hal ini :). Ada teman-teman saya yang tetap memilih cincin nikah emas karena menurutnya toh cincin nikah tidak akan dipergunakan setiap saat, cobalah lihat di sekeliling kita, berapa persen pria yang pergi keluar rumah dengan menggunakan cincin kawinnya? Kalau di Jabodetabeh sih sedikit sekali :D.
2. Perak
Perak adalah alternatif bagi pasangan yang menginginkan cincin kawin berwarna putih dengan anggaran terbatas. Logam perak relatif rebih lunak dan murah, warnanya pun sekilas mirip dengan emas putih atau platinum atau loga-logam lain yang lazim dipergunakan sebagai bahan untuk membuat cincin kawin. Sifat perak yang lunak memungkinkannya untuk dibentuk dengan disain-disain unik yang sulit dibentuk bila menggunakan logam lainnya.
Sayang sekali sifat perak yang lunak tersebut juga membuat cincin nikah perak mudah gepeng atau berubah bentuk, wewww. Selain itu, lama kelamaan cincin perak pun kadang berwarna kehijauan, mengalami korosi & pudar bila tidak dikrom, dibersihkan & dirawat dengan baik, berbeda dengan cincin nikah emas, palladium dan lain-lain. Menurut saya cincin emas perak cocok bagi pasangan yang kelak ingin meng-upgrade cincin kawinnya & ingin menghemat.
3. Platinum atau Platina
Saya hanya memiliki 1 kata untuk cincin kawin berbahan platinum, mahaaaaaal. Ya, harga cincin nikah platinum harga per gramnya hampir 2 kali lipat harga per gram cincin kawin emas padahal harga jualnya jauuh sekali, toko yang menjual cincin kawin platinum, tidak bersedia membeli cincin dari bahan platinum, lucu yah. Konon hal ini disebabkan proses pembuatan cincin platinum yang sulit. Setahu saya, cincin kawin platinum berwarna putih, cenderung agak berat, kuat, keras tapi tidak sekeras titanium, tidak mudah teroksidasi seperti perak dan sulit dicari. Di Jakarta saja, setahu saya hanya Toko Kaliem di Blok M yang menjual cincin kawin platinum. Saya pribadi malas menggunakan logam platinum sebagai cincin kawin saya, rasanya cincin nikah platinum hanya menang digengsi saja, itupun kalau ada yang menanyakan cincin yang kita pakai terbuat dari apa, sebab sekilas cincin nikah platinum wujudnya hampir sama dengan cincin kawin dengan bahan dari logam lain yang lebih murah :(.
4. Palladium
Cincin kawin palladium adalah alternatif bagi pasangan yang tidak iklas mengeluarkan uang bagi cincin kawin Platinum :D. Sifatnya tidak jauh berbeda dengan cincin kawin platinum namun harganya lebih ekonomis. Hanya saja bahan palladium lebih sensitif terhadap suhu dan menjadi rapuh ketika sudah di-resize. Well paling tidak mencari cincin kawin palladium tidak sesulit mencari cincin kawin platinum. Di kawasan Blok M saja relatif banyak toko emas yang menjual cincin kawin palladium, kebanyakan siy yang logat penjualnya berlogat Padang, rata-rata bisa pesan 3 minggu langsung jadi, hehehehehe.
5. Titanium
Palladium masih kurang ekonomis? baiklah, titanium solusinya. Titanium juga memiliki wujud & sifat yang mirip dengan platinum tetapi cincin kawin yang terbuat dari titanium tidak dapat di-resize & dibentuk model yang aneh-aneh karena titanium adalah logam yang amat sangat keras sekali, plus harganya lebih murah dibandingkan platinum ataupun palladium ;). Sifatnya yang keras justru saya sukai, melambangkan cinta yang kuat, eeaaa pret :P. Selain itu sudah lama saya ingin menggunakan logam titanium di jari saya, jenis logam yang ada di tubuh Wolverine (karakter komik Marvel), kereeennn :D. Namun sayang sekali mencari cincin kawin titanium di Jakarta itu susyah sekaleee, saya belum menemukan toko perhiasan atau emas yang menjual cincin kawin titanium, adanya toko on-line seperti cincintitanium.blogspot.com, dan lapak-lapak lain di kaskus.
Setelah melihat berbagai jenis cincin akhirnya saya menggunakan cincin titanium dan istri saya menggunakan cincin emas dengan model yang …. agak beda heheheheh, harusnya siy senada ya modelnya, kemarin waktunya agak mepet & harus cepat jadi yaaaa yang ada saja sesuai selera masing-masing, beda kota pula x_x. Mungkin suatu saat nanti kami akan meng-upgrade cincin kami dengan mempertimbangkan kembali hal-hal yang baru saya tulis di atas ini :’D.
Menyukai ini:
Suka Memuat...