Setelah beberapa tahun lalu Christopher Nolan memukau saya dengan film fiksi ilmiah yang berjudul Inception (2010), tahun lalu ia kembali menghadirkan film fiksi ilmiah yang berjudul Interstellar (2014). Kali ini Nolan tidak bercerita mengenai alam mimpi, melainkan penjelajahan luar angkasa.
Dikisahkan bahwa umat manusia mengalami banyak bencana dan masalah di masa depan. Karena anomali gravitasi yang menimpa Bumi, terjadi kepunahan pada beberapa jenis tumbuhan yang dahulu bisa tumbuh dan menjadi sumber makanan bagi manusia. Perlahan tapi pasti, pilihan tanaman yang dapat manusia tanam semakin sedikit.
Secercah harapan muncul ketika NASA menemukan bahwa terdapat beberapa planet di balik worm hole yang muncul tidak terlalu jauh dari planet Saturnus. Planet manakah yang kira-kira mampu menjadi rumah baru bagi umat manusia? NASA kemudian meluncurkan Proyek Lazarus yang dipimpin oleh Dr. Mann (Matt Damon). Dr. Mann dan beberapa orang sukarelawan diluncurkan melewati worm hole tersebut dengan roket yang berbeda dan dengan planet tujuan yang berbeda. Mereka kemudian akan memberikan informasi ke Bumi terkait kondisi planet yang masing-masing mereka kunjungi.
Beberapa tahun kemudian, NASA menerima data yang menjanjikan dari 3 orang sukarelawan Proyek Lazarus yaitu Miller, Edmunds dan Mann. Sebagai petinggi NASA, Dr. John Brand (Michael Caine) kemudian mengutus sebuah tim baru untuk pergi ke planet Miller, planet Edmunds dan planet Mann. Mereka akan datang untuk memeriksa langsung keabsahan data yang Bumi terima sekaligus menentukan planet mana yang akan menjadi rumah baru umat manusia.
Diantara tim baru tersebut terdapat Dr. Amelia Brand (Anne Hathaway) dan Joseph “Coop” Cooper (Matthew McConaughey). Amelia tak lain adalah anak Dr. John sendiri yang jatuh cinta kepada Edmunds, salah satu sukarelawan Proyek Lazarus. Sedangkan Coop adalah salah satu pilot terbaik NASA yang sayang dengan kedua anaknya.
Kedua anaknyalah yang membuat Coop rela pergi menuju worm hole. Coop berharap ia dapat memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Tak disangka Interstellar (2014) ternyata tidak murni hanya berkisah mengenai penjelajahan sekelopok astronot, hubungan ayah-anak yang Coop dan anak-anaknya tunjukan sepanjang film ini cukup mengharukan. Inilah salah satu nilai plus film garapan Mas Nolan yang satu ini.
Nilai plus lainnya adalah Interstellar (2014) mampu menghadirkan nuansa ilmiah yang kental dengan mengulas beberapa teori fisika seperti Relativitas, Newton, Murphy dan lain-lain. Tak heran kalau menjelang akhir film, Interstellar (2014) akan nampak sedikit membingungkan. Sampai sekarang saja terdapat beberapa interpretasi akan akhir dari film ini meskipun menurut saya Interstellar (2014) tidak memiliki akhir yang menggantung yaaa. Film ini memang mengajak penontonnya untuk berfikir, heheheh.
Dari segi jalan cerita sendiri, Interstellar (2014) tidak membosankan dan mampu menghadirkan sedikit kejutan. Apalagi film ini dipoles pula oleh special effect yang bagus. Saya tidak mengantuk ketika menonton film yang sempat saya lewatkan tahun lalu ini. Secara keseluruhan, Interstellar (2014) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.
Sumber: www.interstellarmovie.net